Share

Bab 516

Author: Vodka
Ucapan Ambar membuat Ayu dan Lili kebingungan. Kalau ini terjadi sebelumnya, mereka pasti akan setuju untuk membiarkan Yoga rujuk dengan Karina.

Namun sekarang, Yoga sudah sangat dekat dengan Nadya. Bahkan, mereka telah memutuskan untuk menikah. Apabila Yoga memilih untuk meninggalkan Nadya dan menikahi Karina lagi, itu akan sangat tidak adil bagi Nadya. Selain itu, Ayu dan Lili juga sangat menyukai Nadya. Mereka tidak rela melihatnya sedih.

Melihat ekspresi keduanya, Ambar langsung kesal. Dia bertanya, "Kenapa ekspresi kalian begini? Kalian nggak setuju mereka rujuk? Sekarang, Karina lebih kaya daripada Yoga. Dia sudah menurunkan harga diri loh. Jangan nggak tahu diri."

Ayu segera menjelaskan, "Kak Ambar, kamu salah paham. Aku nggak bermaksud seperti itu. Aku cuma merasa, sekarang Yoga sudah dewasa. Pernikahan dia sebaiknya diputuskan sendiri olehnya."

Ambar bertanya, "Oke. Kalau gitu, di mana Yoga? Kenapa nggak terlihat?"

"Aku akan menelepon Yoga sekarang dan suruh dia segera pulang,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 517

    Raka menambahkan, "Pak Yoga, kamu tenang saja. Kami bahkan bersedia mengorbankan nyawa untuk melindungimu."Yoga berucap sambil tersenyum sinis, "Orang yang seharusnya kamu lindungi adalah Raja Naga."Raka tersenyum kecut, tetapi tidak memberikan tanggapan yang jelas. Dia tidak percaya bahwa Yoga bisa mengalahkan Raja Naga. Orang itu adalah dewa perang yang tak terkalahkan.Pada saat itu, ponsel Yoga berdering. Itu adalah telepon dari ibunya, Ayu.Yoga menjawab, "Ibu, ada apa?"Ayu menjelaskan, "Yoga, Kak Ambar dan Gatot datang ke rumah kita. Di mana kamu sekarang? Bisakah kamu pulang?"Yoga bertanya seraya mengernyit, "Hm? Kenapa mereka ke rumah kita?""Mereka mencarimu karena ada sesuatu. Kalau nggak terlalu sibuk, pulanglah sekarang," ucap Ayu.Yoga pun membalas, "Oke, aku akan segera pulang."Setelah menutup telepon, Yoga segera kembali ke rumah. Begitu dia tiba, Ambar dan Ayu sedang mengobrol dengan gembira.  Hanya saja, masih ada kesan sombong dan superioritas yang tidak disengaj

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 518

    Baru saja meninggalkan rumah Yoga, Gatot langsung menelepon Zahira, "Zahira, kami sudah meracuni Yoga sesuai dengan instruksimu. Sekarang kamu sudah bisa lepaskan kakakku, 'kan?"Gatot menaburkan racun bubuknya di atas tisu, lalu melumurkannya ke gelas anggur Yoga saat membantu menyeka gelas tersebut. Zahira menjawab, "Semoga saja kamu nggak membohongiku. Kalau nggak, bukan hanya Karina saja, semua keluargamu akan kubantai."Setelah itu, Zahira kembali menelepon Yoga, "Yoga, kalau kamu nggak mau Karina mati, segera datang ke kediaman Keluarga Tanaka."Hati Yoga tersentak sejenak. Zahira sialan itu bukannya bertobat setelah diberi kesempatan. Sekarang malah menangkap Karina pula. Kalau orang yang ditangkap adalah Gatot atau Ambar, Yoga pasti tidak akan peduli. Siapa suruh mereka tidak percaya pada dirinya? Memang pantas kalau mereka ditangkap.Namun, Karina sangat percaya pada Yoga. Yoga tidak boleh tinggal diam. Akhirnya, dia bertanya, "Mana Karina? Aku mau bicara dengannya."Zahira me

