Share

Bab 132

Wenny pun segera menelepon kakeknya untuk melaporkan tentang hal ini. Kemudian, Dirga tidak berhenti menelepon Yoga, tetapi Yoga tidak menjawabnya.

Kamal sama sekali tidak terlihat takut. Dia berkata, “Kalau kematianku bisa membuatmu berhenti menyelidiki masalah ini. Aku rela menyerahkan nyawaku.”

“Biarpun kamu mati, aku juga akan lanjut menyelidiki masalah ini,” tutur Yoga.

Saat Yoga hendak bertindak, Wenny tiba-tiba berseru, “Yoga, berhenti! Kakek menyuruhmu menjawab teleponnya. Dia bilang, Kakek Kamal itu adalah penyelamat adikmu. Kalau kamu membunuhnya, itu nggak ada bedanya dengan membalas air susu dengan air tuba.”

Berhubung Yoga tidak menerima teleponnya, Dirga pun buru-buru menelepon Wenny kembali dan memberitahukan hal ini kepadanya.

Kemudian, Yoga menerima telepon itu dan bertanya, “Pak Dirga, apa benar Pak Kamal pernah menyelamatkan nyawa adikku?”

Dirga buru-buru menjawab, “Tentu saja! Waktu 4 orang berpakaian hitam itu nggak mendapatkan jawaban tentang Pil Ketenangan Jiwa d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status