Share

Bab 1044

Penulis: Vodka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-24 18:00:00
"Cepat cari keberadaan makam besi hitam!" perintah Rafi. Semua ahli Keluarga Kusuma mulai bergerak menjalankan perintahnya.

Seekor trenggiling berwarna emas dengan keempat kakinya terikat rantai, perlahan-lahan bergerak maju sambil mengendus udara di sekitarnya. Namun gerakannya sangat lambat, seperti ragu-ragu.

Plak!

Seorang murid Keluarga Kusuma tiba-tiba mencambuknya dengan keras, sehingga membuat kulit trenggiling itu robek dan berdarah.

"Lebih cepat lagi!"

Trenggiling itu gemetar kesakitan, lalu mempercepat pencariannya. Rafi duduk tenang di sebuah kursi, menunggu dengan santai.

Sekitar 1.000 meter dari lokasi tersebut, Yoga berdiri di puncak sebuah pohon, sambil memperhatikan kejadian di depannya dengan tenang.

'Bagus, kali ini akan kubasmi mereka semua!' batinnya.

Sudut bibir Yoga sedikit terangkat. Dia mengeluarkan seekor serangga beracun dan menusukkan jarum ke dalamnya. Dalam waktu kurang dari tiga menit, sebuah bayangan memelesat dan mendarat di hadapan Yoga. Wajahnya menunj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1045

    Syut! Syut! Syut!Sosok demi sosok bermunculan. Prajna membawa ratusan orang menyerbu secara bersamaan. Semua orang ini tampak buruk rupa, hampir tidak menyerupai manusia. Mereka berdiri di kedua sisi Yoga sambil memelototi anggota Keluarga Kusuma dengan ekspresi bengis."Itu manusia hantu!" seru anggota Keluarga Kusuma dengan kaget."Apa?!" Rafi juga tercengang. Melihat orang-orang berpenampilan aneh ini, dia juga merasa gugup.Yoga bertanya, "Kenapa dia manggil kalian manusia hantu?"Prajna tertawa getir dan akhirnya menjelaskan kepada Yoga. Dalam dunia kultivator kuno, ada banyak sekali kultivator lepas yang tidak bergantung pada suatu kekuasaan. Mereka hanya berlatih secara mandiri.Namun, karena keterbatasan sumber daya, kultivator lepas ini selalu diburu oleh orang lain. Demi mencari tempat yang aman, mereka terpaksa pergi ke sekitar wilayah terlarang. Di sana, selain harus menghindari binatang buas, yang paling berbahaya adalah aura misterius dari wilayah terlarang itu.Aura ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1046

    Dampak dari tinju ini membuat semua orang yang berada di lokasi sontak tercengang. Bahkan, ada banyak sekali orang yang terhempas karena imbas dari serangan ini.Semua orang tahu bahwa Rafi adalah kultivator prajurit tingkat jumantara. Para manusia hantu tidak ingin mengonfrontasinya langsung. Sebab, sudah bisa dipastikan mereka akan kalah. Jika bukan karena tergoda oleh makam besi hitam dan jaminan dari Prajna, mereka juga tidak mungkin akan ikut bergabung."Gimana hasilnya?" Prajna menjulurkan lehernya untuk memantau situasi.Para manusia hantu lainnya juga ikut merasa cemas. Jika Rafi berhasil membunuh pemuda itu dalam hitungan detik, mereka juga berniat untuk langsung kabur. Mereka masih bisa melawan anggota Keluarga Kusuma ini, tapi kalau menghadapi Rafi?Sudah pasti tidak ada peluang untuk menang.Saat debu menghilang, muncul dua buah sosok di hadapan semua orang. Yoga berdiri dengan penuh wibawa di tempatnya dengan ekspresi tenang. Sementara itu, terlihat jejak darah di sudut b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1047

    Muncul retakan-retakan yang menyerupai jaring laba-laba di permukaan tanah selebar jurang. Di tanah, banyak sekali orang yang terbaring dan menderita akibat suara benturan yang memekakkan telinga itu.Rafi merasa yakin bahwa pedangnya telah berhasil membunuh Yoga, sehingga sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman puas. Dia bahkan tidak repot-repot mengangkat kepalanya untuk memastikan."Bocah tengik, kamu sama sekali nggak ngerti kekuatan Pedang Nawala ini! Konon, pedang ini bisa membunuh semua kultivator prajurit. Kamu terlalu meremehkannya! Anakku, akhirnya aku sudah balaskan dendammu!"Rafi tertawa dengan bangga dan perasaan puas. Namun tiba-tiba, pedang di tangannya kembali bergerak. Rafi merasa kaget dan mendongak. Ternyata Yoga sedang berdiri menatapnya dengan tenang."Cuma begini?" Yoga melirik ke pundaknya dan melihat Pedang Nawala yang mendarat di sana. Selain pakaiannya yang koyak, pedang itu tidak menimbulkan luka sama sekali pada tubuhnya.Rafi membelalakkan matanya deng

