Share

Bab 1038

Penulis: Vodka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-21 18:00:00
Kedua kelompok yang dipimpin oleh Santoso dan Wesley saling menatap dengan serius. Siapa kelompok ini? Apa tujuan mereka? Kedua pertanyaan ini sama-sama melintas di benak mereka.

Setelah terdiam sejenak, keduanya mengambil keputusan yang sama, yaitu pergi dari sana. Bagaimanapun, tidak ada tanda-tanda makam di sini. Kemungkinan ini adalah informasi palsu.

Hanya saja melihat begitu banyak orang datang, Yoga jelas tidak akan membiarkan kesempatan ini lewat begitu saja.

Yoga melompat turun dari tempat persembunyiannya. Dia berucap dengan tenang, "Wah, nggak kusangka kalian juga datang!"

Santoso dan Wesley terkejut dan terlihat kebingungan. Kemudian, Yoga bertanya sambil menatap Wesley, "Kalian dari keluarga mana?"

Wesley langsung memperkenalkan diri, "Aku adalah Wesley dari Keluarga Bramasta. Siapa kamu?"

Yoga pun mengerti. Orang dari Keluarga Bramasta sudah datang. Dia tidak menanggapi Wesley dan sebaliknya bertanya pada Santoso, "Kalau kamu ...."

"Aku Santoso dari Keluarga Salim!" jawab
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1039

    "Kalau begini, sepertinya kita akan menghadapi masalah besar!" ucap Wesley. Dia langsung memerintahkan, "Segera hubungi keluarga untuk minta bantuan tambahan. Ada tanda-tanda mencurigakan di sini!""Siap!"  seru seorang murid. Dia mengangguk dan berbalik untuk pergi.Tiba-tiba, terdengar suara leher yang dipatahkan. Yoga melepaskan tangannya dengan tenang, lalu tersenyum santai sambil menatap Wesley dan yang lainnya."Kamu .... Beraninya kamu menyerang anggota Keluarga Bramasta," ucap Wesley yang terkejut.Namun, Yoga tidak memberi mereka kesempatan. Dia langsung menerjang mereka. Kilatan listrik pun berpendar.Tubuh Yoga bergerak cepat seperti bayangan hantu. Dalam sekejap, semua orang dari Keluarga Bramasta dibunuh tanpa tersisa. Setelah itu, dia mengambil gulungan formasi dari Wesley.Di sisi lain, Santoso dan anak buahnya sudah bersiap siaga. Dengan tatapan dingin, mereka mengamati Yoga."Serahkan tikus api kuno itu kepadaku," ucap Yoga yang berjalan santai ke arah mereka, seolah-o

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1040

    Larut malam, Hilda baru saja pulang dari kerja di perusahaan farmasi dan tiba di parkiran bawah tanah.Akhir-akhir ini, suasana hatinya sedang buruk karena Yoga tidak datang padahal sudah mengajaknya ke hotel. Jadi, dia mencurahkan semua waktunya untuk bekerja agar bisa melupakan kekecewaannya.Saat mendekati mobil, Hilda tiba-tiba melihat bayangan hitam di dalam mobil. Matanya langsung menunjukkan kewaspadaan. Siapa itu?Hilda sudah pernah menghadapi beberapa bahaya sebelumnya, jadi mentalnya cukup kuat dan tidak mudah panik.Dengan hati-hati, Hilda berjalan mendekati mobilnya untuk membuka pintu dan mencari tahu apa yang terjadi. Ketika pintu mobil terbuka, dia hanya menemukan boneka beruang besar di dalamnya."Huft ...." Hilda menarik napas lega. Siapa yang bercanda seperti ini?Namun begitu Hilda mengambil boneka beruang itu, tiba-tiba ada sosok gelap yang melompat keluar dan memeluknya erat. Hilda segera berseru, "Aaargghh! Tolong!""Kenapa kamu berteriak? Aku cuma mau kasih hadia

