"Jadi, kalau ketemu orang bermarga Kusuma lagi, kalian harus memanggilnya 'kakek'. Mengerti?"Hagi langsung mengangguk dengan terburu-buru. "Aku mengerti. Aku akan menganggap semua orang bermarga Kusuma sebagai kakekku kelak."'Hebat kamu, Yoga. Sudah mati pun, posisimu diuntungkan! Sial!'Mendengarnya, Yoga mengangguk dengan puas. "Kalau begitu, aku akan menolong keluarga Kakek Kusuma kamu di Penjara Jahanam sekarang.""Baik! Baik!" Hagi membungkuk dan mengantar kepergian Yoga.Namun, Raja Naga malah mengerutkan alisnya. "Hagi, apa kamu nggak merasa ada yang janggal?"Hagi membalas, "Apanya yang janggal?"Raja Naga menanggapi, "Kayaknya kita belum bilang kalau mereka ditawan di Penjara Jahanam. Kok dia langsung berangkat ke Penjara Jahanam?"Hagi juga tercengang sekarang. "Iya juga. Kok Kakek tahu?"Raja Naga menambahkan lagi, "Selain itu, masa cuma karena dia pernah ditolong sekali oleh orang bermarga Kusuma, dia langsung menganggap semua orang bermarga Kusuma sebagai saudaranya. Bah
"Kalau begitu, aku akan membatalkan peraturan ini hari ini," seru Yoga."Jangan lancang!" Delapan Jahanam marah. "Kami tahu kamu itu kuat, bahkan Dewa Digdaya dan keempat kepala keluarga diri bukanlah tandinganmu. Tapi, sepintar-pintarnya tupai melompat, akan jatuh juga. Kekuatanmu itu bukan apa-apanya di hadapan kami.""Kami sarankan kamu mundur sendiri, daripada cari mati di sini."Yoga menggeleng. "Dasar pembual!"Delapan Jahanam membalas, "Bocah, jangan memaksa kami melakukannya. Ada banyak penjahat dan pendekar kuno yang kuat di Penjara Jahanam ini. Kalau kami melepaskan mereka, sepuluh klona kamu pun akan remuk menjadi debu."Yoga acuh tak acuh. "Cih, cerewet sekali. Kalian tinggal mundur dan membiarkan aku masuk sendiri, atau membuatku menerobos secara paksa. Buat apa banyak omong kosong seperti itu?""Kamu ...." Delapan Jahanam tidak lagi bisa menahan amarah. Setelah berdiskusi, mereka memutuskan untuk melepaskan penjahat dari Penjara Jahanam. Bagaimanapun juga, mereka cuma pet
"Lihat, yang menerjang di depan dengan wajah kacau dan pandangan menyimpang, yang ototnya tegap dan penuh kekuatan binatang buas itu keturunan Setan Pengisap Darah.""Roh hitam yang bersembunyi di sudut, yang tubuh kucingnya dibalut baju ketat dan matanya memancarkan sinar dingin itu keturunan Pesona Malam.""Kalau itu, yang tubuhnya berotot, tangannya memegang Pisau Pengisap Darah itu keturunan Setan Berdarah Dingin ...."Sebentar saja, Bimo sudah melontarkan banyak nama."Leluhur mereka itu pemimpin di wilayahnya masing-masing dan menjadi legenda yang memenangkan banyak pertempuran di berbagai tempat bersamaku. Tapi kenapa keturunannya merosot seperti ini? Mereka ditahan dan dijadikan budak di sini, benar-benar memalukan! Siapa yang mengurung mereka?""Ternyata begitu," komentar Yoga yang mendengarnya. "Kalau begitu, pinjam namamu sebentar, ya."Bimo lantas panik dan membalas, "Apa yang mau kamu lakukan, Bocah?"Yoga mengerahkan seluruh aura tubuhnya dan berseru dengan tegas, "Berlut
Yoga berjalan mendekati Penjara Jahanam dan menelusuri Jutaan Iblis dengan pandangannya. Sementara para Jutaan Iblis cuma berlutut dan tidak berani menatapnya.Tiba-tiba, Delapan Jahanam merasa tercengang dan memandang satu sama lain. "Ja ... jangan-jangan ... dia Bimo?""Sepertinya cuma itu penjelasan yang logis!""Tuan Bimo! Akhirnya kamu kembali juga!"Dalam sekejap, Yoga sudah berdiri di hadapan Delapan Jahanam. Dia berkata dengan acuh, "Jadi ini senjata pemungkas kalian?"Tidak disangka, Delapan Jahanam juga langsung berlutut tanpa ragu."Kami, Delapan Jahanam dari Sepuluh Jahanam, menghadap Tuan!"Tuan? Tuan Bimo maksudnya?Yoga bertanya dengan heran, "Kalian mengenalku?"Delapan Jahanam mengangguk. "Guru pernah berpesan, kalau ada seseorang yang bisa menghentikan Jutaan Iblis dengan satu seruan, orang itu adalah gurunya Guru.""Guru menyuruh kami mematuhi semua perintah Tuan. Bahkan kalau disuruh mati pun, kami nggak akan ragu untuk sedetik pun."Yoga bertanya, "Coba bilang, sia
