Share

Bab 1004

Author: Vodka
Sutrisno dengan hati-hati membawa harta karun yang diberikan kepadanya, kemudian diam-diam mundur. Dia menatapnya seolah-olah itu adalah harta yang tak ternilai dan matanya dipenuhi dengan antusiasme.

Dia bahkan tak bisa menahan diri untuk mendekat dan menciumnya. Rasanya menembus sampai ke lubuk hati! Suasana hatinya juga berubah secara drastis. Terutama ketika tiba-tiba pikirannya menjadi linglung, seolah-olah telah memasuki dunia lain.

Namun, ada keraguan yang melintas di matanya. Kenapa aroma ini terasa tidak asing? Di mana dia pernah menciumnya?

Melihat punggung Sutrisno yang semakin menjauh, Yoga dan yang lainnya hanya bisa menjulurkan kepala untuk memandangnya. Tatapan mereka seolah-olah sedang melihat orang bodoh.

"Kalau ada hal seperti ini lagi lain kali, ingat beri tahu aku secepatnya," kata Markus sambil melirik kaus kaki yang tersisa, berpikir untuk menambahkan sesuatu di atasnya.

"Mulai hari ini, setiap malam kamu harus mandi dan cuci kaki. Kalau ketahuan sekali saja kamu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1005

    Sutrisno buru-buru menghalangi Yoga. "Dengarkan penjelasanku dulu. Aku nggak punya niat jahat pada Winola ataupun Nadya. Kamu nggak lihat mereka baik-baik saja?""Kenapa memangnya?" sahut Yoga.Sutrisno menghela napas. "Sebenarnya aku punya kesulitan sendiri."Yoga hanya menatapnya dengan tenang, ingin tahu pria ini memainkan tipu muslihat apa.Sutrisno berkata, "Waktu ayahku menghamili ibuku, ibuku dicampakkan seperti sampah. Setelah aku lahir, aku dibawa pulang, tapi nggak punya posisi apa-apa di Keluarga Salim. Aku diperlakukan dengan sangat buruk. Aku berkali-kali hampir mati karena keturunan resmi Keluarga Salim."Nada bicara Sutrisno terdengar penuh emosi. Bahkan, tebersit niat membunuh pada sorot matanya.Yoga bisa merasakan bahwa Sutrisno tidak berbohong. Dia bertanya dengan penasaran, "Kalau begitu, untuk apa kamu datang ke Kota Pawana?""Tentu saja untuk menjadi tameng orang." Sutrisno mengedikkan bahunya sambil tersenyum getir. Kemudian, dia menjelaskan, "Aku nggak berniat m

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1006

    Keesokan hari, Yoga terbangun karena dering ponselnya."Gawat! Ada tamu tak diundang datang ke perusahaan. Mereka akan mengadakan rapat pemegang saham untuk merebut posisi presdir!"Tanpa perlu dipikirkan, Yoga tentu tahu siapa tamu tak diundang itu. Hanya Farel yang punya nyali sebesar ini.Yoga langsung berangkat ke perusahaan. Setibanya di sana, para pemegang saham telah berkumpul. Farel duduk di kursi utama. Di sampingnya adalah Harsha yang berwajah angkuh."Huh! Ngapain kamu datang? Kamu mau memberi selamat kepada ayahku yang sudah jadi presdir?" cela Harsha sambil mendongak.Seluruh ruang rapat sunyi senyap. Para pemegang saham tidak berani berbicara."Presdir? Jangan mimpi di siang bolong," hina Yoga."Kamu masih nggak mau ngaku? Kami pemegang saham terbesar di Grup Yoga. Kami memegang hak untuk membuat keputusan. Kami yang menentukan siapa presdir perusahaan!" pekik Harsha.Farel mengangkat tangannya untuk menyela ucapan Harsha. Kemudian, dia menghampiri Yoga dan menatapnya den