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1041

    Orang ini dulunya berasal dari dunia seni bela diri kuno, tetapi setelah itu memasuki dunia kultivator kuno."Aku akan tinggal di sini, tapi lepaskan dia!" ucap Wenny dengan suara dingin. Dia mencoba mengulur waktu sambil diam-diam memainkan ponselnya.Cahaya merah darah melintas, lalu ponsel Wenny langsung hancur berkeping-keping. Prajna berujar, "Kamu pikir bisa bermain trik denganku? Kamu ini terlalu naif. Hari ini, kalian berdua akan menjadi milikku!"Prajna makin bersemangat dan langsung menyerang. Dia merentangkan kedua tangannya seperti sepasang sayap yang siap membungkus kedua wanita itu.Saat berikutnya, sebuah batang besi memelesat cepat dan disertai petir. Itu menembus kedua sayap Prajna hingga menancap kuat di dinding."Semua penyusup dari dunia kultivator kuno sombong seperti ini?" tanya Yoga yang muncul dengan santai. Dia membawa tongkat bisbol yang baru saja ditemukannya."Siapa kamu?" tanya Prajna dengan dingin. Dia menahan rasa sakit dan berusaha melawan."Yoga, akhirn

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1042

    "Hmm? Pengaruh apa?" tanya Yoga yang kebingungan.Prajna menjawab, "Di dunia ini, ada Naga Iblis yang muncul. Dunia kultivator kuno bisa merasakannya. Banyak monster mulai gelisah. Di area terlarang, muncul kabut misterius yang nggak diketahui.""Kami para kultivator kuno yang berada dekat dengan area terlarang ikut terdampak. Ada suara di kepala kami yang memaksa kami datang ke sini untuk mencari makam!" lanjut Prajna."Rasanya seperti manusia yang haus air. Daya tariknya sangat kuat bagi kami!" jelas Prajna sambil menunjukkan ketakutan di matanya.Jadi, inilah alasan para penyusup dari dunia kultivator kuno datang ke sini. Sepertinya makam ini memang menyimpan rahasia besar.Kemudian, Yoga bertanya, "Berapa banyak dari kalian yang datang?""Hampir 1.000 orang, tapi banyak yang dihentikan dan terpaksa kabur," jawab Prajna.Yoga berucap dengan tegas, "Oke. Pergilah dari Kota Pawana dan beri tahu semua penyusup lainnya. Kalau kalian mau mencari makam, silakan saja. Tapi, kalau aku menem

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1043

    Wenny tidak tahu rencana Yoga, sehingga dia pun tidak banyak berkomentar."Kenapa kamu tahu aku sedang dalam bahaya? Apa ini namanya kontak batin?" Hilda langsung mendekati Yoga dan berusaha menggodanya."Intelku yang mendapatkan infomasinya. Alasannya datang ke sini pasti karena ada banyak tanaman obat." Yoga mendorong Hilda untuk menjauh, lalu berbalik dan pergi.Hilda menghalanginya, "Kamu nggak boleh pergi. Terakhir kalinya kamu sudah janji mau ke hotel bersamaku, tapi malah ingkar janji. Apa pun yang terjadi, kali ini kamu harus menebusnya!""Apa?" Yoga menolak, "Nggak bisa, aku belum mandi!"Hilda membalas, "Ini adalah kesempatan yang sangat bagus. Kami bisa melayanimu berduaan!"'Astaga!' umpat Yoga dalam hati.Wajah Wenny langsung merah merona dan tatapannya menjadi sangat panik. Yoga menatap mereka dengan curiga. Dalam hatinya berpikir, 'Mana mungkin ada hal sebaik ini? Tidak, aku nggak boleh begitu murahan!'Yoga membalas, "Kalau begitu, tetap saja aku harus mandi dulu.""Apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1044

    "Cepat cari keberadaan makam besi hitam!" perintah Rafi. Semua ahli Keluarga Kusuma mulai bergerak menjalankan perintahnya.Seekor trenggiling berwarna emas dengan keempat kakinya terikat rantai, perlahan-lahan bergerak maju sambil mengendus udara di sekitarnya. Namun gerakannya sangat lambat, seperti ragu-ragu.Plak!Seorang murid Keluarga Kusuma tiba-tiba mencambuknya dengan keras, sehingga membuat kulit trenggiling itu robek dan berdarah."Lebih cepat lagi!"Trenggiling itu gemetar kesakitan, lalu mempercepat pencariannya. Rafi duduk tenang di sebuah kursi, menunggu dengan santai.Sekitar 1.000 meter dari lokasi tersebut, Yoga berdiri di puncak sebuah pohon, sambil memperhatikan kejadian di depannya dengan tenang.'Bagus, kali ini akan kubasmi mereka semua!' batinnya.Sudut bibir Yoga sedikit terangkat. Dia mengeluarkan seekor serangga beracun dan menusukkan jarum ke dalamnya. Dalam waktu kurang dari tiga menit, sebuah bayangan memelesat dan mendarat di hadapan Yoga. Wajahnya menunj

