Semua orang mengumpat dalam hati, 'Sialan, ada yang memamerkan kemesraan di depan umum. Apa dunia ini masih ada hukum yang berlaku?!'Fargo menenangkan dirinya, lalu berkata, "Cantik, kalian jangan tertipu oleh Yoga. Sebenarnya, dia ini adalah pria berengsek dan pembohong. Dia sudah dijodohkan, tapi malah terus cari simpanan di luar sana. Orangnya benar-benar bermasalah ...."Roselia berkata, "Justru pria berengsek yang bagus, banyak pengalaman. Dengan begitu pasti lebih seru, benar nggak Dik?"Jeje mengangguk sambil mengunyah tahu goreng, "Ya, seru, seru."Fargo semakin emosi. Ingin sekali rasanya dia mengatakan dirinya lebih berpengalaman daripada Yoga. Setelah berusaha meredam emosi lagi, dia melanjutkan, "Sebaiknya kalian buka mata kalian lebar-lebar, jangan sampai tertipu dengan penampilan. Selain penampilannya, aku benar-benar nggak mengerti apa yang kalian suka darinya."Erna menjawab, "Aku suka dengan kemampuannya yang hebat, bisa memberi kami rasa aman. Apa itu cukup?""Haha!"
Fargo marah besar, "Sombong sekali, ayo maju!"Yoga berkata, "Aku mengalah satu tangan untukmu.""Cari mati kamu!" Fargo yang telah naik pitam langsung mengerahkan semua tenaganya untuk menyerbu ke arah Yoga. Dia mengeluarkan kemampuannya sebagai seorang ahli tingkat master agung. Aura yang dipancarkannya membuat semua orang yang menonton terasa tertekan. Tidak sia-sia Fargo memiliki reputasi sebagai juara bela diri.Semua orang langsung bergerak mundur karena takut akan terkena imbas dari serangannya. Sampai ketika Fargo tiba di depan Yoga, Yoga bahkan tidak bereaksi sama sekali. Fargo mengepalkan tangannya dengan kuat dan melayangkan tinju ke dada Yoga. Yoga tidak melawan ataupun menghindar. Dia hanya membiarkan tinju Fargo mendarat di dadanya.Bum! Krak! Terdengar suara derakan tulang.Semua orang mengira tulang rusuh Yoga pasti telah hancur. Tak disangka, detik berikutnya, Fargo malah memegang tinjunya sambil berteriak histeris, "Tanganku ....""Apa?!" Semua orang sontak tercengang
Yoga merasa Wenny sungguh menyedihkan. Perusahaan Wenny mengalami krisis sebanyak 2 kali dan Yoga selalu membantu. Namun, di mata wanita itu, dia hanya pembuat masalah.Yoga memutuskan untuk memberi tahu Wenny bahwa dirinya adalah bos Perusahaan Farmasi Hansa. Lagi pula, kakak dan adik seperguruannya sedang berada di sini. Dia tidak perlu takut Wenny terus mengganggunya setelah tahu identitasnya.Yoga berkata dengan serius, "Wenny, asal kamu tahu, aku yang diam-diam membantu perusahaanmu di masa kritis. Kalau aku nggak memberimu hak produksi vaksin, mungkin perusahaanmu sudah bangkrut.""Hehe." Wenny terkekeh-kekeh dan menyahut, "Apa serunya berbohong seperti ini? Kamu kira aku akan percaya dan berterima kasih padamu?""Aku nggak berbohong. Memang aku yang diam-diam membantumu ...," jelas Yoga.Sebelum Yoga menyelesaikan perkataannya, Wenny menyela, "Cukup! Kamu harus tahu, Tuan Fargo punya hubungan dekat dengan Pak Kusuma. Dia meminta bantuan Pak Kusuma untukku.""Dulu aku masih bingu
Dirga berkata dengan tidak serius, "Ya, ya. Aku akan menyuruh orang mengantarnya secepat mungkin.""Secepat mungkin itu kapan? Kamu harus memberitahuku waktu spesifiknya," desak Yoga.Dirga mulai kesal. Dia berujar, "Sudah, jangan berpura-pura bodoh lagi. Kudengar kamu menanam benih tingkat sembilan di nadi obat. Kalau tebakanku nggak salah, kamu mencuri benih tingkat sembilan itu, 'kan?""Hei, jangan memfitnahku. Benih tingkat sembilan dijaga dengan ketat. Gimana mungkin aku mencurinya semudah itu?" balas Yoga. Sebenarnya, benih itu dicuri oleh Jeje."Fitnah apanya? Kami semua yang ada di Kota Terlarang melihatnya dengan mata kepala sendiri," timpal Dirga.Dirga tidak bisa mengeluarkan bukti, jadi bersikap tidak masuk akal seperti ini. Yoga pun berkata, "Teman-temanku bisa membuktikan kalau aku nggak mencurinya.""Sudahlah, aku malas berdebat denganmu. Begini saja, aku akan membantumu dan kita lupakan janji itu. Gimana?" tawar Dirga."Bantuan apa yang ingin kamu berikan?" tanya Yoga.
