Share

Bab 217

Author: Vodka
last update Last Updated: 2024-03-20 18:09:46
"Gawat!" gumam Gerry dengan putus asa.

Yoga bergegas menyambut serangan ratusan murid elite Sekte Sembilan Aliran yang menyerbu ke arahnya. Kali ini, lagi-lagi dia menyerang dengan kekuatan penuh. Bak malaikat kematian, ke mana pun Yoga lewat, sekelompok orang langsung roboh dan mati. Di hadapan Yoga, orang-orang ini sama sekali tidak berdaya melawan.

Dalam kurun waktu kurang dari satu menit, ratusan murid elite Sekte Sembilan Aliran berhasil dilumpuhkan. Kekuatan Yoga yang dahsyat mengguncang semua orang di sana. Kini, tidak ada lagi yang berani maju menyerangnya.

Sementara itu, para anggota Geng Naga Hijau menyaksikan pertarungan ini dengan antusiasme penuh. Yoga benar-benar kuat! Mereka merasa sudah memilih pemimpin yang tepat.

Yoga menghampiri Gerry dan berkata, "Ternyata kekuatan Sekte Sembilan Aliran hanya seperti ini."

Gerry menarik napas dalam-dalam, lalu berujar dengan ekspresi berani, "Yoga, aku terima nasibku mati di tanganmu. Karena biarpun aku mati, aku tetap menang. Bagai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 218

    Gerry seketika menyadari sesuatu. Dia berteriak, "Tetua Indra, kalau kamu berani macam-macam, aku nggak akan memaafkanmu."Yoga berkata kepada Indra, "Baik. Kalau kamu berhasil, aku akan mengampuni nyawamu."Indra membalas, "Gerry punya anak haram. Cuma aku yang tahu hal ini. Semua orang Sekte Sembilan Aliran nggak ada yang tahu. Kalau dia nggak memberi tahu keberadaan ibumu, kamu bisa membunuh anak itu.""Sialan! Diam!" umpat Gerry yang menggila."Bagus sekali. Kalau kamu beri tahu di mana ibuku, aku bisa mengampuni nyawa anakmu," tawar Yoga."Aku ...." Gerry hendak menangis. Sekarang, dia sudah tidak punya pilihan lain. Alhasil, dia sepakat dengan penawaran Yoga dan menyahut, "Baik. Aku akan beri tahu. Ibumu ditahan di Sekte Sembilan Aliran. Cuma Pak Rian yang tahu lokasi spesifiknya. Setiap bulan, Pak Rian akan ambil esensi darah ibumu untuk dia gunakan saat berlatih.""Dari informasi yang aku dapat, ibumu nggak akan dibutuhkan lagi begitu kekuatan Pak Rian meningkat. Kemungkinan be

    Last Updated : 2024-03-20
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 219

    Yoga menggeleng.Melihat ini, Hagi sontak terkejut dan bertanya lagi, "Kamu nggak mungkin sudah mencapai tingkat agung master, 'kan?"Tingkat grandmaster, tingkat epik master, tingkat elite master, tingkat eminen master, dan yang paling tinggi adalah tingkat agung master. Jika tingkatannya makin tinggi, kekuatannya juga makin dahsyat.Yoga sengaja membuat Hagi penasaran dengan menimpali, "Mau tahu? Aku akan beri tahu kalau kamu tetap hidup."Hagi tersenyum getir sambil berkata, "Aku bahkan sudah nggak punya fondasi. Gimana aku bisa tetap hidup? Sudahlah. Aku juga sudah tua. Terserah kamu saja."Sementara itu, di Perusahaan Lokita Samudra."Ayah, bunuh aku saja. Aku mohon beri aku kebebasan. Aku sangat kesakitan dan nggak bisa menahannya lagi. Ah!" teriak Andreas yang baru sadar dengan histeris. Saat ini, dia kesakitan dari ujung kepala sampai ujung kaki. Ini sudah melebihi rasa sakit yang bisa ditahan manusia. Dia merasa sangat sengsara setiap kali sadar.Bahri segera menenangkan, "And

