Share

Bab 393

Author: Vodka
Yoga berucap, "Tenang saja, Lili. Kakak sudah datang, semua akan baik-baik saja."

Yoga menyuapi Pil Ketenangan Jiwa kepada Lili. Setelah memastikan nyawanya tidak terancam, Yoga menyuruh Lili beristirahat di mobil.

Sementara itu, Yoga langsung meloncat ke lantai 3. Dia memasuki ruang privat melalui jendela. Saat berikutnya, situasi di dalam ruang privat sontak membuatnya naik pitam.

Para pemuda Keluarga Sumargo tampak memukul para staf wanita dengan kejam, bahkan beberapa sampai jatuh pingsan dengan pakaian yang berantakan.

Yoga berteriak, "Berhenti!"

Para pemuda itu segera berhenti, lalu menatap Yoga dengan terkejut sambil bertanya, "Siapa kamu? Dari mana kamu masuk? Keluar sana!"

Seorang pemuda berkacamata mendekati Yoga dan ingin memaksanya untuk keluar. Namun, Yoga sontak mencengkeram lehernya dan membantingnya ke lantai.

Bam! Pemuda itu langsung sekarat, bahkan menyemburkan darah yang sangat banyak. Melihat ini, pemuda lainnya pun murka dan membentak, "Berani sekali kamu melukai a
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ahmad Pati
menjengkelkan.... 1bab bikin malas baca ...dasar authorx pelit
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 394

    Yoga dan Enam Pelindung masih berdiri di tempat mereka. Namun, muncul garis berdarah pada pinggang Enam Pelindung.Tubuh mereka terpotong oleh serangan Yoga. Hanya saja, Pedang Langit terlalu tajam dan cepat sehingga tidak ada darah yang sempat memuncrat.Enam Pelindung membelalakkan mata. Setelah meneriakkan kata "keterampilan tempur kultivator kuno", mereka terjatuh dan bersimbah darah.Anggota Keluarga Sumargo tak kuasa merinding melihatnya. Keterampilan tempur kultivator kuno adalah sesuatu yang sangat didambakan oleh keluarga kultivator kuno. Sementara itu, Yoga berhasil menguasainya! Sungguh mengerikan! Tidak ada kata lain untuk mendeskripsikan Yoga!"Kabur!" Nando yang tersadar dari keterkejutannya buru-buru berlari ke luar. Mana mungkin Yoga memberi mereka kesempatan seperti itu. Dia sontak mengayunkan pedangnya sehingga para pemuda Keluarga Sumargo itu tewas di tempat.Yoga sengaja membiarkan Nando hidup karena merasa pria ini masih berguna. Nando tentu marah sekaligus ketakut

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 395

    "Berengsek!" maki Yoga sambil mengepalkan tangan. Menjadikan manusia sebagai media untuk mengembangbiakkan Cacing Pemakan Jiwa, sungguh keterlaluan. Penderitaan ini jauh lebih kejam daripada kematian."Dalam 10 menit, aku ingin informasi rinci tentang mereka. Kalau nggak, seluruh Keluarga Sumargo akan mati!" ancam Yoga. Kemudian, dia langsung mengakhiri panggilan.Dalam waktu kurang dari 5 menit, Nalif telah mengirimkan informasi tentang kesepuluh tetua Aula Haima. Yoga menyimpan ponselnya, lalu mengangkat Nando.Nando seketika ketakutan. Dia bertanya dengan ekspresi panik, "Yoga, ka ... kamu mau apa? Kamu sudah berjanji nggak akan membunuhku. Kalau kamu membunuhku, kesepuluh tetua itu juga akan mati!"Yoga berjalan ke pinggir jendela, lalu membalas, "Kamu yang melemparkan adikku ke lantai bawah, 'kan? Seharusnya kamu memikirkan konsekuensinya sebelum melakukan itu."Seusai berbicara, Yoga langsung melemparkan Nando ke jendela. Ucapan Nando benar. Dia memang belum boleh mati atau Nalif

