Share

Bab 1051

Penulis: Vodka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-28 18:00:00
Aura manusia hantu berbeda dengan manusia. Namun, ada sesuatu yang membuat aura mereka terasa familier.

"Aku nggak pernah bilang." Yoga tidak mau mengaku.

"Huh! Aku akan melepas topengmu dan melihat wajahmu!" Farel langsung menyerbu ke depan Yoga. Kemudian, dia melayangkan tinju yang mengandung kekuatan destruktif dahsyat. Terdengar deru angin yang menakutkan. Ruang di sekitar terdistorsi.

Yoga menarik napas dalam-dalam. Dia ingin melawan dengan tubuhnya. Farel mengejeknya, "Dasar bodoh! Kamu nggak tahu sehebat apa kultivator prajurit tingkat jumantara!"

Farel benar-benar senang melihat Yoga tidak melakukan perlawanan. Dasar cari mati! Orang-orang di sekitar pun terbelalak dengan terkejut. Kultivator prajurit tingkat jumantara tidak bisa dilawan secara langsung.

Saat berikutnya, terdengar suara benturan yang menakutkan. Gelombang sampai menghancurkan awan di langit.

Tinju Farel bergetar. Dia tampak ketakutan. Dia gagal melukai Yoga. Yoga seperti gunung besar yang tidak bisa dipindahkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1052

    "Masih ada nggak?" desak Yoga.Farel menggertakkan gigi, menatap Yoga lekat-lekat. Tebersit keheranan pada ekspresinya. Di dunia bela diri kuno, sejak kapan ada orang sekejam ini?Apa mungkin orang ini berasal dari empat keluarga besar? Atau mungkin ada ahli bela diri top yang baru menampakkan diri?Farel terpikir akan banyak kemungkinan. Namun, dia tidak akan menyangka bahwa orang di depan adalah Yoga."Kalau nggak ada lagi, aku bakal lanjutkan." Yoga mengelus pergelangan tangan, lalu menggulung lengan baju sambil menghampiri Farel."Sebentar," ucap Farel segera dengan ekspresi berubah drastis."Ada apa?" tanya Yoga."Kamu sangat kuat. Kamu seharusnya menjadi terkenal di dunia bela diri kuno. Gimana kalau pergi ke dunia kultivator kuno bersamaku? Keluarga Husin bersedia memberimu sumber daya berlimpah!" undang Farel.Yoga tersenyum merendahkan. Farel ingin menundukkannya? Yoga menggeleng sambil menimpali dengan nada menyayangkan, "Nggak deh. Reputasi Keluarga Husin kurang baik.""Apa?

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1053

    "Kamu masih punya apa?" tanya Yoga.Demi menyenangkan hati Yoga, Farel mengeluarkan sebuah tas kain dan berucap, "Di dalam sini ada pil yang bisa meningkatkan basis kultivasi. Ini pil langka."Yoga menerima dan melirik sekilas. Farel tidak bohong. Sepertinya ini pil yang digunakan Farel untuk menerobos basis kultivasi.Yoga sengaja menunjukkan ketidakpuasannya. Dia mengamati Farel lagi. Farel berkata dengan tidak berdaya, "Cuma itu yang kupunya sekarang. Aku datang terlalu terburu-buru tadi ...."Setelah merenung sejenak, Yoga berujar, "Aku punya dendam dengan Keluarga Bramasta dari dunia kultivator kuno. Kamu sudah tahu apa yang harus dilakukan, 'kan?""Ya. Aku akan menyuruh orang menyerang mereka," sahut Farel.Yoga mengangguk. Dia berhasil memeras Farel kali ini. Hanya saja, alangkah baiknya jika dirinya juga bisa membunuh Farel.Pada akhirnya, Yoga melepaskan Farel. Setelah terlepas dari Yoga, Farel langsung melarikan diri. Dia tidak sempat memedulikan orang-orangnya lagi. Para ang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1054

    Yoga sontak paham apa yang terjadi. Mereka menangkap Winola. Kinerja para manusia hantu ini cepat juga. Kelak, mereka bisa mendatangkan bantuan besar."Winola berhasil ditangkap. Aku pergi dulu," ujar Yoga. Kemudian, dia langsung pergi."Oke, aku juga mau pulang dan minta uang dari Keluarga Salim," timpal Sutrisno.Keduanya berpisah. Tidak berselang lama, Yoga tiba di lokasi orang Keluarga Bramasta dan langsung bersembunyi.Terlihat banyak darah dan mayat di sini. Pasti telah terjadi pertarungan sengit. Keluarga Bramasta menderita kerugian besar, tetapi tidak menemukan makam besi hitam."Cepat lepaskan aku! Aku dari Keluarga Bramasta! Kalau berani macam-macam, akan kuhabisi kalian semua!" pekik Winola sambil menatap para manusia hantu dengan galak."Kenapa memangnya? Asal kamu tahu, kami telah membunuh orang Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma!" timpal Prajna dengan ekspresi angkuh."Apa?" Ekspresi Winola menegang. Tebersit kepanikan pada tatapannya. Ternyata Keluarga Husin dan Keluarga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1055