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1045

    Syut! Syut! Syut!Sosok demi sosok bermunculan. Prajna membawa ratusan orang menyerbu secara bersamaan. Semua orang ini tampak buruk rupa, hampir tidak menyerupai manusia. Mereka berdiri di kedua sisi Yoga sambil memelototi anggota Keluarga Kusuma dengan ekspresi bengis."Itu manusia hantu!" seru anggota Keluarga Kusuma dengan kaget."Apa?!" Rafi juga tercengang. Melihat orang-orang berpenampilan aneh ini, dia juga merasa gugup.Yoga bertanya, "Kenapa dia manggil kalian manusia hantu?"Prajna tertawa getir dan akhirnya menjelaskan kepada Yoga. Dalam dunia kultivator kuno, ada banyak sekali kultivator lepas yang tidak bergantung pada suatu kekuasaan. Mereka hanya berlatih secara mandiri.Namun, karena keterbatasan sumber daya, kultivator lepas ini selalu diburu oleh orang lain. Demi mencari tempat yang aman, mereka terpaksa pergi ke sekitar wilayah terlarang. Di sana, selain harus menghindari binatang buas, yang paling berbahaya adalah aura misterius dari wilayah terlarang itu.Aura ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1046

    Dampak dari tinju ini membuat semua orang yang berada di lokasi sontak tercengang. Bahkan, ada banyak sekali orang yang terhempas karena imbas dari serangan ini.Semua orang tahu bahwa Rafi adalah kultivator prajurit tingkat jumantara. Para manusia hantu tidak ingin mengonfrontasinya langsung. Sebab, sudah bisa dipastikan mereka akan kalah. Jika bukan karena tergoda oleh makam besi hitam dan jaminan dari Prajna, mereka juga tidak mungkin akan ikut bergabung."Gimana hasilnya?" Prajna menjulurkan lehernya untuk memantau situasi.Para manusia hantu lainnya juga ikut merasa cemas. Jika Rafi berhasil membunuh pemuda itu dalam hitungan detik, mereka juga berniat untuk langsung kabur. Mereka masih bisa melawan anggota Keluarga Kusuma ini, tapi kalau menghadapi Rafi?Sudah pasti tidak ada peluang untuk menang.Saat debu menghilang, muncul dua buah sosok di hadapan semua orang. Yoga berdiri dengan penuh wibawa di tempatnya dengan ekspresi tenang. Sementara itu, terlihat jejak darah di sudut b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1215

    Ekspresi pria itu terlihat ganas dan satu tangannya langsung menyerang Yoga. Jari-jarinya langsung berubah menjadi cakar elang. Melihat Yoga yang saat ini sudah terkepung, mereka tahu Bimo pasti akan mati.Namun, pada detik berikutnya, Yoga tiba-tiba melepaskan aura yang sangat kuat.Boom!Yoga tiba-tiba maju dan langsung meninju cakar elang pria itu.Krak!Hanya dengan satu pukulan, Yoga berhasil menghancurkan cakar itu sepenuhnya. Bukan hanya telapak tangan, bahkan lengan pria itu juga ikut hancur."Argh!" Pria itu langsung terjatuh ke tanah dan terus merintih, lalu berguling-guling dengan tangan yang sudah cacat total.Ekspresi keempat jenderal besar di sekeliling juga terlihat terkejut. Mereka segera mundur dan takut mendekat dengan Yoga."Hanya dengan satu pukulan? Bimo tadi hanya menggunakan satu pukulan saja?""Nggak mungkin, Bimo nggak sekuat ini.""Ada yang nggak beres, dia nggak mungkin punya kekuatan seperti ini."Dalam sekejap, semua orang yang berada di tempat itu terlihat

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1214

    Yoga menyamar sebagai Bimo dan berusaha melepaskan aura yang sangat kuat. Saat ini, semua mata tertuju padanya. Mereka terkejut saat merasakan kekuatan dari Bimo, tetapi itu sebenarnya adalah Yoga."Semuanya cepat bersujud dan bersiap untuk mati," kata Yoga dengan nada yang dingin aura yang mengesankan.Setelah merasakan aura yang begitu kuat, orang-orang dari empat keluarga besar tidak bisa menahan diri mereka dan bersorak."Tuan Bimo sangat perkasa!""Tuan Bimo sangat perkasa!""Tuan Bimo sangat perkasa!"Suara-suara itu bergema di langit, menunjukkan betapa hormatnya orang-orang dari empat keluarga besar ini pada Bimo. Mereka sangat bersemangat dan ingin bertempur bersamanya. Yoga berhasil mengubah suasana di lokasi menjadi makin panas dengan kekuatannya sendiri sampai semangat bertempur mereka bangkit dan menatap musuh mereka dengan tajam.Ekspresi Yoga terlihat dingin dan menatap para Pelindung Kebenaran itu dengan tajam. Dia mengangkat tangannya perlahan-lahan dan menunjuk ke dep

