Share

Bab 493

Author: Vodka
Semua orang terpental setelah dihantam oleh tubuh Siuco. Lengan Siuco juga remuk. Suara teriakan terus bergema di dalam bar. Kemudian, Yoga menyeret Siuco ke luar. Suasana di bar menjadi hening, semua orang ketakutan setengah mati.

Siuco berteriak histeris, "Mana satpam? Cepat lindungi aku! Siapa pun yang menolongku akan mendapatkan 200 miliar!"

Semua satpam bar segera maju untuk mencegat Yoga. Namun, Yoga langsung menghajar para satpam hingga tumbang. Gerakan Yoga sangat cepat dan kekuatannya sangat dahsyat. Orang-orang di tempat pun tercengang. Tidak ada yang berani menghalangi Yoga lagi.

Yoga terlalu kuat sehingga sulit dilawan. Semua orang yang maju bahkan tidak bisa mendekati Yoga. Para pria dan wanita muda di bar memandangi sosok Yoga yang pergi jauh sambil termenung. Kala ini, mereka mulai mengidolakan Yoga. Dibandingkan dengan Siuco yang muda dan kaya, Yoga yang pandai bertarung lebih menarik.

Sementara itu, Yoga melempar Siuco ke dalam mobil dan mengendarai mobilnya menuju Lem
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 494

    Nadya berjalan mendekati Yoga, lalu berbicara dengan hati-hati, "Yoga, kamu yang hajar Siuco sampai seperti ini?"Yoga tampak mengangguk.Wanita itu bertanya lagi, "Kamu curiga dia dalangnya? Memangnya kamu punya bukti yang cukup?" Jika tidak ada bukti dan Siuco dihajar begitu saja, konsekuensinya akan sangat serius. Mereka tidak sanggup menanggungnya.Yoga menenangkan dengan berucap, "Jangan khawatir, Nadya. Semuanya dalam kendaliku."Tak lama kemudian, Danesh datang bersama penyidik terbaik sesuai dengan perintah Yoga.Begitu melihat Danesh, Siuco segera berseru untuk minta tolong, "Pak Danesh, kamu sudah datang. Cepat selamatkan aku. Yoga mau membunuhku."Melihat Siuco dalam keadaan mengenaskan, jantung Danesh seketika berdetak lebih cepat. Siuco adalah putra dari pejabat tinggi di ibu kota. Ayahnya adalah Wakil Ketua Pusat Lembaga Medis. Statusnya bahkan lebih tinggi daripada Danesh. Bagaimana bisa Yoga menghajarnya sampai seperti ini? Situasi ini pasti sulit dibereskan.Danesh men

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 495

    Yoga berucap, "Siuco, kamu yang tukar 10 vaksin bermasalah ini dengan vaksin yang memenuhi syarat dari Perusahaan Farmasi Avanti?"Siuco menjawab dengan tegas, "Yoga, jangan fitnah. Aku sama sekali nggak pernah menyentuh vaksin dari Perusahaan Farmasi Avanti. Mana mungkin bisa menukarnya?"Yoga menimpali, "Kamu bilang nggak pernah menyentuh vaksinnya. Apa kamu berani sumpah?"Siuco segera berujar, "Tentu saja. Kalau pernah sentuh vaksin dari Perusahaan Farmasi Avanti, aku bakal disambar petir lima kali!""Bagus kalau begitu," ucap Yoga sambil mengangguk. Kemudian, dia bertanya pada Karina, "Karina, kalau 10 vaksin bermasalah ini berasal dari Perusahaan Farmasi Avanti, berapa banyak orang yang mungkin pernah menyentuhnya?"Karina menjawab dengan jujur, "Cukup banyak. Vaksin pasti disentuh oleh sekitar belasan staf produksi, lalu tiga orang pemeriksa mutu termasuk aku. Setelah itu, vaksin akan dikirim ke agen provinsi. Di sana, vaksin-vaksin itu bakal diperiksa ulang oleh Bu Nadya. Jadi,

