Share

Bab 1027

Penulis: Vodka
Lahan itu akhirnya diambil alih oleh negara untuk digunakan dalam penelitian arkeologi. Grup Yoga hanya mendapatkan uang kompensasi sebagai gantinya.

Berhubung rencananya berhasil, Rafi merasa sangat puas dan segera mengumpulkan empat keluarga besar.

Rafi dan Farel tak sabar lagi untuk segera bertindak, sementara Winola dan Sutrisno terpaksa ikut karena diseret oleh mereka.

Sesampainya di Grup Yoga, mereka menunggu di lobi. Yoga duduk dengan ekspresi suram. Dia menatap semua orang dengan dingin.

"Selamat ya. Lahan yang selama ini kamu dambakan, akhirnya lepas dari tanganmu!" ucap Rafi sambil tersenyum sinis.

"Melihat ekspresimu seperti itu, aku sangat senang. Putraku di surga pasti juga ikut tertawa!" ucap Farel dengan penuh kegembiraan.

Winola hanya diam dengan ekspresi dingin, sementara Sutrisno ikut mengejek dengan kompak, "Hmph! Kalau memang bukan milikmu, kamu nggak akan bisa mendapatkannya walaupun berusaha keras!"

Yoga tak kuasa tersenyum. Dia membalas, "Kalau aku saja nggak bis
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1028

    Setelah bangun keesokan harinya, Yoga kembali mendapat telepon dari Ayu. "Ada kejadian gawat! Cepat datang!"Tanpa perlu dijelaskan sekalipun, Yoga sudah tahu pasti telah terjadi sesuatu pada tanah itu. Yoga segera mengendarai mobilnya dengan cepat. Dalam hatinya berpikir bahwa akhirnya dia bisa mengetahui apa yang sedang dirahasiakan oleh Rafi.Saat tiba di lokasi, tempat itu sudah dikerumuni banyak orang. Selain Ayu, Karina, dan beberapa orang dari perusahaan, juga ada banyak sekali wartawan dari berbagai media. Kerumunan itu dibatasi oleh garis polisi.Lampu kilat kamera menyala di mana-mana dan suara keramaian memenuhi udara. Beberapa orang yang mengenakan pakaian pelindung, kemungkinan arkeolog, tampak sibuk mencari sesuatu di lahan tersebut.Yoga merasa ada sesuatu yang tidak beres. Tiba-tiba, dia menyadari sesuatu. Lubang-lubang yang kemarin sudah digali di tanah itu, semuanya sudah ditutup kembali hari ini?"Ibu, apa yang terjadi?" tanya Yoga buru-buru."Haeh!" Ayu menghela nap

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1029

    Ayu tidak bisa percaya. Analisis video ini dilakukan frame per frame. Jadi, kalau ada masalah apa pun, bisa langsung ketahuan."Aku akan ke sana malam ini untuk melihatnya langsung!" ucap Yoga.Di sisi lain."Huh, gali saja terus! Mereka sekarang pasti sudah hampir gila, 'kan?" Melihat laporan dari wartawan, Rafi merasa semakin angkuh. Di sampingnya, ketiga anggota keluarga besar lainnya juga ikut tercengang."Apa yang kamu lakukan sebenarnya?" tanya Sutrisno."Daripada menanyakan apa yang telah kulakukan, lebih tepatnya bilang tanah ini menyimpan rahasia yang nggak diketahui orang!" balas Rafi sambil tersenyum misterius. Jika bukan karena kebetulan melihat rahasia ini di buku kuno, mungkin tidak akan ada yang pernah tahu apa yang terjadi di tanah itu."Bisa jelaskan apa yang terjadi nggak?" tanya Farel dengan penasaran.Hanya saja, Rafi sama sekali tidak menggubrisnya. Dia hanya tertawa terbahak-bahak. Farel dan beberapa orang lainnya tampak kesal, tetapi tidak bisa berbuat apa pun.

