Dengan bersusah payah, Yoga akhirnya meninggalkan tempat yang berbahaya ini dan menelepon Roselia, "Kak Roselia, tolong bantu aku selidiki selebgram bernama Yami.""Oke, nggak kusangka seleramu seperti ini," jawab Roselia."Apanya yang seleraku?" Yoga agak kebingungan. Roselia menjawab, "Malam ini datang cari aku, aku akan beri kejutan besar untukmu."Yoga langsung menolaknya. Dia sangat paham bahwa "kejutan besar" yang dimaksud Roselia sudah pasti bukan hal yang bagus. Mungkin saja ini adalah kejutan yang menakutkan.Roselia langsung mengancamnya, "Nggak mau datang? Nggak apa-apa, hari ini aku akan cari Karina dan Nadya, lalu bilang aku ini simpananmu. Selain itu, aku juga sedang hamil anakmu dan aku akan suruh mereka untuk menjauhimu ....""Hush!" Yoga benar-benar kehabisan kata-kata. Jika Roselia bertindak menyebalkan, tidak ada pria yang bisa menolaknya."Malam ini aku akan tiba tepat waktu," jawab Yoga.Roselia baru menunjukkan ekspresi bangga. "Masih lumayan kalau begitu."Yoga p
Roselia berkata, "Sudah Dik, jangan pura-pura lagi. Kamu kira bisa mengelabuiku dengan trik kecil itu? Bukannya kamu suka selebgram cantik? Aku memilih mereka dengan standarmu.""Siapa bilang aku suka selebgram cantik?" tanya Yoga."Kamu sudah aku selidiki Yami bukannya karena tertarik padanya?" tanya Roselia.Pada saat ini, Yoga baru menyadari bahwa Roselia telah salah paham padanya. Dia buru-buru menjelaskan, "Kak, kamu kira aku ini orang seperti apa? Bukan itu maksudku. Kamu suruh mereka pergi dulu, biar kujelaskan pelan-pelan padamu.""Ternyata begitu. Pantas saja, sudah kuduga selera adik juniorku ini nggak seburuk itu sampai bisa menginginkan wanita sekotor itu. Tapi, karena semua selebgram ini sudah telanjur datang, seharusnya kamu 'beri kesempatan' pada mereka."Tentu saja Roselia tidak mungkin akan memberi Yoga pada selebgram ini. Tujuannya adalah untuk membangkitkan hasrat Yoga, lalu dia akan mengusir para selebgram ini dan menikmati Yoga sendirian.Yoga setengah mengancamnya
Orang yang mengikutinya itu terkesan sangat ceroboh. Yoga bahkan tidak perlu berusaha keras untuk menyadari sedang dibuntuti orang. Untuk memeriksa identitas mereka dan mencegah timbulnya masalah di kemudian hari, Yoga berbelok di sebuah jalan kecil di persimpangan. Ketiga mobil yang membuntutinya itu juga ikut berbelok tanpa ragu-ragu.Setelah tiba di tempat yang lebih sepi, Yoga memberhentikan mobilnya. Ketiga mobil itu juga ikut berhenti dan mengepung mobil Yoga. Setelah itu, tujuh atau delapan pria kekar yang bersenjatakan tongkat besi turun dari mobil tersebut. Wajah mereka tampak sangar, tubuhnya yang kekar juga dipenuhi dengan tato.Yoga kehabisan kata-kata melihat semua orang itu. Mereka tampaknya hanya preman-preman biasanya, bahkan tidak bisa disebut sebagai ahli bela diri. Selain membuat Yoga muak, beberapa orang ini tidak terkesan mengintimidasi sama sekali bagi Yoga. Jelas sekali mereka hanya mengantarkan diri untuk dibunuh Yoga!Pemimpin mereka yang botak berjalan ke arah
"Tapi kalau kamu ulangi lagi lain kali, jangan salahkan aku nggak mengampunimu."Yoga melihat sekumpulan orang itu dengan tatapan merendahkan sambil terpaku di tempatnya. Sorot matanya ini membuat beberapa preman itu tersentak.Pria botak berpura-pura tenang saat berkata, "Semuanya, ayo kita pergi!"Saat mereka hendak pergi, terdengar suara Yoga berkata, "Tunggu dulu, memangnya aku mengizinkan kalian pergi?"Si Botak menghentikan langkahnya. "Nak, jangan keterlaluan.""Apanya yang keterlaluan? Kalian sudah memukulku, nggak mungkin aku nggak membalasnya, 'kan?""Kamu ...." Si Botak berkata dengan kesal, "Kamu ini cari mati sendiri! Semuanya, ayo serang!"Si Botak memutuskan untuk mengakhiri perkelahian ini dengan cepat. Memangnya kenapa kalau tubuh Yoga sangat keras? Jumlah mereka jauh lebih banyak, mereka bisa menghabisi Yoga dengan mudahnya.Dengan demikian, mereka menyerbu Yoga secara bersamaan. Namun sebelum mereka sempat menyentuh Yoga, tubuh mereka telah terhempas jauh. Setelah me