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1048

    "Rafi kalah? Gila! Sehebat itu?""Haha! Bunuh dia, hari ini benar-benar menakjubkan!""Semua orang Keluarga Kusuma ini juga, ayo kita bunuh! Bunuh! Bunuh!"Para manusia hantu menjadi semakin antusias dan semangat tempur mereka semakin membara. Seolah-olah dipenuhi dengan energi yang tak terbatas, mereka dengan ganas ke arah para murid Keluarga Kusuma dengan ganas.Murid-murid Keluarga Kusuma dihajar habis-habisan hingga mengalami kekalahan. Melihat Rafi tidak berdaya di hadapan Yoga, semua murid itu pun merasa putus asa. Siapa yang bisa membayangkan bahwa seorang ahli kultivator tingkat jumantara tidak berdaya untuk melawan?Pada saat ini, Yoga berjalan dengan perlahan ke arah Rafi."Ka ... kamu mau ngapain? Aku ini Rafi! Kamu berani bunuh aku?" tanya Rafi, "Kalau aku mati, kamu harus menanggung amarah dari Keluarga Kusuma!""Rafi sialan, kalau begitu sebaiknya kamu lebih cepat mati saja! Malah sesuai keinginanku!" teriak Yoga dengan angkuh sambil menatapnya dengan marah. Dia akan memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1049

    Begitu sosok itu berbalik, wajahnya terlihat sama persis dengan Yoga."Lagi-lagi kamu!" seru Yoga dengan kaget. Ternyata "Yoga" yang satunya lagi!"Dia ... masih belum boleh mati sekarang," jelas Yogi."Nggak bisa. Aku punya dendam besar dengannya. Dia harus mati!" Yoga tidak mau menerima nasihat dari pria itu. Dia bahkan berencana untuk merebut Rafi.Yogi berkata, "Kalau dia mati sekarang, seperti yang dikatakannya, Keluarga Kusuma akan merusak peraturan dan memicu perang berdarah. Tiba saatnya nanti, wanita-wanitamu itu juga akan dalam bahaya."Yoga mengerutkan alisnya. Dalam hatinya bertanya-tanya, apakah hal yang dikatakan Rafi tadi benar-benar akan terjadi?Setelah berpikir sejenak, dia bertanya, "Lalu apa yang mau kamu lakukan?"Yogi berkata, "Serahkan orangnya padaku, aku akan berikan nyawanya padamu."Yoga: "Dia juga bunuh ayahmu?"Yogi terdiam, lalu menarik napas dan menjelaskan, "Aku cuma bisa bilang, aku punya dendam dengannya. Biarkan aku memanfaatkannya beberapa saat, sete

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-27
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1050

    Setelah mendapat lokasi Farel, Yoga membawa sekelompok manusia hantu itu bergegas ke sana. Dalam perjalanan, Yoga kembali berpesan, "Bunuh anggota Keluarga Husin sebanyak mungkin. Jangan sampai ada yang tersisa.""Ingat, geledah semua barang bawaan mereka. Kalau ada harta, langsung ambil saja semuanya! Biar aku yang hadapi Farel, jangan ada yang ikut campur. Dia masih nggak boleh mati sekarang. Tapi, kalau ada di antara kalian yang mau tanggung konsekuensinya, aku juga nggak akan menghalangi kalian!"Pada saat bersamaan, Farel terus-menerus bersin tanpa henti. Hidungnya telah digosoknya berulang kali hingga memerah."Belum ada hasil?" tanya Farel dengan lantang sambil mengernyit."Sepertinya nggak ada makam besi hitam di sini dan naga itu juga sepertinya nggak pernah singgah," lapor salah seorang bawahan Keluarga Husin."Dasar pecundang! Cepat teruskan pencarian!" desak Farel.Para murid Keluarga Husin segera bersiap-siap untuk berganti lokasi. Namun tiba-tiba, muncul banyak sekali sos

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-27
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1051