    Last Updated : 2024-03-20
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 220

    Sebagai referensi, hanya ada dua orang yang basis kultivasinya mencapai tingkat agung master di seluruh Aliran Mulista. Keduanya merupakan petarung dari generasi tua. Tidak ada satu petarung tingkat agung master baru pun yang muncul dari 36 sekte Aliran Mulista selama puluhan tahun terakhir.Kini, Ketua Sekte Sembilan Aliran telah berhasil mencapai titik itu. Status Sekte Sembilan Aliran tentu akan meroket ke peringkat tiga besar. Dia bahkan akan mendapat hak istimewa untuk memobilisasi kekuatan 36 sekte Aliran Mulista.Markas Sekte Sembilan Aliran berada di dalam rimba terpencil di  dalam gunung. Puncak Draguna adalah puncak tertinggi di pegunungan ini. Itu adalah tempat kultivasi Rian, Ketua Sekte Sembilan Aliran. Lantaran medannya yang sangat curam dan hampir membentuk sudut 90 derajat dari permukaan tanah, Puncak Draguna mustahil bisa didaki orang biasa.Untungnya, Bahri adalah ahli bela diri tingkat elite master. Baginya, mendaki Puncak Draguna bukanlah perkara sulit. Dia sampai k

    Last Updated : 2024-03-20
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 221

    Bahri berkata, "Kuharap kamu menggunakan kesempatan ini baik-baik."Yoga membalasnya dengan dingin, "Bahri, aku juga akan memberimu dan Ketua Sekte Sembilan Aliran satu kesempatan. Kalau kalian berlutut menyambut ibuku kembali ke Keluarga Lokita, menyerahkan semua aset keluarga pada ibuku, lalu bunuh diri sebagai permintaan maaf, aku akan membiarkan keluargamu hidup. Kalau nggak, aku akan menghabisi seluruh keluargamu!""Sombong betul! Yoga, kamu belum tahu, 'kan? Basis kultivasi Ketua Sekte Sembilan Aliran sudah mencapai tingkat agung master! Dengan kemampuanmu yang nggak seberapa, kamu sama sekali nggak ada apa-apanya di hadapan Ketua Sekte Sembilan Aliran. Mudah saja baginya untuk membunuhmu!" ujar Bahri dengan marah.Yoga membalas dengan nada menghina, "Tingkat agung master? Memangnya itu kuat sekali? Bagiku, petarung tingkat agung master nggak ada bedanya dengan orang biasa. Sebaiknya kamu menuruti perintahku tadi. Kalau nggak, jangan salahkan aku kalau langsung datang untuk memen

    Last Updated : 2024-03-20
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 222

    Jika demikian, Raja Obat juga pasti bisa membuat penawar racun itu!Bahri berujar penuh harap, "Raja Obat, kalau begitu kamu pasti bisa menghilangkan efek Racun Penghancur Keturunan ini, 'kan?"Raja Obat mengangguk dan menyahut, "Bisa saja, tapi aku membutuhkan bahan obat tingkat enam untuk membuat penawarnya."Bahri terkesiap kaget. Bahan obat tingkat kelima saja sudah merupakan bahan obat kualitas terbaik di Daruna. Raja Obat bahkan menghabiskan waktu puluhan tahun dalam isolasi demi memurnikan bahan obat tingkat kelima. Butuh berapa lama untuk memurnikan bahan obat tingkat enam? Bahri sama sekali tidak berani membayangkannya.Setahu Bahri, hanya ada satu bahan obat tingkat enam yang tercatat di Daruna. Bahan obat ini disimpan di perbendaharaan Kota Terlarang. Jangankan Bahri, Karno sekalipun tidak akan diizinkan dengan mudah untuk menggunakan bahan obat tingkat enam ini.Bahri kembali jatuh dalam keputusasaan yang dalam. Jika tidak mendapatkan bahan obat tingkat enam, putranya tidak

