Share

Bab 880

Penulis: Vodka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-29 18:00:00
"Kalau begitu, aku akan membatalkan peraturan ini hari ini," seru Yoga.

"Jangan lancang!" Delapan Jahanam marah. "Kami tahu kamu itu kuat, bahkan Dewa Digdaya dan keempat kepala keluarga diri bukanlah tandinganmu. Tapi, sepintar-pintarnya tupai melompat, akan jatuh juga. Kekuatanmu itu bukan apa-apanya di hadapan kami."

"Kami sarankan kamu mundur sendiri, daripada cari mati di sini."

Yoga menggeleng. "Dasar pembual!"

Delapan Jahanam membalas, "Bocah, jangan memaksa kami melakukannya. Ada banyak penjahat dan pendekar kuno yang kuat di Penjara Jahanam ini. Kalau kami melepaskan mereka, sepuluh klona kamu pun akan remuk menjadi debu."

Yoga acuh tak acuh. "Cih, cerewet sekali. Kalian tinggal mundur dan membiarkan aku masuk sendiri, atau membuatku menerobos secara paksa. Buat apa banyak omong kosong seperti itu?"

"Kamu ...." Delapan Jahanam tidak lagi bisa menahan amarah. Setelah berdiskusi, mereka memutuskan untuk melepaskan penjahat dari Penjara Jahanam. Bagaimanapun juga, mereka cuma pet
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 881

    "Lihat, yang menerjang di depan dengan wajah kacau dan pandangan menyimpang, yang ototnya tegap dan penuh kekuatan binatang buas itu keturunan Setan Pengisap Darah.""Roh hitam yang bersembunyi di sudut, yang tubuh kucingnya dibalut baju ketat dan matanya memancarkan sinar dingin itu keturunan Pesona Malam.""Kalau itu, yang tubuhnya berotot, tangannya memegang Pisau Pengisap Darah itu keturunan Setan Berdarah Dingin ...."Sebentar saja, Bimo sudah melontarkan banyak nama."Leluhur mereka itu pemimpin di wilayahnya masing-masing dan menjadi legenda yang memenangkan banyak pertempuran di berbagai tempat bersamaku. Tapi kenapa keturunannya merosot seperti ini? Mereka ditahan dan dijadikan budak di sini, benar-benar memalukan! Siapa yang mengurung mereka?""Ternyata begitu," komentar Yoga yang mendengarnya. "Kalau begitu, pinjam namamu sebentar, ya."Bimo lantas panik dan membalas, "Apa yang mau kamu lakukan, Bocah?"Yoga mengerahkan seluruh aura tubuhnya dan berseru dengan tegas, "Berlut

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 882

    Yoga berjalan mendekati Penjara Jahanam dan menelusuri Jutaan Iblis dengan pandangannya. Sementara para Jutaan Iblis cuma berlutut dan tidak berani menatapnya.Tiba-tiba, Delapan Jahanam merasa tercengang dan memandang satu sama lain. "Ja ... jangan-jangan ... dia Bimo?""Sepertinya cuma itu penjelasan yang logis!""Tuan Bimo! Akhirnya kamu kembali juga!"Dalam sekejap, Yoga sudah berdiri di hadapan Delapan Jahanam. Dia berkata dengan acuh, "Jadi ini senjata pemungkas kalian?"Tidak disangka, Delapan Jahanam juga langsung berlutut tanpa ragu."Kami, Delapan Jahanam dari Sepuluh Jahanam, menghadap Tuan!"Tuan? Tuan Bimo maksudnya?Yoga bertanya dengan heran, "Kalian mengenalku?"Delapan Jahanam mengangguk. "Guru pernah berpesan, kalau ada seseorang yang bisa menghentikan Jutaan Iblis dengan satu seruan, orang itu adalah gurunya Guru.""Guru menyuruh kami mematuhi semua perintah Tuan. Bahkan kalau disuruh mati pun, kami nggak akan ragu untuk sedetik pun."Yoga bertanya, "Coba bilang, sia