Setelah dilihat, Ayu merasa semakin aneh lagi. Sebab, dia merasakan perasaan yang familier dari orang itu. Siapa dia sebenarnya?Ketika Karina, Nadya, dan yang lainnya melihat sekelompok orang dengan penampilan aneh ini, mereka semua menjadi pucat dan tanpa sadar mendekat satu sama lain. Mereka merasa seolah-olah orang-orang ini adalah iblis yang melarikan diri dari neraka.Setelah melihat Karina dan yang lainnya baik-baik saja, perasaan Yoga yang tadinya cemas, kini telah menjadi lebih lega. Tatapannya beralih pada Ayu dan detak jantungnya berdebar kencang. Apakah wanita yang elegan dan lembut ini adalah ibu kandungnya? Ayu tampak jauh lebih cantik dari perkiraannya.Ayu bertanya dengan dengan nada dingin, "Delapan Jahanam? Apa yang terjadi dengan Penjara Jahanam? Kamu melepaskan jutaan iblis ini, apa nggak takut mereka akan mencelakai orang?"Delapan Jahanam menjawab dengan segan, "Nyonya Ayu, ada yang datang menolongmu. Kamu sudah boleh keluar sekarang. Mohon maaf karena telah menyi
Tadi kedua orang itu telah sepakat. Agnes akan mengobati Markus dan Markus akan mengajari teknik meramal kepada Agnes.Markus berkata, "Kaki kananku terluka, bantu aku pijat.""Oh ya?" Agnes melihat kaki Markus yang tampak baik-baik saja. "Kaki kananmu sepertinya patah.""Ya, bantu aku pijat," balas Markus. Agnes memutar kakinya dengan pelan.Krak! Kaki Markus yang tadinya baik-baik saja, kini tampaknya benar-benar patah tulang."Arghh!!" Markus berteriak histeris, "Agnes, apa yang kamu lakukan? Kakiku, kakiku ...."Agnes juga terkejut. "Ah! Aku nggak keluarin tenaga sama sekali, cuma pelintir sedikit saja untuk menggodamu. Kenapa malah jadi patah tulang?"Markus membalas, "Sialan, kamu nggak tahu Jurus Tenaga Supermu belum dihilangkan? Hanya dengan sedikit gerakan saja kekuatanmu itu sudah tingkat bentala. Apalagi, tulangku sudah rapuh!"Agnes langsung berkeringat dingin. "Maaf, maaf. Aku lupa hilangin jurusku. Jangan bergerak, biar kubantu untuk perbaiki tulangmu ...."Krak!"Arghh!!
"Ah! Sakit .... Yoga, kenapa kamu datang ke sini? Cepat pergi!" teriak Markus.Yoga mengerutkan alisnya. Dia tidak menyangka Markus akan mengusirnya. Dia bertanya, "Markus, apa maksudmu ini?""Kamu nggak ngerti? Kehadiranmu nggak disambut di sini. Pergi sana!" terik Markus.Yoga berkata, "Bagaimanapun, aku ini tamu. Kenapa kalian perlakukan tamu begini?""Tamu?" Markus bertanya, "Tamu apanya? Tamu pembawa maut? Memangnya kamu nggak tahu kondisimu sekarang? Kenapa nggak bersembunyi malah keluar untuk mencelakai orang? Apa niatmu?"Yoga bertanya, "Oh ya? Memangnya bagaimana kondisiku? Aku benar-benar nggak tahu."Markus berkata, "Sejujurnya saja, sekarang kabar tentang Bimo muncul kembali di dunia ini sudah tersebar di seluruh dunia bela diri. Semua kultivator mengincarmu, termasuk pihak berkuasa dari kultivator kuno.""Sekarang ini kamu seperti bom waktu. Ke mana pun kamu pergi, bisa meledak setiap saat. Mengerti? Penginapan kecilku ini nggak sanggup menerima bencana darimu."Yoga sonta
Wanita itu berkata, "Kami mencari Tuan Bimo untuk mendiskusikan hal penting. Kalau menghalangi kami, kamu nggak akan bisa tanggung akibatnya. Tolong minggir, biar aku yang cari dia sendiri."Markus memarahinya, "Kamu ini nggak ngerti bahasa manusia ya? Sudah kubilang nggak ada Tuan Bimo di sini ...."Yoga langsung mengenali pemilik suara itu. Bukankah orang itu adalah pasangan perjodohan yang ditetapkan oleh ayah kandungnya, Winola? Konon, dia adalah putri dari salah satu keluarga kultivator kuno terbesar.Demi membatalkan perjodohan dengan Yoga, wanita ini bahkan mengutus Leluhur Jahanam Langit untuk membunuhnya. Untungnya, Yoga bernasib mujur. Bukan hanya tidak terjatuh di Gunung Sakura, sekarang dia malah beruntung mendapatkan peluang besar.Apa yang hendak dilakukan wanita ini mencari Bimo?Setelah berpikir keras, Yoga memutuskan untuk menjumpainya. Yoga menenangkan dirinya, lalu berpakaian serba hitam dan berjalan ke lantai bawah."Siapa yang cari aku?" tanya Yoga sambil mendengus