Masalah ini tersebar dengan cepat di Kota Pawana. Seluruh Daruna gempar, termasuk luar negeri. Seluruh dunia sangat penasaran dengan apa yang terjadi. Bahkan, orang di luar negeri mengutarakan pendapat mereka dan mendapat banyak dukungan.[ Dilihat dari bentuk naga ini, ini seharusnya milik negara kita. Harta karun di bawahnya juga mungkin milik kita. ]Unggahan ini mendapat banyak dukungan. Ada yang mengatakan akan memasuki Daruna untuk merampok barang yang seharusnya milik mereka. Banyak juga kelompok di luar negeri yang mengincarnya.Namun, mereka tidak tahu makam itu terbuat dari besi hitam. Untungnya, penjagaan Daruna sangat ketat. Tidak ada yang bisa menerobos masuk.Yoga mendapat banyak informasi. Selain kelompok luar negeri yang dicegat masuk, ada juga Naga Iblis yang terbang ke mana-mana dengan membawa makam bawah tanah.Kecepatan Naga Iblis sangat tinggi. Daya serangnya bahkan lebih hebat lagi. Hampir semua orang dan pesawat yang mendekatinya terbunuh seketika. Banyak yang me
Di wilayah Daruna, berbagai kekuatan besar mulai menyelidiki keberadaan makam misterius. Sejak Naga Iblis membawa makam tersebut pergi, jejaknya benar-benar hilang tanpa bekas. Bahkan, Yoga pun tidak memiliki petunjuk apa pun mengenai keberadaannya.Saat menerima laporan dari Organisasi Naga dan web gelap, Yoga merenung. Semua upaya pelacakan gagal total. Naga itu seakan menghilang begitu saja di udara, tanpa meninggalkan jejak sedikit pun."Aneh. Kenapa nggak ada petunjuk sama sekali?" gumam Yoga yang kebingungan.Suara sombong dari Bimo terdengar di benaknya. "Naga Iblis punya kemampuan khusus yang bisa menghalangi semua alat pelacakan kalian. Kamu pikir ia akan mudah ditemukan?"Yoga bertanya, "Kalau begitu, gimana empat keluarga besar di dunia kultivator kuno bisa menemukannya?"Bimo menjawab dengan nada merendahkan, "Menghadapi iblis sudah menjadi hal biasa bagi mereka. Mereka pasti punya cara untuk mengatasinya."Mata Yoga langsung membelalak. Dia bertanya, "Jadi, maksudnya aku t
Apakah ini strategi untuk menjebak musuh? Sebagai rekan Yoga, Sutrisno merasa bahwa dirinya harus memberikan kontribusi."Kak Santoso, kalau Yoga sudah menemukan lokasinya, kenapa kita nggak segera menyusul ke sana?" tanya Sutrisno.Di hadapannya, ada seorang pemuda bernama Santoso. Dia adalah keturunan langsung dari Keluarga Salim, tidak seperti Sutrisno yang hanya anak di luar nikah.Meskipun statusnya tidak terlalu tinggi di Keluarga Salim, Santoso jelas memiliki posisi yang lebih baik daripada Sutrisno."Aku juga pernah dengar tentang Yoga. Dia bunuh anak haram Keluarga Kusuma dan juga Harsha dari Keluarga Husin, padahal mereka adalah kerabatnya sendiri!" ucap Santoso dengan nada dingin.Kekejaman Yoga telah menjadi topik perbincangan di dunia kultivator kuno. Bagaimanapun, dia memiliki hubungan dengan dua keluarga besar di dunia tersebut."Benar, dia sangat sombong dan arogan. Setelah menemukan lokasi makam, dia malah mempublikasikannya secara terang-terangan. Ayo, cepat bunuh dia
Kedua kelompok yang dipimpin oleh Santoso dan Wesley saling menatap dengan serius. Siapa kelompok ini? Apa tujuan mereka? Kedua pertanyaan ini sama-sama melintas di benak mereka.Setelah terdiam sejenak, keduanya mengambil keputusan yang sama, yaitu pergi dari sana. Bagaimanapun, tidak ada tanda-tanda makam di sini. Kemungkinan ini adalah informasi palsu.Hanya saja melihat begitu banyak orang datang, Yoga jelas tidak akan membiarkan kesempatan ini lewat begitu saja.Yoga melompat turun dari tempat persembunyiannya. Dia berucap dengan tenang, "Wah, nggak kusangka kalian juga datang!"Santoso dan Wesley terkejut dan terlihat kebingungan. Kemudian, Yoga bertanya sambil menatap Wesley, "Kalian dari keluarga mana?"Wesley langsung memperkenalkan diri, "Aku adalah Wesley dari Keluarga Bramasta. Siapa kamu?"Yoga pun mengerti. Orang dari Keluarga Bramasta sudah datang. Dia tidak menanggapi Wesley dan sebaliknya bertanya pada Santoso, "Kalau kamu ....""Aku Santoso dari Keluarga Salim!" jawab