    Last Updated : 2024-03-20
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 223

    Yoga berkata, "Suasana hatimu sepertinya lagi buruk, ya.""Omong kosong. Tiap kali kamu meneleponku, selalu ada masalah. Mana mungkin aku bisa senang?" balas Dirga.Yoga langsung berkata, "Kalau gitu, aku bakal terus terang saja. Aku mau minta bahan obat tingkat enam dari perbendaharaan.""Tadi, apa kalimat pertamamu?" tanya Dirga.Yoga menjawab dengan heran, "Sudah lama nggak ketemu. Kamu lagi sibuk nggak sekarang?"Dirga segera berkata, "Aku sangat sibuk. Sampai jumpa!" Dia langsung mematikan telepon.Hagi sontak terkekeh-kekeh.Yoga menghubungi Dirga lagi, lalu berucap, "Pak Dirga, kita bisa bicarakan baik-baik. Jangan buru-buru menutup telepon."Namun, Dirga malah berbicara dengan kesal, "Otakmu nggak beres, ya? Mana mungkin aku akan kasih bahan obat tingkat enam padamu? Jangan sia-siakan waktu lagi. Kalaupun harus menyerahkan nyawaku, aku nggak akan pernah kasih bahan obat itu."Dirga menjelaskan, "Kamu harus tahu, dulu saat Pak Karno sakit parah, dia bahkan nggak rela pakai bahan

    Last Updated : 2024-03-20
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 224

    Semua orang mengabaikan Yoga, bahkan malas untuk melihatnya lebih lama. Namun, Radit yang bertanggung jawab atas teknologi tiba-tiba berseru, "Tunggu, apa aku salah lihat?" Dia segera meraih ponsel Dirga dan memeriksanya dengan saksama. Wajahnya hampir menempel dengan layar.Semua orang kehabisan kata-kata. Mereka diam-diam mengejek Radit yang mudah ditipu.Beberapa saat kemudian, Radit tiba-tiba tertawa sambil berkata, "Hahahaha. Ada harapan bagi Daruna. Akhirnya Daruna punya harapan! Ayo tukaran, kami bakal tukar dokumen itu dengan bahan obat tingkat enam. Kami bakal mengantarkannya langsung padamu."Mendengar ini, orang-orang tampak khawatir."Radit, apa yang kamu lakukan?""Jangan setuju begitu saja. Ingatlah posisimu, jangan main-main."Radit malah memarahi, "Apa yang kalian tahu? Ini adalah data teknologi kunci dari mesin litografi 4 nanometer. Jangankan ditukar dengan satu bahan obat tingkat enam, kalaupun harus menukarkan nyawa kita sendiri, itu sepadan."Apa? Itu ternyata adal

    Last Updated : 2024-03-21
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 225

    Kini, Rian telah mencapai tingkat agung master. Jika dia mengancam Yoga dengan menyandera ibunya, Yoga belum tentu bisa menyelamatkan ibunya hidup-hidup. Penjagaan Sekte Sembilan Aliran sangat ketat. Ada begitu banyak pos dan penjaga di sana. Dengan kekuatan Yoga, sebenarnya tidak sulit untuk menembus pertahanan ini.Yoga sudah menelusuri Sekte Sembilan Aliran, tetapi tidak menemukan petunjuk apa pun tentang ibunya. Hal ini membuatnya frustrasi. Ketika hendak pergi, dia tiba-tiba mencium sebuah aroma obat yang aneh."Aroma ini seperti ... janggut naga dewa? Ini obat tingkat tinggi," gumam Yoga sambil mengikuti aroma ini. Tidak lama kemudian, dia tiba di Puncak Draguna. Lantaran jaraknya makin dekat, aroma janggut naga dewa makin menyengat. Yoga bisa langsung mengetahui tingkatan janggut naga dewa ini. Ini adalah bahan obat tingkat lima yang hampir mencapai tingkat enam.Ketika melihat bahan obat tingkat enam, Yoga tampak bersemangat karena Hagi bisa diselamatkan. Kala ini, terdengar pe

