Kedua kelompok yang dipimpin oleh Santoso dan Wesley saling menatap dengan serius. Siapa kelompok ini? Apa tujuan mereka? Kedua pertanyaan ini sama-sama melintas di benak mereka.Setelah terdiam sejenak, keduanya mengambil keputusan yang sama, yaitu pergi dari sana. Bagaimanapun, tidak ada tanda-tanda makam di sini. Kemungkinan ini adalah informasi palsu.Hanya saja melihat begitu banyak orang datang, Yoga jelas tidak akan membiarkan kesempatan ini lewat begitu saja.Yoga melompat turun dari tempat persembunyiannya. Dia berucap dengan tenang, "Wah, nggak kusangka kalian juga datang!"Santoso dan Wesley terkejut dan terlihat kebingungan. Kemudian, Yoga bertanya sambil menatap Wesley, "Kalian dari keluarga mana?"Wesley langsung memperkenalkan diri, "Aku adalah Wesley dari Keluarga Bramasta. Siapa kamu?"Yoga pun mengerti. Orang dari Keluarga Bramasta sudah datang. Dia tidak menanggapi Wesley dan sebaliknya bertanya pada Santoso, "Kalau kamu ....""Aku Santoso dari Keluarga Salim!" jawab
"Kalau begini, sepertinya kita akan menghadapi masalah besar!" ucap Wesley. Dia langsung memerintahkan, "Segera hubungi keluarga untuk minta bantuan tambahan. Ada tanda-tanda mencurigakan di sini!""Siap!" seru seorang murid. Dia mengangguk dan berbalik untuk pergi.Tiba-tiba, terdengar suara leher yang dipatahkan. Yoga melepaskan tangannya dengan tenang, lalu tersenyum santai sambil menatap Wesley dan yang lainnya."Kamu .... Beraninya kamu menyerang anggota Keluarga Bramasta," ucap Wesley yang terkejut.Namun, Yoga tidak memberi mereka kesempatan. Dia langsung menerjang mereka. Kilatan listrik pun berpendar.Tubuh Yoga bergerak cepat seperti bayangan hantu. Dalam sekejap, semua orang dari Keluarga Bramasta dibunuh tanpa tersisa. Setelah itu, dia mengambil gulungan formasi dari Wesley.Di sisi lain, Santoso dan anak buahnya sudah bersiap siaga. Dengan tatapan dingin, mereka mengamati Yoga."Serahkan tikus api kuno itu kepadaku," ucap Yoga yang berjalan santai ke arah mereka, seolah-o
Larut malam, Hilda baru saja pulang dari kerja di perusahaan farmasi dan tiba di parkiran bawah tanah.Akhir-akhir ini, suasana hatinya sedang buruk karena Yoga tidak datang padahal sudah mengajaknya ke hotel. Jadi, dia mencurahkan semua waktunya untuk bekerja agar bisa melupakan kekecewaannya.Saat mendekati mobil, Hilda tiba-tiba melihat bayangan hitam di dalam mobil. Matanya langsung menunjukkan kewaspadaan. Siapa itu?Hilda sudah pernah menghadapi beberapa bahaya sebelumnya, jadi mentalnya cukup kuat dan tidak mudah panik.Dengan hati-hati, Hilda berjalan mendekati mobilnya untuk membuka pintu dan mencari tahu apa yang terjadi. Ketika pintu mobil terbuka, dia hanya menemukan boneka beruang besar di dalamnya."Huft ...." Hilda menarik napas lega. Siapa yang bercanda seperti ini?Namun begitu Hilda mengambil boneka beruang itu, tiba-tiba ada sosok gelap yang melompat keluar dan memeluknya erat. Hilda segera berseru, "Aaargghh! Tolong!""Kenapa kamu berteriak? Aku cuma mau kasih hadia
Orang ini dulunya berasal dari dunia seni bela diri kuno, tetapi setelah itu memasuki dunia kultivator kuno."Aku akan tinggal di sini, tapi lepaskan dia!" ucap Wenny dengan suara dingin. Dia mencoba mengulur waktu sambil diam-diam memainkan ponselnya.Cahaya merah darah melintas, lalu ponsel Wenny langsung hancur berkeping-keping. Prajna berujar, "Kamu pikir bisa bermain trik denganku? Kamu ini terlalu naif. Hari ini, kalian berdua akan menjadi milikku!"Prajna makin bersemangat dan langsung menyerang. Dia merentangkan kedua tangannya seperti sepasang sayap yang siap membungkus kedua wanita itu.Saat berikutnya, sebuah batang besi memelesat cepat dan disertai petir. Itu menembus kedua sayap Prajna hingga menancap kuat di dinding."Semua penyusup dari dunia kultivator kuno sombong seperti ini?" tanya Yoga yang muncul dengan santai. Dia membawa tongkat bisbol yang baru saja ditemukannya."Siapa kamu?" tanya Prajna dengan dingin. Dia menahan rasa sakit dan berusaha melawan."Yoga, akhirn
