Yoga sontak paham apa yang terjadi. Mereka menangkap Winola. Kinerja para manusia hantu ini cepat juga. Kelak, mereka bisa mendatangkan bantuan besar."Winola berhasil ditangkap. Aku pergi dulu," ujar Yoga. Kemudian, dia langsung pergi."Oke, aku juga mau pulang dan minta uang dari Keluarga Salim," timpal Sutrisno.Keduanya berpisah. Tidak berselang lama, Yoga tiba di lokasi orang Keluarga Bramasta dan langsung bersembunyi.Terlihat banyak darah dan mayat di sini. Pasti telah terjadi pertarungan sengit. Keluarga Bramasta menderita kerugian besar, tetapi tidak menemukan makam besi hitam."Cepat lepaskan aku! Aku dari Keluarga Bramasta! Kalau berani macam-macam, akan kuhabisi kalian semua!" pekik Winola sambil menatap para manusia hantu dengan galak."Kenapa memangnya? Asal kamu tahu, kami telah membunuh orang Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma!" timpal Prajna dengan ekspresi angkuh."Apa?" Ekspresi Winola menegang. Tebersit kepanikan pada tatapannya. Ternyata Keluarga Husin dan Keluarga
Serangan Yoga kali ini sangat lambat. Bahkan sebelum tinju mendarat di wajah Prajna, Prajna telah terhempas dan berputar tiga kali di udara sebelum mendarat di tanah.Prajna menatap Yoga dengan terkejut dan berkata, "Manusia yang sangat hebat. Basis kultivasimu tinggi. Aku mengaku kalah!"Usai berbicara, Prajna langsung kabur. Sudut bibir Yoga berkedut. Dia tampak keheranan. Akting yang sangat palsu. Yoga menyuruhnya berakting bertarung, tetapi Prajna malah berakting terjatuh. Gajinya harus dipotong!Setelah Prajna pergi, Yoga datang ke hadapan Winola. Winola menatap Yoga dengan tidak percaya sambil bertanya dengan ragu, "Kamu mengalahkannya hanya dengan satu serangan?""Itu bukan urusanmu. Kita nggak punya hubungan apa-apa lagi. Cepat tinggalkan tempat ini. Suruh Keluarga Bramasta utus lebih banyak ahli bela diri. Bawa juga lebih banyak senjata ajaib dan obat langka," balas Yoga."Untuk apa?" tanya Winola."Tentu saja untuk memperkuat pasukan. Keluarga Salim, Keluarga Kusuma, dan Kelu
"Kamu kira siapa kamu? Beraninya kamu menyuruh Pak Sutrisno kemari!""Makanya! Pak Sutrisno dari Keluarga Salim! Kamu kira asetmu bisa dibandingkan dengannya?"Tatapan Yuli dan Jafar dipenuhi penghinaan. Mereka menatap Yoga dengan dingin, begitu juga para anggota Keluarga Wibowo yang berdiri di belakang. Semua orang tahu betapa berkuasanya Keluarga Salim."Ayah, Ibu, kenapa kalian begini sih? Aku putri kandung kalian. Kenapa kalian malah mau menjualku ke Pak Sutrisno?" tanya Nadya seraya terisak-isak. Wajahnya dibasahi air mata."Nadya, Ibu menyayangimu dan ingin kamu punya kehidupan yang lebih baik. Apa ini salah?" sahut Yuli yang juga meneteskan air mata.Jafar terkejut melihatnya. Sejak kapan istrinya begitu jago berakting? Mudah sekali meneteskan air matanya. Demi berbesan dengan Keluarga Salim, istrinya sampai berjerih payah seperti ini.Jafar pun diam-diam mencubit diri sendiri. Dia tidak boleh kalah. Dengan mata memerah, Jafar ikut berkata, "Nadya, Ayah cuma ingin kamu menikah d
Ada banyak perban di tubuh Sutrisno. Jelas, cederanya sangat parah."Pak Sutrisno, kamu benar-benar pria baik. Kamu sudah terluka begini, tapi masih mencari putriku. Aku sampai terharu melihatnya." Yuli menyeka air matanya sambil menangis."Ini namanya cinta sejati. Kamu dan Nadya adalah pasangan serasi. Kalian harus bersama!" ujar Jafar yang merasa sangat puas dengan tindakan Sutrisno. Itu artinya, pernikahan ini pasti akan terjadi."Hais ...." Tiba-tiba, Sutrisno menghela napas. Dia memandang ke sekeliling dengan ekspresi masam."Ada apa?" tanya Jafar segera."Aku memang rindu pada Nadya. Tapi, Keluarga Salim adalah keluarga besar. Mereka menyuruhku mendekati Winola dari Keluarga Bramasta. Sepertinya mereka ingin menjodohkanku dengan Winola. Aku ...." Sutrisno menggeleng dengan pasrah.Begitu mendengarnya, ekspresi seluruh anggota Keluarga Wibowo sontak memucat. Mereka hanya bisa termangu menatap Sutrisno. Kemuliaan yang sudah ada di depan mata ... melayang begitu saja."Pak Sutrisno