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 883

    Setelah dilihat, Ayu merasa semakin aneh lagi. Sebab, dia merasakan perasaan yang familier dari orang itu. Siapa dia sebenarnya?Ketika Karina, Nadya, dan yang lainnya melihat sekelompok orang dengan penampilan aneh ini, mereka semua menjadi pucat dan tanpa sadar mendekat satu sama lain. Mereka merasa seolah-olah orang-orang ini adalah iblis yang melarikan diri dari neraka.Setelah melihat Karina dan yang lainnya baik-baik saja, perasaan Yoga yang tadinya cemas, kini telah menjadi lebih lega. Tatapannya beralih pada Ayu dan detak jantungnya berdebar kencang. Apakah wanita yang elegan dan lembut ini adalah ibu kandungnya? Ayu tampak jauh lebih cantik dari perkiraannya.Ayu bertanya dengan dengan nada dingin, "Delapan Jahanam? Apa yang terjadi dengan Penjara Jahanam? Kamu melepaskan jutaan iblis ini, apa nggak takut mereka akan mencelakai orang?"Delapan Jahanam menjawab dengan segan, "Nyonya Ayu, ada yang datang menolongmu. Kamu sudah boleh keluar sekarang. Mohon maaf karena telah menyi

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-30
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 884

    Tadi kedua orang itu telah sepakat. Agnes akan mengobati Markus dan Markus akan mengajari teknik meramal kepada Agnes.Markus berkata, "Kaki kananku terluka, bantu aku pijat.""Oh ya?" Agnes melihat kaki Markus yang tampak baik-baik saja. "Kaki kananmu sepertinya patah.""Ya, bantu aku pijat," balas Markus. Agnes memutar kakinya dengan pelan.Krak! Kaki Markus yang tadinya baik-baik saja, kini tampaknya benar-benar patah tulang."Arghh!!" Markus berteriak histeris, "Agnes, apa yang kamu lakukan? Kakiku, kakiku ...."Agnes juga terkejut. "Ah! Aku nggak keluarin tenaga sama sekali, cuma pelintir sedikit saja untuk menggodamu. Kenapa malah jadi patah tulang?"Markus membalas, "Sialan, kamu nggak tahu Jurus Tenaga Supermu belum dihilangkan? Hanya dengan sedikit gerakan saja kekuatanmu itu sudah tingkat bentala. Apalagi, tulangku sudah rapuh!"Agnes langsung berkeringat dingin. "Maaf, maaf. Aku lupa hilangin jurusku. Jangan bergerak, biar kubantu untuk perbaiki tulangmu ...."Krak!"Arghh!!

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-30
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 885

    "Ah! Sakit .... Yoga, kenapa kamu datang ke sini? Cepat pergi!" teriak Markus.Yoga mengerutkan alisnya. Dia tidak menyangka Markus akan mengusirnya. Dia bertanya, "Markus, apa maksudmu ini?""Kamu nggak ngerti? Kehadiranmu nggak disambut di sini. Pergi sana!" terik Markus.Yoga berkata, "Bagaimanapun, aku ini tamu. Kenapa kalian perlakukan tamu begini?""Tamu?" Markus bertanya, "Tamu apanya? Tamu pembawa maut? Memangnya kamu nggak tahu kondisimu sekarang? Kenapa nggak bersembunyi malah keluar untuk mencelakai orang? Apa niatmu?"Yoga bertanya, "Oh ya? Memangnya bagaimana kondisiku? Aku benar-benar nggak tahu."Markus berkata, "Sejujurnya saja, sekarang kabar tentang Bimo muncul kembali di dunia ini sudah tersebar di seluruh dunia bela diri. Semua kultivator mengincarmu, termasuk pihak berkuasa dari kultivator kuno.""Sekarang ini kamu seperti bom waktu. Ke mana pun kamu pergi, bisa meledak setiap saat. Mengerti? Penginapan kecilku ini nggak sanggup menerima bencana darimu."Yoga sonta