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 519

    Zahira menjawab, "Kamu akan tahu sebentar lagi. Pelayan, keluarkan altar."Di belakangnya, langsung ada petugas yang membawakan sebuah tungku perunggu. Di dalam tungku perunggu itu terlihat ada beberapa tulang berwarna putih yang tampak seperti tulang manusia."Matikan lampu!" perintah Zahira lagi.Begitu lampu dimatikan, ruang tamu itu langsung menjadi gelap gulita. Zahira melambaikan tangannya sekilas. Tiba-tiba, muncul api berwarna biru dari tulang-tulang di dalam tungku perunggu tersebut yang terlihat seperti bara api dari roh halus.Suasananya menjadi sangat aneh dan dingin.Zahira berkata, "Persilakan keluarga Yoga untuk keluar."Dari belakangnya, kembali muncul sesosok bayangan hitam. Gerakan bayangan itu sangat kaku dan perlahan-lahan mengelilingi Yoga. Setelah dilihat dengan saksama, Yoga langsung terperangah. "Bayangan hitam" itu semuanya adalah mayat yang sudah kering, semuanya adalah anggota keluarganya. Ayahnya, kakek, nenek, paman ketiga, bibi ketiga, adik sepupu ....Sem

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 520

    Para "anggota keluarga" Yoga menangis dengan semakin histeris untuk menghasut Yoga mengikuti jejak mereka. Hanya dalam sekejap, suara rintihan itu telah menutupi suara "Mantra Iblis Hati". Yoga kembali kehilangan kesadaran, hatinya tertutupi oleh emosi negatif dan merasa sangat menderita.Pada saat yang genting ini, terdengar suara lonceng yang jernih dan suara tawa seorang wanita dari luar ruang tamu.Zahira mengerutkan alisnya melihat ke luar. Terlihat seorang gadis berusia sekitar 16 tahun yang sedang melangkah dengan gambir ke dalam ruang tamu. Rambut gadis itu dikuncir dan wajahnya terlihat sangat imut. Sepasang matanya sangat cerah dan tebersit kilatan berwarna biru muda.Dia mengenakan kemeja putih kecil di bagian atas dan rok pendek setinggi lutut di bagian bawah. Penampilannya seperti seorang murid. Dia berkaki telanjang, tetapi kakinya tidak kotor sama sekali dan malah terlihat sangat putih mulus.Di leher, pergelangan tangan, dan kakinya tergantung serangkaian lonceng perak.

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 521

    Sambil berbicara, Jeje mengulurkan tangannya untuk menyeka air mata Yoga. Yoga merasa agak malu, sehingga dia juga menyeka air matanya sendiri. "Nggak apa-apa, tadi aku melihat hal yang nggak seharusnya kulihat."Jeje bertanya, "Oh ya? Benda apa yang nggak seharusnya dilihat? Kakak senior lainnya sedang mandi, ganti baju, atau masalah privasi kakak senior lainnya?"Yoga kehabisan kata-kata. Dia menjentikkan jarinya ke dahi Jeje. "Dasar, apa saja yang dipikirkan otakmu ini!"Jeje langsung kesal hingga berlinang air mata, "Sakit tahu! Pelan sedikit dong!""Hahaha!" Yoga tertawa terbahak-bahak. Adik juniornya ini masih saja sama seperti dulu, dia masih takut sakit dan mudah menangis.Yoga berkata, "Dik, bukannya kamu diculik pengkhianat Pulau Neraka, Arnos, lalu dikurung di Aula Digdaya? Kamu melarikan diri?"Jeje menjawab, "Orang itu mau menculikku? Mimpi! Sudah lama aku ingin menyelinap keluar untuk main-main, tapi Guru nggak izinkan aku. Jadi, aku pura-pura diculik Arnos dan kabur. Men