    Last Updated : 2024-03-21

Latest chapter

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1217

    Tampaknya dalam sekejap, Yoga akan tercabik-cabik oleh kekuatan dahsyat itu. Namun saat berikutnya, dia perlahan mengangkat tangan.Dengan gerakan yang terlihat seperti membelah ombak, Yoga melambaikan tangannya secara vertikal. Seketika, kekuatan dahsyat keluar dari tubuhnya dan langsung merobek segala sesuatu.Formasi besar yang digunakan untuk menyerangnya sontak menjadi tidak berguna dan hancur total. Kekuatan Yoga telah mencapai tingkatan semi kultivator raja. Formasi ini sama sekali bukan ancaman baginya.Yoga membiarkan kelima jenderal itu tetap hidup hanya karena satu alasan. Dia ingin melihat apakah di sekitar mereka masih ada sisa-sisa Pelindung Kebenaran yang bersembunyi."Apa? Formasi ini bisa dihancurkan?""Nggak mungkin! Kenapa dia bisa sekuat ini?""Bimo sebelumnya nggak begitu ahli dalam menghadapi formasi. Gimana dia bisa menghancurkannya secepat ini?"Kelima jenderal itu melongo. Wajah mereka penuh keterkejutan dan rasa tidak percaya. Tatapan mereka bahkan terlihat sa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1216

    Saat ini, Yoga berdiri dengan penuh wibawa. Suaranya menggema di seluruh area. Pada saat ini, bahkan orang-orang dari empat keluarga besar di sekitarnya ikut merasakan kegembiraan yang membara. Setiap orang begitu bersemangat. Satu per satu dari mereka berteriak dengan lantang."Luar biasa. Hahaha! Para Pelindung Kebenaran ternyata nggak sekuat itu!""Tuan Bimo memang perkasa dan penuh wibawa! Inilah sosok seorang yang benar-benar kuat!""Orang-orang payah ini sungguh nggak tahu diri!"Orang-orang mengejek para Pelindung Kebenaran dengan gembira, tanpa sedikit pun rasa takut. Mereka sangat yakin bahwa dengan Bimo turun tangan, semua Pelindung Kebenaran pasti akan dilenyapkan."Ini nggak mungkin! Apa Bimo sudah memulihkan kekuatannya ke puncak kejayaan?" tanya seorang jenderal sambil mengernyit. Ekspresinya menjadi makin dingin. Dengan penuh ketegangan, dia terus menatap Yoga tanpa berkedip.Yoga mencibir dan berucap dengan suara dingin, "Puncak kejayaan? Apa kamu benar-benar pernah mel

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1215

    Ekspresi pria itu terlihat ganas dan satu tangannya langsung menyerang Yoga. Jari-jarinya langsung berubah menjadi cakar elang. Melihat Yoga yang saat ini sudah terkepung, mereka tahu Bimo pasti akan mati.Namun, pada detik berikutnya, Yoga tiba-tiba melepaskan aura yang sangat kuat.Boom!Yoga tiba-tiba maju dan langsung meninju cakar elang pria itu.Krak!Hanya dengan satu pukulan, Yoga berhasil menghancurkan cakar itu sepenuhnya. Bukan hanya telapak tangan, bahkan lengan pria itu juga ikut hancur."Argh!" Pria itu langsung terjatuh ke tanah dan terus merintih, lalu berguling-guling dengan tangan yang sudah cacat total.Ekspresi keempat jenderal besar di sekeliling juga terlihat terkejut. Mereka segera mundur dan takut mendekat dengan Yoga."Hanya dengan satu pukulan? Bimo tadi hanya menggunakan satu pukulan saja?""Nggak mungkin, Bimo nggak sekuat ini.""Ada yang nggak beres, dia nggak mungkin punya kekuatan seperti ini."Dalam sekejap, semua orang yang berada di tempat itu terlihat

