Share

Bab 693

Penulis: Vodka
"Sembarangan!" Souta berteriak, "Kamu membunuh secara semena-mena di kantor duta Jepana. Aku akan menghubungi Kota Terlarang untuk melaporkanmu! Kalau mereka nggak membayar ganti rugi, aku akan menyuruh Jepana mengirim pasukan!"

"Aku sudah sering mendengar ancaman ini. Aku sampai bosan. Kalian kira negara kalian yang kecil sanggup meratakan Daruna yang besar? Jangan mimpi!" ejek Yoga.

"Kamu ...." Souta merasa sangat terhina. "Aku akan menghubungi Kota Terlarang sekarang juga. Aku ingin lihat, sampai kapan kamu bersikap sombong begini!"

Namun, bawahannya segera menghentikan. "Pak, sebaiknya jangan. Yoga punya hubungan baik dengan para petinggi itu. Kalau mereka turun tangan, mereka pasti akan melindungi Yoga. Lebih baik kita bunuh dia dulu baru melapor nanti."

Orang-orang segera menyetujui usul ini. Souta berkata, "Oke, kita ikut saranmu. Seluruh petarung Jepana!"

"Ya!" Orang-orang Jepana segera merespons dengan lantang.

"Dengar baik-baik! Mereka membunuh orang Jepana! Mereka adalah mus
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 694

    Yoga mengangguk dan membalas, "Ya.""Kalau begitu, kita harus cepat!" Sikap empat dewa perang sudah mulai terlihat normal. Karena niat membunuh terlampiaskan, mereka merasa jauh lebih lega.Yoga membawa Souta ke halaman belakang kantor duta. Souta ketakutan hingga sekujur tubuhnya bergidik. Dia bertanya, "Ka ... kamu mau apa?""Tentu saja menyelamatkan saudara kami," sahut Yoga."Semua orang di kantor duta ini dari Jepana dan sudah kalian bunuh. Dari mana datangnya saudara kalian?" balas Souta."Kalau nggak ada keyakinan penuh, kamu kira aku bakal menerobos masuk?" ejek Yoga.Souta pun makin ketakutan dan membatin, 'Sial! Apa mungkin dia menemukan rahasia laboratorium bawah tanah? Kalau benar seperti itu, matilah aku hari ini!'Setelah membawa Souta ke gudang halaman belakang, Yoga menendang penutup besi saluran pembuangan. Di bawah sana, terlihat sebuah terowongan gelap.Yoga benar-benar menemukan rahasia ini. Seketika, harapan terakhir dalam hati Souta pun sirna. Dia menatap Yoga sam

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 695

    Empat dewa perang itu telah memperoleh kesadaran kembali sehingga tidak sembarangan membunuh lagi."Tolong ... tolong kami ...." Terdengar suara lemah dari kandang di samping. Yoga segera maju dan menghancurkan gembok kandang.Pemandangan di dalam sungguh mengejutkan. Di dalam kandang yang gelap dan sempit, terdapat belasan orang Daruna. Mereka makan dan buang kotoran di tempat yang sama sehingga baunya sungguh menyengat. Sekujur tubuh mereka bahkan busuk dan dipenuhi belatung, sampai-sampai tulang mereka terlihat.Selain itu, ada juga tanda yang tergantung di leher mereka. Produk no. 38, produk no. 39, produk no. 55 .... Sungguh keterlaluan!Yoga mengepalkan tangannya dan membuka kandang lainnya. Kandang ini seperti sebuah oven. Karena terus terpanggang oleh suhu tinggi, orang-orang Daruna itu terlihat hitam dan kurus kering. Di sampingnya, terlihat sebuah papan yang bertuliskan "Eksperimen Kadar Air pada Tubuh Manusia".Yoga berusaha menahan amarahnya. Dia membuka kandang lain lagi.

