Zahira mulai meniup seruling. Begitu suara seruling berkumandang, terdengar suara di rerumputan. Tak lama kemudian, cacing, ular, tikus, dan semut dalam jumlah banyak keluar dari rerumputan. Karina dan keluarganya bergidik.Gatot berteriak, "Zahira, apa yang ingin kamu lakukan?"Zahira tersenyum dan menjelaskan, "Aku sudah memasukkan feromon khusus ke dalam anggur yang kalian minum sebelumnya. Feromon ini bisa memikat hewan-hewan itu. Mereka akan menganggap kalian sebagai makanan enak dan menggerogoti tubuh kalian. Hahaha. Aku sudah nggak sabar melihat kalian disiksa hewan-hewan itu."Ucapan Zahira membuat Karina dan keluarganya putus asa. Ambar langsung pingsan, sedangkan Gatot menjerit, "Zahira, lepaskan ibuku dan kakakku! Kamu bunuh saja aku!"Karina sangat menyesal, kenapa mereka tidak mendengar ucapan Yoga? Kenapa mereka meminum anggur itu? Bahkan, mereka juga memarahi Yoga. Karina dan keluarganya benar-benar bodoh!Zahira mengabaikan Gatot. Dia lanjut meniup seruling. Hewan-hewan
Meskipun Karina dan keluarganya tidak tahu tentang Raja Serangga Giok Putih, mereka bisa menebak itu adalah senjata andalan Yoga untuk melawan Buana. Namun, senjata andalan itu tidak bisa digunakan lagi karena Karina dan keluarganya memaksa Yoga meminum anggur tersebut. Mereka bukan hanya mencelakai Yoga, tetapi juga diri mereka sendiri.Zahira berkata dengan ekspresi bangga, "Ini semua berkat Gatot dan keluarganya. Tanpa mereka, mungkin aku akan gagal meracunimu."Gatot memaki, "Zahira, kamu memang licik!"Yoga menegaskan, "Tanpa Raja Serangga Giok Putih, aku tetap bisa membunuh kalian dengan mudah."Buana mencibir, lalu menanggapi, "Kamu sombong sekali. Aku perkenalkan kepada kalian dulu, 10 orang ini merupakan anggota Keluarga Sumargo. Dewa Digdaya sudah mengubah fisik mereka menjadi ahli bela diri kuno sehingga mereka sangat kuat. Kalau mereka bekerja sama, ahli bela diri kuno yang sesungguhnya juga bisa dibunuh. Apalagi kamu!"Yoga mengamati 10 orang itu, lalu tatapannya tertuju p
Namun, Petir Pedang Langit bergerak terlalu cepat sehingga 10 ahli bela diri kuno itu tidak sempat kabur. Mereka semua ditebas oleh pedang Yoga. Tubuh mereka terpental dan membentuk 10 lubang besar setelah mendarat di tanah. Empat orang langsung mati di tempat, sedangkan 6 orang lainnya menjadi gosong dan kondisi mereka sekarat. Keenam orang itu tidak mampu bertarung lagi.Petir terus menyambar untuk waktu yang lama, lalu perlahan mereda. Suasana pun menjadi hening. Buana memelototi Yoga dan berseru dengan ekspresi tidak percaya, "Ternyata kamu punya keterampilan tempur ahli bela diri kuno! Dari mana kamu mendapatkannya?"Bahkan, Dewa Digdaya juga tidak memiliki keterampilan tempur ahli bela diri kuno. Namun, Yoga memilikinya. Buana benar-benar kaget. Di hadapan ahli bela diri kuno yang memiliki keterampilan tempur, ahli bela diri kuno tanpa keterampilan tempur bagaikan orang biasa yang melawan prajurit bersenjata lengkap. Ahli bela diri kuno yang tidak memiliki keterampilan tempur pas
Yoga berujar, "Kebetulan, aku juga ingin mengatakan hal yang sama kepadamu."Selesai bicara, Yoga langsung membunuh anggota Keluarga Sumargo yang lain. Hanya Jesika yang tersisa. Nalif yang biasanya selalu bersikap tenang tidak bisa mengendalikan emosinya lagi. Dia menjerit, "Yoga, mulai sekarang Keluarga Sumargo bermusuhan denganmu.""Oke," ucap Yoga. Dia mengakhiri panggilan telepon, lalu menatap Jesika dengan dingin.Jesika yang ketakutan berbicara sambil gemetaran, "Yoga, kamu ... nggak boleh membunuhku. Aku ini ... istrinya Raka ...."Yoga menimpali, "Tenang saja, aku nggak akan membunuhmu."Jesika mengembuskan napas lega. Kemudian, Yoga melanjutkan, "Aku akan menyerahkanmu kepada Raka agar dia bisa menghukummu sendiri. Kalau Raka tahu kamu yang menyebabkan dia dan saudaranya lumpuh selama puluhan tahun serta Aula Naga musnah, aku rasa dia akan mencincangmu."Jesika merasa putus asa. Jika Jesika jatuh ke tangan Raka, dia pasti akan menderita. Sekarang, Jesika tiba-tiba ingin mati.