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1214

    Yoga menyamar sebagai Bimo dan berusaha melepaskan aura yang sangat kuat. Saat ini, semua mata tertuju padanya. Mereka terkejut saat merasakan kekuatan dari Bimo, tetapi itu sebenarnya adalah Yoga."Semuanya cepat bersujud dan bersiap untuk mati," kata Yoga dengan nada yang dingin aura yang mengesankan.Setelah merasakan aura yang begitu kuat, orang-orang dari empat keluarga besar tidak bisa menahan diri mereka dan bersorak."Tuan Bimo sangat perkasa!""Tuan Bimo sangat perkasa!""Tuan Bimo sangat perkasa!"Suara-suara itu bergema di langit, menunjukkan betapa hormatnya orang-orang dari empat keluarga besar ini pada Bimo. Mereka sangat bersemangat dan ingin bertempur bersamanya. Yoga berhasil mengubah suasana di lokasi menjadi makin panas dengan kekuatannya sendiri sampai semangat bertempur mereka bangkit dan menatap musuh mereka dengan tajam.Ekspresi Yoga terlihat dingin dan menatap para Pelindung Kebenaran itu dengan tajam. Dia mengangkat tangannya perlahan-lahan dan menunjuk ke dep

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1213

    Yoga berkata, "Waktunya sudah hampir tiba, Pelindung Kebenaran itu akan datang."Prajna menjawab, "Jadi, apa yang harus kita lakukan?"Yoga menjelaskan, "Kalian hanya perlu menjaga di luar. Usahakan untuk mengepung para Pelindung Kebenaran itu, jangan biarkan mereka melarikan diri."Ekspresi Prajna terlihat terkejut dan menatap Yoga dengan bingung. Dia tersenyum pahit dan berkata dengan ragu, "Bos, kamu nggak sedang bercanda, 'kan? Apa kita sanggup bertahan?"Yoga membalas, "Aku akan berusaha sebisa mungkin agar para Pelindung Kebenaran yang ingin melarikan diri itu yang lemah atau yang sudah terluka parah."Prajna dan yang lainnya saling memandang dengan ekspresi bingung, lalu pada akhirnya menganggukkan kepala dan menyetujuinya. "Baiklah."Setelah mendapatkan jawaban, Yoga pun kembali ke puncak gunung. Dia melihat ke sekeliling dengan ekspresi yang makin serius. Aura dari Pelindung Kebenaran di sekitarnya mulai terasa sangat kuat dan formasi yang sangat berbahaya juga mulai terbentuk

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1212

    Pelindung Kebenaran mempersiapkan formasi ini khusus untuk menghadapi empat keluarga besar. Sejak meninggalkan Kota Pawana, empat keluarga besar itu sudah diawasi mereka.Sosok-sosok itu terus bergerak dengan cepat di kegelapan malam. Tujuan mereka adalah untuk membunuh seluruh empat keluarga besar itu.Seiring dengan pergerakan Pelindung Kebenaran ini, sebuah formasi pun perlahan-lahan muncul. Mereka bergerak menggunakan aura Bimo sebagai pusat dan terus memperkecil jaraknya, sehingga formasinya makin solid.Pada saat yang bersamaan, Yoga yang sedang berada di puncak gunung sengaja melepaskan semua aura BimoSaat itu, tiba-tiba terdengar suara Bimo. "Mereka sudah datang."Yoga membuka matanya dan melihat ke sekeliling sambil mengernyitkan alis. Dia bisa merasakan sesuatu yang aneh. Dia pun berkata, "Sepertinya jumlah mereka cukup banyak."Bimo berkata, "Selain itu, mereka juga sudah mempersiapkan semuanya. Sepertinya kali ini mereka bertekad untuk membunuhmu."Yoga menegaskan, "Bukan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1211