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-30
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 886

    Wanita itu berkata, "Kami mencari Tuan Bimo untuk mendiskusikan hal penting. Kalau menghalangi kami, kamu nggak akan bisa tanggung akibatnya. Tolong minggir, biar aku yang cari dia sendiri."Markus memarahinya, "Kamu ini nggak ngerti bahasa manusia ya? Sudah kubilang nggak ada Tuan Bimo di sini ...."Yoga langsung mengenali pemilik suara itu. Bukankah orang itu adalah pasangan perjodohan yang ditetapkan oleh ayah kandungnya, Winola? Konon, dia adalah putri dari salah satu keluarga kultivator kuno terbesar.Demi membatalkan perjodohan dengan Yoga, wanita ini bahkan mengutus Leluhur Jahanam Langit untuk membunuhnya. Untungnya, Yoga bernasib mujur. Bukan hanya tidak terjatuh di Gunung Sakura, sekarang dia malah beruntung mendapatkan peluang besar.Apa yang hendak dilakukan wanita ini mencari Bimo?Setelah berpikir keras, Yoga memutuskan untuk menjumpainya. Yoga menenangkan dirinya, lalu berpakaian serba hitam dan berjalan ke lantai bawah."Siapa yang cari aku?" tanya Yoga sambil mendengus

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-30
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 887

    Yoga berkata, "Kekuasaanmu nggak cukup? Kalau begitu, utus orang yang punya cukup kekuasaan."Winola bergegas menjelaskan, "Tuan Bimo jangan salah paham. Keluarga Bramasta mengutusku ke sini bukan karena nggak mementingkan masalah ini.""Hanya saja, Tuan juga tahu, ada sebuah pembatas antara dunia fana dan dunia kultivator kuno. Ahli dari Keluarga Bramasta nggak boleh melewati pembatas itu sembarangan, jadi ...."Markus menyela, "Nggak usah dilanjutkan lagi, orangnya sudah pergi."Winola baru mendongak dan menyadari Bimo telah kembali ke kamarnya. Dia merasa tidak rela, sehingga terpaksa berkata, "Tuan Bimo, aku akan pulang untuk menyampaikan hal ini dan menyuruh petinggi Keluarga Bramasta untuk mengunjungi Tuan langsung."Markus berkata, "Nggak ada gunanya. Kalaupun tetua Keluarga Bramasta datang mengunjunginya langsung, belum tentu dia mau kerja sama dengan kalian."Winola menatap Markus dengan marah dan bertanya, "Apa maksudmu?"Markus menjawab, "Sesuai yang kubilang tadi. Tapi, aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-30
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 888

    Saingan cinta? Yoga bertanya dengan kebingungan, "Saingan cinta apanya? Saingan dari mana?"Agnes berkata, "Ceritanya agak rumit, nggak bisa dijelaskan dengan singkat. Aku juga nggak bisa jelaskan dengan rinci.""Kalau begitu, naik ke sini untuk cerita," perintah Yoga."Oke!" Agnes menutup telepon, lalu berkata kepada pemuda itu, "Tunggu sebentar, aku lapor ke Tuan Bimo dulu."Pemuda itu akhirnya menunjukkan sedikit sopan santun, "Terima kasih."Agnes pergi ke kamar Yoga. Yoga yang sudah tidak sabaran pun bertanya, "Agnes, kamu bilang dia adalah saingan cintaku? Dia mau dekatin Karina atau Nadya?"Agnes menggeleng, "Bukan keduanya."Yoga bertanya, "Lalu siapa?"Agnes menjawab, "Winola.""Winola?" Yoga terdiam sejenak, "Aku nggak punya hubungan apa pun sama Winola. Kenapa dia bisa jadi saingan cintaku?"Agnes berkata, "Mungkin kamu nggak nganggap dia sebagai saingan, tapi dia pasti menganggapmu sebagai saingan nomor satu."Yoga mulai tertarik. "Oh ya? Ceritakan lebih lanjut."Agnes menj