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 522

    Di dalam rongga matanya yang kopong, terlihat ada beberapa ekor belatung yang menggeliat. Penampilannya ini sama persis seperti zombie yang ada di film-film! Mengawetkan leluhur mereka sendiri menjadi mayat hidup, sepertinya Keluarga Tanaka benar-benar kurang waras.Zahira memegang lonceng di tangannya dan mengayunkannya ke arah Yoga. "Mohon kepada Tetua untuk membasmi iblis demi Keluarga Tanaka. Keturunanmu ini pasti akan memberi imbalan besar kepada Anda!"Mayat Tetua itu menoleh ke arah Yoga, lalu melompat keluar dari petinya. Saat mendarat, lantai di bawahnya langsung muncul lubang besar. Seluruh aula bergetar sejenak. Dia melompat ke arah Yoga dengan penuh niat membunuh. Setiap langkahnya sangat berat sehingga menghasilkan lubang besar di lantai.Aura membunuh dari tubuhnya membuat Yoga merasa terancam. Dari pengalaman sebelumnya, Yoga tidak berani lagi meremehkan lawannya. Dia memutuskan untuk berusaha sekuat tenaga mengerahkan jurus andalannya, Teknik Guntur Surgawi Super.Tekni

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 523

    Zahira berkata dengan suara gemetaran, "Aku ... nggak tahu. Aku benar-benar nggak tahu. Ketua yang bilang padaku, Gadis Siluman memiliki aura alami yang bisa mengintimidasi Keluarga Tanaka. Begitu Gadis Siluman itu menampakkan diri, di saat itulah akhir dari Keluarga Tanaka. Selebihnya aku nggak tahu lagi. Ketua kami yang tahu, dia pasti tahu asal-usulmu."Melihat ekspresi Zahira yang tidak terlihat seperti sedang berbohong, Jeje merasa sangat kecewa.Yoga bertanya, "Siapa ketua kalian?"Zahira menjawab, "Aku bisa memberitahumu, tapi kamu harus janji nggak akan membuatku menderita." Zahira paham bahwa dia telah banyak berbuat jahat, sehingga Yoga tidak mungkin akan membiarkannya hidup. Dia lebih memilih untuk mati daripada harus disiksa oleh Yoga.Yoga berkata, "Memangnya kamu merasa kamu berhak negosiasi denganku?"Zahira menjawab, "Yoga, jangan remehkan kegigihan murid Penyihir Hitam. Kalau aku nggak mau mengatakannya, bagaimanapun caranya kamu juga nggak akan pernah bisa tahu. Bahka

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 524

    Raja Naga kabur dari penjara! Hati Yoga langsung tersentak mendengarnya. Kekuatan Raja Naga diakui oleh semua orang. Selain itu, keadaan mentalnya kurang bagus. Jika dia memulai pembantaian, kemungkinan seisi kota akan dihancurkannya!Raja Naga sedang menuju Provinsi Sadali saat ini, sedangkan semua keluarga dan teman Yoga ada di provinsi tersebut.Yoga langsung berkata dengan serius, "Dirga, begitu kamu bisa melacak posisinya, langsung laporkan padaku. Aku akan tangkap dia."Dirga menjawab, "Baik. Aku sudah menggunakan semua koneksiku untuk terus melacak keberadaan Raja Naga 24 jam. Begitu mendapat kabarnya, aku akan langsung menghubungimu.""Dirga, tadi kamu bilang Raja Naga menyebutkan sesuatu tentang Gadis Siluman saat kabur tadi. Seberapa banyak yang kamu tahu tentang 'Gadis Siluman' ini?"Jeje juga ikut mendengarkan dengan saksama. Bagaimanapun, hal ini berhubungan dengan latar belakangnya.Dirga menjawab, "Aku nggak tahu banyak tentangnya. Aku cuma tahu, dia adalah salah satu da

Latest chapter

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1305

    Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1304

    "Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1303

    "Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1302

    "Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1301

    Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1300

    "Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1299

    "Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1298

    Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1297

    Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status