    Aura manusia hantu berbeda dengan manusia. Namun, ada sesuatu yang membuat aura mereka terasa familier."Aku nggak pernah bilang." Yoga tidak mau mengaku."Huh! Aku akan melepas topengmu dan melihat wajahmu!" Farel langsung menyerbu ke depan Yoga. Kemudian, dia melayangkan tinju yang mengandung kekuatan destruktif dahsyat. Terdengar deru angin yang menakutkan. Ruang di sekitar terdistorsi.Yoga menarik napas dalam-dalam. Dia ingin melawan dengan tubuhnya. Farel mengejeknya, "Dasar bodoh! Kamu nggak tahu sehebat apa kultivator prajurit tingkat jumantara!"Farel benar-benar senang melihat Yoga tidak melakukan perlawanan. Dasar cari mati! Orang-orang di sekitar pun terbelalak dengan terkejut. Kultivator prajurit tingkat jumantara tidak bisa dilawan secara langsung.Saat berikutnya, terdengar suara benturan yang menakutkan. Gelombang sampai menghancurkan awan di langit.Tinju Farel bergetar. Dia tampak ketakutan. Dia gagal melukai Yoga. Yoga seperti gunung besar yang tidak bisa dipindahkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1052

    "Masih ada nggak?" desak Yoga.Farel menggertakkan gigi, menatap Yoga lekat-lekat. Tebersit keheranan pada ekspresinya. Di dunia bela diri kuno, sejak kapan ada orang sekejam ini?Apa mungkin orang ini berasal dari empat keluarga besar? Atau mungkin ada ahli bela diri top yang baru menampakkan diri?Farel terpikir akan banyak kemungkinan. Namun, dia tidak akan menyangka bahwa orang di depan adalah Yoga."Kalau nggak ada lagi, aku bakal lanjutkan." Yoga mengelus pergelangan tangan, lalu menggulung lengan baju sambil menghampiri Farel."Sebentar," ucap Farel segera dengan ekspresi berubah drastis."Ada apa?" tanya Yoga."Kamu sangat kuat. Kamu seharusnya menjadi terkenal di dunia bela diri kuno. Gimana kalau pergi ke dunia kultivator kuno bersamaku? Keluarga Husin bersedia memberimu sumber daya berlimpah!" undang Farel.Yoga tersenyum merendahkan. Farel ingin menundukkannya? Yoga menggeleng sambil menimpali dengan nada menyayangkan, "Nggak deh. Reputasi Keluarga Husin kurang baik.""Apa?

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1217

    Tampaknya dalam sekejap, Yoga akan tercabik-cabik oleh kekuatan dahsyat itu. Namun saat berikutnya, dia perlahan mengangkat tangan.Dengan gerakan yang terlihat seperti membelah ombak, Yoga melambaikan tangannya secara vertikal. Seketika, kekuatan dahsyat keluar dari tubuhnya dan langsung merobek segala sesuatu.Formasi besar yang digunakan untuk menyerangnya sontak menjadi tidak berguna dan hancur total. Kekuatan Yoga telah mencapai tingkatan semi kultivator raja. Formasi ini sama sekali bukan ancaman baginya.Yoga membiarkan kelima jenderal itu tetap hidup hanya karena satu alasan. Dia ingin melihat apakah di sekitar mereka masih ada sisa-sisa Pelindung Kebenaran yang bersembunyi."Apa? Formasi ini bisa dihancurkan?""Nggak mungkin! Kenapa dia bisa sekuat ini?""Bimo sebelumnya nggak begitu ahli dalam menghadapi formasi. Gimana dia bisa menghancurkannya secepat ini?"Kelima jenderal itu melongo. Wajah mereka penuh keterkejutan dan rasa tidak percaya. Tatapan mereka bahkan terlihat sa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1216

    Saat ini, Yoga berdiri dengan penuh wibawa. Suaranya menggema di seluruh area. Pada saat ini, bahkan orang-orang dari empat keluarga besar di sekitarnya ikut merasakan kegembiraan yang membara. Setiap orang begitu bersemangat. Satu per satu dari mereka berteriak dengan lantang."Luar biasa. Hahaha! Para Pelindung Kebenaran ternyata nggak sekuat itu!""Tuan Bimo memang perkasa dan penuh wibawa! Inilah sosok seorang yang benar-benar kuat!""Orang-orang payah ini sungguh nggak tahu diri!"Orang-orang mengejek para Pelindung Kebenaran dengan gembira, tanpa sedikit pun rasa takut. Mereka sangat yakin bahwa dengan Bimo turun tangan, semua Pelindung Kebenaran pasti akan dilenyapkan."Ini nggak mungkin! Apa Bimo sudah memulihkan kekuatannya ke puncak kejayaan?" tanya seorang jenderal sambil mengernyit. Ekspresinya menjadi makin dingin. Dengan penuh ketegangan, dia terus menatap Yoga tanpa berkedip.Yoga mencibir dan berucap dengan suara dingin, "Puncak kejayaan? Apa kamu benar-benar pernah mel