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-30

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1203

    Mereka semua sedang mencari keberadaan Farel, tetapi hasilnya nihil. Bahkan, anggota dari empat keluarga besar lainnya pun mulai berdatangan dan memenuhi ruang tamu Keluarga Husin.Di antara mereka, Sutrisno dan Winola juga berada di sana. Sementara itu, Luna berdiri dengan raut raut wajah dingin. Matanya tajam ketika menatap anggota Keluarga Husin.Luna berujar dengan suara dingin, "Sudah sejauh ini, Keluarga Husin masih belum menemukan keberadaan Farel? Jangan-jangan kalian sudah bawa harta itu kembali ke dunia kultivator kuno?""Keluarga Husin benar-benar punya siasat bagus. Di permukaan, kalian menyebarkan kabar bahwa Farel berkhianat, tapi diam-diam membawanya kembali ke dunia kultivator kuno!" ucap Sutrisno. Tatapan penuh ejekan dan penghinaannya tertuju pada mereka.Winola berbicara dengan nada tajam dan penuh amarah, "Kalian dulu bilang mau bekerja sama, tapi sekarang berbuat seperti ini. Apa kalian nggak seharusnya kasih penjelasan?"Empat keluarga besar bersatu dan bekerja sa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1202

    "Apa harta-harta ini benaran untuk Yoga?""Kenapa bisa begitu? Apa haknya? Dengan status dia, mana mungkin Sutrisno kasih dia hadiah?""Sutrisno, kamu pasti tertipu. Yoga itu terkenal licik dan nggak segan melakukan kejahatan!"Semua orang mulai panik dan berteriak. Mereka menuduh Yoga tanpa ampun. Dalam pandangan mereka, Sutrisno memiliki latar belakang luar biasa.Orang selevel Sutrisno tidak mungkin memberikan harta sebanyak ini kepada Yoga tanpa alasan. Mereka yakin Yoga pasti telah melakukan sesuatu untuk memanipulasi situasi ini."Sutrisno, kalau harta-harta ini memang mahar pernikahan, kamu bisa bawa Nadya hari ini juga. Tolong bilang bahwa semua ini memang untuk Keluarga Wibowo!" ucap Yuli dengan nada penuh harap. Matanya tak lepas dari menatap Sutrisno.Hanya saja, Sutrisno menatap mereka dengan penuh kejengkelan. Dia membalas, "Berapa kali aku harus menjelaskan sih? Apa hubungannya semua ini sama kalian?"Setelah mengatakan itu, Sutrisno langsung berbalik dan pergi. Dia bahka

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1201

    Kotak-kotak itu ternyata berisi emas, perak, permata, serta senjata-senjata luar biasa. Semuanya terlihat memancarkan cahaya.Cahaya itu memantul di mata semua orang yang melihatnya. Pada saat itu, semua orang tertegun. Terutama para anggota Keluarga Wibowo di sekitarnya. Mereka bahkan tak lagi bisa duduk tenang.Yuli berucap dengan penuh semangat, "Sutrisno, apa semua ini mau kamu berikan untuk putriku? Sebenarnya apa istimewanya putriku hingga mendapat perhatian seperti ini darimu?"Jafar langsung menimpali, "Apa semua ini adalah mahar pernikahan? Sutrisno, kamu terlalu baik. Kami benar-benar merasa terhormat! Jangan khawatir, kami menerima lamaran ini!"Yuli melanjutkan dengan penuh antusias, "Gimana kalau kamu langsung bawa dia ke kamar? Dengan mahar sebanyak ini, sungguh nggak pantas kalau kami bersikap nggak tahu diri."Jafar menambahkan, "Benar sekali. Kita harus bikin Sutrisno senang. Harta sebanyak ini pasti nilainya nggak terhitung!"Kedua orang itu terus berceloteh tanpa hen