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1007

    "Omong kosong! Kalau begitu, saham kami ...." Sebelum Harsha selesai berbicara, Yoga menyela, "Saham kalian saham Grup Yoga. Semua data tercatat di sini."Yoga melempar dokumen lain. Itu adalah pendaftaran Grup Yoga. Bukan saja tidak punya kekuasaan untuk merebut aset, tetapi juga punya banyak utang.Begitu melihatnya, Farel dan Harsha sontak merasa pusing. Harsha bertanya, "Sejak kapan ada hal seperti ini? Kenapa utangnya banyak sekali? Utang siapa ini?"Farel benar-benar pusing dibuat Yoga. Nama kreditur di atas adalah Sutrisno. Dia tidak pernah mendengar tentang orang ini."Yoga! Beraninya kamu mempermainkanku!" Farel tentu tahu bahwa semua ini adalah tipu muslihat Yoga. Kini, mereka terjebak dan terlilit utang.Meskipun jumlah utang ini tidak ada apa-apanya bagi Keluarga Husin, mereka tetap malu jika hal ini tersebar."Sudah kubilang, jangan senang terlalu cepat. Kalian nggak seharusnya mengambil barang yang bukan milik kalian. Kalau memaksakan kehendak, kalian yang bakal sial. Ini

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1008

    Farel hanya datang untuk merebut posisi presdir, tetapi putranya malah terbunuh. Dia tidak bisa menerima hasil seperti ini.Jika Yoga yang membunuh Harsha, Farel pasti akan mengerahkan seluruh pasukan Keluarga Husin untuk membalas dendam.Namun, yang membunuh Harsha adalah Sutrisno, bahkan ini adalah perintah Bimo. Farel yang tidak berdaya hanya bisa membawa jenazah putranya pergi dengan gusar."Kerja bagus," puji Yoga sambil tersenyum. Dia berdiri di depan jendela, menatap Farel dan orang-orangnya pergi."Tentu saja, aku memang bisa diandalkan. Tapi, kamu nggak boleh membocorkan identitasku. Kalau keluargaku tahu, rencanaku bakal terganggu," ujar Sutrisno dengan cemas."Nggak bakal. Farel akan menyalahkanku atas segalanya yang terjadi. Dia akan mencari masalah denganku. Soalnya kamu cuma melaksanakan perintah Tuan Bimo," sahut Yoga.Sutrisno pun merasa lega. Dia membusungkan dadanya dan berkata dengan senang, "Kamu benar."Sikapnya ini seolah-olah menunjukkan bahwa dirinya adalah oran

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1009

    Yoga menceritakan semua yang terjadi di ruang rapat. Kedua wanita itu tertegun mendengarnya. Mereka merasa semua ini seperti mimpi."Maksudmu, kita bukan cuma mendapat kembali saham kita, tapi mereka juga terlilit utang besar?" tanya Nadya yang terbelalak dengan terkejut. Metode ini terlalu tidak masuk akal, seolah-olah Yoga sudah mengetahui semuanya sehingga membuat persiapan duluan."Pantas saja kamu begitu tenang. Ternyata kamu sudah mengatur semuanya." Karina juga terbelalak mendengar penjelasan Yoga. Semua ini di luar nalar.Karina menanyakan rencana Yoga berkali-kali, tetapi Yoga tidak ingin memberitahunya. Ternyata Yoga menyiapkan semuanya untuk hari ini. Keren sekali!Kedua wanita itu menatap Yoga dengan tatapan penuh kekaguman. Saat berikutnya ... cup! Kedua wanita itu sama-sama mencium pipi Yoga."Yoga, kamu hebat sekali!" puji Nadya dengan ekspresi lembut dan suara merdu. Dia memeluk Yoga dan bersandar di bahunya."Yoga, aku memang nggak salah menilaimu!" Karina tidak mau ka