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 696

    Yoga segera tiba di sudut barat daya. Itu adalah ruangan yang dibangun dengan baja, kokoh dan tidak akan bisa dihancurkan.Yoga menggedor pintu sambil berkata, "Richmond, aku tahu kamu di dalam sana. Segera keluar dan terima kematianmu."Richmond membentak, "Yoga, beraninya kamu membunuh orang Jepana! Ini dosa besar! Aku telah mengabari Pak Dirga tentang masalah ini. Dia akan segera datang. Kamu tunggu saja nanti!""Pak Karno datang pun aku nggak takut. Hari ini, kamu harus mati! Ayo keluar supaya kamu nggak tersiksa. Kalau nggak, aku bersumpah akan membuatmu mati tersiksa!" balas Yoga.Richmond berujar dengan dingin, "Ruangan ini terbuat dari baja dan lapisan dalamnya terbuat dari bahan luar angkasa. Bom sekalipun nggak bisa menghancurkan ruangan ini. Jangan harap kamu bisa masuk.""Baiklah, aku menyetujui pilihanmu." Selesai berbicara, Yoga mengerahkan seluruh tenaga untuk menghancurkan ruangan itu. Alhasil, dia hanya berhasil memunculkan sebuah bekas pukulan. Sepertinya, kekuatan fi

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 697

    Richmond pun membuka pintu dan hendak kabur. Namun, sebelum punya kesempatan untuk melangkah, Yoga sudah menendangnya dan berkata, "Sebaiknya nikmati momen indahmu di dalam sana."Richmond bangkit dan mencoba melarikan diri lagi, tetapi Yoga lagi-lagi menendangnya masuk. Sesudah berulang kali, Richmond akhirnya tidak kuat lagi dan Yoga baru melepaskannya.Saat ini, seluruh kulit Richmond terkelupas. Sekujur tubuhnya membengkak, bahkan telapak kakinya hampir matang hingga memunculkan aroma daging panggang. Dia terlihat sekarat.Meskipun begitu, Yoga tidak berniat untuk melepaskannya. Dia menginstruksi empat dewa perang, "Tolong bantu aku remukkan semua tulangnya.""Siap!" Empat dewa perang segera maju dan meremukkan tulang-tulang Richmond tanpa ampun. Richmond tidak berteriak tanpa henti karena terus kehilangan kesadaran.Sesudahnya, Yoga menyeret Souta dan Richmond keluar dari ruang bawah tanah. Yoga tidak membantu para tahanan itu karena mereka terluka parah. Akan lebih baik jika tim

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 698

    Apa dia kira hanya dengan begini maka tidak perlu menerima hukuman?"Kalian semua sudah sadar?" tanya Dirga."Ya!" jawab keempat dewa perang."Yoga, kalau kutanya kenapa kamu menyuruh mereka untuk membunuh orang Jepana, kamu pasti akan bilang demi menyembuhkan mereka bukan? Apa kamu kira dengan begini kamu akan terbebas dari tanggung jawab?""Kamu salah paham," jawab Dirga seraya menggelengkan kepala. "Alasan utamanya adalah memang orang-orang Jepana pantas dibunuh. Membantu empat dewa perang Keluarga Deswani itu cuma alasan lainnya. Selain itu, aku nggak pernah berencana mau lari dari tanggung jawab. Aku pasti akan tanggung jawab penuh terhadap masalah ini."Dirga membalas, "Haeh, sudahlah. Biar kalian berlima saja yang menanggung kesalahan ini sama-sama. Apa pun nasib kalian nanti, semua tergantung takdir."Pada saat ini, ponsel Dirga dan Kamal berdering bersamaan. Setelah melihat nomor ponselnya sekilas, wajah kedua orang itu langsung berubah pucat. Setelah ragu-ragu sejenak, mereka

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 699

    "Bunuh!" Mereka juga tidak sanggup mengendalikan iblis dalam hati mereka. Satu-satunya pikiran yang terlintas dalam benak mereka adalah ingin membunuh semua orang Jepana. Namun, Dirga berpura-pura tenang saat berkata, "Telepon lembaga medis, kerahkan semua sumber daya pengobatan ke sini! Sekarang juga! Kalau berani menunda-nunda, akan kubunuh!""Baik!" Para bawahan Dirga langsung bergegas beraksi. Kamal berjalan dengan langkah kaki yang berat ke samping Souta.Souta mengancamnya, "Utusan nggak boleh dibunuh. Coba saja ... kalau kamu berani ...."Plak! Sebuah tamparan yang keras melayang ke pipi Souta. "Tahu nggak? Sekarang aku bahkan ingin mengulitimu hidup-hidup! Tapi aku nggak boleh begitu karena itu hanya akan membuatmu mati terlalu mudah. Negara kami ini punya neraka berlapis-lapis, sepertinya itu lebih cocok untukmu.""Kamu berani? Aku ini Duta Besar Jepana ...," teriak Souta.Kamal menatap Yoga dengan tulus, "Yoga, bisa bantu aku nggak?""Dengan senang hati," balas Yoga."Aku sud