    Serangan Yoga kali ini sangat lambat. Bahkan sebelum tinju mendarat di wajah Prajna, Prajna telah terhempas dan berputar tiga kali di udara sebelum mendarat di tanah.Prajna menatap Yoga dengan terkejut dan berkata, "Manusia yang sangat hebat. Basis kultivasimu tinggi. Aku mengaku kalah!"Usai berbicara, Prajna langsung kabur. Sudut bibir Yoga berkedut. Dia tampak keheranan. Akting yang sangat palsu. Yoga menyuruhnya berakting bertarung, tetapi Prajna malah berakting terjatuh. Gajinya harus dipotong!Setelah Prajna pergi, Yoga datang ke hadapan Winola. Winola menatap Yoga dengan tidak percaya sambil bertanya dengan ragu, "Kamu mengalahkannya hanya dengan satu serangan?""Itu bukan urusanmu. Kita nggak punya hubungan apa-apa lagi. Cepat tinggalkan tempat ini. Suruh Keluarga Bramasta utus lebih banyak ahli bela diri. Bawa juga lebih banyak senjata ajaib dan obat langka," balas Yoga."Untuk apa?" tanya Winola."Tentu saja untuk memperkuat pasukan. Keluarga Salim, Keluarga Kusuma, dan Kelu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1056

    "Kamu kira siapa kamu? Beraninya kamu menyuruh Pak Sutrisno kemari!""Makanya! Pak Sutrisno dari Keluarga Salim! Kamu kira asetmu bisa dibandingkan dengannya?"Tatapan Yuli dan Jafar dipenuhi penghinaan. Mereka menatap Yoga dengan dingin, begitu juga para anggota Keluarga Wibowo yang berdiri di belakang. Semua orang tahu betapa berkuasanya Keluarga Salim."Ayah, Ibu, kenapa kalian begini sih? Aku putri kandung kalian. Kenapa kalian malah mau menjualku ke Pak Sutrisno?" tanya Nadya seraya terisak-isak. Wajahnya dibasahi air mata."Nadya, Ibu menyayangimu dan ingin kamu punya kehidupan yang lebih baik. Apa ini salah?" sahut Yuli yang juga meneteskan air mata.Jafar terkejut melihatnya. Sejak kapan istrinya begitu jago berakting? Mudah sekali meneteskan air matanya. Demi berbesan dengan Keluarga Salim, istrinya sampai berjerih payah seperti ini.Jafar pun diam-diam mencubit diri sendiri. Dia tidak boleh kalah. Dengan mata memerah, Jafar ikut berkata, "Nadya, Ayah cuma ingin kamu menikah d

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1057

    Ada banyak perban di tubuh Sutrisno. Jelas, cederanya sangat parah."Pak Sutrisno, kamu benar-benar pria baik. Kamu sudah terluka begini, tapi masih mencari putriku. Aku sampai terharu melihatnya." Yuli menyeka air matanya sambil menangis."Ini namanya cinta sejati. Kamu dan Nadya adalah pasangan serasi. Kalian harus bersama!" ujar Jafar yang merasa sangat puas dengan tindakan Sutrisno. Itu artinya, pernikahan ini pasti akan terjadi."Hais ...." Tiba-tiba, Sutrisno menghela napas. Dia memandang ke sekeliling dengan ekspresi masam."Ada apa?" tanya Jafar segera."Aku memang rindu pada Nadya. Tapi, Keluarga Salim adalah keluarga besar. Mereka menyuruhku mendekati Winola dari Keluarga Bramasta. Sepertinya mereka ingin menjodohkanku dengan Winola. Aku ...." Sutrisno menggeleng dengan pasrah.Begitu mendengarnya, ekspresi seluruh anggota Keluarga Wibowo sontak memucat. Mereka hanya bisa termangu menatap Sutrisno. Kemuliaan yang sudah ada di depan mata ... melayang begitu saja."Pak Sutrisno