Jantung Yoga berdetak kencang. Kini, dia menguasai 2 keterampilan tempur kultivator kuno dan memiliki kekuatan dahsyat. Dia seharusnya berada di tingkat aswad. Akan tetapi, kemampuannya masih kalah jauh dari tingkat bentala.Untungnya, sang ibu meninggalkan keterampilan tempur kultivator kuno dan teknik alkimia. Entah Yoga bisa meningkatkan kekuatannya malam ini atau tidak.Yoga berkata, "Kak, nggak perlu minta bantuan dulu. Aku sudah jauh lebih kuat sekarang. Kalau bertarung dengan leluhur itu, belum tentu aku yang akan kalah."Roselia dan Erna sama-sama menatap Yoga dengan ragu. Mereka bertanya, "Kamu yakin? Di usiamu yang sekarang, kamu nggak mungkin mencapai tingkat bentala. Belum ada sejarah seperti itu hingga sekarang.""Tentu saja. Untuk apa aku berbohong?" balas Yoga. Karena tidak seharusnya menunda-nunda lagi, Yoga langsung kembali ke nadi obat untuk meningkatkan kekuatannya.Raja Naga terus berjaga di nadi obat. Ketika melihat Yoga, dia menyapa dengan sopan, "Master, ayo sila
Sementara itu, darah dan energi Yoga hampir terkuras habis. Dia sampai kesulitan untuk bernapas.Tiba-tiba, seberkas cahaya pedang menembus tubuh Yoga dengan cepat dan menyembul ke otaknya. Yoga sontak merasakan energi dahsyat, seolah-olah tubuhnya akan meledak.Di sisi lain, kesadarannya berangsur melemah. Samar-samar, dia mendengar suara yang sangat tua. "Wahai ras rendahan, aku roh Pedang Langit. Aku akan mengambil tubuhmu sekarang, ini suatu kehormatan bagimu."Apa? Ternyata Pedang Langit punya roh? Yoga membangunkannya sehingga roh itu ingin mengambil tubuhnya? Ini gawat sekali.Yoga mengerahkan seluruh tenaga untuk mempertahankan kesadarannya. Dengan demikian, tekad Yoga bersaing dengan tekad roh itu.Sayangnya, tubuh Yoga sangat lemah sehingga tekadnya tidak sanggup melawan tekad roh pedang. Proses ini sungguh menyakitkan bagi Yoga.Yoga seperti merasa berabad-abad telah berlalu. Kesadarannya makin lemah dan roh pedang itu hampir merenggut tubuhnya. Tiba-tiba, terdengar suara le
Yoga tertawa. Kini kekuatan tempurnya telah mencapai tingkat bentala, sementara pertahanannya tak tertandingi. Meskipun belum tentu bisa mengalahkan leluhur itu, leluhur itu juga tidak akan bisa membunuh Yoga. Yoga tidak akan mati dengan mengulur waktu."Berapa lama aku berada di ruangan itu?" tanya Yoga."Sehari semalam," jawab Raja Naga.Yoga memandang langit yang sudah mulai gelap, lalu berkata, "Ayo, kita pergi berduel.""Yoga!" Saat ini, Erna, Roselia, dan Jeje datang."Kenapa kalian mencariku?" tanya Yoga."Kami datang untuk membantumu. Kalau kamu kalah, kami akan melindungimu sebisa mungkin," sahut Erna.Raja Naga berujar, "Kalian terlalu meremehkan Master. Master sudah mencapai tingkat jumantara. Mudah saja baginya untuk membunuh leluhur itu."Begitu ucapan ini dilontarkan, semua orang pun terkejut. Raja Naga yang bermartabat dan disebut sebagai ahli bela diri nomor satu malah memanggil Yoga dengan sebutan "master"? Dia bahkan mengatakan Yoga telah mencapai tingkat jumantara! S
"Kamu punya tiket masuk?" tanya Yoga. Ketika melihat Yoga kebingungan, Fargo terkekeh-kekeh sebelum meneruskan, "Tiket masuk saja nggak tahu. Jangan harap kamu bisa menonton duel!""Asal kamu tahu, kalau ingin nonton, kamu harus punya tiket masuk dari Asosiasi Bela Diri. Tiket itu sulit didapatkan sekarang. Yang paling murah saja 200 miliar. Itu pun belum tentu bisa dapat. Semua tergantung koneksimu," jelas Fargo.Yoga tentu murka mendengarnya. Berani sekali Asosiasi Bela Diri meraup keuntungan dengan cara seperti ini.Di sisi lain, Raja Naga tampak murung. Asosiasi Bela Diri adalah organisasi di bawah naungannya. Bawahannya ingin menghasilkan keuntungan semacam ini tanpa sepengetahuannya. Sungguh suatu penghinaan.Fargo mengeluarkan 2 lembar tiket dengan bangga, lalu berkata, "Buka matamu lebar-lebar. Ini tiket kelas C. Ayah angkatku yang memberikannya kepadaku. Kalian nggak punya, 'kan? Pulang sana!"Yoga melirik Raja Naga. Wajah Raja Naga adalah tiket masuk mereka. Raja Naga membent