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 396

    Penari tiang itu tidak lain adalah Widi, putri sulung Aiman. Meskipun terlahir di keluarga miskin, Widi memiliki paras dan postur yang menawan.Widi mengenakan bikini dan rok transparan. Gerakan tarinya terlihat agak kaku. Dia berusaha untuk menghindari tangan kotor yang dijulurkan ke arahnya.Yoga merasa iba melihatnya. Dia hendak maju untuk menyapa, tetapi dansa telah berakhir. Widi pun bergegas menuruni panggung dan berlari ke ruang ganti.Tidak berselang lama, Widi mengganti pakaian dan keluar. Seorang pria gendut sontak menghalangi jalannya dan bertanya, "Widi, kenapa terburu-buru sekali?"Widi pun menimpali, "Pak, aku sudah meminta cuti dengan manajerku. Hari ini adikku menikah, jadi aku harus menghadiri resepsinya.""Aku baru bos di sini. Kamu nggak boleh cuti! Ada bos besar yang menyukaimu dan mengundangmu untuk minum-minum. Kamu harus menemaninya malam ini," jelas pria gendut itu.Widi seketika merasa panik. Dia berucap, "Pak, kita sudah sepakat waktu itu. Aku hanya menari dan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 397

    Dengan napas terengah-engah, Widi mengeluarkan kartu bank dari sakunya dan berkata, "Se ... sebaiknya kamu cepat kabur dari sini. Mereka semua bawahan Pak Irfan. Kamu bukan lawan mereka. Ini tabungan yang kusimpan selama bertahun-tahun. Kamu bisa menggunakannya untuk melindungi diri."Yoga menyeka keringat di dahi Widi, lalu berucap, "Kak Widi, ini aku. Kamu sudah lupa padaku? Aku Yoga!"Begitu mendengar nama ini, tubuh Widi tak kuasa gemetar. Dia menatap Yoga dengan tidak percaya. Setelah memastikan pria ini memang Yoga, air matanya langsung berderai."Maaf, kamu salah orang. Aku nggak kenal yang namanya Yoga ...." Widi tiba-tiba berbalik dan pergi. Kehidupannya sungguh kacau sekarang. Dia merasa malu jika bertemu dengan kenalan lamanya.Yoga segera menariknya dan berkata, "Kak Widi, jangan menangis. Aku tahu kamu melakukan semua ini karena dipaksa. Maaf kalau aku terlambat. Kamu dan Paman Aiman pasti sangat sengsara. Tenang saja, aku akan membantu kalian. Siapa pun yang berani menind

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 398

    Saat mendekat, Yoga langsung tahu bahwa orang itu adalah Aiman. Yoga merasa sangat sedih. Dia tidak bisa membayangkan betapa menderitanya Aiman saat ini. Pakaian Aiman sangat kumal dan wajahnya tampak suram. Namun, Aiman tidak memedulikan teriknya panas matahari dan tetap berusaha mencari tempat yang pas untuk diam-diam melihat putrinya di acara pernikahan.Widi menangis. Dia bergegas menghampiri Aiman dan memanggil, "Ayah."Melihat Widi datang, Aiman langsung panik. Dia bertanya, "Widi, untuk apa kamu datang ke sini?"Widi menjawab, "Ayah, hari ini Wani menikah. Kenapa kamu nggak masuk?"Aiman berusaha menutupi kebenarannya dari Widi. Dia berucap, "Aku cukup melihatnya dari luar. Aku nggak mau merepotkan mereka."Widi bertanya lagi, "Ayah, apa Pak Irfan yang nggak mengizinkanmu masuk?"Aiman tidak menyangkalnya. Dia menjelaskan, "Widi, ini bukan salah Pak Indra. Latar belakang Ayah nggak bagus. Wani akan malu kalau aku masuk. Kalau para kerabat tahu ayah Wani itu bekas tahanan, kelak