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1058

    Di dalam ruang tamu."Maaf, kalian ini siapa?" tanya Winola. Dia melirik sekilas dan terkejut melihat sekelompok orang yang terlihat seperti keluarga berkumpul di sana.Jafar, Yuli, dan yang lainnya semuanya berdiri. Mereka menampilkan senyum yang sangat dibuat-buat.Bagaimanapun, Winola berasal dari salah satu dari empat keluarga besar sehingga mereka tidak berani menyinggung perasaannya."Nona Winola, kami ini keluarga Nadya dari Grup Yoga," jelas Jafar.Winola bertanya lagi, "Nadya? Ada apa kalian mencariku?"Winola segera teringat pada wanita yang pernah ada di sisi Yoga sebelumnya. Bahkan, bukan hanya satu wanita! Di sekeliling Yoga, selalu ada wanita-wanita yang sangat cantik."Kami datang ke sini untuk membicarakan satu hal. Kami merasa bahwa putri kami nggak pantas untuk Yoga.""Benar sekali! Kamu sudah memiliki perjanjian pernikahan dengan Yoga. Sungguh memalukan. Putri kami bisa-bisanya nggak tahu diri dan pacaran sama Yoga!""Kami akan segera suruh Nadya menjauh dari Yoga. K

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1059

    Winola berbalik dengan angkuh dan meninggalkan ruang tamu. Keluarga Wibowo saling memandang. Mereka mencoba menebak apa yang dipikirkan oleh Winola.Pada akhirnya, Yuli tiba-tiba bertepuk tangan dengan penuh semangat. Dia berucap, "Winola pasti tertarik, makanya mau kasih Yoga kesempatan. Ayo, kita cepat balik!"Jafar bertanya, "Kamu yakin dia berpikir begitu?"Yuli menjawab, "Sebagai sesama wanita, tentu aku tahu. Cepatlah, kita harus segera bertindak!"Tak lama kemudian, mereka semua kembali ke vila. Akan tetapi, kali ini hanya ada Yoga di sana. Nadya masih tidur."Kalian datang lagi. Ada apa?" tanya Yoga dengan nada dingin.Jafar menjawab, "Yoga, ada kesempatan besar yang nggak boleh kamu lewatkan!"Yuli menambahkan, "Winola tertarik sama kamu. Dia berharap kamu bisa pergi mencarinya untuk membahas semuanya dan menikah dengannya!"Yoga terdiam dan raut wajahnya menunjukkan kebingungan. Apa maksud orang-orang ini?Yuli segera bertanya, "Kenapa masih bengong? Bukannya kalian sudah pun

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1217

    Tampaknya dalam sekejap, Yoga akan tercabik-cabik oleh kekuatan dahsyat itu. Namun saat berikutnya, dia perlahan mengangkat tangan.Dengan gerakan yang terlihat seperti membelah ombak, Yoga melambaikan tangannya secara vertikal. Seketika, kekuatan dahsyat keluar dari tubuhnya dan langsung merobek segala sesuatu.Formasi besar yang digunakan untuk menyerangnya sontak menjadi tidak berguna dan hancur total. Kekuatan Yoga telah mencapai tingkatan semi kultivator raja. Formasi ini sama sekali bukan ancaman baginya.Yoga membiarkan kelima jenderal itu tetap hidup hanya karena satu alasan. Dia ingin melihat apakah di sekitar mereka masih ada sisa-sisa Pelindung Kebenaran yang bersembunyi."Apa? Formasi ini bisa dihancurkan?""Nggak mungkin! Kenapa dia bisa sekuat ini?""Bimo sebelumnya nggak begitu ahli dalam menghadapi formasi. Gimana dia bisa menghancurkannya secepat ini?"Kelima jenderal itu melongo. Wajah mereka penuh keterkejutan dan rasa tidak percaya. Tatapan mereka bahkan terlihat sa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1216

    Saat ini, Yoga berdiri dengan penuh wibawa. Suaranya menggema di seluruh area. Pada saat ini, bahkan orang-orang dari empat keluarga besar di sekitarnya ikut merasakan kegembiraan yang membara. Setiap orang begitu bersemangat. Satu per satu dari mereka berteriak dengan lantang."Luar biasa. Hahaha! Para Pelindung Kebenaran ternyata nggak sekuat itu!""Tuan Bimo memang perkasa dan penuh wibawa! Inilah sosok seorang yang benar-benar kuat!""Orang-orang payah ini sungguh nggak tahu diri!"Orang-orang mengejek para Pelindung Kebenaran dengan gembira, tanpa sedikit pun rasa takut. Mereka sangat yakin bahwa dengan Bimo turun tangan, semua Pelindung Kebenaran pasti akan dilenyapkan."Ini nggak mungkin! Apa Bimo sudah memulihkan kekuatannya ke puncak kejayaan?" tanya seorang jenderal sambil mengernyit. Ekspresinya menjadi makin dingin. Dengan penuh ketegangan, dia terus menatap Yoga tanpa berkedip.Yoga mencibir dan berucap dengan suara dingin, "Puncak kejayaan? Apa kamu benar-benar pernah mel