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1213

    Yoga berkata, "Waktunya sudah hampir tiba, Pelindung Kebenaran itu akan datang."Prajna menjawab, "Jadi, apa yang harus kita lakukan?"Yoga menjelaskan, "Kalian hanya perlu menjaga di luar. Usahakan untuk mengepung para Pelindung Kebenaran itu, jangan biarkan mereka melarikan diri."Ekspresi Prajna terlihat terkejut dan menatap Yoga dengan bingung. Dia tersenyum pahit dan berkata dengan ragu, "Bos, kamu nggak sedang bercanda, 'kan? Apa kita sanggup bertahan?"Yoga membalas, "Aku akan berusaha sebisa mungkin agar para Pelindung Kebenaran yang ingin melarikan diri itu yang lemah atau yang sudah terluka parah."Prajna dan yang lainnya saling memandang dengan ekspresi bingung, lalu pada akhirnya menganggukkan kepala dan menyetujuinya. "Baiklah."Setelah mendapatkan jawaban, Yoga pun kembali ke puncak gunung. Dia melihat ke sekeliling dengan ekspresi yang makin serius. Aura dari Pelindung Kebenaran di sekitarnya mulai terasa sangat kuat dan formasi yang sangat berbahaya juga mulai terbentuk

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1212

    Pelindung Kebenaran mempersiapkan formasi ini khusus untuk menghadapi empat keluarga besar. Sejak meninggalkan Kota Pawana, empat keluarga besar itu sudah diawasi mereka.Sosok-sosok itu terus bergerak dengan cepat di kegelapan malam. Tujuan mereka adalah untuk membunuh seluruh empat keluarga besar itu.Seiring dengan pergerakan Pelindung Kebenaran ini, sebuah formasi pun perlahan-lahan muncul. Mereka bergerak menggunakan aura Bimo sebagai pusat dan terus memperkecil jaraknya, sehingga formasinya makin solid.Pada saat yang bersamaan, Yoga yang sedang berada di puncak gunung sengaja melepaskan semua aura BimoSaat itu, tiba-tiba terdengar suara Bimo. "Mereka sudah datang."Yoga membuka matanya dan melihat ke sekeliling sambil mengernyitkan alis. Dia bisa merasakan sesuatu yang aneh. Dia pun berkata, "Sepertinya jumlah mereka cukup banyak."Bimo berkata, "Selain itu, mereka juga sudah mempersiapkan semuanya. Sepertinya kali ini mereka bertekad untuk membunuhmu."Yoga menegaskan, "Bukan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1211

    Semua orang dari empat keluarga besar tidak memiliki pilihan lain dan hanya bisa menyetujuinya karena perintah sudah disampaikan dengan jelas."Kalau semuanya sudah berkumpul, bersiaplah untuk berangkat," kata Yoga dengan tenang dan ekspresi yang datar. Dia tidak yakin apakah orang-orang dari empat keluarga besar akan bekerja dengan sepenuh hati. Namun, para manusia hantu ini pasti akan patuh karena Prajna dan yang lainnya masih berada di bawah pengaruh racun.Oleh karena itu, semua orang berangkat bersama-sama di bawah komando Yoga."Tuan Bimo nggak ikut kita berangkat?" tanya Sutrisno dengan hati-hati setelah mendekat. Dia sudah melihat ke sekeliling, tetapi tidak menemukan keberadaan Bimo.Orang-orang lainnya juga menatap Yoga karena ingin tahu jawabannya. Bagaimanapun juga, hingga saat ini, belum ada seorang pun yang pernah bertemu dengan Bimo secara langsung."Tuan Bimo sudah berangkat, kita harus segera menyusulnya," teriak Yoga dengan lantang.Semua orang merasa kecewa saat mend

