Para kultivator itu berkata dengan dingin, "Kamu bos mereka ya?""Lokasi proyek ini sudah jadi milik kami, cepat suruh orang-orangmu pergi. Kalau nggak, jangan salahkan kami menggunakan kekerasan."Karina naik pitam. "Aku menghabiskan banyak dana untuk membeli tanah ini dan ada pengesahan dari pihak pemerintahan. Kenapa sekarang jadi milik kalian? Siapa bos kalian? Suruh dia bicara denganku!"Mobil Mercedes-Benz G Class terbuka, lalu Tora turun dari mobil dengan santai. "Halo Bu Karina, lama nggak bertemu."Karina terkejut. "Pak Tora? Ternyata kamu! Jangan bilang, semua ini bawahanmu?"Tora menjawab,"Ya, mereka semua ini bawahanku."Karina memasang ekspresi serius, "Pak Tora, apa maksudmu?"Tora membalas, "Kamu masih nggak ngerti? Lokasi proyek ini sudah jadi milikku. Bawahanmu menempati lokasi konstruksiku, aku cuma mengusir mereka saja."Karina memaki, "Omong kosong! Jelas-jelas aku yang membeli tanah ini dari pemerintah ...."Tora mengeluarkan perjanjian tambahan itu dan menimpali,
Memanggil Ayu dan Nadya ke sini hanyalah sebuah pengalihan isu. Sebenarnya, Karina ingin mengulur waktu dan melaporkan kasus ini.Kalaupun harus menyegel lokasi konstruksi untuk sementara waktu, dia tetap tidak akan membiarkan Tora memonopoli tempat ini. Jika ingin merebutnya kembali nanti, tentunya akan lebih sulit lagi.Para kultivator yang dibawa oleh Tora hendak menghentikan Karina untuk menelepon. Namun, Tora melambaikan tangannya dan mengisyaratkan mereka untuk membiarkan Karina menelepon. Tora terlihat seolah-olah sangat percaya diri.Tak lama kemudian, Ayu dan Nadya bergegas datang setelah menerima kabar tersebut. Ayu bertanya dengan wajah muram, "Apa yang terjadi sebenarnya?"Karina menceritakan kronologis kejadiannya kepada Ayu dan Nadya dengan perasaan bersalah, "Bu Ayu, Nadya, maafkan aku. Semua ini karena kelalaianku ...."Ayu menghiburnya, "Karina, ini bukan salahmu." Kemudian, dia menoleh pada Tora dan menambahkan, "Suruh majikanmu keluar. Kalau tebakanku nggak salah, ma
Meski para pekerja ini punya tenaga, mereka tidak punya pengalaman untuk bertarung. Sementara itu, para kultivator lain memang sangat brutal. Mereka melancarkan serangan mematikan terhadap musuh.Hanya dalam sekejap, lokasi itu telah berantakan dan dipenuhi dengan teriakan histeris. Banyak sekali para pekerja yang terluka parah hingga kaki dan tangannya patah. Namun, hal ini semakin mengobarkan semangat mereka. Mereka bangkit kembali untuk melawan.Harsha masih belum merasa puas. Dia berteriak, "Ayo, gunakan tenaga kalian! Pukul sampai mati, aku yang tanggung semua konsekuensinya! Ada imbalan 200 juta untuk setiap orang yang dilumpuhkan dan dua miliar untuk setiap orang yang terbunuh."Dua ratus juta, dua miliar .... Mendengar nominal itu, para kultivator semakin ganas. Bahkan si Gendut juga ikut tergiur dan mengikuti pertempuran.Hati Karina sontak merasa dingin. Orang-orang ini terlalu kuat dan brutal. Para pekerja sama sekali bukan lawan mereka. Karina merasa agak menyesal sekarang.