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1200

    Sampai saat ini, Sutrisno masih belum tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia mengira semua ini hanyalah percakapan biasa. Sambil berdiri di tempat, Sutrisno menyapa orang-orang di sekitarnya. Raut wajahnya terlihat sangat ramah, seperti sudah kenal akrab.Namun, sikap anggota Keluarga Wibowo di sekitarnya tiba-tiba berubah menjadi sangat bersemangat dan langsung maju mendekatinya."Wah, ada apa kamu kemari?""Sutrisno, kamu pasti datang untuk menemui Nadya, 'kan? Dia ada di sini. Dia sudah menunggumu dari tadi!""Aduh, ini benar-benar jodoh. Kalian memang pasangan yang ditakdirkan!"Kerumunan itu langsung melontarkan serangkaian pujian. Mereka berusaha menjodohkan Sutrisno dengan Nadya.Sutrisno memandang mereka semua dengan ekspresi seperti sedang melihat orang-orang bodoh. Dia mengernyit, lalu bertanya dengan nada dingin, "Apa kalian salah paham tentang sesuatu?""Apa?" Kerumunan itu saling memandang dengan raut wajah bingung dan heran.Jafar maju sambil bertanya, "Sutrisno, bukannya

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1199

    Yoga bertanya, "Negosiasi? Apa kata-kata ini nggak terlalu berlebihan?"Nadya menghela napas dan berkata dengan tak berdaya, "Aku pun nggak bisa menghentikan mereka."Kelihatan jelas, Keluarga Wibowo sudah beberapa kali mendesak Nadya dan membuatnya dalam posisi yang sulit.Pada saat itu, mobil-mobil melaju dengan cepat dan langsung berhenti di depan vila. Suaranya sangat ribut sampai membuat Yoga dan Nadya keluar dari vila. Ternyata, di luar sudah penuh dengan orang-orang dari Keluarga Wibowo.Saat melihat Nadya, Jafar dan Yuli langsung menjadi sangat bersemangat.Jafar berkata, "Bagus sekali. Kita akhirnya bisa bertemu denganmu, ini adalah kesempatan yang sangat bagus."Yuli menambahkan, "Kami mendapat informasi kalau Sutrisno dari Keluarga Salim sudah kembali dan banyak orang yang mengincarnya."Mendengar keduanya menjelaskan panjang lebar dengan nada yang sangat serius, Yoga mengernyitkan alis dan merasa bingung. Saat semalam kembali bersama dengan Sutrisno dan Winola, dia tidak me

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1198

    Yogi sangat terkejut dengan tindakan Yoga ini. Bisa mengucapkan kata-kata seperti ini, menunjukkan betapa besar ambisi dan tekad di dalam hati Yoga. Setelah terdiam cukup lama, Yogi berkata, "Aku nggak ingin menghancurkan keinginanmu, tapi aku harus beri tahu kekuatanmu yang sekarang belum cukup untuk masuk ke dunia kultivator kuno."Yoga pun bertanya, "Kenapa? Bahkan orang-orang yang dikirim empat keluarga besar di dunia kultivator kuno pun bukan tandinganku, mengapa harus takut pada mereka?"Yogi menjawab, "Hanya karena berhasil mengalahkan orang dari empat keluarga besar saja sudah begitu angkuh? Kamu tahu, kekuatan mereka di dunia kultivator kuno yang sebenarnya belum dikerahkan."Mendengar perkataan itu, Yoga sangat terkejut dan mengernyitkan alis.Yogi melanjutkan, "Kekuatanmu yang sekarang nggak akan cukup untuk melawan kekuatan empat keluarga besar yang sebenarnya. Lagi pula, kamu juga berselisih dengan Pelindung Kebenaran."Yoga langsung berkata, "Kalau begitu, aku nggak akan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1197

