Share

Bab 876

Author: Vodka
Sekalipun Dewa Digdaya merasa takut pada Yoga, amarahnya tetap tersulut karena ucapan ini. Berani sekali orang ini menyuruh mereka bunuh diri. Berani sekali dia meremehkan mereka!

Ini adalah penghinaan besar bagi Dewa Digdaya. Hanya saja, dia tidak akan memperburuk situasi sebelum situasi benar-benar terdesak. Bermusuhan dengan ahli bela diri seperti ini hanya akan merugikan diri sendiri.

Dewa Digdaya masih harus memimpin pasukannya menyerang Pulau Neraka. Jika kehilangan banyak pasukan, bagaimana bisa dia memenangkan pertempuran?

Dewa Digdaya menenangkan diri sebelum berkata, "Karena mereka bawahanmu, gimana kalau aku melepaskan mereka saja?"

Menurut Dewa Digdaya, Raja Naga dan lainnya sudah terluka sehingga tidak akan menimbulkan ancaman apa pun untuknya.

Yoga terkekeh-kekeh sebelum menyahut, "Kamu mencuri barangku dan melukai orangku, lalu menyuruhku pulang dengan tangan kosong? Kamu nggak merasa ucapanmu ini nggak masuk akal?"

Sepertinya tidak ada cara untuk berdamai lagi. Dewa Dig
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 877

    Yoga menghampiri Dewa Digdaya dan keempat kepala keluarga itu. Dia meledek, "Cuma ini kemampuan kalian? Kalian masih berani berkoar-koar di depanku? Malu-maluin saja. Ayo, beri tahu aku pesan terakhir kalian."Dewa Digdaya tampak berdarah-darah dan ketakutan. Dengan suara bergetar, dia bertanya, "Se ... sebenarnya siapa kamu?"Dewa Digdaya tentu tidak percaya Yoga adalah kakek Raja Naga dan Hagi. Lagi pula, kedua orang itu tidak punya hubungan darah. Mana mungkin punya kakek yang sama? Dewa Digdaya sampai ingin bertanya, apakah kamu masih kekurangan cucu?Yoga menyahut, "Kalau ini pertanyaan terakhirmu, aku bisa menjawabmu."Dewa Digdaya menatap Yoga dengan penuh penantian. Dia sudah tidak sabar untuk mengetahui jawabannya.Saat berikutnya, Yoga mengangkat kelima orang itu dan melompat turun dari gunung. Ketika tiba di kaki gunung, Yoga berkata dengan lantang, "Ingat baik-baik, yang membunuh kalian adalah Yoga!"Selesai berbicara, Yoga melepaskan topengnya dan memperlihatkan wajahnya.

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 878

    Enak saja menyuruhku diam!Raja Naga agak panik. "Aku cuma menghargai Kakek. Nggak sepantasnya kita yang sebagai cucu ini membicarakan Kakek di belakangnya, 'kan?"Hagi pun merenungkannya sambil mengangguk. "Ada benarnya. Omong-omong, Raja Naga, keluarga Yoga masih terkurung dalam Penjara Jahanam. Kira-kira Kakek bakal setuju nggak kalau kita meminta bantuannya buat menolong mereka?"Raja Naga berpikir sebentar dan berkata, "Kayaknya agak sulit .... Kalau nggak, bilang saja Yoga itu cucu kita. Sebagai kakek buyutnya, nggak mungkin Kakek menolak untuk menolong keluarga cicitnya, 'kan?"Hagi membalas, "Benar, begitu saja."Tidak lama kemudian, Yoga kembali.Hagi dan Raja Naga bergegas menyambutnya dengan semangat. "Kakek, akhirnya Kakek kembali. Dewa Digdaya dan keempat kepala keluarga itu sudah dibereskan?""Ya." Yoga menjawab singkat. Kemudian, dia mengambil lengan Raja Naga yang patah itu dan menyambungkannya kembali. Dia bahkan menyalurkan banyak energi spiritual ke lengan Raja Naga.