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1215

    Ekspresi pria itu terlihat ganas dan satu tangannya langsung menyerang Yoga. Jari-jarinya langsung berubah menjadi cakar elang. Melihat Yoga yang saat ini sudah terkepung, mereka tahu Bimo pasti akan mati.Namun, pada detik berikutnya, Yoga tiba-tiba melepaskan aura yang sangat kuat.Boom!Yoga tiba-tiba maju dan langsung meninju cakar elang pria itu.Krak!Hanya dengan satu pukulan, Yoga berhasil menghancurkan cakar itu sepenuhnya. Bukan hanya telapak tangan, bahkan lengan pria itu juga ikut hancur."Argh!" Pria itu langsung terjatuh ke tanah dan terus merintih, lalu berguling-guling dengan tangan yang sudah cacat total.Ekspresi keempat jenderal besar di sekeliling juga terlihat terkejut. Mereka segera mundur dan takut mendekat dengan Yoga."Hanya dengan satu pukulan? Bimo tadi hanya menggunakan satu pukulan saja?""Nggak mungkin, Bimo nggak sekuat ini.""Ada yang nggak beres, dia nggak mungkin punya kekuatan seperti ini."Dalam sekejap, semua orang yang berada di tempat itu terlihat

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1214

    Yoga menyamar sebagai Bimo dan berusaha melepaskan aura yang sangat kuat. Saat ini, semua mata tertuju padanya. Mereka terkejut saat merasakan kekuatan dari Bimo, tetapi itu sebenarnya adalah Yoga."Semuanya cepat bersujud dan bersiap untuk mati," kata Yoga dengan nada yang dingin aura yang mengesankan.Setelah merasakan aura yang begitu kuat, orang-orang dari empat keluarga besar tidak bisa menahan diri mereka dan bersorak."Tuan Bimo sangat perkasa!""Tuan Bimo sangat perkasa!""Tuan Bimo sangat perkasa!"Suara-suara itu bergema di langit, menunjukkan betapa hormatnya orang-orang dari empat keluarga besar ini pada Bimo. Mereka sangat bersemangat dan ingin bertempur bersamanya. Yoga berhasil mengubah suasana di lokasi menjadi makin panas dengan kekuatannya sendiri sampai semangat bertempur mereka bangkit dan menatap musuh mereka dengan tajam.Ekspresi Yoga terlihat dingin dan menatap para Pelindung Kebenaran itu dengan tajam. Dia mengangkat tangannya perlahan-lahan dan menunjuk ke dep

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1213

    Yoga berkata, "Waktunya sudah hampir tiba, Pelindung Kebenaran itu akan datang."Prajna menjawab, "Jadi, apa yang harus kita lakukan?"Yoga menjelaskan, "Kalian hanya perlu menjaga di luar. Usahakan untuk mengepung para Pelindung Kebenaran itu, jangan biarkan mereka melarikan diri."Ekspresi Prajna terlihat terkejut dan menatap Yoga dengan bingung. Dia tersenyum pahit dan berkata dengan ragu, "Bos, kamu nggak sedang bercanda, 'kan? Apa kita sanggup bertahan?"Yoga membalas, "Aku akan berusaha sebisa mungkin agar para Pelindung Kebenaran yang ingin melarikan diri itu yang lemah atau yang sudah terluka parah."Prajna dan yang lainnya saling memandang dengan ekspresi bingung, lalu pada akhirnya menganggukkan kepala dan menyetujuinya. "Baiklah."Setelah mendapatkan jawaban, Yoga pun kembali ke puncak gunung. Dia melihat ke sekeliling dengan ekspresi yang makin serius. Aura dari Pelindung Kebenaran di sekitarnya mulai terasa sangat kuat dan formasi yang sangat berbahaya juga mulai terbentuk

