Gavin pun merasa marah dan mengejek, “Huh! Aku benar-benar penasaran dari mana datangnya keberanianmu untuk bersikap begitu arogan. Jangan bilang keberanian itu datang dari sekelompok pecundang seperti Geng Naga Hijau.”Yoga mencibir, “Dibandingkan dengan pasukanku, pasukanmu lebih nggak berguna.”Kenny pun berkata dengan tidak sabar, “Buat apa bicara omong kosong sebanyak itu dengan mereka? Langsung dihabisi saja!”Setelah mendengar suara Kenny, Naga Hijau baru menyadari keberadaannya dan langsung merasa bersemangat. Dia bisa merosot sampai ke titik ini karena dicelakai oleh Kenny.Dulu, Naga Hijau dan Kenny sama-sama adalah murid dari tetua kelima Sekte Sembilan Aliran yang bernama Indra. Bedanya, Naga Hijau adalah murid utama Indra, sedangkan Kenny berada di peringkat kedua. Kenny sangat ingin melampaui Naga Hijau, tetapi tidak memiliki kemampuan yang cukup.Oleh kerena itu, Kenny pun memfitnah Naga Hijau dengan tuduhan sudah memerkosa seorang junior mereka sehingga Naga Hijau diusi
Yoga pun bertanya dengan tidak sabar, “Siapa?”Dari empat dalang di balik pembantaian keluarganya, Yoga sudah menemukan identitas 3 orang di antaranya, yaitu Heru, Rafi, dan bosnya Gandi. Bosnya Gandi adalah orang dari Kota Terlarang, tetapi masih belum dapat dipastikan apakah itu adalah Kamal atau bukan. Mengenai yang satu lagi, Yoga hanya tahu bahwa orang itu adalah salah seorang anggota pendiri negara. Selain itu, dia tidak memiliki informasi lainnya lagi.Gandi menjawab, “Orang itu juga adalah keluargamu dan bahkan termasuk keluarga yang sangat dekat. Kalau aku nggak memberitahumu, kamu nggak akan mungkin bisa menebaknya. Mau tahu? Kalahkanlah dulu pasukanku!”Hati Yoga pun terasa sakit. Tak disangka, orang keempat itu juga adalah anggota keluarganya dan bahkan termasuk keluarganya yang sangat dekat. Ternyata, musuh internal memang lebih sulit dihadapi daripada musuh eksternal.Yoga pun berseru dengan tatapan membunuh, “Serang!”Anggota Geng Naga Hijau segera menyerang ke arah mus
Hanya saja, ahli bela diri tingkat grandmaster dari Geng Naga Hijau memiliki satu kelebihan, yaitu mereka tidak takut mati. Setiap serangan mereka mengandung niat untuk mati bersama musuh. Hal ini membuat para ahli bela diri tingkat grandmaster dari Sekte Sembilan Aliran tidak berani menghadapi mereka secara langsung.Saat ini, para ahli bela diri tingkat grandmaster dari Sekte Sembilan Aliran merasa agak takut dan tidak mampu lanjut bertarung lagi. Bagaimanapun juga, mereka adalah murid dari Sekte Sembilan Aliran yang memiliki status tinggi. Jika tewas dalam pertarungan dengan para preman dari Geng Naga Hijau ini, mereka akan sangat dirugikan.Setelah melihat situasi ini, Gandi pun murka dan berseru, “Dasar sekelompok pecundang! Kalau nggak mampu menghabisi Geng Naga Hijau, lebih baik kalian mati saja! Dengar baik-baik, orang yang mampu membunuh satu anggota Geng Naga Hijau akan dapat bonus 200 juta. Yang berhasil membunuh seorang ahli bela diri tingkat semi grandmaster akan dapat bon
Setelah menghabisi Kenny, efek Ramuan Iblis Neraka juga telah hilang sepenuhnya. Naga Hijau dan yang lain pun jatuh terduduk di lantai dan merasa sangat kelelahan. Satu per satu anggota Geng Naga Hijau lainnya juga jatuh terduduk di lantai dan merasa sangat tidak bertenaga. Namun, mereka semua sedang tersenyum.Mereka hanyalah anggota sebuah geng mafia kecil, tetapi mampu menjatuhkan pasukan empat keluarga besar dan Sekte Sembilan Aliran. Mereka sudah bisa membanggakan hal ini seumur hidup!Di sisi lain, Wenny juga merasa sangat terkejut. Saat ini, dia akhirnya menyadari bahwa dirinya sudah terlalu meremehkan Yoga. Ternyata, kakeknya menjodohkannya kepada Yoga karena memiliki alasannya tersendiri. Segera tersadar dari keterkejutannya, dia segera melaporkan berita ini kepada Dirga.Dirga dan tokoh hebat lain di Kota Terlarang pun tercengang setelah mendengar berita itu. Dari dulu, memang ada banyak contoh peristiwa di mana pasukan kecil mengalahkan pasukan besar. Namun, belum ada perist
