Setelah bangun keesokan harinya, Yoga kembali mendapat telepon dari Ayu. "Ada kejadian gawat! Cepat datang!"Tanpa perlu dijelaskan sekalipun, Yoga sudah tahu pasti telah terjadi sesuatu pada tanah itu. Yoga segera mengendarai mobilnya dengan cepat. Dalam hatinya berpikir bahwa akhirnya dia bisa mengetahui apa yang sedang dirahasiakan oleh Rafi.Saat tiba di lokasi, tempat itu sudah dikerumuni banyak orang. Selain Ayu, Karina, dan beberapa orang dari perusahaan, juga ada banyak sekali wartawan dari berbagai media. Kerumunan itu dibatasi oleh garis polisi.Lampu kilat kamera menyala di mana-mana dan suara keramaian memenuhi udara. Beberapa orang yang mengenakan pakaian pelindung, kemungkinan arkeolog, tampak sibuk mencari sesuatu di lahan tersebut.Yoga merasa ada sesuatu yang tidak beres. Tiba-tiba, dia menyadari sesuatu. Lubang-lubang yang kemarin sudah digali di tanah itu, semuanya sudah ditutup kembali hari ini?"Ibu, apa yang terjadi?" tanya Yoga buru-buru."Haeh!" Ayu menghela nap
Ayu tidak bisa percaya. Analisis video ini dilakukan frame per frame. Jadi, kalau ada masalah apa pun, bisa langsung ketahuan."Aku akan ke sana malam ini untuk melihatnya langsung!" ucap Yoga.Di sisi lain."Huh, gali saja terus! Mereka sekarang pasti sudah hampir gila, 'kan?" Melihat laporan dari wartawan, Rafi merasa semakin angkuh. Di sampingnya, ketiga anggota keluarga besar lainnya juga ikut tercengang."Apa yang kamu lakukan sebenarnya?" tanya Sutrisno."Daripada menanyakan apa yang telah kulakukan, lebih tepatnya bilang tanah ini menyimpan rahasia yang nggak diketahui orang!" balas Rafi sambil tersenyum misterius. Jika bukan karena kebetulan melihat rahasia ini di buku kuno, mungkin tidak akan ada yang pernah tahu apa yang terjadi di tanah itu."Bisa jelaskan apa yang terjadi nggak?" tanya Farel dengan penasaran.Hanya saja, Rafi sama sekali tidak menggubrisnya. Dia hanya tertawa terbahak-bahak. Farel dan beberapa orang lainnya tampak kesal, tetapi tidak bisa berbuat apa pun.
"Kamu nggak lagi bercanda, 'kan?" gumam Yoga."Nggak, benaran kok!" jawab Bimo dengan yakin."Hm?" Yoga merasa agak ragu-ragu. "Kenapa rasanya kamu bersemangat sekali?"Bimo menjawab, "Kamu juga seharusnya bersemangat. Hewan penjaganya itu adalah seekor monster kuno yang sangat kuat. Kalau bisa serap kekuatannya, pasti akan sangat menguntungkan bagimu."Yoga membalas, "Jangan bahas aku, kamu juga pasti bisa menyerapnya dan menambah kekuatan jiwamu, lalu mencoba untuk menguasai tubuhku. Kamu kira aku nggak tahu rencanamu ini?"Bimo tertawa canggung, tetapi dalam hatinya mulai mengumpat, 'Bocah sialan ini waspada sekali. Nggak bisa dikibuli!'"Tapi, kalau bisa hancurkan formasi ini, kita pasti bisa membuat Rafi kesal! Kalau aku nggak bisa mendapatkannya, dia juga nggak akan bisa! Lebih baik dijadikan milik umum, biar nggak ada yang bisa memilikinya. Itu baru memuaskan!" Yoga terkekeh-kekeh menunjukkan sifat liciknya.Jika tidak bisa mendapatkan kesempatan, Rafi pasti akan kalang kabut!"