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1010

    Anggota Geng Naga berada di sebuah kelab kelas atas. Hanya saja, lokasi kelab ini agak terpencil. Meskipun begitu, ada banyak mobil mewah terparkir di depan. Semua adalah anak orang kaya yang datang untuk bersenang-senang.Yoga memasuki kelab sendirian. Begitu masuk, dia langsung melihat para wanita berpakaian minim mondar-mandir dan melayani para tamu."Tampan, kamu mau kutemani nggak?" Seorang wanita muda cantik tiba-tiba menghampiri dan bersandar di tubuh Yoga."Nggak perlu," tolak Yoga sambil menggeleng."Ngapain malu-malu? Ruang privatmu di mana? Aku akan bawa teman-temanku ke sana." Wanita itu tidak mau menyerah."Aku datang untuk mencari bos Geng Naga," ucap Yoga.Begitu mendengarnya, ekspresi wanita itu langsung berubah. Dia buru-buru melepaskan tangannya, lalu memandang ke sekeliling dan berujar, "Maaf, aku nggak tahu kamu tamu Tuan Sudiro.""Kamu tahu dia di mana?" tanya Yoga."Aku cuma tahu dia di vila yang terletak di belakang kelab. Tapi, aku nggak pernah ke sana," timpal

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1011

    "Berhenti!" Seorang pria botak berwajah galak membawa bawahannya menyerbu ke arah Yoga. Sebelum dia sempat berbicara, Yoga sudah menendangnya. Pria itu pun terpental jauh dan muntah darah. Situasi ini membuat para pengawal ketakutan dan tidak berani mendekat."Bocah ini sudah gila ya? Beraninya dia menerobos masuk tempat Geng Naga. Dia sengaja ingin membuat onar?""Benar-benar nggak takut mati! Dia nggak tahu kehebatan Geng Naga? Dia nggak bakal bisa melihat matahari lagi besok!""Tuan Sudiro bukan orang yang bisa diusik. Sepertinya akan ada pertunjukan seru sebentar lagi."Para tamu bergosip. Ekspresi mereka dipenuhi ejekan. Mereka sudah tidak sabar untuk menonton pertunjukan seru.Yoga tidak menghiraukan semua ini. Dia tiba di depan vila. Saat ini, seorang pria bertubuh kekar dan berkaus hitam dengan gambar naga emas di atasnya, berjalan keluar. Di belakangnya adalah belasan anak buahnya yang memegang golok. Wajah mereka semua terlihat sangat galak."Tuan, bocah ini yang membuat keka

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1012

    "Sebentar!" Tiba-tiba, terdengar suara penuh wibawa. Tampak sebuah sosok keluar dari vila. Sosok itu bertubuh tegap dan mengenakan pakaian silat hitam. Ada bekas luka di wajahnya, membuat salah satu matanya terlihat seperti terpotong dan membuat wajahnya sangat ganas.Yoga meliriknya dengan dingin, lalu mencela, "Cuma kamu?""Huh! Dia sudah mencapai tingkat kaisar master puncak dan akan segera menjadi kultivator kuno. Sekarang kamu pasti takut, 'kan?" tanya Sudiro sambil tersenyum dingin. Darah di sudut bibirnya membuatnya terlihat seperti binatang buas.Orang-orang di sekitar berseru kaget. Akan segera menjadi kultivator kuno? Orang seperti ini jelas tak tertandingi. Mereka tidak menyangka akan ada orang sehebat ini di Geng Naga.Seketika, orang-orang menatap Yoga dengan tatapan iba. Mereka yakin Yoga akan mati di sini hari ini. Sementara itu, wanita yang membawa Yoga masuk tampak mendoakan keselamatan Yoga. Jika Yoga gagal, dia akan terjebak di sini untuk selamanya.Ketika orang-oran

Latest chapter

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1305

    Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1304

    "Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1303

    "Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1302

    "Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1301

    Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1300

    "Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1299

    "Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1298

    Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1297

    Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status