Namun, tak disangka Erna malah tidak naik pitam. Dengan nada tenang, dia bertanya, "Sudah berapa bulan?" Reaksi Erna membuat Roselia juga ikut terkejut.Tanpa pikir panjang, dia membalas, "Sudah delapan bulan, sebentar lagi mau melahirkan."Erna mencibir, "Kamu hamil telur bebek? Perutmu nggak kelihatan besar sama sekali."Roselia langsung menyergah, "Hush! Kamu yang hamil telur bebek. Badanku memang langsing, makanya nggak terlihat besar.""Haha! Dua bulan yang lalu kamu masih di Pulau Neraka dan nggak pernah keluar dari sana sama sekali. Kalaupun memang hamil, nggak ada hubungannya sama Yoga," balas Erna."Jangan bicara sembarangan. Delapan bulan yang lalu, aku melarikan diri dari pulau dan hamil pada saat itu," balas Roselia."Oh ya? Kamu diam-diam keluar dari pulau, itu melanggar aturan. Aku akan laporkan hal ini pada Guru dan menyuruhnya menghukummu!""Kamu berani?!" Roselia mulai marah.Melihat situasi yang tidak beres, Yoga langsung mengalihkan pembicaraan, "Kak Erna, Kak Roseli
Jeje mengejeknya, "Omongan pria memang nggak bisa dipercaya. Kak Yoga nggak sanggup menghadapi mereka, makanya menyuruhku datang untuk membantu, 'kan?"Yoga merasa agak bersalah, "Nggak kok, aku cuma menyuruhmu datang untuk reunian.""Nggak usah banyak omong kosong. Pokoknya aku nggak bisa bantu secara gratis.""Oke, katakan saja syaratmu," kata Yoga."Tahu goreng untuk seumur hidupku masih belum jelas sampai sekarang," timpal Jeje."Serahkan saja semua itu padaku," balas Yoga. Entah mengapa, gadis loli yang imut ini punya selera sebesar itu.Jeje baru tersenyum setelah mendengarnya, "Terima kasih Kak."Setelah itu, Jeje melompat dengan riang ke dalam vila. "Kak Erna, Kak Roselia, aku rindu sekali sama kalian. Akhirnya kalian mau mengajakku main."Roselia menenangkan dirinya, lalu berkata, "Jeje, Kakak juga sudah rindu padamu. Sini, coba Kakak lihat kamu ada perubahan nggak."Erna juga ikut perhatian, "Jeje, bukannya sudah kusuruh banyak minum susu? Kenapa kamu nggak dengar nasihat Kak
Wenny juga menatap Yoga dengan penuh kekecewaan, "Yoga, kamu benar-benar membuatku kecewa. Saat ini seharusnya adalah usia produktifmu, tapi kamu malah datang ke sini untuk bersantai. Memang benar kata Fargo, kalau kamu masih terus begitu, seumur hidup ini mungkin benar-benar nggak akan punya istri."Interaksi mereka menarik banyak perhatian dari orang di sekitar mereka. Beberapa di antara kerumunan itu adalah orang yang berkecimpung dalam dunia bela diri. Saat mendengar nama Fargo, mereka sangat tercengang."Aku pernah dengar ada pendatang baru di dunia bela diri Daruna yang sangat hebat. Di usianya yang muda, dia sudah mendapat juara pertama dalam pertandingan bela diri yang diadakan Asosiasi Bela Diri tahun ini. Nggak kusangka aku bisa bertemu dengannya hari ini, sungguh sebuah kehormatan bagiku.""Memang cuma Fargo yang bisa cocok bersanding dengan wanita secantik ini. Si miskin itu nggak tahu diri mau merebut wanita Fargo.""Orang miskin yang cuma bisa jajan di tempat seperti ini
Semua orang mengumpat dalam hati, 'Sialan, ada yang memamerkan kemesraan di depan umum. Apa dunia ini masih ada hukum yang berlaku?!'Fargo menenangkan dirinya, lalu berkata, "Cantik, kalian jangan tertipu oleh Yoga. Sebenarnya, dia ini adalah pria berengsek dan pembohong. Dia sudah dijodohkan, tapi malah terus cari simpanan di luar sana. Orangnya benar-benar bermasalah ...."Roselia berkata, "Justru pria berengsek yang bagus, banyak pengalaman. Dengan begitu pasti lebih seru, benar nggak Dik?"Jeje mengangguk sambil mengunyah tahu goreng, "Ya, seru, seru."Fargo semakin emosi. Ingin sekali rasanya dia mengatakan dirinya lebih berpengalaman daripada Yoga. Setelah berusaha meredam emosi lagi, dia melanjutkan, "Sebaiknya kalian buka mata kalian lebar-lebar, jangan sampai tertipu dengan penampilan. Selain penampilannya, aku benar-benar nggak mengerti apa yang kalian suka darinya."Erna menjawab, "Aku suka dengan kemampuannya yang hebat, bisa memberi kami rasa aman. Apa itu cukup?""Haha!"