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 496

    [ Pokoknya bajingan ini harus diselidiki. Kita harus tahu berapa banyak masalah yang ditimbulkannya. ][ Aku mau lapor. Aku adalah pemilik Perusahaan Biokimia Masora. Siuco dan ayahnya memanfaatkan kekuasaan mereka untuk memeras dan menekan keluargaku. ][ Aku juga mau lapor. Siuco menyalahgunakan kekuasaannya. Jumlah korupsinya mencapai puluhan triliun .... ][ Ganteng, kamu terlalu lembut mukulnya. Tolong hancurkan kedua tangan dan kakinya. ][ Sampah seperti dia, bahkan kematiannya pun nggak cukup untuk meredakan amarah rakyat. ]Seketika, Siuco menjadi sasaran serangan dari semua arah. Reputasinya sudah hancur. Netizen di seluruh negeri mengecamnya.Siuco benar-benar putus asa. Dakwaannya sudah terbukti. Dengan satu tuduhan saja, itu sudah cukup untuk menjatuhkan hukuman mati baginya. Apabila kejahatan lainnya ditemukan, ayahnya dan keluarganya pasti akan tertimpa sial. Riwayatnya sudah benar-benar tamat!Danesh juga sangat marah. Dia memaki, "Siuco, kamu sebagai staf di Pusat Lemb

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 497

    Nadya mengulangi, "Kalau aku dan Karina jatuh bareng, kamu bakal tolong siapa dulu?"Yoga terdiam. Mereka masih enggan melepaskannya. Yoga merasa sangat bingung, gelisah, dan tidak tahu harus bagaimana menanggapi situasi ini.Danesh juga menyadari kebingungannya. Pria itu sungguh tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Padahal, Yoga bahkan tidak takut dengan Dirga dari Kota Terlarang. Namun, dia bisa-bisanya dipersulit oleh dua wanita. Ini sungguh konyol.Danesh bergegas mendekati Yoga untuk menyelamatkannya dari situasi tersebut. Dia berucap, "Pak Yoga, tolong ikut aku kembali untuk memberikan kesaksian. Apa kamu punya waktu sekarang?"Yoga segera menjawab, "Tentu saja. Aku punya banyak waktu. Ayo, kita pergi.""Oke," ucap Danesh. Kemudian, dia segera membawa Yoga pergi.Kedua wanita itu melihat Yoga pergi dengan ekspresi tidak puas. Mereka pasti akan menagih jawabannya nanti.Usai meninggalkan Lembaga Medis Provinsi Sadali, Yoga memperingatkan Danesh berkali-kali untuk tidak membocork

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 498

    Ketika baru masuk ke halaman, Yoga melihat seorang pembantu wanita sedang mendorong kursi roda sambil berjalan-jalan di taman.Di kursi roda, duduk seorang pria paruh baya. Pria itu tegap dan berotot, tetapi wajahnya pucat dan lemah. Dia tampak lesu dan tidak bersemangat sama sekali.Danesh berinisiatif untuk menyapa, "Kak Raka, lama nggak jumpa. Gimana kabarmu belakangan ini?"Dengan pandangan yang kosong, Raka menghela napas sebelum menjawab dengan terengah-engah, "Lu ... lumayan baik .... Danesh ... makasih atas perhatianmu .... Duduklah ... Fani, sajikan teh ...."Satu kalimat yang sederhana itu seolah-olah sudah merenggut separuh nyawa Raka. Setelah berbicara, dia kesulitan bernapas dan tampak menderita. Fani segera bantu memasangkan masker oksigen. Setelah itu, Raka merasa sedikit lebih baik.Danesh segera berkata, "Kak Raka, tehnya nggak perlu. Hari ini, aku membawa seorang dokter ajaib untuk memeriksamu. Pengobatan lebih penting."Raka merespons seraya tersenyum getir, "Aduh, D