Di dalam ruang tamu."Maaf, kalian ini siapa?" tanya Winola. Dia melirik sekilas dan terkejut melihat sekelompok orang yang terlihat seperti keluarga berkumpul di sana.Jafar, Yuli, dan yang lainnya semuanya berdiri. Mereka menampilkan senyum yang sangat dibuat-buat.Bagaimanapun, Winola berasal dari salah satu dari empat keluarga besar sehingga mereka tidak berani menyinggung perasaannya."Nona Winola, kami ini keluarga Nadya dari Grup Yoga," jelas Jafar.Winola bertanya lagi, "Nadya? Ada apa kalian mencariku?"Winola segera teringat pada wanita yang pernah ada di sisi Yoga sebelumnya. Bahkan, bukan hanya satu wanita! Di sekeliling Yoga, selalu ada wanita-wanita yang sangat cantik."Kami datang ke sini untuk membicarakan satu hal. Kami merasa bahwa putri kami nggak pantas untuk Yoga.""Benar sekali! Kamu sudah memiliki perjanjian pernikahan dengan Yoga. Sungguh memalukan. Putri kami bisa-bisanya nggak tahu diri dan pacaran sama Yoga!""Kami akan segera suruh Nadya menjauh dari Yoga. K
Winola berbalik dengan angkuh dan meninggalkan ruang tamu. Keluarga Wibowo saling memandang. Mereka mencoba menebak apa yang dipikirkan oleh Winola.Pada akhirnya, Yuli tiba-tiba bertepuk tangan dengan penuh semangat. Dia berucap, "Winola pasti tertarik, makanya mau kasih Yoga kesempatan. Ayo, kita cepat balik!"Jafar bertanya, "Kamu yakin dia berpikir begitu?"Yuli menjawab, "Sebagai sesama wanita, tentu aku tahu. Cepatlah, kita harus segera bertindak!"Tak lama kemudian, mereka semua kembali ke vila. Akan tetapi, kali ini hanya ada Yoga di sana. Nadya masih tidur."Kalian datang lagi. Ada apa?" tanya Yoga dengan nada dingin.Jafar menjawab, "Yoga, ada kesempatan besar yang nggak boleh kamu lewatkan!"Yuli menambahkan, "Winola tertarik sama kamu. Dia berharap kamu bisa pergi mencarinya untuk membahas semuanya dan menikah dengannya!"Yoga terdiam dan raut wajahnya menunjukkan kebingungan. Apa maksud orang-orang ini?Yuli segera bertanya, "Kenapa masih bengong? Bukannya kalian sudah pun
Hari itu, Yoga sedang memperhatikan sebuah senjata bernama Gada Penakluk Naga dengan saksama. Gada ini adalah hadiah dari Sutrisno sebagai kompensasi. Itu memang senjata ajaib tingkat jumantara.Namun, Yoga ragu sejenak. Pasti Sutrisno punya lebih dari satu senjata ajaib tingkat jumantara. Kalau tidak, dia tidak akan setuju begitu saja.Tak lama, Yoga mulai menyerap senjata ajaib itu, memusnahkan roh senjata, dan memurnikan kekuatannya ke tubuhnya. Prosesnya berjalan lancar. Yoga dapat merasakan perubahan signifikan pada tubuhnya. Rasanya sungguh luar biasa.Baru saja selesai, ponsel Yoga berbunyi. Itu adalah panggilan dari Karina. Di ujung telepon, Karina berucap dengan nada kesal, "Yoga, aku butuh penjelasan darimu!"Yoga bertanya dengan bingung, "Penjelasan apa?""Coba lihat trending topic sekarang! Apa aku dan Nadya belum cukup untukmu?" tanya Karina.Yoga terdiam karena tidak mengerti apa yang terjadi. Setelah menutup telepon, dia segera membuka trending topic.[ Geger! Ketua Dew
Yoga membalas, "Apa aku bisa bilang bahwa aku dijebak?""Jangan-jangan Winola yang kejar kamu?" tanya Erna.Yoga menjelaskan, "Ini semua gara-gara Keluarga Wibowo. Mereka mau menjodohkan aku sama Winola supaya bisa menjalin hubungan dengan Keluarga Salim."Roselia bertanya dengan bingung, "Aneh banget. Apa hubungannya urusan mereka dengan Keluarga Salim sama kamu dan Winola?"Semua wanita itu terlihat tak percaya dan langsung masuk ke dalam rumah. Mereka siap untuk mendengar gosip lebih lanjut. Yoga tak punya pilihan selain memberi penjelasan."Nggak seru, mending kamu serius saja sekalian. Nikah dengannya!" ucap Jeje.Yoga hanya bisa diam. Roselia menambahkan, "Aku bisa cek lokasi dia sekarang. Kamu langsung temui dia.""Kalau perlu, aku bisa culik dia biar kamu bisa ambil tindakan langsung!" ucap Kamelia.Erna menimpali, "Aku setuju!"Mereka semua sibuk memberi saran konyol sambil tertawa. Keempat wanita itu sama sekali tidak sadar bahwa Yoga sudah kehabisan kata-kata."Aku keluar se