Kamal bertanya, "Siapa yang undang Pasukan Metal?" Semua orang terlihat menggeleng.Dirga membalas seraya tersenyum pahit, "Sepertinya mereka datang untuk anak itu lagi."Dalam sekejap, beberapa pesawat angkut tiba di atas Jepana. Angkatan udara bersenjata lengkap terus-menerus turun dengan terjun payung.Dari pihak Angkatan Laut Persatuan Negara-Negara, seseorang segera berseru, "Jenderal Kamelia, aku adalah Jenderal Angkatan Laut Persatuan Negara-Negara, James."James melanjutkan, "Kami sedang menjalankan tugas internasional. Harap segera mundur dan jangan menghalangi kami. Kalau nggak, kamu akan dianggap musuh Persatuan Negara-Negara."Kamelia menjelaskan, "Jenderal James, aku kasih kamu kesempatan untuk mundur demi menghargai pertemanan lama kita. Aku juga nggak bakal mempermasalahkan ini. Tapi kalau kamu berani menghalangiku untuk balas dendam, angkatan lautmu akan tenggelam ke dasar laut!""Dasar orang gila! Kalian semua nggak waras!" maki James.Sebelum Jepana dan Angkatan Laut
Markus melanjutkan sambil menggeleng, "Ini urusan antara aku dan bocah nakal itu, kamu jangan ikut campur. Nanti, kamu sendiri yang bakal kena masalah."Tidak peduli seberapa keras Agnes berusaha, Markus tetap tidak mengizinkannya untuk ikut. Akhirnya, Agnes berucap dengan marah, "Aku dan dia sudah berjanji untuk hidup bersama. Aku mau pergi mengurus jenazah suamiku, apa urusannya denganmu?"Markus memegang dadanya dengan sedih. Kemudian, dia bertanya, "Apa ... apa kamu mendengar suara hatiku yang hancur?"Tidak disangka, sungguh terdengar suara pecahan secara samar-samar. Benarkah itu suara hati yang hancur?Agnes memandang sekeliling, lalu memarahi, "Jangan bicara omong kosong, itu cuma suara tempurung yang pecah."Markus segera melihat ke arah tempurung. Benar saja, tempurungnya sedang retak dengan cepat dan hancur menjadi potongan-potongan kecil.Markus berlari ke arahnya dengan cemas, lalu berujar, "Kenapa tempurungku pecah ...." Sebelum Markus sempat menyentuh tempurung itu, api
Seorang jenderal tua yang mengenakan baju perang dan terlihat berwibawa berdiri di depannya. Dia menatap Yoga sambil tersenyum.Yoga membatin, 'Aku berhasil keluar dari kawah gunung berapi? Jenderal tua ini yang menyelamatkanku?'Yoga sangat gembira sehingga segera berucap, "Senior, apa kamu yang menyelamatkanku dari kawah gunung berapi? Apa aku boleh tahu siapa Senior?"Orang itu menjawab, "Aku adalah sisa jiwa leluhur Raja Pertama dari zaman kuno, Bimo. Nak, kamu belum benar-benar bebas. Sekarang, kamu cuma berada di dalam ruang kesadaranku."Yoga langsung merasa kecewa. Bimo dari zaman kuno? Nama itu terdengar familier. Namun, Yoga tidak bisa mengingatnya.Bimo memberi tahu, "Nak, jangan kecewa. Aku bisa membantumu keluar dari sini."Yoga sangat gembira. Dia segera berujar, "Benarkah? Mohon bantuanmu, Senior. Tolong aku, aku nggak bakal melupakan kebaikanmu."Bimo memberi tahu, "Aku sudah berada di sini selama ribuan tahun. Kamu adalah orang pertama yang memasuki ruang kesadaranku.
