Home / Pendekar / Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding / 44. Cengkeraman Iblis Pembelah Jagat

Share

44. Cengkeraman Iblis Pembelah Jagat

last update Last Updated: 2024-03-18 08:00:05

Setelah menyusuri bagian hutan tempat mereka berada yang landai, dua anggota Gerombolan Bayangan Tengkorak itu tiba di dekat sebuah mata air.

Mereka melihat, ada seorang wanita berbaju putih duduk membelakangi mereka di atas sebuah batu besar. Perempuan tersebut masih bernyanyi.

“Datanglah, datang padaku wahai penyelamat cinta. Jangan biarkan aku larut dalam kesunyian …”

Menyadari ada orang yang datang di belakangnya, sang wanita berhenti bernyanyi. Melalui pundak, dia melihat orang-orang yang datang menjumpainya.

Sempat kembali berpandangan, salah satu dari anggota Gerombolan Bayangan Tengkorak tersebut menyapa, “Nona, suaramu indah sekali. Terdengar hingga jauh. Sehingga, kami datang kemari.”

“Apa yang sedang Anda lakukan di sini, apakah kau tersesat?” tanya yang satu lagi.

“Menurut kalian, apa yang sedang aku lakukan di sini?”

Tanpa memandang pada lawan-lawan bicaranya, perempu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   45. Putra Pengusir Setan Beraksi

    Kurang lebih, barusan Gao Tian berkata bahwa ia tidak ingin Xiao Mei terluka sedikitpun. Sehingga, putri dari Lord Su Yu Ping itu merasa dirinya diistimewakan oleh pengawalnya.Entah apa yang dirasakan oleh Xuanwu. Yang jelas, si Raja Iblis sepertinya bersukacita akibat perkataan tuan rumahnya.“Meng Yun, di kehidupan yang telah lalu, aku mungkin tidak bisa terus berada di sisimu karena kita berbeda. Akan tetapi sekarang, ada bocah lugu ini dan aku bersama dengan dia. Aku harap, kini … dia bisa bersanding dengan dirimu … selamanya.”Duduk pada kursi kebesarannya, Xuanwu berkata-kata dalam batinnya seraya tertunduk. Lalu, dia mengangkat kepala.“Tapi bagaimana caranya? Anak ini adalah seorang yatim piatu, tidak memiliki banyak uang sedangkan Xiao Mei adalah salah satu penguasa wilayah barat. Tapi dia kuat. Semestinya, ada jalan untuk membuat mereka berdampingan,” pikir Xuanwu. Mimiknya kini berubah menjadi jenaka. Sedangkan Xiao Mei menanggapi perkataan Gao Tian. “Aku bisa menjaga dir

    Last Updated : 2024-03-18
  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   46. Siapa Yang Paling Cantik?

    Terang saja apa yang diungkapkan oleh Min Wu barusan membuat Fenglei membeku memandangi si Kakak Ketiga. Begitu pula Xiao Mei. Dia mengarahkan netra pada Gao Tian yang terlihat tetap tenang.Wajar jika Min Wu mengeluarkan pertanyaan seperti demikian. Dia belum mengetahui, Gao Tian sebenarnya sudah memiliki kekuatan spiritual. Malahan bisa jadi, dia adalah yang paling sakti di antara mereka.“Maksudku …, Kak Gao Tian tidak memiliki kekuatan spiritual. Sepertinya akan lebih baik kalau dia pergi bersama denganku ke arah utara, Nona Su tetap ke selatan dan Kakak Pertama datang dari jalan utama, sebab yang mereka cari adalah dia,” Min Wu mengusulkan.Spontan, Xiao Mei bereaksi dalam hatinya. “Sok tahu sekali Chao kecil ini …!”Mau bagaimana lagi. Min Wu tidak tahu duduk permasalahnnya. Tapi Xiao Mei, Fenglei juga para guru mereka telah mengetahui. Yang diincar oleh Gerombolan Bayangan Tengkorak bukanlah kakak pertamanya. M

    Last Updated : 2024-03-18
  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   47. Pengacau Dari Bukit Elok

    “Me-mengapa … mereka ada di sini …?!”Terang saja Fenglei terkejut. Ia melihat, ada 3 orang berpakaian putih dengan aksen hitam yang khas pada kerah mereka datang mendekat ke arahnya. Betul. Mereka adalah Chung Ho dan 2 kawan seperguruannya.“Kita beristirahat di sini sebentar. Hari belum juga menjelang sore. Kita masih memiliki banyak waktu,” Chung Ho berucap pada rekan-rekannya, lalu mereka berhenti melangkah dan duduk di balik bebatuan.Terus memacu kuda mereka melalui jalur Selatan dan melewati jalan pintas, Chung Ho dan teman-teman dapat tiba dengan cepat di situ.Mengetahui kedatangan para pendekar Kesatria Bukit Elok, ekspresi wajah Fenglei berubah. Ia menghela napas karena kesal.Dia tahu. Apa yang dilakukan Chung Ho adalah karena pemuda tersebut ingin menunjukkan solidaritas mereka terhadap mantan kakak seperguran mereka.“Tapi bagaimana jika Gerombolan Bayangan Tengkorak mengetahui mereka