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1210

    Setelah masuk, Sutrisno menelepon Yoga. Tak lama kemudian, Yoga pun datang.Sutrisno berkata, "Barangnya sudah dipersiapkan semuanya, sekarang hanya tinggal menunggu perintah dari Tuan Bimo."Yoga membalas, "Tuan Bimo bilang tunggu sebentar lagi."Sutrisno bertanya, "Tunggu? Tunggu apa?"Dia berpikir sudah di saat seperti ini, mengapa harus menunggu lagi?Yoga menjawab, "Kamu tunggu saja. Kenapa begitu terburu-buru?"Sutrisno hanya bisa menggelengkan kepala dengan tak berdaya. Dia juga tidak tahu apa lagi yang ditunggu Bimo sekarang, bukankah lebih baik langsung bergerak saja? Dengan perasaan yang enggan, dia pun menyampaikan pesan itu pada yang lainnya.Ekspresi semua orang terlihat bingung dan merasa sangat curiga. Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang sebenarnya mereka tunggu.Satu jam kemudian, akhirnya ada beberapa orang lagi yang datang.Saat melihat orang yang datang, ekspresi semua orang dari empat keluarga besar terlihat kesal dan tatapan mereka menjadi makin serius.Yang d

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1209

    Tidak ada satu pun yang boleh bertindak sewenang-wenang. Jika tidak, orang itu akan menerima sanksi dan dibunuh yang lainnya. Inilah alasannya mengapa organisasi Pelindung Kebenaran bisa bertahan selama ribuan tahun."Tuan Jordi, kamu juga nggak tahan lagi dan ingin membunuh orang itu ya?""Jangan ragu lagi. Orang ini sudah bersekongkol dengan Farel untuk mendapatkan harta karun itu, dia sudah mengkhianati kepercayaan dan kita semua.""Segera lakukan perhitungannya sekarang, selidiki masalah ini. Kita pasti bisa segera menemukan kebenarannya."Semua orang mulai mendesak dengan cemas. Mereka tahu betul harta karun itu baru bisa ditemukan jika kebenarannya terungkap."Harta karun Pil Ketenangan Jiwa ini mungkin benar-benar bisa membuat kita jadi lebih kuat dan bisa membunuh Bimo. Tapi, nggak ada tahu harta yang bisa menyatukan dunia ini sebenarnya apa, semuanya hanya bisa terus membahasnya saja. Apa kalian pernah berpikir mungkin saja ini taktik dari empat keluarga besar untuk memecah be

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1208

    Di tengah pegunungan yang luasnya tak berujung, terdapat sebuah altar dengan beberapa api unggun yang sedang menyala dan memancarkan cahaya yang dingin. Banyak orang yang berpakaian hitam di sekeliling sedang mengucapkan kata-kata yang sulit untuk dimengerti.Tempat ini adalah markas Pelindung Kebenaran. Para petingginya berkumpul di sana dengan ekspresi yang serius dan saling memandang dengan tatapan yang sangat waspada."Aku ingin tahu, siapa yang sebenarnya sudah bekerja sama dengan Keluarga Husin sampai mereka bisa benar-benar mendapatkan harta karunnya?" kata seseorang dengan nada gembira, seolah-olah sedang merayakan sesuatu.Yang lainnya juga melihat ke sekeliling dan berbicara sambil tertawa."Benar, ini adalah kabar yang baik. Sebaiknya kita ungkapkan hal ini dan diskusikan bersama-sama.""Bagi organisasi Pelindung Kebenaran, ini adalah kesempatan yang sangat langka. Kita semua harus bekerja sama.""Kalau memang ada harta karun, ini sama saja sudah sangat berjasa bagi kita. Si

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1207

    Jeje berujar sambil terkekeh, "Hehehe. Makin kacau makin seru! Kalau kacau, itu artinya ada banyak hal menarik yang akan terjadi!"Roselia menimpali, "Tapi lihat saja situasi sekarang, padahal empat keluarga besar di dunia bela diri kuno sudah benar-benar sendirian. Mereka bahkan masih nekat mau mengejar dan memburu Pelindung Kebenaran!"Erna berucap dengan nada tenang, "Biar saja mereka melakukan apa yang mereka mau, tapi soal kerusuhan di area terlarang ini, kita tetap harus berhati-hati!"Kamelia menambahkan, "Benar, aku juga pernah dengar tentang kerusuhan area terlarang di dunia kultivator kuno. Setelah kekacauan itu, pasti akan ada ancaman besar bagi dunia bela diri kuno!"Yoga bertanya dengan penasaran, "Kak Kamelia, kenapa bisa begitu?"Kamelia menjelaskan dengan tenang, "Setiap kali terjadi kerusuhan di area terlarang, pasti akan ada beberapa makhluk berbahaya yang berhasil melarikan diri. Sayangnya, orang-orang di dunia kultivator kuno nggak akan repot-repot mengurusnya."Yog

DMCA.com Protection Status