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1215

    Ekspresi pria itu terlihat ganas dan satu tangannya langsung menyerang Yoga. Jari-jarinya langsung berubah menjadi cakar elang. Melihat Yoga yang saat ini sudah terkepung, mereka tahu Bimo pasti akan mati.Namun, pada detik berikutnya, Yoga tiba-tiba melepaskan aura yang sangat kuat.Boom!Yoga tiba-tiba maju dan langsung meninju cakar elang pria itu.Krak!Hanya dengan satu pukulan, Yoga berhasil menghancurkan cakar itu sepenuhnya. Bukan hanya telapak tangan, bahkan lengan pria itu juga ikut hancur."Argh!" Pria itu langsung terjatuh ke tanah dan terus merintih, lalu berguling-guling dengan tangan yang sudah cacat total.Ekspresi keempat jenderal besar di sekeliling juga terlihat terkejut. Mereka segera mundur dan takut mendekat dengan Yoga."Hanya dengan satu pukulan? Bimo tadi hanya menggunakan satu pukulan saja?""Nggak mungkin, Bimo nggak sekuat ini.""Ada yang nggak beres, dia nggak mungkin punya kekuatan seperti ini."Dalam sekejap, semua orang yang berada di tempat itu terlihat

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1214

    Yoga menyamar sebagai Bimo dan berusaha melepaskan aura yang sangat kuat. Saat ini, semua mata tertuju padanya. Mereka terkejut saat merasakan kekuatan dari Bimo, tetapi itu sebenarnya adalah Yoga."Semuanya cepat bersujud dan bersiap untuk mati," kata Yoga dengan nada yang dingin aura yang mengesankan.Setelah merasakan aura yang begitu kuat, orang-orang dari empat keluarga besar tidak bisa menahan diri mereka dan bersorak."Tuan Bimo sangat perkasa!""Tuan Bimo sangat perkasa!""Tuan Bimo sangat perkasa!"Suara-suara itu bergema di langit, menunjukkan betapa hormatnya orang-orang dari empat keluarga besar ini pada Bimo. Mereka sangat bersemangat dan ingin bertempur bersamanya. Yoga berhasil mengubah suasana di lokasi menjadi makin panas dengan kekuatannya sendiri sampai semangat bertempur mereka bangkit dan menatap musuh mereka dengan tajam.Ekspresi Yoga terlihat dingin dan menatap para Pelindung Kebenaran itu dengan tajam. Dia mengangkat tangannya perlahan-lahan dan menunjuk ke dep

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1213

    Yoga berkata, "Waktunya sudah hampir tiba, Pelindung Kebenaran itu akan datang."Prajna menjawab, "Jadi, apa yang harus kita lakukan?"Yoga menjelaskan, "Kalian hanya perlu menjaga di luar. Usahakan untuk mengepung para Pelindung Kebenaran itu, jangan biarkan mereka melarikan diri."Ekspresi Prajna terlihat terkejut dan menatap Yoga dengan bingung. Dia tersenyum pahit dan berkata dengan ragu, "Bos, kamu nggak sedang bercanda, 'kan? Apa kita sanggup bertahan?"Yoga membalas, "Aku akan berusaha sebisa mungkin agar para Pelindung Kebenaran yang ingin melarikan diri itu yang lemah atau yang sudah terluka parah."Prajna dan yang lainnya saling memandang dengan ekspresi bingung, lalu pada akhirnya menganggukkan kepala dan menyetujuinya. "Baiklah."Setelah mendapatkan jawaban, Yoga pun kembali ke puncak gunung. Dia melihat ke sekeliling dengan ekspresi yang makin serius. Aura dari Pelindung Kebenaran di sekitarnya mulai terasa sangat kuat dan formasi yang sangat berbahaya juga mulai terbentuk