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 879

    "Jadi, kalau ketemu orang bermarga Kusuma lagi, kalian harus memanggilnya 'kakek'. Mengerti?"Hagi langsung mengangguk dengan terburu-buru. "Aku mengerti. Aku akan menganggap semua orang bermarga Kusuma sebagai kakekku kelak."'Hebat kamu, Yoga. Sudah mati pun, posisimu diuntungkan! Sial!'Mendengarnya, Yoga mengangguk dengan puas. "Kalau begitu, aku akan menolong keluarga Kakek Kusuma kamu di Penjara Jahanam sekarang.""Baik! Baik!" Hagi membungkuk dan mengantar kepergian Yoga.Namun, Raja Naga malah mengerutkan alisnya. "Hagi, apa kamu nggak merasa ada yang janggal?"Hagi membalas, "Apanya yang janggal?"Raja Naga menanggapi, "Kayaknya kita belum bilang kalau mereka ditawan di Penjara Jahanam. Kok dia langsung berangkat ke Penjara Jahanam?"Hagi juga tercengang sekarang. "Iya juga. Kok Kakek tahu?"Raja Naga menambahkan lagi, "Selain itu, masa cuma karena dia pernah ditolong sekali oleh orang bermarga Kusuma, dia langsung menganggap semua orang bermarga Kusuma sebagai saudaranya. Bah

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 880

    "Kalau begitu, aku akan membatalkan peraturan ini hari ini," seru Yoga."Jangan lancang!" Delapan Jahanam marah. "Kami tahu kamu itu kuat, bahkan Dewa Digdaya dan keempat kepala keluarga diri bukanlah tandinganmu. Tapi, sepintar-pintarnya tupai melompat, akan jatuh juga. Kekuatanmu itu bukan apa-apanya di hadapan kami.""Kami sarankan kamu mundur sendiri, daripada cari mati di sini."Yoga menggeleng. "Dasar pembual!"Delapan Jahanam membalas, "Bocah, jangan memaksa kami melakukannya. Ada banyak penjahat dan pendekar kuno yang kuat di Penjara Jahanam ini. Kalau kami melepaskan mereka, sepuluh klona kamu pun akan remuk menjadi debu."Yoga acuh tak acuh. "Cih, cerewet sekali. Kalian tinggal mundur dan membiarkan aku masuk sendiri, atau membuatku menerobos secara paksa. Buat apa banyak omong kosong seperti itu?""Kamu ...." Delapan Jahanam tidak lagi bisa menahan amarah. Setelah berdiskusi, mereka memutuskan untuk melepaskan penjahat dari Penjara Jahanam. Bagaimanapun juga, mereka cuma pet

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 881

    "Lihat, yang menerjang di depan dengan wajah kacau dan pandangan menyimpang, yang ototnya tegap dan penuh kekuatan binatang buas itu keturunan Setan Pengisap Darah.""Roh hitam yang bersembunyi di sudut, yang tubuh kucingnya dibalut baju ketat dan matanya memancarkan sinar dingin itu keturunan Pesona Malam.""Kalau itu, yang tubuhnya berotot, tangannya memegang Pisau Pengisap Darah itu keturunan Setan Berdarah Dingin ...."Sebentar saja, Bimo sudah melontarkan banyak nama."Leluhur mereka itu pemimpin di wilayahnya masing-masing dan menjadi legenda yang memenangkan banyak pertempuran di berbagai tempat bersamaku. Tapi kenapa keturunannya merosot seperti ini? Mereka ditahan dan dijadikan budak di sini, benar-benar memalukan! Siapa yang mengurung mereka?""Ternyata begitu," komentar Yoga yang mendengarnya. "Kalau begitu, pinjam namamu sebentar, ya."Bimo lantas panik dan membalas, "Apa yang mau kamu lakukan, Bocah?"Yoga mengerahkan seluruh aura tubuhnya dan berseru dengan tegas, "Berlut

