“Jangan!” Denny merasa sangat panik dan berkata, “Baik! Baik! Aku akan menyerahkannya. Tapi, kamu juga harus mengembalikan putraku kepadaku.”“Oke. Lagian, nyawanya juga nggak berarti bagiku,” jawab Yoga. Kemudian, dia berteriak ke kejauhan, “Bawa orangnya kemari!”Di sebuah sudut tersembunyi di kejauhan, tiba-tiba muncul dua orang yang sedang menyeret Reza yang pingsan. Entah kenapa, Nadya dan Shinta merasa kedua orang itu terlihat tidak asing. Namun, mereka juga tidak bisa mengingat di mana mereka pernah melihat kedua orang itu.Sebenarnya, mereka adalah pengawal pribadi Raja Kegelapan. Saat Raja Kegelapan pergi mengantarkan kontrak kerja sama kepada Nadya sebelumnya, kedua orang ini juga hadir.Melihat tampang putranya yang mengenaskan, Denny merasa sangat sedih dan ingin langsung membunuh Yoga.Yoga mengeluarkan kontrak yang sudah dipersiapkannya dan berkata, “Tanda tangan.”Denny sedang berada dalam situasi yang tidak menguntungkan. Dia pun mau tak mau harus menandatangani kontrak
Ani merasa agak ketakutan karena mendapat perlakuan seperti ini dan buru-buru menolak, “Nggak usah, nggak usah. A ... aku sudah tinggal di sini selama sebagian besar hidupku dan lebih terbiasa di sini. Sebaiknya aku lanjut tinggal di sini saja.”Shinta berkata, “Nggak masalah kalau Nenek nggak mau pindah. Gang Burung Batu dan beberapa jalan di sekitar sini adalah milik Keluarga Gozali. Aku berencana untuk mengembangkan tempat ini menjadi wilayah kompleks mewah. Nanti, semua rumah di Gang Burung Batu ini akan jadi milik Nenek. Kelak, Nenek hanya perlu bertanggung jawab untuk menagih uang sewa.”Karina juga tidak ingin menunjukkan kelemahannya dan berkata, “Nenek, kesehatanmu kurang bagus. Nanti, aku akan memberimu sebuah panti jompo ....”Para penduduk Gang Burung Batu langsung tercengang setelah mendengarnya. Mereka hendak memberikan vila, kompleks, dan panti jompo kepada Ani? Seberapa kaya sebenarnya orang-orang ini? Kenapa gadis busuk yang dulunya mengangkut air tinja itu memiliki la
“Benar! Susan juga mengundang Raja Agoy yang Perkasa dan Komandan Perbatasan Barat untuk mendukungnya. Dia benar-benar hebat!” “Apa kalian sudah dengar? Katanya, dia mengerahkan pasukan sebesar itu demi menghadapi seorang pemuda bernama Yoga Kusuma.”“Yoga Kusuma? Aku nggak pernah dengar namanya. Dia itu tokoh hebat dari mana?”“Tokoh hebat apanya! Dia itu keturunan Grup Kusuma yang sudah bangkrut itu. Sekarang, dia bukan hanya jadi menantu pecundang yang bergantung hidup pada istri, tapi juga sudah diusir keluar dari rumah istrinya.”“Pfft! Kali ini, Keluarga Kusuma benar-benar akan kehilangan penerus keluarga!”Susi mengirim undangan kepada semua tokoh-tokoh terkemuka di dunia bisnis Kota Pawana termasuk Karina, Nadya, dan Yoga untuk menghadiri perjamuan yang akan diadakannya.Setelah mendapat undangan dari Susi, Nadya menelepon Yoga dan berkata, “Yoga, apa kamu sudah menerima undangan dari Susi? Lebih baik kita pergi atau nggak?”“Tentu saja pergi. Kalau nggak pergi, bukankah kita
Semua orang menatap Yoga dengan tatapan meremehkan. Susi sudah datang ke Kota Pawana, tetapi Yoga bukan hanya tidak takut dan juga berani menghadiahkan peti mati untuk memprovokasi Susi. Hari ini, dia pasti akan mati.Pada saat yang sama, semua orang juga merasa kagum pada keberanian Yoga. Orang biasa tidak akan mungkin berani datang sendiri untuk menghadapi Susi. Jika Yoga benar-benar bisa melewati rintangan ini, mungkin saja kelak dia bisa mendominasi sebuah wilayah. Sayangnya, itu semua hanyalah angan-angan belaka.Susi tidak marah dan malah tertawa mengejek sambil berkata, “Yoga, apa kamu tahu hari ini kamu akan mati, makanya kamu duluan menyiapkan peti mati ini?”Yoga tersenyum sinis dan menjawab, “Betapa sayangnya kalau peti mati sebesar ini hanya digunakan untuk menguburku seorang. Ini adalah peti mati yang kusiapkan untuk kalian sekeluarga.”“Arogan banget kamu!” Susi berseru marah, “Kalau nggak berhasil membunuhmu hari ini, aku akan ganti marga!”“Menurutku, orang yang akan ma