    Last Updated : 2024-03-19
  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   48. Tubuh Tanpa Busana

    Set! Set!Berbarengan, dua anggota Gerombolan Bayangan Tengkorak itu mengarahkan senjata tajam mereka pada Gao Tian.Bets!“Apa …?!”“Bagaimana—”Namun alangkah terkejutnya 2 orang itu, ketika tikaman maupun tebasan mereka hanya menembus udara kosong. Karena, Gao Tian menghindar dengan melompat. Dia melayang berputar di atas keduanya meninggalkan kedua lawannya ternganga.“Manusia-manusia tengkorak palsu laknat, akan ku kirim kalian semua ke neraka!” geram Gao Tian.Begitu badannya turun sedikit, diiringi pancaran energi bak kepulan asap hitam tipis, Gao Tian mengerahkan sebuah sepakan yang bagai menjejak kepala musuh di sebelah kanan.Dhuast!Selanjutnya, Gao Tian seperti memanfaatkan hulu lawan sebagai pijakan. Begitu cepat, dia membalik dan kembali mengibaskan kaki kanan.Bhuak!Sepakan Gao Tian menghajar kepala musuh yang berada di kiri. Seketika itu, dua

    Last Updated : 2024-03-19
  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   49. Entitas Penguasa Angin

    “… sudahi saja perkelahian yang tidak ada artinya ini, Gao Tian,” ujar Xuanwu. Wajahnya seperti tidak tahan lagi menyaksikan pertarungan sang host.“Baik, Xuanwu.”Semua lawan Gao Tian telah dirasuki oleh kekuatan roh jahat. Namun memang, tetap saja mereka seperti sulit untuk mendaratkan serangan telak terhadap dia.Memukul mundur lawan-lawannya terlebih dahulu, Gao Tian mengambil kuda-kuda. Telapaknya terbuka, jemarinya merapat. Kedua tangannya melakukan gerakan meliuk.“Bunuh dia!” seru salah seorang lawan.“Kitab Ular Sakti Terkutuk, Teknik Racun Beludak Penyambar Cadas Tingkat Pertama: Pembunuh Dalam Kelam!”Begitu semua musuhnya mendekat, begitu cepat Gao Tian mengelak dari serangan lawan. Setelahnya, dia melancarkan serangan menggunakan ujung jemari tangan.Tap! Tap! Tap!Gao Tian membalas agresi lawan layaknya mendaratkan totok berkali-kali. Selain itu, kakinya juga

    Last Updated : 2024-03-20
  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   50. Ilmu Pedang Khas Xiao Mei

    Para penyerang Xiao Mei dan Min Wu itu mendekat ke arah mereka dari belakang dan depan. Semuanya membawa senjata tajam yang berbeda-beda mulai dari pedang, golok hingga pisau. Tapi, Xiao Mei bergerak dengan cepat.“Giliranku …,” katanya dengan nada rendah.Sring!Menggenggam pedangnya sejak tadi, Xiao Mei menghunus senjatanya dari sarung seraya memutar tubuh. Belum juga Min Wu yang telah bersiap bereaksi, Xiao Mei sekonyong-konyong melemparkan sarung dari pedangnya.Bersamaan dengan itu, Xiao Mei berucap, “Teknik Pedang Harum Keluarga Su Khas Xiao Mei: Pusaran Teratai Melawan Arus!”Gantian. Giliran Min Wu terheran-heran melihat aksi Xiao Mei. Karena dengan mata kepalanya sendiri, ia menyaksikan bagaimana wadah senjata Xiao Mei melesat berputar laksana baling-baling, menuju para musuh yang ada di depan.Dhuest! Dhuest!Sarung pedang Xiao Mei menghajar wajah musuh. Unik. Benda tersebut kembali ke arah san

    Last Updated : 2024-03-20
  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   51. Senja Di Bukit Xiniu