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 399

    Dirga berkata, "Oke. Kelak Kota Terlarang itu rumahmu. Aku akan segera utus orang untuk mengantar medali agung kepadamu. Sudahlah, lebih baik aku sendiri yang mengantarnya saja."Dirga merasa dirinya untung besar karena menukar medali agung yang tidak berguna dengan 2 butir pil tingkat tujuh.Satpam tertawa dan mengomentari, "Kamu nggak usah sok hebat. Mana mungkin orang sepertimu bisa mendapatkan medali agung Daruna?"Yoga mengancam, "Cepat minggir. Kalau nggak, kamu akan menanggung akibatnya."Satpam menimpali tanpa sungkan sedikit pun, "Haha. Memangnya aku akan menanggung akibat apa kalau mencegat bekas tahanan ...."Sebelum selesai bicara, Yoga langsung menampar satpam itu dengan kuat. Aiman dan Widi menjadi gugup. Semua orang tahu Irfan sangat melindungi bawahannya. Irfan pasti tidak akan melepaskan Yoga jika tahu Yoga memukul bawahannya.Aiman berkeringat dingin. Dia menyarankan, "Yoga, lebih baik kamu segera kabur ...."Yoga menghibur, "Paman Aiman, tenang saja. Apa pun yang ter

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 400

    Wani berkata dengan ekspresi lega, "Yoga, aku nggak menyangka bisa bertemu kamu lagi."Yoga menimpali, "Kak Wani, kamu nggak usah menikah lagi. Aku datang untuk bawa kamu pulang."Wani merasa sedih karena dia tahu melarikan diri dari Irfan sangat sulit. Irfan menyergah, "Hei, kamu ini memang nggak tahu diri! Rasakan akibatnya!"Selesai bicara, Irfan hendak menampar Yoga. Wani yang ketakutan berucap, "Yoga, hati-hati ...."Gerakan Yoga lebih cepat. Dia juga melayangkan tamparannya ke wajah Irfan. Suara tamparan yang nyaring bergema di tempat itu. Irfan terpental dan menghantam sebuah vas. Dia terus memuntahkan darah.Semua orang di tempat terkesiap. Mereka merasa Yoga pasti mati hari ini karena berani memukul Irfan di wilayah kekuasaannya.Wani juga terbengong-bengong. Dia terus memikirkan cara untuk membantu Yoga terlepas dari masalah. Namun, dia tidak menemukan cara apa pun untuk menolong Yoga. Masalah yang ditimbulkan Yoga terlalu besar.Irfan mengerahkan seluruh tenaganya untuk bang

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 401

    Aiman melanjutkan, "Yoga, kamu tenang saja. Meskipun cacat, aku masih punya senjata mematikan. Aku bisa membereskan Irfan dan bawahannya. Biarkan aku yang balas dendam sendiri hari ini."Yoga tentu bisa menebak pemikiran Aiman. Senjata mematikan yang dimaksud Aiman adalah fondasi bela dirinya yang sudah rusak. Aiman pasti berniat mati bersama Irfan.Yoga meyakinkan, "Paman Aiman, percaya padaku sekali saja."Aiman dan kedua putrinya saling bertatapan. Pikiran mereka sangat kalut. Mereka bukan tidak percaya kepada Yoga, tetapi Irfan terlalu kuat. Keluarga Kusuma yang berada di puncak kejayaan saja tidak sanggup melawan Irfan. Apalagi, sekarang Keluarga Kusuma sudah terpuruk.Anggota Aliansi Keadilan berbondong-bondong masuk ke hotel. Lokasi acara pernikahan pun dipenuhi dengan bawahan Irfan, begitu pula bagian luar hotel. Para tamu acara pernikahan tercengang melihat situasi ini. Mereka tahu Irfan sangat hebat. Namun, tidak disangka Irfan bisa memanggil begitu banyak orang. Irfan benar-

Latest chapter

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1305

    Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1304

    "Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1303

    "Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1302

    "Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1301

    Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1300

    "Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1299

    "Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1298

    Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1297

    Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status