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 499

    Raka menambahkan, "Setelah mencobanya dan kalau gagal, dia nggak boleh praktik medis lagi untuk mencelakai orang lain."Jesika memarahi, "Raka, kamu gila ya? Kamu mau ambil risiko? Memangnya nggak ada cara lain untuk membongkar kebohongan dokter ajaib ini? Cukup cari pasien di kediaman saja untuk diperiksanya."Raka segera berucap, "Aku sudah bikin keputusan. Kamu jangan bilang apa-apa lagi. Dokter Ajaib Yoga, silakan mulai."Jesika ingin lanjut membujuk, tetapi Raka malah bersikeras ingin pemuda itu bertindak. Dia tidak mungkin terus menghalanginya sehingga hanya bisa menangis di samping.Yoga bertanya, "Apa kamu sudah siap?"Raka menjawab, "Sudah ...."Sebelum Raka selesai berbicara, Yoga sudah menendangnya dengan keras. Dia langsung menjatuhkan Raka dari kursi roda.Adegan ini membuat Danesh dan Jesika terkejut. Apa yang sedang dilakukan Yoga? Tindakannya ini bukanlah usaha untuk menyelamatkan Raka, melainkan ingin membunuhnya."Dasar orang gila!" seru Jesika. Dia berlari ke samping

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 500

    Jika Yoga tidak mati, mereka yang akan mati. Para pengawal ini adalah petarung unggulan di dunia luar. Namun, mereka sangat lemah dan tidak tahan pukulan di hadapan Yoga. Mereka bahkan belum mendekati Yoga, tetapi mereka sudah terpental. Semua ini terjadi terlalu cepat.Danesh seketika tersulut amarah dan berteriak, "Yoga, kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan?""Menyembuhkan penyakit dan menyelamatkan nyawa orang," jawab Yoga."Yang sedang kamu lakukan ini adalah pembunuhan!" timpal Danesh.Yoga menunjuk kepala Raka yang berdarah sambil berkata, "Lihatlah."Danesh segera memperhatikan Raka. Terlihat belasan ekor kumbang yang keluar dari hidung, mulut, telinga, dan mata Raka. Semua kumbang ini berwarna hitam. Ukurannya sebesar kepik. Mereka bergerak dengan sangat aktif di wajah Raka dan terus menghisap darahnya.Semua orang sontak bergidik ngeri melihat kejadian ini. Yang mereka pikirkan adalah mengapa ada begitu banyak serangga di dalam tubuh Raka? Sebenarnya apa itu?Kala semua oran

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 501

    "Kami tadi sudah melihatnya sendiri. Ada belasan serangga yang keluar dari tubuhmu. Menjijikkan sekali," tambah Danesh.Begitu mengetahui bahwa Yoga benar-benar menyelamatkan dirinya, Raka segera berlutut dan bersujud di hadapan Yoga."Pak Yoga, terima kasih sudah menyelamatkanku. Aku nggak akan pernah melupakan kebaikanmu. Sebelumnya, aku sudah sering menyinggungmu. Semoga Pak Yoga nggak membuat perhitungan denganku. Aku bersedia memberikan semua yang kumiliki sebagai biaya pengobatan. Aku harap Pak Yoga nggak menolak," ucap Raka.Yoga menyahut, "Nggak perlu. Kamu sudah bayar biaya pengobatannya. Racun Esensi itu adalah bayaran yang terbaik.""Hah?" Raka bertanya dengan heran, "Pak Yoga, itu hanya beberapa serangga. Bagaimana bisa dijadikan sebagai bayaran?""Ada hal yang kamu nggak tahu. Racun Esensi ini sudah menyerap cukup banyak esensimu. Sekarang, racun-racun ini adalah esensi murni yang sudah terkonsentrasi. Efeknya setara dengan Pil Esensi tingkat delapan. Ini sangat bermanfaat

Latest chapter

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1305

    Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1304

    "Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1303

    "Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1302

    "Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1301

    Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1300

    "Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1299

    "Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1298

    Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1297

    Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status