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1030

    "Kamu nggak lagi bercanda, 'kan?" gumam Yoga."Nggak, benaran kok!" jawab Bimo dengan yakin."Hm?" Yoga merasa agak ragu-ragu. "Kenapa rasanya kamu bersemangat sekali?"Bimo menjawab, "Kamu juga seharusnya bersemangat. Hewan penjaganya itu adalah seekor monster kuno yang sangat kuat. Kalau bisa serap kekuatannya, pasti akan sangat menguntungkan bagimu."Yoga membalas, "Jangan bahas aku, kamu juga pasti bisa menyerapnya dan menambah kekuatan jiwamu, lalu mencoba untuk menguasai tubuhku. Kamu kira aku nggak tahu rencanamu ini?"Bimo tertawa canggung, tetapi dalam hatinya mulai mengumpat, 'Bocah sialan ini waspada sekali. Nggak bisa dikibuli!'"Tapi, kalau bisa hancurkan formasi ini, kita pasti bisa membuat Rafi kesal! Kalau aku nggak bisa mendapatkannya, dia juga nggak akan bisa! Lebih baik dijadikan milik umum, biar nggak ada yang bisa memilikinya. Itu baru memuaskan!" Yoga terkekeh-kekeh menunjukkan sifat liciknya.Jika tidak bisa mendapatkan kesempatan, Rafi pasti akan kalang kabut!"

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1031

    "Groar ...." Sebuah suara yang menyerupai raungan naga terdengar dari bawah tanah dan menggema hingga ke langit. Dalam sekejap, Yoga dan Bimo terpana oleh suara tersebut. Seluruh tanah juga ikut bergetar."Apa ini?" Yoga terkejut."Sepertinya hewan pelindung. Dari suaranya saja sudah bisa dipastikan sangat kuat!" Mata Bimo berbinar-binar dengan semakin bersemangat. Namun pada saat bersamaan, sebuah aura kuat tiba-tiba meledak. Aura ini setara dengan kultivator jenderal tingkat jumantara."Gawat! Monster ini terlalu kuat, kita mundur dulu!" ucap Bimo mengingatkan. Yoga juga tahu bahwa bertarung tanpa persiapan adalah ide buruk, jadi dia segera mundur. Begitu dia meninggalkan area itu, suara raungan naga tiba-tiba berhenti."Sialan!" Yoga menyeka keringatnya, lalu berkata, "Kamu nggak punya cara untuk menghadapi hewan pelindung itu?""Kalau diriku yang dulu pasti bisa menghabisi monster itu dengan mudah!" ujar Bimo dengan bangga."Omong kosong! Diriku yang setahun kemudian juga bisa meng

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1032

    "Hahaha!" Rafi beserta Farel dan yang lainnya langsung tertawa terbahak-bahak. Winola dan Sutrisno merasa malu.Jelas sekali bahwa tanah ini direbut dari tangan Yoga, siapa pun yang berpikir jernih pasti akan menyadarinya. Mana mungkin masih ada yang percaya bahwa ada makam di bawah tanah ini?"Sekarang aku bahkan merasa, kau nggak pantas jadi musuhku lagi!" Farel terus mengejek dengan senyum sinis."Sepertinya kamu bisa hidup sampai sekarang cuma sekadar beruntung saja!" Rafi memicingkan kedua matanya dengan niat membunuh yang berbinar."Oh ya?" Yoga tidak menjelaskan lagi, melainkan hanya tersenyum sinis. Dia menunggu untuk menyaksikan mereka dipermalukan.Rafi berkata, "Sejujurnya saja, di bawah ini ada formasi. Jadi, tanah ini nggak mungkin bisa dirusak. Setelah beberapa lama lagi, tim arkeolog pasti akan menyerah!"Farel menimpali, "Kami sudah mendirikan perusahaan masing-masing. Tiba saatnya nanti, bisa langsung ikut pelelangan saja. Kamu mau bersaing sama kekayaan keluarga kulti

