Share

Bab 232

Yanto marah-marah, "Kenapa Yoga berbuat seperti itu? Dia bisa mencelakai kita! Apa dia pikir dia bisa bertindak semena-mena karena mengenalku? Aku bukan apa-apa kalau dibandingkan dengan Danesh dan lainnya!"

Lucy yang tidak berdaya bertanya, "Ayah, apa yang harus kita lakukan sekarang?"

Yanto mendesah dan menyahut, "Apa lagi yang bisa kita lakukan? Kita hanya bisa menunggu mati. Penyokongku itu musuh bebuyutan Danesh. Jadi, Danesh pasti akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menghabisi kita. Sepertinya aku terlalu percaya dengan kemampuan Yoga."

Tiba-tiba, ponsel Yanto berdering. Danesh yang meneleponnya. Yanto berujar, "Sebentar lagi kita akan celaka."

Yanto menjawab panggilan telepon dengan tangan gemetaran, "Pak Danesh, aku sudah mendengar masalah tadi. Maaf ...."

Siapa sangka, Danesh malah meminta maaf kepada Yanto, "Yanto, seharusnya aku yang minta maaf kepadamu. Ini salahku karena nggak mendidik Tahir dengan baik sehingga membuat kamu dan Lucy kesal. Kamu tenang saja, aku sudah m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hazli Jeneri
aku suka cerita novel ini... terima kasih karyawan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status