Untungnya, orang yang diminta bantuan dari teleponnya tadi sempat datang untuk menolongnya. Mereka membawa Yami ke mobil, sedangkan Yami terus-menerus memuntahkan air. Di dalam mobil itu, duduk seorang pria bercadar hitam dengan aura yang sangat berwibawa.Pria itu membentak, "Huh! Masalah semudah ini saja nggak bisa kamu selesaikan. Untuk apa aku pekerjakan kamu lagi?"Yami terkejut, "Pak, kali ini memang kelalaianku. Lain kali nggak akan begini lagi."Pria bercadar itu memarahinya, "Setelah kejadian kali ini, lain kali kita akan jadi lebih susah lagi untuk turun tangan."Yami membalas, "Tenang saja. Meski nggak berhasil membunuhnya, aku akan buat reputasinya hancur."Sepulangnya ke rumah, Yami langsung mengunggah sebuah artikel panjang di akunnya untuk mengadukan kejahatan Yoga dan Vania. Patut diakui, pengaruh Yami memang cukup besar. Begitu postingan ini diunggah, dia langsung mendapat dukungan dari penggemarnya dan topik ini langsung menjadi pembicaraan hangat. Seluruh negeri meng
Yoga terpaksa menyetujui permintaan Vania. Dia menggendong Vania ke toilet, lalu meletakkannya di kloset. Baru saja hendak keluar, Vania kembali menarik tangan Yoga. "Bos, bantu aku buka celana ...."Yoga langsung merasa canggung. Sepertinya Vania semakin berlebihan saja. Tanpa ragu-ragu, Yoga langsung berbalik dan keluar dari toilet. Vania tampak kecewa berat.Hanya dalam sekejap, terdengar suara air mengalir dari toilet. Suara ini membuat Yoga semakin gusar. Setelah suara air itu hilang, terdengar suara Vania berkata, "Bos, tolong berikan aku tisu.""Kamu cuma buang air kecil, untuk apa pakai tsu?"Vania menjawab, "Kamu kira wanita itu sama seperti pria yang cuma dikibas-kibas saja setelah selesai?"Penggunaan kata "dikibas-kibas" ini terdengar sangat kasar bagi Yoga. Merasa tak berdaya, Yoga terpaksa mengambilkan tisu untuk Vania. Tentu saja, Yoga tidak masuk ke toilet. Dia hanya menyelipkan tangannya dari celah pintu.Namun tak disangka, tangannya malah menyentuh sesuatu yang lembu
Dengan bersusah payah, Yoga akhirnya meninggalkan tempat yang berbahaya ini dan menelepon Roselia, "Kak Roselia, tolong bantu aku selidiki selebgram bernama Yami.""Oke, nggak kusangka seleramu seperti ini," jawab Roselia."Apanya yang seleraku?" Yoga agak kebingungan. Roselia menjawab, "Malam ini datang cari aku, aku akan beri kejutan besar untukmu."Yoga langsung menolaknya. Dia sangat paham bahwa "kejutan besar" yang dimaksud Roselia sudah pasti bukan hal yang bagus. Mungkin saja ini adalah kejutan yang menakutkan.Roselia langsung mengancamnya, "Nggak mau datang? Nggak apa-apa, hari ini aku akan cari Karina dan Nadya, lalu bilang aku ini simpananmu. Selain itu, aku juga sedang hamil anakmu dan aku akan suruh mereka untuk menjauhimu ....""Hush!" Yoga benar-benar kehabisan kata-kata. Jika Roselia bertindak menyebalkan, tidak ada pria yang bisa menolaknya."Malam ini aku akan tiba tepat waktu," jawab Yoga.Roselia baru menunjukkan ekspresi bangga. "Masih lumayan kalau begitu."Yoga p
Roselia berkata, "Sudah Dik, jangan pura-pura lagi. Kamu kira bisa mengelabuiku dengan trik kecil itu? Bukannya kamu suka selebgram cantik? Aku memilih mereka dengan standarmu.""Siapa bilang aku suka selebgram cantik?" tanya Yoga."Kamu sudah aku selidiki Yami bukannya karena tertarik padanya?" tanya Roselia.Pada saat ini, Yoga baru menyadari bahwa Roselia telah salah paham padanya. Dia buru-buru menjelaskan, "Kak, kamu kira aku ini orang seperti apa? Bukan itu maksudku. Kamu suruh mereka pergi dulu, biar kujelaskan pelan-pelan padamu.""Ternyata begitu. Pantas saja, sudah kuduga selera adik juniorku ini nggak seburuk itu sampai bisa menginginkan wanita sekotor itu. Tapi, karena semua selebgram ini sudah telanjur datang, seharusnya kamu 'beri kesempatan' pada mereka."Tentu saja Roselia tidak mungkin akan memberi Yoga pada selebgram ini. Tujuannya adalah untuk membangkitkan hasrat Yoga, lalu dia akan mengusir para selebgram ini dan menikmati Yoga sendirian.Yoga setengah mengancamnya