Saat itu, Zahira juga menyadari bahwa dirinya sedang dikejar sehingga berlari lebih cepat. Dia juga menelepon keluarganya untuk meminta bantuan. Kebetulan saat melarikan diri ke pinggiran kota, dia bertemu dengan keluarga Karina.Begitu melihat Zahira, orang-orang itu tentu emosi.Gatot menatapnya dengan niat membunuh. Dia berjalan mendekati Zahira seraya berucap, "Zahira, kamu sudah menipuku gitu parah. Menurutmu, apa yang harus kulakukan padamu?"Ambar menggertakkan gigi sambil berujar, "Kamu menipu putraku, meracuni minuman kami, menjebak dan memfitnah Yoga, bahkan mencoba membunuh kami. Seumur hidupmu bakal dihabiskan di penjara." Kemudian, Ambar menoleh ke arah putrinya sembari berucap, "Karina, cepat lapor polisi. Suruh polisi tangkap dia!"Zahira langsung berlutut di depan Gatot, lalu meminta maaf, "Gatot, aku benar-benar minta maaf atas kejadian sebelumnya. Aku tulus meminta maaf pada keluargamu. Terlepas dari kalian mau memaafkanku atau nggak, aku tetap ingin menjelaskan bahwa
Ambar juga menimpali, "Sekarang Gatot dan Zahira sudah memutuskan untuk bersama selamanya. Jadi, mulai sekarang dia adalah bagian dari Keluarga Atmaja. Nggak ada yang boleh menyakitinya lagi."Yoga sungguh kehabisan kata-kata dengan keluarga aneh ini. Dia hanya bisa menoleh ke arah Karina, lalu bertanya, "Karina, gimana menurutmu?"Karina juga terkena Racun Ilusi. Dia memang merasa iba pada Zahira, tetapi dia memilih untuk memercayai Yoga. Karina menjawab, "Yoga, aku percaya padamu. Gatot, serahkan Zahira pada Yoga. Aku yakin dia nggak akan menuduh orang baik dan juga nggak akan melepaskan orang jahat begitu saja."Gatot memelototi Karina dengan kesal seraya berucap, "Kak, dia itu calon adik iparmu. Bagaimana bisa kamu tega menyerahkannya pada Yoga?"Kepercayaan Karina membuat Yoga sedikit lega. Dia berjalan perlahan menuju Zahira, lalu berujar, "Serahkan Zahira padaku. Kalau nggak, kalian semua akan dalam bahaya."Zahira gemetar ketakutan dan meringkuk dalam pelukan Gatot. Wanita itu
Zahira memandangnya dengan ekspresi menghina, lalu bertanya, "Bisa-bisanya kamu percaya dengan omong kosong itu? Otakmu pasti sudah rusak. Tapi untungnya kalian begitu, jadi berhasil mengusir Yoga dan menyelamatkan nyawaku.""Hah?" Menyadari bahwa mereka tertipu lagi, Gatot, Ambar, dan Karina langsung merasa hancur.Terutama Ambar yang langsung menampar dirinya sendiri. Dia benar-benar sangat bodoh. Kenapa dia terus tertipu oleh omong kosong wanita ini? Kenapa dia tidak bersedia memercayai Yoga sekali saja? Dialah yang telah mencelakai Keluarga Atmaja. Hidupnya selama ini sudah sia-sia.Ambar tiba-tiba bangkit dengan kesal dan coba mencakar wajah Zahira. Dia memaki, "Dasar jalang. Hari ini, aku akan melawanmu."Bagi orang biasa, Zahira adalah petarung yang sangat tangguh. Hanya dengan satu tendangannya, Ambar sudah terpental dan hampir kehilangan nyawa."Tua Bangka, tadi kamu bilang nggak ada yang boleh menyakitiku. Sekarang, kamu malah ingin melawanku? Haha," ucap Zahira. Kata-kata it
Ucapan Ambar membuat Ayu dan Lili kebingungan. Kalau ini terjadi sebelumnya, mereka pasti akan setuju untuk membiarkan Yoga rujuk dengan Karina.Namun sekarang, Yoga sudah sangat dekat dengan Nadya. Bahkan, mereka telah memutuskan untuk menikah. Apabila Yoga memilih untuk meninggalkan Nadya dan menikahi Karina lagi, itu akan sangat tidak adil bagi Nadya. Selain itu, Ayu dan Lili juga sangat menyukai Nadya. Mereka tidak rela melihatnya sedih.Melihat ekspresi keduanya, Ambar langsung kesal. Dia bertanya, "Kenapa ekspresi kalian begini? Kalian nggak setuju mereka rujuk? Sekarang, Karina lebih kaya daripada Yoga. Dia sudah menurunkan harga diri loh. Jangan nggak tahu diri."Ayu segera menjelaskan, "Kak Ambar, kamu salah paham. Aku nggak bermaksud seperti itu. Aku cuma merasa, sekarang Yoga sudah dewasa. Pernikahan dia sebaiknya diputuskan sendiri olehnya."Ambar bertanya, "Oke. Kalau gitu, di mana Yoga? Kenapa nggak terlihat?""Aku akan menelepon Yoga sekarang dan suruh dia segera pulang,