"Groar ...." Sebuah suara yang menyerupai raungan naga terdengar dari bawah tanah dan menggema hingga ke langit. Dalam sekejap, Yoga dan Bimo terpana oleh suara tersebut. Seluruh tanah juga ikut bergetar."Apa ini?" Yoga terkejut."Sepertinya hewan pelindung. Dari suaranya saja sudah bisa dipastikan sangat kuat!" Mata Bimo berbinar-binar dengan semakin bersemangat. Namun pada saat bersamaan, sebuah aura kuat tiba-tiba meledak. Aura ini setara dengan kultivator jenderal tingkat jumantara."Gawat! Monster ini terlalu kuat, kita mundur dulu!" ucap Bimo mengingatkan. Yoga juga tahu bahwa bertarung tanpa persiapan adalah ide buruk, jadi dia segera mundur. Begitu dia meninggalkan area itu, suara raungan naga tiba-tiba berhenti."Sialan!" Yoga menyeka keringatnya, lalu berkata, "Kamu nggak punya cara untuk menghadapi hewan pelindung itu?""Kalau diriku yang dulu pasti bisa menghabisi monster itu dengan mudah!" ujar Bimo dengan bangga."Omong kosong! Diriku yang setahun kemudian juga bisa meng
"Hahaha!" Rafi beserta Farel dan yang lainnya langsung tertawa terbahak-bahak. Winola dan Sutrisno merasa malu.Jelas sekali bahwa tanah ini direbut dari tangan Yoga, siapa pun yang berpikir jernih pasti akan menyadarinya. Mana mungkin masih ada yang percaya bahwa ada makam di bawah tanah ini?"Sekarang aku bahkan merasa, kau nggak pantas jadi musuhku lagi!" Farel terus mengejek dengan senyum sinis."Sepertinya kamu bisa hidup sampai sekarang cuma sekadar beruntung saja!" Rafi memicingkan kedua matanya dengan niat membunuh yang berbinar."Oh ya?" Yoga tidak menjelaskan lagi, melainkan hanya tersenyum sinis. Dia menunggu untuk menyaksikan mereka dipermalukan.Rafi berkata, "Sejujurnya saja, di bawah ini ada formasi. Jadi, tanah ini nggak mungkin bisa dirusak. Setelah beberapa lama lagi, tim arkeolog pasti akan menyerah!"Farel menimpali, "Kami sudah mendirikan perusahaan masing-masing. Tiba saatnya nanti, bisa langsung ikut pelelangan saja. Kamu mau bersaing sama kekayaan keluarga kulti
Yoga juga merasa agak kaget sambil mengerutkan alis. Bukankah di bawah sana adalah makam? Kenapa jadi besi hitam?Yoga bertanya, "Mana makam yang kamu bilang? Mana monster pelindungnya?"Bimo membalas, "Cepat ambil besi hitam ini. Biar aku buatkan artefak dan membuatmu tak terkalahkan!""Nggak usah mengalihkan pembicaraan. Kutanya, mana makam dan monster pelindungnya?" Perubahan yang mendadak ini juga membuat Yoga bingung."Kapten, logam ini sepertinya logam langka. Sementara ini kita belum temukan kandungannya, harus dikirim ke departemen khusus!" ujar seorang arkeolog sambil membawa data itu ke tangan Mateo."Logam langka? Apa itu?" Mateo melihat data itu dengan bingung. Namun, dalam hatinya merasa sangat antusias. Jika mereka berhasil menemukan logam langka, kedatangan mereka kali ini tidak sia-sia!Tiba-tiba ...."Gawat!" Salah seorang arkeolog berlari mendekatinya dengan kaget. "Kapten, di bawah sini ada tanda-tanda kehidupan. Gelombangnya kuat sekali, bahkan kekuatannya juga sema
"Serap kepalamu!" Yoga memakinya, "Kondisinya sudah segawat ini, kamu bisa serius sedikit nggak?"Bimo berseru, "Itu naga iblis, lho! Bernutrisi sekali!""Persetan! Lihat makam itu! Itu besi hitam!" teriak Yoga.Bimo terdiam.Di langit, sebuah makam berwarna hitam legam dibawa oleh naga iblis terbang ke kejauhan. Makam itu terbuat dari besi hitam dan ukurannya sebesar gunung. Yoga segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon.Sekte Hagisana, web gelap, dan beberapa organisasi lainnya semuanya dikerahkan untuk melakukan penyelidikan. Dia bahkan meminta beberapa kakak seniornya untuk membantu dalam penyelidikan ini. Yoga benar-benar sibuk.Orang-orang di sekitarnya yang menyaksikan kejadian ini, ketakutan sampai tubuh mereka lemas, beberapa orang bahkan sampai pingsan."Ini ... mustahil!"Sementara itu, Rafi dan yang lainnya hanya bisa memandang ke arah makam yang menjauh dengan bengong. Mendengar suara mereka, Yoga berjalan mendekat."Sudah kubilang, di bawah tanah ini ada makam. Kamu be
Masalah ini tersebar dengan cepat di Kota Pawana. Seluruh Daruna gempar, termasuk luar negeri. Seluruh dunia sangat penasaran dengan apa yang terjadi. Bahkan, orang di luar negeri mengutarakan pendapat mereka dan mendapat banyak dukungan.[ Dilihat dari bentuk naga ini, ini seharusnya milik negara kita. Harta karun di bawahnya juga mungkin milik kita. ]Unggahan ini mendapat banyak dukungan. Ada yang mengatakan akan memasuki Daruna untuk merampok barang yang seharusnya milik mereka. Banyak juga kelompok di luar negeri yang mengincarnya.Namun, mereka tidak tahu makam itu terbuat dari besi hitam. Untungnya, penjagaan Daruna sangat ketat. Tidak ada yang bisa menerobos masuk.Yoga mendapat banyak informasi. Selain kelompok luar negeri yang dicegat masuk, ada juga Naga Iblis yang terbang ke mana-mana dengan membawa makam bawah tanah.Kecepatan Naga Iblis sangat tinggi. Daya serangnya bahkan lebih hebat lagi. Hampir semua orang dan pesawat yang mendekatinya terbunuh seketika. Banyak yang me