Pria tua itu melanjutkan, "Memang benar aku mau mengambil alih tubuhmu. Tubuhmu ini sudah sepenuhnya menyatu dengan Pedang Langit.""Ini adalah kesempatan langka yang mungkin cuma muncul sekali dalam 10.000 tahun. Tubuhmu mampu menahan sisa jiwaku. Lebih baik kamu berhenti melawan. Kesadaranmu yang lemah ini nggak akan bisa menandingiku!" lanjut Bimo."Dasar berengsek!" maki Yoga. Kemudian, dia melawan makin keras.Hanya saja, itu tidak ada gunanya. Sisa jiwa Bimo terlalu kuat. Dia menekan kesadaran Yoga ke pojok. Saat ini, Yoga perlahan mulai kehilangan kesadaran dan hampir kehilangan kendali sepenuhnya atas tubuhnya."Sialan! Aku nggak terima!" seru Yoga.Setelah bersusah payah mendapatkan kesempatan hidup, sekarang Yoga harus mati lagi? Masalahnya adalah yang mati hanya kesadarannya, sementara tubuhnya akan tetap "hidup".Membayangkan keluarganya mungkin akan menjadi korban kekejaman Bimo, Yoga merasa marah. Apa yang harus dilakukannya?Dalam keputusasaan, Bimo mendadak berseru, "Ad
Di lereng Gunung Sakura, para pengikut Dewa Digdaya dan Empat Keluarga Besar Kultivator Kuno sedang sibuk mengumpulkan sumber daya dari para kultivator kuno.Selama waktu ini, mereka telah menemukan banyak sumber daya berharga. Semua orang terlihat sangat bersemangat.Namun, tiba-tiba terjadi gempa bumi di Gunung Sakura yang menyebabkan banyak bebatuan runtuh. Tak lama kemudian, gunung berapi itu meletus lagi.Kejadian ini membuat mereka ketakutan. Alhasil, mereka mulai berlari ke kaki gunung. Jika lebih lambat, mereka bisa hancur berkeping-keping.Saat berlari, mereka menoleh ke belakang untuk ingin melihat apakah letusan lava membawa lebih banyak sumber daya kultivator kuno. Alhasil, apa yang mereka lihat membuat mereka terkejut."Sial, apa aku mengalami halusinasi? Kenapa bisa ada seseorang di dalam lava yang meletus?""Aku juga melihatnya, benar-benar ada seseorang di sana.""Orang itu masih bergerak, dia masih hidup. Jangan bilang dia adalah penyintas dari medan perang kuno. Hidup
Yoga lagi-lagi bertanya, "Sekarang, apa tindakan dari berbagai pihak?"Setelah kematiannya, musuh-musuhnya pasti akan gila-gilaan membalas dendam kepada keluarganya. Orang-orang itu segera menjawab dengan gemetar."Setelah kamu meninggal, Kaisar Jepana langsung menahan semua praktisi pengobatan tradisional di Jepana. Dia mau menghancurkan pengobatan tradisional sepenuhnya ....""Demi menyelidiki penyebab kematianmu, Dirga dari Kota Terlarang sudah memulai perang di perbatasan melawan Jepana ....""Dewa Digdaya menculik keluargamu dan mengancam ibumu ...."Mereka menceritakan semua yang terjadi kepada Yoga. Ketika mendengar semua ini, Yoga langsung murka. Jepana, Aula Digdaya, Empat Keluarga Besar Kultivator Kuno benar-benar terkutuk! Beraninya mereka menyakiti keluarga Yoga. Dia pasti akan menghabisi mereka.Tak disangka, amarah Yoga malah memberikan kesempatan pada Bimo untuk bertindak. Sisa jiwa Bimo segera meledak dan mencoba mengambil alih kendali tubuh Yoga.Serangan jiwa yang ti
Yogi tersenyum. "Sepertinya tubuh bocah ini telah diakui Pedang Langit. Pedang Langit telah ditempa ke tubuhnya.""Apa?!" Markus dan Agnes membelalakkan mata mereka. "Maksud Anda, tubuh bocah ini ditempa dengan Pedang Langit? Kalau begitu, bukankah artinya tubuhnya ini sekuat Pedang Langit?"Yogi mengangguk, "Ya."Kedua orang itu langsung terkesiap. "Kalau tubuhnya sekuat Pedang Langit, mungkin nggak ada kultivator di bawah jenderal yang bisa membunuhnya. Bocah ini ternyata benar-benar orang terpilih."Di dunia para kultivator kuno, para ahli dibagi menjadi beberapa macam. Dari yang terendah adalah kultivator dasar, kemudian prajurit, jenderal, raja, dan kaisar. Setiap jenis kultivator dibagi lagi menjadi empat tahap, yaitu "jumantara, bentala, aswad, asfar."Leluhur Jahanam Langit hanyalah seorang kultivator tingkat bentala, tetapi dia sudah mampu menguasai dunia fana dan tidak terkalahkan. Sementara itu, kekuatan fisik Yoga hampir setara dengan seorang kultivator kuno jenderal. Setid
Hal ini membuat beberapa orang itu merasa putus asa. Yogi membuka kelopak mata Yoga dan memeriksa kesadarannya. "Sisa jiwanya terluka parah, makanya dia nggak bisa sadar sampai sekarang."Sisa jiwa terluka parah?Markus berkata, "Sisa jiwanya pasti dilukai sisa jiwa Bimo! Dengan kekuatan Bimo, dia bisa membunuh sisa jiwa Yoga dengan mudahnya. Kenapa cuma melukainya, tapi nggak membunuhnya? Aneh sekali."Agnes membalas, "Apa mungkin sisa jiwa bocah ini lebih kuat daripada milik Bimo?"Markus menyergah, "Itu mustahil. Bahkan kalau jiwa kita bertiga digabungkan, mungkin masih belum cukup untuk melawan sisa jiwa Bimo."Markus tidak sabar lagi. Dia langsung menampar wajah Yoga sambil memakinya, "Bocah, bangunlah! Aku nggak punya banyak waktu untuk dihabiskan denganmu!"Tak disangka, tamparan ini malah berhasil. Bola mata Yoga mulai bergerak, lalu akhirnya dia membuka mata dan terduduk sambil terengah-engah."Huf! Sialan!" Markus merasa terkejut dengan tamparannya sendiri. Apa tamparannya ta