    Semua orang dari empat keluarga besar tidak memiliki pilihan lain dan hanya bisa menyetujuinya karena perintah sudah disampaikan dengan jelas."Kalau semuanya sudah berkumpul, bersiaplah untuk berangkat," kata Yoga dengan tenang dan ekspresi yang datar. Dia tidak yakin apakah orang-orang dari empat keluarga besar akan bekerja dengan sepenuh hati. Namun, para manusia hantu ini pasti akan patuh karena Prajna dan yang lainnya masih berada di bawah pengaruh racun.Oleh karena itu, semua orang berangkat bersama-sama di bawah komando Yoga."Tuan Bimo nggak ikut kita berangkat?" tanya Sutrisno dengan hati-hati setelah mendekat. Dia sudah melihat ke sekeliling, tetapi tidak menemukan keberadaan Bimo.Orang-orang lainnya juga menatap Yoga karena ingin tahu jawabannya. Bagaimanapun juga, hingga saat ini, belum ada seorang pun yang pernah bertemu dengan Bimo secara langsung."Tuan Bimo sudah berangkat, kita harus segera menyusulnya," teriak Yoga dengan lantang.Semua orang merasa kecewa saat mend

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1210

    Setelah masuk, Sutrisno menelepon Yoga. Tak lama kemudian, Yoga pun datang.Sutrisno berkata, "Barangnya sudah dipersiapkan semuanya, sekarang hanya tinggal menunggu perintah dari Tuan Bimo."Yoga membalas, "Tuan Bimo bilang tunggu sebentar lagi."Sutrisno bertanya, "Tunggu? Tunggu apa?"Dia berpikir sudah di saat seperti ini, mengapa harus menunggu lagi?Yoga menjawab, "Kamu tunggu saja. Kenapa begitu terburu-buru?"Sutrisno hanya bisa menggelengkan kepala dengan tak berdaya. Dia juga tidak tahu apa lagi yang ditunggu Bimo sekarang, bukankah lebih baik langsung bergerak saja? Dengan perasaan yang enggan, dia pun menyampaikan pesan itu pada yang lainnya.Ekspresi semua orang terlihat bingung dan merasa sangat curiga. Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang sebenarnya mereka tunggu.Satu jam kemudian, akhirnya ada beberapa orang lagi yang datang.Saat melihat orang yang datang, ekspresi semua orang dari empat keluarga besar terlihat kesal dan tatapan mereka menjadi makin serius.Yang d

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1209

    Tidak ada satu pun yang boleh bertindak sewenang-wenang. Jika tidak, orang itu akan menerima sanksi dan dibunuh yang lainnya. Inilah alasannya mengapa organisasi Pelindung Kebenaran bisa bertahan selama ribuan tahun."Tuan Jordi, kamu juga nggak tahan lagi dan ingin membunuh orang itu ya?""Jangan ragu lagi. Orang ini sudah bersekongkol dengan Farel untuk mendapatkan harta karun itu, dia sudah mengkhianati kepercayaan dan kita semua.""Segera lakukan perhitungannya sekarang, selidiki masalah ini. Kita pasti bisa segera menemukan kebenarannya."Semua orang mulai mendesak dengan cemas. Mereka tahu betul harta karun itu baru bisa ditemukan jika kebenarannya terungkap."Harta karun Pil Ketenangan Jiwa ini mungkin benar-benar bisa membuat kita jadi lebih kuat dan bisa membunuh Bimo. Tapi, nggak ada tahu harta yang bisa menyatukan dunia ini sebenarnya apa, semuanya hanya bisa terus membahasnya saja. Apa kalian pernah berpikir mungkin saja ini taktik dari empat keluarga besar untuk memecah be

DMCA.com Protection Status