Selain itu, dilihat dari platnya, tingkatan mereka sudah pasti tidak rendah. Ini benar-benar bantuan dari langit! Pria botak itu sangat bersemangat. Mereka langsung berbondong-bondong berlutut di depan kumpulan mobil itu."Tuan, tolong tegakkan keadilan untuk kami. Ada yang mau membunuh kami, kumohon lindungilah kami. Kami masih punya keluarga yang menunggu di rumah. Kalau kami sampai terbunuh, istri dan anak kami pasti akan mati kelaparan ...."Rombongan mobil itu berhenti seketika. Sekelompok orang turun dari mobil dan langsung mengepung tempat itu. Tak disangka, ternyata orang yang datang adalah Dirga dan beberapa tetua dari Kota Terlarang. Emran memimpin pasukan imperial untuk melindungi mereka. Sementara itu, Dirga datang untuk mencari Yoga.Yoga telah membunuh banyak sekali warga Jepana dan memicu pergolakan internasional. Oleh karena itu, Yoga harus muncul langsung di hadapan publik untuk mengungkap semua kejahatan yang telah diperbuat oleh warga Jepana.Selain itu, dia juga tel
Dirga bertanya kepada Yoga, "Gimana kamu akan mengatasi orang-orang ini?"Yoga melirik sekilas si Botak dan lainnya. Lirikan ini langsung membuat mereka ketakutan dan lemas. Mereka segera bersujud meminta maaf kepada Yoga."Kak, Kak, maafkan kami karena sudah meremehkanmu. Tolong jangan bersikap perhitungan dengan orang bodoh seperti kami.""Anggap saja kami semua cuma kentut. Tolong ampuni kami ya. Tenang saja, kami akan membuat perhitungan dengan Yami setelah pulang. Kami akan memberinya pelajaran!"Ketika melihat Yoga diam saja, si Botak segera berkata, "Kak, kami bersedia melakukan sesuatu untuk menebus kesalahan. Tolong beri kami kesempatan."Yoga akhirnya berbicara, "Gimana kalian mau menebus kesalahan? Coba beri tahu aku."Si Botak menyahut, "Masih ada sekelompok penggemar yang jumlahnya sekitar 400 atau 500 orang. Mereka akan membuat keributan di Perusahaan Farmasi Hansa. Mereka sudah menyiapkan spanduk, bensin, telur busuk, dan lainnya. Kalau kalian nggak minta maaf, mereka ak
Yoga segera tiba di Perusahaan Farmasi Hansa. Lapangan besar di depan sangat ramai, begitu juga kondisi jalanan.Para penggemar fanatik itu mengangkat spanduk putih untuk mengkritik keras Vania dan Yoga. Ada juga yang terus mengangkut bensin, telur busuk, dan tomat busuk ke depan perusahaan.Mereka menyatakan akan membakar Perusahaan Farmasi Hansa jika orang yang memukul Yami tidak muncul.Pemerintah kota juga mengutus sekelompok orang. Namun, mereka hanya bisa menjaga ketertiban dan menenangkan massa. Jika menangkap orang, mereka hanya akan membuat massa mengamuk. Ketika saat itu tiba, situasi akan menjadi makin kacau.Yoga memasuki perusahaan dengan melewati pintu belakang. Di bawah protes keras semua orang, Yoga berjalan ke luar perusahaan. Begitu dia keluar, semua orang langsung mengenalinya."Dia pelakunya! Akhirnya keluar juga!""Beraninya kamu memukul Yami kami! Kamu sudah bosan hidup ya! Kematianmu nggak bakal bisa menebus dosamu!""Di mana wanita itu? Suruh dia keluar untuk mi
Yoga sungguh kehabisan kata-kata dibuat orang-orang ini. Mereka bukan sekadar fanatik, tetapi tidak punya otak untuk membedakan yang benar dan salah.Yoga berucap dengan dingin, "Sepertinya kalian jadi bodoh karena terpana dengan kecantikannya. Kalian sampai nggak bisa menilai dengan baik. Kasihan sekali.""Asal kalian tahu, idola kalian cuma terlihat baik di luar. Dulu dia seorang resepsionis. Kemudian, dia menjadi terkenal di platform video pendek berkat kecantikannya.""Setelah terkenal, dia mulai merajalela. Dari membuka kasino, menjadi muncikari, bahkan punya hubungan dengan penyelundup narkoba. Kalian menjadikan sampah masyarakat seperti ini idola? Konyol sekali!"Ucapan ini sontak membuat massa murka."Sembarangan! Jangan fitnah Yami!""Yami sangat baik hati! Mana mungkin melakukan hal semacam itu!""Kami akan melaporkanmu karena sudah mencemarkan nama baik Yami! Aku punya teman di kantor polisi! Kamu pasti akan dipenjara!""Cepat minta maaf! Ayo cepat!""Nggak percaya ya? Aku p