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1212

    Pelindung Kebenaran mempersiapkan formasi ini khusus untuk menghadapi empat keluarga besar. Sejak meninggalkan Kota Pawana, empat keluarga besar itu sudah diawasi mereka.Sosok-sosok itu terus bergerak dengan cepat di kegelapan malam. Tujuan mereka adalah untuk membunuh seluruh empat keluarga besar itu.Seiring dengan pergerakan Pelindung Kebenaran ini, sebuah formasi pun perlahan-lahan muncul. Mereka bergerak menggunakan aura Bimo sebagai pusat dan terus memperkecil jaraknya, sehingga formasinya makin solid.Pada saat yang bersamaan, Yoga yang sedang berada di puncak gunung sengaja melepaskan semua aura BimoSaat itu, tiba-tiba terdengar suara Bimo. "Mereka sudah datang."Yoga membuka matanya dan melihat ke sekeliling sambil mengernyitkan alis. Dia bisa merasakan sesuatu yang aneh. Dia pun berkata, "Sepertinya jumlah mereka cukup banyak."Bimo berkata, "Selain itu, mereka juga sudah mempersiapkan semuanya. Sepertinya kali ini mereka bertekad untuk membunuhmu."Yoga menegaskan, "Bukan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1211

    Semua orang dari empat keluarga besar tidak memiliki pilihan lain dan hanya bisa menyetujuinya karena perintah sudah disampaikan dengan jelas."Kalau semuanya sudah berkumpul, bersiaplah untuk berangkat," kata Yoga dengan tenang dan ekspresi yang datar. Dia tidak yakin apakah orang-orang dari empat keluarga besar akan bekerja dengan sepenuh hati. Namun, para manusia hantu ini pasti akan patuh karena Prajna dan yang lainnya masih berada di bawah pengaruh racun.Oleh karena itu, semua orang berangkat bersama-sama di bawah komando Yoga."Tuan Bimo nggak ikut kita berangkat?" tanya Sutrisno dengan hati-hati setelah mendekat. Dia sudah melihat ke sekeliling, tetapi tidak menemukan keberadaan Bimo.Orang-orang lainnya juga menatap Yoga karena ingin tahu jawabannya. Bagaimanapun juga, hingga saat ini, belum ada seorang pun yang pernah bertemu dengan Bimo secara langsung."Tuan Bimo sudah berangkat, kita harus segera menyusulnya," teriak Yoga dengan lantang.Semua orang merasa kecewa saat mend

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1210

    Setelah masuk, Sutrisno menelepon Yoga. Tak lama kemudian, Yoga pun datang.Sutrisno berkata, "Barangnya sudah dipersiapkan semuanya, sekarang hanya tinggal menunggu perintah dari Tuan Bimo."Yoga membalas, "Tuan Bimo bilang tunggu sebentar lagi."Sutrisno bertanya, "Tunggu? Tunggu apa?"Dia berpikir sudah di saat seperti ini, mengapa harus menunggu lagi?Yoga menjawab, "Kamu tunggu saja. Kenapa begitu terburu-buru?"Sutrisno hanya bisa menggelengkan kepala dengan tak berdaya. Dia juga tidak tahu apa lagi yang ditunggu Bimo sekarang, bukankah lebih baik langsung bergerak saja? Dengan perasaan yang enggan, dia pun menyampaikan pesan itu pada yang lainnya.Ekspresi semua orang terlihat bingung dan merasa sangat curiga. Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang sebenarnya mereka tunggu.Satu jam kemudian, akhirnya ada beberapa orang lagi yang datang.Saat melihat orang yang datang, ekspresi semua orang dari empat keluarga besar terlihat kesal dan tatapan mereka menjadi makin serius.Yang d

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1209

    Tidak ada satu pun yang boleh bertindak sewenang-wenang. Jika tidak, orang itu akan menerima sanksi dan dibunuh yang lainnya. Inilah alasannya mengapa organisasi Pelindung Kebenaran bisa bertahan selama ribuan tahun."Tuan Jordi, kamu juga nggak tahan lagi dan ingin membunuh orang itu ya?""Jangan ragu lagi. Orang ini sudah bersekongkol dengan Farel untuk mendapatkan harta karun itu, dia sudah mengkhianati kepercayaan dan kita semua.""Segera lakukan perhitungannya sekarang, selidiki masalah ini. Kita pasti bisa segera menemukan kebenarannya."Semua orang mulai mendesak dengan cemas. Mereka tahu betul harta karun itu baru bisa ditemukan jika kebenarannya terungkap."Harta karun Pil Ketenangan Jiwa ini mungkin benar-benar bisa membuat kita jadi lebih kuat dan bisa membunuh Bimo. Tapi, nggak ada tahu harta yang bisa menyatukan dunia ini sebenarnya apa, semuanya hanya bisa terus membahasnya saja. Apa kalian pernah berpikir mungkin saja ini taktik dari empat keluarga besar untuk memecah be

DMCA.com Protection Status