"Kalau begini, sepertinya kita akan menghadapi masalah besar!" ucap Wesley. Dia langsung memerintahkan, "Segera hubungi keluarga untuk minta bantuan tambahan. Ada tanda-tanda mencurigakan di sini!""Siap!" seru seorang murid. Dia mengangguk dan berbalik untuk pergi.Tiba-tiba, terdengar suara leher yang dipatahkan. Yoga melepaskan tangannya dengan tenang, lalu tersenyum santai sambil menatap Wesley dan yang lainnya."Kamu .... Beraninya kamu menyerang anggota Keluarga Bramasta," ucap Wesley yang terkejut.Namun, Yoga tidak memberi mereka kesempatan. Dia langsung menerjang mereka. Kilatan listrik pun berpendar.Tubuh Yoga bergerak cepat seperti bayangan hantu. Dalam sekejap, semua orang dari Keluarga Bramasta dibunuh tanpa tersisa. Setelah itu, dia mengambil gulungan formasi dari Wesley.Di sisi lain, Santoso dan anak buahnya sudah bersiap siaga. Dengan tatapan dingin, mereka mengamati Yoga."Serahkan tikus api kuno itu kepadaku," ucap Yoga yang berjalan santai ke arah mereka, seolah-o
Larut malam, Hilda baru saja pulang dari kerja di perusahaan farmasi dan tiba di parkiran bawah tanah.Akhir-akhir ini, suasana hatinya sedang buruk karena Yoga tidak datang padahal sudah mengajaknya ke hotel. Jadi, dia mencurahkan semua waktunya untuk bekerja agar bisa melupakan kekecewaannya.Saat mendekati mobil, Hilda tiba-tiba melihat bayangan hitam di dalam mobil. Matanya langsung menunjukkan kewaspadaan. Siapa itu?Hilda sudah pernah menghadapi beberapa bahaya sebelumnya, jadi mentalnya cukup kuat dan tidak mudah panik.Dengan hati-hati, Hilda berjalan mendekati mobilnya untuk membuka pintu dan mencari tahu apa yang terjadi. Ketika pintu mobil terbuka, dia hanya menemukan boneka beruang besar di dalamnya."Huft ...." Hilda menarik napas lega. Siapa yang bercanda seperti ini?Namun begitu Hilda mengambil boneka beruang itu, tiba-tiba ada sosok gelap yang melompat keluar dan memeluknya erat. Hilda segera berseru, "Aaargghh! Tolong!""Kenapa kamu berteriak? Aku cuma mau kasih hadia
Orang ini dulunya berasal dari dunia seni bela diri kuno, tetapi setelah itu memasuki dunia kultivator kuno."Aku akan tinggal di sini, tapi lepaskan dia!" ucap Wenny dengan suara dingin. Dia mencoba mengulur waktu sambil diam-diam memainkan ponselnya.Cahaya merah darah melintas, lalu ponsel Wenny langsung hancur berkeping-keping. Prajna berujar, "Kamu pikir bisa bermain trik denganku? Kamu ini terlalu naif. Hari ini, kalian berdua akan menjadi milikku!"Prajna makin bersemangat dan langsung menyerang. Dia merentangkan kedua tangannya seperti sepasang sayap yang siap membungkus kedua wanita itu.Saat berikutnya, sebuah batang besi memelesat cepat dan disertai petir. Itu menembus kedua sayap Prajna hingga menancap kuat di dinding."Semua penyusup dari dunia kultivator kuno sombong seperti ini?" tanya Yoga yang muncul dengan santai. Dia membawa tongkat bisbol yang baru saja ditemukannya."Siapa kamu?" tanya Prajna dengan dingin. Dia menahan rasa sakit dan berusaha melawan."Yoga, akhirn
"Hmm? Pengaruh apa?" tanya Yoga yang kebingungan.Prajna menjawab, "Di dunia ini, ada Naga Iblis yang muncul. Dunia kultivator kuno bisa merasakannya. Banyak monster mulai gelisah. Di area terlarang, muncul kabut misterius yang nggak diketahui.""Kami para kultivator kuno yang berada dekat dengan area terlarang ikut terdampak. Ada suara di kepala kami yang memaksa kami datang ke sini untuk mencari makam!" lanjut Prajna."Rasanya seperti manusia yang haus air. Daya tariknya sangat kuat bagi kami!" jelas Prajna sambil menunjukkan ketakutan di matanya.Jadi, inilah alasan para penyusup dari dunia kultivator kuno datang ke sini. Sepertinya makam ini memang menyimpan rahasia besar.Kemudian, Yoga bertanya, "Berapa banyak dari kalian yang datang?""Hampir 1.000 orang, tapi banyak yang dihentikan dan terpaksa kabur," jawab Prajna.Yoga berucap dengan tegas, "Oke. Pergilah dari Kota Pawana dan beri tahu semua penyusup lainnya. Kalau kalian mau mencari makam, silakan saja. Tapi, kalau aku menem