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1212

    Pelindung Kebenaran mempersiapkan formasi ini khusus untuk menghadapi empat keluarga besar. Sejak meninggalkan Kota Pawana, empat keluarga besar itu sudah diawasi mereka.Sosok-sosok itu terus bergerak dengan cepat di kegelapan malam. Tujuan mereka adalah untuk membunuh seluruh empat keluarga besar itu.Seiring dengan pergerakan Pelindung Kebenaran ini, sebuah formasi pun perlahan-lahan muncul. Mereka bergerak menggunakan aura Bimo sebagai pusat dan terus memperkecil jaraknya, sehingga formasinya makin solid.Pada saat yang bersamaan, Yoga yang sedang berada di puncak gunung sengaja melepaskan semua aura BimoSaat itu, tiba-tiba terdengar suara Bimo. "Mereka sudah datang."Yoga membuka matanya dan melihat ke sekeliling sambil mengernyitkan alis. Dia bisa merasakan sesuatu yang aneh. Dia pun berkata, "Sepertinya jumlah mereka cukup banyak."Bimo berkata, "Selain itu, mereka juga sudah mempersiapkan semuanya. Sepertinya kali ini mereka bertekad untuk membunuhmu."Yoga menegaskan, "Bukan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1211

    Semua orang dari empat keluarga besar tidak memiliki pilihan lain dan hanya bisa menyetujuinya karena perintah sudah disampaikan dengan jelas."Kalau semuanya sudah berkumpul, bersiaplah untuk berangkat," kata Yoga dengan tenang dan ekspresi yang datar. Dia tidak yakin apakah orang-orang dari empat keluarga besar akan bekerja dengan sepenuh hati. Namun, para manusia hantu ini pasti akan patuh karena Prajna dan yang lainnya masih berada di bawah pengaruh racun.Oleh karena itu, semua orang berangkat bersama-sama di bawah komando Yoga."Tuan Bimo nggak ikut kita berangkat?" tanya Sutrisno dengan hati-hati setelah mendekat. Dia sudah melihat ke sekeliling, tetapi tidak menemukan keberadaan Bimo.Orang-orang lainnya juga menatap Yoga karena ingin tahu jawabannya. Bagaimanapun juga, hingga saat ini, belum ada seorang pun yang pernah bertemu dengan Bimo secara langsung."Tuan Bimo sudah berangkat, kita harus segera menyusulnya," teriak Yoga dengan lantang.Semua orang merasa kecewa saat mend

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1210

    Setelah masuk, Sutrisno menelepon Yoga. Tak lama kemudian, Yoga pun datang.Sutrisno berkata, "Barangnya sudah dipersiapkan semuanya, sekarang hanya tinggal menunggu perintah dari Tuan Bimo."Yoga membalas, "Tuan Bimo bilang tunggu sebentar lagi."Sutrisno bertanya, "Tunggu? Tunggu apa?"Dia berpikir sudah di saat seperti ini, mengapa harus menunggu lagi?Yoga menjawab, "Kamu tunggu saja. Kenapa begitu terburu-buru?"Sutrisno hanya bisa menggelengkan kepala dengan tak berdaya. Dia juga tidak tahu apa lagi yang ditunggu Bimo sekarang, bukankah lebih baik langsung bergerak saja? Dengan perasaan yang enggan, dia pun menyampaikan pesan itu pada yang lainnya.Ekspresi semua orang terlihat bingung dan merasa sangat curiga. Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang sebenarnya mereka tunggu.Satu jam kemudian, akhirnya ada beberapa orang lagi yang datang.Saat melihat orang yang datang, ekspresi semua orang dari empat keluarga besar terlihat kesal dan tatapan mereka menjadi makin serius.Yang d

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1209

    Tidak ada satu pun yang boleh bertindak sewenang-wenang. Jika tidak, orang itu akan menerima sanksi dan dibunuh yang lainnya. Inilah alasannya mengapa organisasi Pelindung Kebenaran bisa bertahan selama ribuan tahun."Tuan Jordi, kamu juga nggak tahan lagi dan ingin membunuh orang itu ya?""Jangan ragu lagi. Orang ini sudah bersekongkol dengan Farel untuk mendapatkan harta karun itu, dia sudah mengkhianati kepercayaan dan kita semua.""Segera lakukan perhitungannya sekarang, selidiki masalah ini. Kita pasti bisa segera menemukan kebenarannya."Semua orang mulai mendesak dengan cemas. Mereka tahu betul harta karun itu baru bisa ditemukan jika kebenarannya terungkap."Harta karun Pil Ketenangan Jiwa ini mungkin benar-benar bisa membuat kita jadi lebih kuat dan bisa membunuh Bimo. Tapi, nggak ada tahu harta yang bisa menyatukan dunia ini sebenarnya apa, semuanya hanya bisa terus membahasnya saja. Apa kalian pernah berpikir mungkin saja ini taktik dari empat keluarga besar untuk memecah be

DMCA.com Protection Status