"Hmm? Pengaruh apa?" tanya Yoga yang kebingungan.Prajna menjawab, "Di dunia ini, ada Naga Iblis yang muncul. Dunia kultivator kuno bisa merasakannya. Banyak monster mulai gelisah. Di area terlarang, muncul kabut misterius yang nggak diketahui.""Kami para kultivator kuno yang berada dekat dengan area terlarang ikut terdampak. Ada suara di kepala kami yang memaksa kami datang ke sini untuk mencari makam!" lanjut Prajna."Rasanya seperti manusia yang haus air. Daya tariknya sangat kuat bagi kami!" jelas Prajna sambil menunjukkan ketakutan di matanya.Jadi, inilah alasan para penyusup dari dunia kultivator kuno datang ke sini. Sepertinya makam ini memang menyimpan rahasia besar.Kemudian, Yoga bertanya, "Berapa banyak dari kalian yang datang?""Hampir 1.000 orang, tapi banyak yang dihentikan dan terpaksa kabur," jawab Prajna.Yoga berucap dengan tegas, "Oke. Pergilah dari Kota Pawana dan beri tahu semua penyusup lainnya. Kalau kalian mau mencari makam, silakan saja. Tapi, kalau aku menem
Wenny tidak tahu rencana Yoga, sehingga dia pun tidak banyak berkomentar."Kenapa kamu tahu aku sedang dalam bahaya? Apa ini namanya kontak batin?" Hilda langsung mendekati Yoga dan berusaha menggodanya."Intelku yang mendapatkan infomasinya. Alasannya datang ke sini pasti karena ada banyak tanaman obat." Yoga mendorong Hilda untuk menjauh, lalu berbalik dan pergi.Hilda menghalanginya, "Kamu nggak boleh pergi. Terakhir kalinya kamu sudah janji mau ke hotel bersamaku, tapi malah ingkar janji. Apa pun yang terjadi, kali ini kamu harus menebusnya!""Apa?" Yoga menolak, "Nggak bisa, aku belum mandi!"Hilda membalas, "Ini adalah kesempatan yang sangat bagus. Kami bisa melayanimu berduaan!"'Astaga!' umpat Yoga dalam hati.Wajah Wenny langsung merah merona dan tatapannya menjadi sangat panik. Yoga menatap mereka dengan curiga. Dalam hatinya berpikir, 'Mana mungkin ada hal sebaik ini? Tidak, aku nggak boleh begitu murahan!'Yoga membalas, "Kalau begitu, tetap saja aku harus mandi dulu.""Apa
"Cepat cari keberadaan makam besi hitam!" perintah Rafi. Semua ahli Keluarga Kusuma mulai bergerak menjalankan perintahnya.Seekor trenggiling berwarna emas dengan keempat kakinya terikat rantai, perlahan-lahan bergerak maju sambil mengendus udara di sekitarnya. Namun gerakannya sangat lambat, seperti ragu-ragu.Plak!Seorang murid Keluarga Kusuma tiba-tiba mencambuknya dengan keras, sehingga membuat kulit trenggiling itu robek dan berdarah."Lebih cepat lagi!"Trenggiling itu gemetar kesakitan, lalu mempercepat pencariannya. Rafi duduk tenang di sebuah kursi, menunggu dengan santai.Sekitar 1.000 meter dari lokasi tersebut, Yoga berdiri di puncak sebuah pohon, sambil memperhatikan kejadian di depannya dengan tenang.'Bagus, kali ini akan kubasmi mereka semua!' batinnya.Sudut bibir Yoga sedikit terangkat. Dia mengeluarkan seekor serangga beracun dan menusukkan jarum ke dalamnya. Dalam waktu kurang dari tiga menit, sebuah bayangan memelesat dan mendarat di hadapan Yoga. Wajahnya menunj
Syut! Syut! Syut!Sosok demi sosok bermunculan. Prajna membawa ratusan orang menyerbu secara bersamaan. Semua orang ini tampak buruk rupa, hampir tidak menyerupai manusia. Mereka berdiri di kedua sisi Yoga sambil memelototi anggota Keluarga Kusuma dengan ekspresi bengis."Itu manusia hantu!" seru anggota Keluarga Kusuma dengan kaget."Apa?!" Rafi juga tercengang. Melihat orang-orang berpenampilan aneh ini, dia juga merasa gugup.Yoga bertanya, "Kenapa dia manggil kalian manusia hantu?"Prajna tertawa getir dan akhirnya menjelaskan kepada Yoga. Dalam dunia kultivator kuno, ada banyak sekali kultivator lepas yang tidak bergantung pada suatu kekuasaan. Mereka hanya berlatih secara mandiri.Namun, karena keterbatasan sumber daya, kultivator lepas ini selalu diburu oleh orang lain. Demi mencari tempat yang aman, mereka terpaksa pergi ke sekitar wilayah terlarang. Di sana, selain harus menghindari binatang buas, yang paling berbahaya adalah aura misterius dari wilayah terlarang itu.Aura ini