Semua orang pun menatap hadiah itu dengan bersemangat. Tidak peduli apa yang diberikan Raja Agoy yang Perkasa, harganya pasti tak ternilai. Dengan adanya hadiah ini, kelak Keluarga Wijaya pasti bisa lebih berjaya lagi.Dari semua orang yang ada di lokasi, Susi tentu saja merupakan orang yang paling bersemangat. Dia bahkan sudah melupakan bahwa dirinya sedang berada dalam situasi yang memalukan dan berkata, “Aku benar-benar beruntung bisa mendapatkan hadiah dari Raja Agoy yang Perkasa!”“Ini adalah hadiah istimewa yang sengaja dipesan Raja Agoy yang Perkasa untuk Nyonya Susi. Apa Nyonya mau melihat isinya?” tanya Raja Kegelapan.Hadiah khusus yang sengaja dipesan Raja Agoy yang Perkasa untuk dirinya? Susi merasa sangat gembira dan berseru, “Terima kasih, Raja Agoy yang Perkasa! Pengawal, bukalah kotak hadiah itu!”“Baik!” Para pengawal Susi segera melangkah maju dan membuka kotak hadiah itu.Begitu melihat isi kotak hadiah itu, semua orang langsung tercengang. Isinya ternyata adalah kar
Begitu melihat keadaan tragis Susi, Rafi langsung murka dan mengutuk, “Berengsek! Susi, jangan khawatir. Hari ini, aku pasti akan membantumu balas dendam!”Yoga menahan amarahnya dan berkata, “Paman Rafi, lama nggak jumpa ya. Haih, ternyata segala persembahan yang kuberikan untukmu selama ini sia-sia saja.”Rafi menggenggam pedang yang tergantung di pinggangnya dengan erat sambil memaki, “Yoga, apa kamu yang melukai Susi? Dasar bajingan!”“Diam!” Yoga akhirnya tidak mampu mengendalikan emosinya lagi dan berkata, “Kalau dibandingkan dengan perbuatanmu, aku sudah termasuk baik hati.”“Apa yang kamu ngerti? Semua yang kulakukan adalah demi Keluarga Kusuma! Kalau kalian nggak mati, seluruh Keluarga Kusuma akan berakhir!” seru Rafi.“Kalau begitu, apa aku harus berterima kasih padamu?” sindir Yoga.Rafi berdesah, “Haih, seharusnya aku dengar kata-kata Susi dulu dan membunuhmu sekaligus. Ya sudahlah, hari ini, aku akan menebus kesalahanku itu dengan menyingkirkan akar permasalahannya.”“Kita
Mobil itu melaju masuk ke hotel. Kemudian, seorang pria berperawakan tinggi dan kekar keluar dari mobil. Begitu melihat pria itu, Rafi langsung tercengang. Pria itu tidak lain adalah Dewa Perang Kulusa! Kenapa seseorang yang berstatus begitu tinggi tiba-tiba datang ke tempat ini?Rafi buru-buru berlutut dan menyapanya, “Hormat, Dewa Perang Kulusa! Aku adalah Rafi Kusuma, komandan Perbatasan Barat.”Begitu mendengar nama “Dewa Perang Kulusa”, semua orang langsung heboh dan buru-buru berlutut dan memberi hormat kepadanya. Mereka merasa sangat beruntung karena bisa melihat tampang asli Dewa Perang Kulusa. Namun, kenapa orang berstatus setinggi ini datang ke tempat kecil seperti Kota Pawana? Apa Rafi yang mengundangnya kemari? Jika begitu, mereka juga tidak perlu takut pada Raja Agoy yang Perkasa lagi.Dewa Perang Kulusa menyapu seluruh ruangan dan tatapannya berhenti di tubuh Rafi. Kemudian, dia memberi perintah, “Pengawal, tangkap Rafi Kusuma!”“Baik!” Pengawal pribadi Dewa Perang Kulus
Saat ini, ketakutan ekstrem yang dirasakan Rafi sudah membuatnya menjadi agak tidak waras.Yoga berkata, “Nggak perlu merasa putus asa secepat itu. Sekarang, kamu masih punya sebuah kesempatan untuk hidup.”“A ... apa kamu bersedia mengampuniku? Serius?” tanya Yoga dengan mata membara.“Tentu saja. Kalau kamu memberitahuku identitas dua orang berpakaian hitam itu, aku nggak akan membunuhmu,” jawab Yoga.Rafi terdiam sejenak, lalu memaksakan diri untuk berkata, “Sebenarnya, kedua orang itu sangat pandai menyembunyikan identitas mereka. Bahkan aku juga nggak tahu secara spesifik mengenai identitas mereka. Tapi, aku bisa menghubungi mereka sekarang juga. Hanya saja, bisa mengorek identitas mereka atau nggak tergantung kamu sendiri.”“Oke,” jawab Yoga.Kemudian, Rafi buru-buru mengeluarkan sebuah komunikator khusus dan menghubungi sebuah nomor. Telepon itu segera tersambung dan Rafi berseru, “Bos, tolong! Rencana kita gagal. Sekarang, Yoga hendak membunuhku. Aku mohon, tolonglah aku!”Rafi
Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel
"Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas
"Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan
"Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent
Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje
"Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata
"Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata
Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga
Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D