    Hilda berkata, "Jangan terlalu terburu-buru, biarkan dia istirahat dulu."Wenny membalas, "Sekarang ada begitu banyak orang yang mengincarnya, dia masih ada waktu untuk beristirahat?"Keduanya hampir saja terlihat dalam pertengkaran.Yoga segera berkata, "Tenang saja. Kali ini nggak ada yang mendapatkan harta karun, nggak ada yang menemukan nadi naga juga."Jawaban ini jelas membuat kedua wanita itu tercengang dan saling menatap dengan ekspresi bingung.Wenny kembali bertanya, "Jadi, apa saja yang kalian lakukan kali ini?"Yoga menjawab dengan santai, "Hanya jalan-jalan saja, jangan khawatir."Hilda segera bertanya, "Kalau begitu, apa kita boleh pergi ke sana lagi untuk wisata?"Yoga menjawab dengan santai, "Pintu masuknya sudah tertutup, nggak ada yang bisa masuk ke sana lagi. Kalian boleh melaporkan kabar ini pada pihak Kota Terlarang."Dia sangat memahami bahwa kedua wanita ini menanyakan pertanyaan ini hanya demi pihak Kota Terlarang, para tetua di sana pasti ingin mengetahui infor

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1196

    Di ruangan VIP di sebuah hotel, Yoga duduk dan menatap Winola dan Sutrisno yang berada di depannya dengan tenang.Winola yang memulai pembicaraan, "Apa yang ingin kamu bicarakan?"Yoga berkata, "Sepanjang perjalanan ini, aku bisa melihat kamu dan Sutrisno adalah tipe orang yang sama."Winola langsung bertanya, "Tipe orang seperti apa?"Yoga menjawab, "Tipe orang yang diikat oleh keluarga dan terus ditekan. Ingin memberontak, tapi nggak berdaya."Winola langsung mengernyitkan alis dan ekspresinya terlihat terkejut, lalu melihat ke arah Sutrisno.Sutrisno berkata, "Benar. Aku memang nggak terlalu dihargai di Keluarga Salim, hanya bisa terus menerima tekanan."Yoga melanjutkan, "Jadi, bagaimana kalau kita bekerja sama untuk mendapatkan keinginan kita?"Winola menjawab, "Nasib kita yang generasi muda ini sungguh ironis. Ternyata nasib kita nggak jauh berbeda."Yoga kembali berkata, "Suatu hari nanti aku akan kembali ke dunia kultivator kuno. Pada saat itu, kalian juga pasti akan menerima k

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1195

    Tak lama kemudian, kerumunan itu pun tiba di rumah Keluarga Husin.Saat ini, tidak ada banyak orang yang berada di rumah itu, sehingga mereka tertegun saat melihat ada begitu banyak orang yang datang."Di mana Farel? Suruh dia keluar ke sini!" teriak Luna dengan marah dan aura yang menekan. Dia sudah mengalami begitu banyak hal saat berada di dunia rahasia, dia tidak mungkin membiarkan ini begitu saja. Sekarang Farel malam mendapatkan harta karun itu, bukankah ini kesempatan bagi tiga keluarga besar lainnya untuk bersatu?"Farel? Dia belum kembali. Bukannya dia pergi bersama kalian?" tanya orang-orang dari Keluarga Husin sambil menatap kerumunan itu dengan ekspresi bingung."Kamu yakin dia belum pulang?" tanya anggota Keluarga Husin yang baru saja kembali dengan segera."Belum. Kenapa?" tanya salah satu anggota di rumah itu lagi."Kalau begitu, segera hubungi pihak dunia kultivator kuno, bilang Farel sudah mendapatkan rahasia Pil Ketenangan Jiwa. Tapi, saat ini dia sedang melarikan dir

DMCA.com Protection Status