Asta juga naik pitam, "Kalau kamu masih menganggapku saudara, cepat ke sini! Kalau nggak, jangan bilang kamu kenal denganku. Aku malu mengakuinya!"Yoga masih tetap memejamkan matanya dan tidak bergerak sama sekali. Dia bahkan tidak membuka matanya sama sekali. Makian semua orang semakin keras terdengar.Pada saat ini, Yoga akhirnya telah memahami Teknik Menyembunyikan Aura. Melihat keluarga dan kedua kekasihnya ditindas orang, aura kebencian menguar dari tubuh Yoga. Dia tidak bisa lagi menahan diri.Yoga bahkan ingin sekali menyerah menggunakan Teknik Menyembunyikan Auranya dan menyerang dengan kekuatan penuh. Memangnya kenapa kalau membunuh para bajingan ini? Tidak masalah jika identitasnya harus terungkap sekarang. Paling tidak, dia hanya perlu melindungi mereka dan kedua kekasihnya ini selamanya!Tiba-tiba, ada seorang kultivator yang mulai menyerang Karina dan Nadya. Ibunya, Ayu, juga mulai kalah dalam situasi seperti ini. Mendengar suara teriakan mereka, Yoga akhirnya tidak bisa
Semua musuh yang menyerang telah terpental jauh. Yoga terus melemparkan orang-orang yang ada di tangannya ke udara tanpa henti. Akhirnya, seseorang "terbang" hingga ke lantai sepuluh dan tergantung di besi beton.Yoga terus melangkah maju dan menendang seorang musuh yang sudah tidak berdaya, lalu melemparkan orang itu ke lantai sebelas. Yoga terus berlari dan melancarkan serangan.Dalam sekejap mata, semua musuh telah tergantung terbalik di dinding bangunan dan tidak ada lagi yang tersisa di tanah. Dia kemudian menatap ibunya, Ayu.Ayu baru saja keluar dari penjara dan tubuhnya masih belum pulih sepenuhnya. Karena itulah, dia tidak bisa melawan Harsha. Ayu didesak bertubi-tubi oleh Harsha dan hampir saja kalah. Yoga langsung berkelebat ke hadapan Ayu untuk menahan serangan Harsha.Bum! Kembali terdengar suara dentuman yang menggelegar.Detik berikutnya, Harsha malah terpental jauh hingga belasan meter. Dia baru berhenti setelah menabrak sebuah pohon besar. Harsha memuntahkan darah dan
Nadya dan Karina yang tidak sanggup menerima berita mengejutkan ini hampir saja pingsan. Namun, kedua wanita itu langsung bereaksi dengan cepat dan berlari ke hadapan Yoga. Keduanya memukul tubuh Yoga dan mulai menangis histeris."Huhuhu! Berengsek! Yoga, kamu benar-benar berengsek! Kalau masih hidup, kenapa nggak muncul lebih awal?""Tahu nggak, kami hampir saja bunuh diri demi kamu! Kamu ini benar-benar ... bukan manusia! Huhuhu .... Kugigit kamu sampai mati!"Yoga memeluk kedua gadis itu dengan perasaan bersalah. "Maaf, semua ini salahku. Nggak akan kuulangi lagi. Aku bersumpah, nggak akan seperti ini lagi lain kali.""Kamu masih berani bilang lain kali? Kugigit kamu sampai mati!" Tangisan kedua wanita itu menggetarkan hati semua orang. Perasaan mereka bergolak penuh kejutan.Ternyata "pengecut misterius" ini adalah bos mereka yang memiliki kekayaan puluhan triliun. Apakah dia datang ke lokasi konstruksi ini hanya untuk memeriksa situasi?Memikirkan semua perbuatan mereka terhadap Y
Sementara itu, Harsha hanyalah kultivator dasar. Yoga berkelebat ke hadapan Harsha. Harsha terkejut dan hendak menyerang Yoga untuk membuatnya mundur.Yoga mengulurkan tangannya untuk menangkap tinju Harsha dengan mudah.Sambil tertawa mengejek, dia berkata, "Kamu sudah mukul pacarku, nggak keterlaluan kalau kuambil kedua tanganmu, 'kan?"Harsha tercengang, "Kamu berani? Aku ini cucu tertua Keluarga Husin ...."Ayu juga ikut terkesiap dan hendak menghentikannya. Jika Yoga benar-benar melumpuhkan Harsha, artinya mereka telah resmi bermusuhan dengan Keluarga Husin.Keluarga Husin akan melakukan pembalasan dendam dengan brutal. Sehebat apa pun Yoga, tetap saja dia hanya seorang diri. Tidak mungkin dia bisa melawan seluruh anggota Keluarga Husin. Namun, semuanya telah terlambat ....Yoga menendang Harsha tepat di perutnya. Bagaikan layangan yang terputus, tubuh Harsha terlempar jauh, sedangkan kedua lengannya masih berada di tempat semula. Yoga memegang kedua lengannya dengan erat di tanga
Setelah selesai berkata, Nadya berbalik dan hendak pergi. Sekujur tubuh Yoga langsung merinding. Gawat, sepertinya dia telah membuat Nadya cemburu. Masalah kali ini agak runyam.Yoga bergegas menarik Nadya. "Nadya, jangan pergi. Ayo kita makan sama-sama."Nadya menjawab dengan ketus, "Untuk apa aku ikutan makan malam romantis kalian? Mau jadi nyamuk?""Aku ...." Yoga terdiam seketika. Kedua wanita itu memandang Yoga dengan tatapan mengancam sambil menunggu keputusannya. Saat ini, Yoga benar-benar kebakaran jenggot.Pada akhirnya, dia meminta bantuan pada ibunya, Ayu. Ayu menunjukkan ekspresi tak berdaya. Padahal mereka baru saja bertemu, tapi anaknya ini malah memberinya kesulitan besar.Ayu benar-benar menyukai kedua gadis ini, mana mungkin dia tega mencampakkan salah satunya?'Anak durhaka, awas saja kamu setelah pulang nanti!' batin Ayu.Ayu kemudian berkata, "Begini saja, hari ini adalah hari yang patut dirayakan. Aku akan traktir semua karyawan untuk makan bersama.""Semua karyawa
Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel
"Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas
"Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan
"Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent
Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje
"Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata
"Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata
Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga
Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D