Share

Bab 142

Ambar berkata, “Yanti, jangan pergi dulu. Makanannya masih belum disajikan. Biasanya, kalian pasti nggak rela pesan makanan-makanan ini, ‘kan? Hari ini, aku akan traktir kalian supaya kalian bisa makan dengan puas.”

“Ah, oke! Oke!” Yanti dan Hendrik tentu saja tidak berani “membantah”. Mereka hanya bisa menahan kekesalan mereka.

Setelah makan dengan cepat, Yanti dan Hendrik pun buru-buru mengakhiri pertemuan ini. Saat baru berjalan keluar dari ruang privat, mereka menyadari ada bahwa ada sekelompok orang yang sedang berkerumun di lobi hotel.

Ada seorang wanita paruh baya yang tidak berhenti menangis sambil berteriak, “Apa ada dokter di lokasi? Aku mohon, tolonglah suamiku. Aku pasti akan memberikan imbalan yang besar untuk kalian.”

“Ada apa ini?” tanya Yoga sambil berjalan mendekat dengan kening berkerut.

Yenny buru-buru menghampirinya dan menjawab, “Pak Yoga, ada seorang tamu VIP yang tiba-tiba pingsan seusai makan. Aku sudah menelepon ambulans, tapi ini adalah jam pulang kerja. Ambu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status