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 882

    Yoga berjalan mendekati Penjara Jahanam dan menelusuri Jutaan Iblis dengan pandangannya. Sementara para Jutaan Iblis cuma berlutut dan tidak berani menatapnya.Tiba-tiba, Delapan Jahanam merasa tercengang dan memandang satu sama lain. "Ja ... jangan-jangan ... dia Bimo?""Sepertinya cuma itu penjelasan yang logis!""Tuan Bimo! Akhirnya kamu kembali juga!"Dalam sekejap, Yoga sudah berdiri di hadapan Delapan Jahanam. Dia berkata dengan acuh, "Jadi ini senjata pemungkas kalian?"Tidak disangka, Delapan Jahanam juga langsung berlutut tanpa ragu."Kami, Delapan Jahanam dari Sepuluh Jahanam, menghadap Tuan!"Tuan? Tuan Bimo maksudnya?Yoga bertanya dengan heran, "Kalian mengenalku?"Delapan Jahanam mengangguk. "Guru pernah berpesan, kalau ada seseorang yang bisa menghentikan Jutaan Iblis dengan satu seruan, orang itu adalah gurunya Guru.""Guru menyuruh kami mematuhi semua perintah Tuan. Bahkan kalau disuruh mati pun, kami nggak akan ragu untuk sedetik pun."Yoga bertanya, "Coba bilang, sia

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 883

    Setelah dilihat, Ayu merasa semakin aneh lagi. Sebab, dia merasakan perasaan yang familier dari orang itu. Siapa dia sebenarnya?Ketika Karina, Nadya, dan yang lainnya melihat sekelompok orang dengan penampilan aneh ini, mereka semua menjadi pucat dan tanpa sadar mendekat satu sama lain. Mereka merasa seolah-olah orang-orang ini adalah iblis yang melarikan diri dari neraka.Setelah melihat Karina dan yang lainnya baik-baik saja, perasaan Yoga yang tadinya cemas, kini telah menjadi lebih lega. Tatapannya beralih pada Ayu dan detak jantungnya berdebar kencang. Apakah wanita yang elegan dan lembut ini adalah ibu kandungnya? Ayu tampak jauh lebih cantik dari perkiraannya.Ayu bertanya dengan dengan nada dingin, "Delapan Jahanam? Apa yang terjadi dengan Penjara Jahanam? Kamu melepaskan jutaan iblis ini, apa nggak takut mereka akan mencelakai orang?"Delapan Jahanam menjawab dengan segan, "Nyonya Ayu, ada yang datang menolongmu. Kamu sudah boleh keluar sekarang. Mohon maaf karena telah menyi

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 884

    Tadi kedua orang itu telah sepakat. Agnes akan mengobati Markus dan Markus akan mengajari teknik meramal kepada Agnes.Markus berkata, "Kaki kananku terluka, bantu aku pijat.""Oh ya?" Agnes melihat kaki Markus yang tampak baik-baik saja. "Kaki kananmu sepertinya patah.""Ya, bantu aku pijat," balas Markus. Agnes memutar kakinya dengan pelan.Krak! Kaki Markus yang tadinya baik-baik saja, kini tampaknya benar-benar patah tulang."Arghh!!" Markus berteriak histeris, "Agnes, apa yang kamu lakukan? Kakiku, kakiku ...."Agnes juga terkejut. "Ah! Aku nggak keluarin tenaga sama sekali, cuma pelintir sedikit saja untuk menggodamu. Kenapa malah jadi patah tulang?"Markus membalas, "Sialan, kamu nggak tahu Jurus Tenaga Supermu belum dihilangkan? Hanya dengan sedikit gerakan saja kekuatanmu itu sudah tingkat bentala. Apalagi, tulangku sudah rapuh!"Agnes langsung berkeringat dingin. "Maaf, maaf. Aku lupa hilangin jurusku. Jangan bergerak, biar kubantu untuk perbaiki tulangmu ...."Krak!"Arghh!!

Latest chapter

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1305

    Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1304

    "Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1303

    "Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1302

    "Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1301

    Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1300

    "Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1299

    "Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1298

    Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1297

    Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status