Tentara bersenjata yang tak terhitung jumlahnya buru-buru melompat turun dari mobil, lalu mempersempit jarak pengepungan dalam waktu singkat.Yoga tidak marah dan malah tertawa. Dia bergumam, “Akhirnya dalang aslinya keluar juga? Aku mau tahu siapa sebenarnya orang itu.”Pasukan tentara itu segera mengepung Yoga dan membidikkan senjata mereka ke kepala Yoga. Pemimpin mereka tidak lain adalah Kamal.Begitu melihat Kamal, Gandi langsung berseru, “Pak Kamal, tolong ....”“Diam!” bentak Kamal.Kemudian, Yoga menatap Kamal dengan ekspresi kecewa dan bertanya, “Pak Kamal, kalau begitu, Bapak benar-benar adalah dalang aslinya?”Kamal tidak menjawab pertanyaan Yoga dan hanya bertanya, “Yoga, bisa nggak kamu ampuni mereka demi aku?”“Aku mau tahu kenapa Bapak begitu melindungi mereka hingga rela turun tangan sendiri,” jawab Yoga.Kamal berkata, “Ayah mereka punya hubungan yang baik denganku. Aku pernah berjanji pada ayah mereka untuk melindungi mereka sepanjang hidup mereka.”“Bapak benar-benar
“Apa maksudmu?” tanya Kamal dengan ekspresi serius.Dewa Perang Kulusa menjawab, “Setahuku, orang-orang ini berpartisipasi dalam pembantaian Keluarga Kusuma. Wajar saja Tuan Yoga ingin membalaskan dendam Keluarga Kusuma. Tapi, malah ada yang hendak mencegahnya. Aku benar-benar nggak tahan melihatnya lagi. Jadi, aku pun datang untuk menegakkan keadilan.”“Kurang ajar! Apa Yoga yang menyuruhmu datang kemari?” tanya Kamal dengan marah.“Bukan. Tapi, aku berutang budi pada Tuan Yoga, makanya aku datang untuk membalas budinya,” jawab Dewa Perang Kulusa.Kamal menghela napas dalam-dalam, lalu berkata, “Membalas budi? Yoga, sepertinya aku terlalu merendahkan kemampuanmu.”Yoga pun tersenyum mengejek dan menjawab dalam hati, ‘Kamu bukan hanya merendahkan kemampuanku, tapi juga nggak tahu apa-apa mengenai kemampuanku. Aku ini Raja Agoy yang Perkasa. Bagiku, kekuatan seorang Dewa Perang Kulusa masih bukan apa-apa.’“Pak Kamal, apa masih ada yang mau Bapak katakan? Kalau nggak, jangan ganggu aku
Wenny pun segera menelepon kakeknya untuk melaporkan tentang hal ini. Kemudian, Dirga tidak berhenti menelepon Yoga, tetapi Yoga tidak menjawabnya.Kamal sama sekali tidak terlihat takut. Dia berkata, “Kalau kematianku bisa membuatmu berhenti menyelidiki masalah ini. Aku rela menyerahkan nyawaku.”“Biarpun kamu mati, aku juga akan lanjut menyelidiki masalah ini,” tutur Yoga.Saat Yoga hendak bertindak, Wenny tiba-tiba berseru, “Yoga, berhenti! Kakek menyuruhmu menjawab teleponnya. Dia bilang, Kakek Kamal itu adalah penyelamat adikmu. Kalau kamu membunuhnya, itu nggak ada bedanya dengan membalas air susu dengan air tuba.”Berhubung Yoga tidak menerima teleponnya, Dirga pun buru-buru menelepon Wenny kembali dan memberitahukan hal ini kepadanya.Kemudian, Yoga menerima telepon itu dan bertanya, “Pak Dirga, apa benar Pak Kamal pernah menyelamatkan nyawa adikku?”Dirga buru-buru menjawab, “Tentu saja! Waktu 4 orang berpakaian hitam itu nggak mendapatkan jawaban tentang Pil Ketenangan Jiwa d
Setelah kembali ke Kota Pawana, langkah pertama yang diambil Yoga tentu saja adalah menggunakan bahan obat yang diberikan Dirga untuk menyembuhkan ibunya. Berhubung ibunya mengetahui kebenaran masalah ini, seluruh kebenarannya akan terungkap begitu ibunya sadar.Untuk menyadarkan ibunya, hanya dengan mengandalkan bahan-bahan obat itu saja tidak akan cukup. Ibunya juga membutuhkan api bumi. Jadi, Rumah Wisnu di pedesaan itu adalah pilihan yang terbaik.Namun, begitu tiba di rumah itu, Yoga langsung tercengang. Rumah yang sebelumnya ditutupi oleh rumput liar itu sudah rata dengan tanah dan dipenuhi dengan darah, kotoran, serta puing-puing lainnya. Sebuah tempat yang seharusnya mengandung api bumi itu sudah dirusak hingga tidak bisa diperbaiki lagi.Yoga pun langsung murka dan mengumpat, “Sialan! Ini kerjaan siapa!”Kemudian, ponselnya tiba-tiba berdering. Layar ponsel menunjukkan segelintir nomor dari ibu kota yang tidak dikenalnya. Yoga menerimanya tanpa ragu dan bertanya, “Siapa ini?”