Fargo marah besar, "Sombong sekali, ayo maju!"Yoga berkata, "Aku mengalah satu tangan untukmu.""Cari mati kamu!" Fargo yang telah naik pitam langsung mengerahkan semua tenaganya untuk menyerbu ke arah Yoga. Dia mengeluarkan kemampuannya sebagai seorang ahli tingkat master agung. Aura yang dipancarkannya membuat semua orang yang menonton terasa tertekan. Tidak sia-sia Fargo memiliki reputasi sebagai juara bela diri.Semua orang langsung bergerak mundur karena takut akan terkena imbas dari serangannya. Sampai ketika Fargo tiba di depan Yoga, Yoga bahkan tidak bereaksi sama sekali. Fargo mengepalkan tangannya dengan kuat dan melayangkan tinju ke dada Yoga. Yoga tidak melawan ataupun menghindar. Dia hanya membiarkan tinju Fargo mendarat di dadanya.Bum! Krak! Terdengar suara derakan tulang.Semua orang mengira tulang rusuh Yoga pasti telah hancur. Tak disangka, detik berikutnya, Fargo malah memegang tinjunya sambil berteriak histeris, "Tanganku ....""Apa?!" Semua orang sontak tercengang
Yoga merasa Wenny sungguh menyedihkan. Perusahaan Wenny mengalami krisis sebanyak 2 kali dan Yoga selalu membantu. Namun, di mata wanita itu, dia hanya pembuat masalah.Yoga memutuskan untuk memberi tahu Wenny bahwa dirinya adalah bos Perusahaan Farmasi Hansa. Lagi pula, kakak dan adik seperguruannya sedang berada di sini. Dia tidak perlu takut Wenny terus mengganggunya setelah tahu identitasnya.Yoga berkata dengan serius, "Wenny, asal kamu tahu, aku yang diam-diam membantu perusahaanmu di masa kritis. Kalau aku nggak memberimu hak produksi vaksin, mungkin perusahaanmu sudah bangkrut.""Hehe." Wenny terkekeh-kekeh dan menyahut, "Apa serunya berbohong seperti ini? Kamu kira aku akan percaya dan berterima kasih padamu?""Aku nggak berbohong. Memang aku yang diam-diam membantumu ...," jelas Yoga.Sebelum Yoga menyelesaikan perkataannya, Wenny menyela, "Cukup! Kamu harus tahu, Tuan Fargo punya hubungan dekat dengan Pak Kusuma. Dia meminta bantuan Pak Kusuma untukku.""Dulu aku masih bingu
Dirga berkata dengan tidak serius, "Ya, ya. Aku akan menyuruh orang mengantarnya secepat mungkin.""Secepat mungkin itu kapan? Kamu harus memberitahuku waktu spesifiknya," desak Yoga.Dirga mulai kesal. Dia berujar, "Sudah, jangan berpura-pura bodoh lagi. Kudengar kamu menanam benih tingkat sembilan di nadi obat. Kalau tebakanku nggak salah, kamu mencuri benih tingkat sembilan itu, 'kan?""Hei, jangan memfitnahku. Benih tingkat sembilan dijaga dengan ketat. Gimana mungkin aku mencurinya semudah itu?" balas Yoga. Sebenarnya, benih itu dicuri oleh Jeje."Fitnah apanya? Kami semua yang ada di Kota Terlarang melihatnya dengan mata kepala sendiri," timpal Dirga.Dirga tidak bisa mengeluarkan bukti, jadi bersikap tidak masuk akal seperti ini. Yoga pun berkata, "Teman-temanku bisa membuktikan kalau aku nggak mencurinya.""Sudahlah, aku malas berdebat denganmu. Begini saja, aku akan membantumu dan kita lupakan janji itu. Gimana?" tawar Dirga."Bantuan apa yang ingin kamu berikan?" tanya Yoga.
Jantung Yoga berdetak kencang. Kini, dia menguasai 2 keterampilan tempur kultivator kuno dan memiliki kekuatan dahsyat. Dia seharusnya berada di tingkat aswad. Akan tetapi, kemampuannya masih kalah jauh dari tingkat bentala.Untungnya, sang ibu meninggalkan keterampilan tempur kultivator kuno dan teknik alkimia. Entah Yoga bisa meningkatkan kekuatannya malam ini atau tidak.Yoga berkata, "Kak, nggak perlu minta bantuan dulu. Aku sudah jauh lebih kuat sekarang. Kalau bertarung dengan leluhur itu, belum tentu aku yang akan kalah."Roselia dan Erna sama-sama menatap Yoga dengan ragu. Mereka bertanya, "Kamu yakin? Di usiamu yang sekarang, kamu nggak mungkin mencapai tingkat bentala. Belum ada sejarah seperti itu hingga sekarang.""Tentu saja. Untuk apa aku berbohong?" balas Yoga. Karena tidak seharusnya menunda-nunda lagi, Yoga langsung kembali ke nadi obat untuk meningkatkan kekuatannya.Raja Naga terus berjaga di nadi obat. Ketika melihat Yoga, dia menyapa dengan sopan, "Master, ayo sila