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1033

    Yoga juga merasa agak kaget sambil mengerutkan alis. Bukankah di bawah sana adalah makam? Kenapa jadi besi hitam?Yoga bertanya, "Mana makam yang kamu bilang? Mana monster pelindungnya?"Bimo membalas, "Cepat ambil besi hitam ini. Biar aku buatkan artefak dan membuatmu tak terkalahkan!""Nggak usah mengalihkan pembicaraan. Kutanya, mana makam dan monster pelindungnya?" Perubahan yang mendadak ini juga membuat Yoga bingung."Kapten, logam ini sepertinya logam langka. Sementara ini kita belum temukan kandungannya, harus dikirim ke departemen khusus!" ujar seorang arkeolog sambil membawa data itu ke tangan Mateo."Logam langka? Apa itu?" Mateo melihat data itu dengan bingung. Namun, dalam hatinya merasa sangat antusias. Jika mereka berhasil menemukan logam langka, kedatangan mereka kali ini tidak sia-sia!Tiba-tiba ...."Gawat!" Salah seorang arkeolog berlari mendekatinya dengan kaget. "Kapten, di bawah sini ada tanda-tanda kehidupan. Gelombangnya kuat sekali, bahkan kekuatannya juga sema

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1034

    "Serap kepalamu!" Yoga memakinya, "Kondisinya sudah segawat ini, kamu bisa serius sedikit nggak?"Bimo berseru, "Itu naga iblis, lho! Bernutrisi sekali!""Persetan! Lihat makam itu! Itu besi hitam!" teriak Yoga.Bimo terdiam.Di langit, sebuah makam berwarna hitam legam dibawa oleh naga iblis terbang ke kejauhan. Makam itu terbuat dari besi hitam dan ukurannya sebesar gunung. Yoga segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon.Sekte Hagisana, web gelap, dan beberapa organisasi lainnya semuanya dikerahkan untuk melakukan penyelidikan. Dia bahkan meminta beberapa kakak seniornya untuk membantu dalam penyelidikan ini. Yoga benar-benar sibuk.Orang-orang di sekitarnya yang menyaksikan kejadian ini, ketakutan sampai tubuh mereka lemas, beberapa orang bahkan sampai pingsan."Ini ... mustahil!"Sementara itu, Rafi dan yang lainnya hanya bisa memandang ke arah makam yang menjauh dengan bengong. Mendengar suara mereka, Yoga berjalan mendekat."Sudah kubilang, di bawah tanah ini ada makam. Kamu be

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1035

    Masalah ini tersebar dengan cepat di Kota Pawana. Seluruh Daruna gempar, termasuk luar negeri. Seluruh dunia sangat penasaran dengan apa yang terjadi. Bahkan, orang di luar negeri mengutarakan pendapat mereka dan mendapat banyak dukungan.[ Dilihat dari bentuk naga ini, ini seharusnya milik negara kita. Harta karun di bawahnya juga mungkin milik kita. ]Unggahan ini mendapat banyak dukungan. Ada yang mengatakan akan memasuki Daruna untuk merampok barang yang seharusnya milik mereka. Banyak juga kelompok di luar negeri yang mengincarnya.Namun, mereka tidak tahu makam itu terbuat dari besi hitam. Untungnya, penjagaan Daruna sangat ketat. Tidak ada yang bisa menerobos masuk.Yoga mendapat banyak informasi. Selain kelompok luar negeri yang dicegat masuk, ada juga Naga Iblis yang terbang ke mana-mana dengan membawa makam bawah tanah.Kecepatan Naga Iblis sangat tinggi. Daya serangnya bahkan lebih hebat lagi. Hampir semua orang dan pesawat yang mendekatinya terbunuh seketika. Banyak yang me

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1305

    Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1304

    "Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1303

    "Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1302

    "Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1301

    Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1300

    "Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1299

    "Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1298

    Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1297

    Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status