Orang yang mengikutinya itu terkesan sangat ceroboh. Yoga bahkan tidak perlu berusaha keras untuk menyadari sedang dibuntuti orang. Untuk memeriksa identitas mereka dan mencegah timbulnya masalah di kemudian hari, Yoga berbelok di sebuah jalan kecil di persimpangan. Ketiga mobil yang membuntutinya itu juga ikut berbelok tanpa ragu-ragu.Setelah tiba di tempat yang lebih sepi, Yoga memberhentikan mobilnya. Ketiga mobil itu juga ikut berhenti dan mengepung mobil Yoga. Setelah itu, tujuh atau delapan pria kekar yang bersenjatakan tongkat besi turun dari mobil tersebut. Wajah mereka tampak sangar, tubuhnya yang kekar juga dipenuhi dengan tato.Yoga kehabisan kata-kata melihat semua orang itu. Mereka tampaknya hanya preman-preman biasanya, bahkan tidak bisa disebut sebagai ahli bela diri. Selain membuat Yoga muak, beberapa orang ini tidak terkesan mengintimidasi sama sekali bagi Yoga. Jelas sekali mereka hanya mengantarkan diri untuk dibunuh Yoga!Pemimpin mereka yang botak berjalan ke arah
"Tapi kalau kamu ulangi lagi lain kali, jangan salahkan aku nggak mengampunimu."Yoga melihat sekumpulan orang itu dengan tatapan merendahkan sambil terpaku di tempatnya. Sorot matanya ini membuat beberapa preman itu tersentak.Pria botak berpura-pura tenang saat berkata, "Semuanya, ayo kita pergi!"Saat mereka hendak pergi, terdengar suara Yoga berkata, "Tunggu dulu, memangnya aku mengizinkan kalian pergi?"Si Botak menghentikan langkahnya. "Nak, jangan keterlaluan.""Apanya yang keterlaluan? Kalian sudah memukulku, nggak mungkin aku nggak membalasnya, 'kan?""Kamu ...." Si Botak berkata dengan kesal, "Kamu ini cari mati sendiri! Semuanya, ayo serang!"Si Botak memutuskan untuk mengakhiri perkelahian ini dengan cepat. Memangnya kenapa kalau tubuh Yoga sangat keras? Jumlah mereka jauh lebih banyak, mereka bisa menghabisi Yoga dengan mudahnya.Dengan demikian, mereka menyerbu Yoga secara bersamaan. Namun sebelum mereka sempat menyentuh Yoga, tubuh mereka telah terhempas jauh. Setelah me
Selain itu, dilihat dari platnya, tingkatan mereka sudah pasti tidak rendah. Ini benar-benar bantuan dari langit! Pria botak itu sangat bersemangat. Mereka langsung berbondong-bondong berlutut di depan kumpulan mobil itu."Tuan, tolong tegakkan keadilan untuk kami. Ada yang mau membunuh kami, kumohon lindungilah kami. Kami masih punya keluarga yang menunggu di rumah. Kalau kami sampai terbunuh, istri dan anak kami pasti akan mati kelaparan ...."Rombongan mobil itu berhenti seketika. Sekelompok orang turun dari mobil dan langsung mengepung tempat itu. Tak disangka, ternyata orang yang datang adalah Dirga dan beberapa tetua dari Kota Terlarang. Emran memimpin pasukan imperial untuk melindungi mereka. Sementara itu, Dirga datang untuk mencari Yoga.Yoga telah membunuh banyak sekali warga Jepana dan memicu pergolakan internasional. Oleh karena itu, Yoga harus muncul langsung di hadapan publik untuk mengungkap semua kejahatan yang telah diperbuat oleh warga Jepana.Selain itu, dia juga tel
Dirga bertanya kepada Yoga, "Gimana kamu akan mengatasi orang-orang ini?"Yoga melirik sekilas si Botak dan lainnya. Lirikan ini langsung membuat mereka ketakutan dan lemas. Mereka segera bersujud meminta maaf kepada Yoga."Kak, Kak, maafkan kami karena sudah meremehkanmu. Tolong jangan bersikap perhitungan dengan orang bodoh seperti kami.""Anggap saja kami semua cuma kentut. Tolong ampuni kami ya. Tenang saja, kami akan membuat perhitungan dengan Yami setelah pulang. Kami akan memberinya pelajaran!"Ketika melihat Yoga diam saja, si Botak segera berkata, "Kak, kami bersedia melakukan sesuatu untuk menebus kesalahan. Tolong beri kami kesempatan."Yoga akhirnya berbicara, "Gimana kalian mau menebus kesalahan? Coba beri tahu aku."Si Botak menyahut, "Masih ada sekelompok penggemar yang jumlahnya sekitar 400 atau 500 orang. Mereka akan membuat keributan di Perusahaan Farmasi Hansa. Mereka sudah menyiapkan spanduk, bensin, telur busuk, dan lainnya. Kalau kalian nggak minta maaf, mereka ak