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 700

    Dirga memakinya kembali, "Perang saja! Siapa takut? Akan kuluncurkan nuklir sekarang juga supaya pulau kalian tenggelam.""Kamu ... benar-benar mengabaikan semua hukuman internasional! Kalau benar-benar mau perang, Persatuan Negara-Negara pasti akan berpihak pada kami. Semua negara di dunia ini akan mengecam Negara Daruna!""Huh! Kalian yang duluan memulai perang biologis di negara kami, tapi malah merasa paling benar? Aku justru penasaran, apakah semua negara benar-benar akan berpihak pada kalian!""Siapa yang mulai perang biologis? Jangan fitnah!""Jangan pura-pura bodoh! Nggak ada gunanya!" maki Dirga. Dirga langsung mengungkapkan semua kejadian di Kedutaan Besar yang menggunakan warga Daruna sebagai kelinci percobaan dan menyebarkan kanker itu kepada Kaisar Jepana."Nggak mungkin!" Kaisar Jepana langsung menyergah, "Warga negara kami nggak mungkin melakukan hal seperti itu! Kalian yang memfitnahnya!""Nggak mau mengaku ya? Kami punya semua buktinya!" balas Dirga. Setelah itu, dia l

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 701

    "Katanya kamu mau traktir Roselia makan pisangmu?"Yoga terdiam. "Sori sinyalnya jelek, aku tutup dulu ya." Yoga merasa benar-benar harus menjauhkan Erna dari Roselia. Jika tidak, Erna juga akan terkena pengaruh buruk.Di lautan luas yang tak terbatas .... Permukaan laut tampak tenang, tetapi sebenarnya sedang terjadi pergolakan besar di dasarnya.Empat buah kapal selam tercanggih sedang bergerak mendekati pulau Jepana. Keempat kapal selam mini dilengkapi dengan teknologi penyamaran yang paling mutakhir, sehingga tidak bisa dilacak oleh kemiliteran Jepana.Hingga saat mereka berada pada radius ratusan meter dari pembangkit listrik tenaga nuklir Jepana, pasukan Negara Jepana baru menyadarinya. Mereka langsung berkomunikasi dengan kapal selam itu dengan radio nirkabel. "Peringatan, peringatan! Kalian telah memasuki wilayah perairan Jepana dan mengusik kami. Segera mundur sekarang juga atau kami akan melakukan pengejaran pada kalian.""Peringatan, peringatan! Kalian telah memasuki wilayah

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1304

    "Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1303

    "Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1302

    "Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1301

    Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1300

    "Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1299

    "Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1298

    Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1297

    Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1296

    Seiring dengan tertidurnya Bimo, tidak ada jawaban sama sekali ketika Yoga memanggilnya dua kali. Dia benar-benar telah tertidur.Yoga bergumam dalam hati. Dia merasa sedikit tidak yakin. 'Satu bulan ... bisakah aku menemukannya?'Benda seperti itu, bahkan ketika Yoga sendiri masuk ke area terlarang, hanya bisa menemukan satu. Sementara dua benda yang tersisa ... dia sama sekali tidak memiliki petunjuk. Selain itu, kini dirinya juga telah menjadi target dari para penjaga gerbang.Setelah berpikir panjang, Yoga menyadari bahwa dia harus mempercepat langkahnya. Setelah melalui berbagai rintangan dalam perjalanan pulang, Yoga akhirnya kembali ke vila.Namun begitu masuk ke dalam, Yoga langsung melihat Sutrisno sudah duduk di ruang tamu. Dia sedang menunggunya dengan ekspresi penuh kegelisahan."Apa itu kamu? Sebenarnya kamu bukan? Apa kamu yang bunuh anggota Keluarga Husin?" tanya Sutrisno dengan nada cemas. Dia terus-menerus menekannya untuk memberikan jawaban.Yoga menghela napas. Dia m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status