    “Diam kau, wanita!” anggota bandit berdandanan seperti tengkorak itu membentak Nyonya Deng sembari mengguncang tubuh perempuan yang ada pada panggulannya. Teman-teman dia yang berada di lorong yang ia lintasi berkomentar.“Asyik …! Sebentar lagi kita akan berpesta …!”“Nyonya itu tidak muda lagi, tapi tampak menggairahkan …!”“Mari gunakan dia hingga berkali-kali, teman-teman!”Nyonya Deng hanya bisa pasrah. Dalam hatinya dia terus memanjatkan doa. Sudahlah dengan dirinya. Ia sekarang hanya bisa berharap anak perempuannya tidak bernasib sama dengan dia. Penjahat yang membopong Nyonya Deng masuk ke sebuah ruangan. Di sana, ia membaringkan sanderanya pada sebuah dipan.Secara kasar, dia membuka tambang yang mengikat tangan Nyonya Deng. Istri dari salah satu saudagar kaya di Kota Lembah Merah tersebut meronta, tapi pria yang bersama dengan dia menamparnya.Plas!“Jangan berontak kau, perempuan jalang! Jika kau melawan, putrimu juga akan kami telanjangi juga, mengerti kau?!”Terang saj

    Last Updated : 2024-03-20
  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   52. Tingkat Energi Mental

    Jika ada teman-teman atau guru-guru Gao Tian dari sekte Tujuh Bintang Kejora melihat dia sekarang, mereka pasti tidak akan menyangka. Dia mampu berkespresi seperti itu.Bukan apa-apa. Paras Gao Tian yang sering sepi ekspresi terlihat begitu dingin. Tatapan matanya begitu dalam. Sebagian anggota Gerombolan Bayangan Tengkorak saja seolah goyah. Karena, ada aura darah dingin terpancar dari lawan mereka.“Kitab Ular Sakti Terkutuk, Teknik Pagutan Penakluk Langit Tingkat Ketiga: Taring Pembelah Sukma …!”Gao Tian kembali berkata. Berbarengan dengan apa yang dirinya ucapkan, ia semakin menekan jari jemarinya yang tengah mencengkeram wajah musuh.Grrrtk! Grrrtk!Cairan merah kental tersembur di kepala bagian belakang dua anggota Gerombolan Bayangan Tengkorak itu. Agak mengerikan. Ternyata, remasan Gao Tian membuat lubang pada bagian belakang kepala mereka.Tanpa menimbulkan suara, dua orang musuh yang dicengkeram Gao Tian lunglai

    Last Updated : 2024-03-21

Latest chapter

  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   100. Iblis Dalam Diri Penguasa Barat

    “Sembarangan bagaimana maksudmu?!” balas si nenek cuek.Dia terlihat tersenyum lega malahan girang. Seolah, dia merasa puas. Karena, selesai melakukan tugasnya dengan baik. Sudah mulai bungkuk, dia masih berjalan penuh kepercayaan diri. Malahan, gagah walau lambat.“Nenek menyebut pendekar muda Bintang Kejora itu sebagai Tuan Muda Gao di hadapan Nona Su dan Tuan Muda Fang. Aku hanya khawatir, mereka berdua merasa tersinggung karena ada rakyat biasa yang disebut demikian,” ujar sang cucu lagi.“Rakyat biasa? Dia bukan warga sipil, cucuku. Tuan Muda Gao merupakan saudara sumpah mereka sejak ribuan tahun. Tak mungkin mereka merasa demikian. Lagi pula, anak itu memang adalah seorang Gao!”Walau merasa neneknya bertingkah agak aneh, sang cucu tersenyum jenaka. Menurut dia, neneknya memang melakukan hal yang lucu.“Bagaimana bisa Nenek merasa yakin bahwa dia adalah seorang Gao?” tanya si cucu. Wajahnya menjadi kocak karena ingin mencandai neneknya.“Wajahnya. Aku dapat memastikan. Pahatan t

  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   99. Keturunan Terakhir Dinasti Gao

    Tiba-tiba kedengaran suara seorang ibu tua memanggil-manggil. Semestinya, orang yang pantas untuk dipanggil demikian adalah Fang Fenglei atau Lai Chun Ho.Akan tetapi secara mengejutkan, ibu tua yang mulai bongkok itu berjalan buru-buru mendekat pada Xiao Mei dan Gao Tian.“Tuan Muda …!”Sebetulnya Gao Tian juga Xiao Mei telah mendengar suara ibu tua tersebut memanggil-manggil. Akan tetapi, keduanya mengira ia memanggil si Kakak Pertama.Namun ternyata, ia mendatangi Gao Tian hingga meraih dan menarik baju murid Tujuh Bintang Kejora tersebut.“Tuan Muda Gao …!”Sontak, Gao Tian menoleh ke belakang. Wanita tua yang ia terka mungkin sudah berada di atas 80 tahun malahan mungkin 90-an itu menatap tersenyum padanya.Bukan senyum biasa. Dia memandang Gao Tian bak melihat cucunya sendiri, begitu penuh welas asih bahkan riang.“Tuan Muda Gao, aku sudah melihatmu dari kejauhan sejak tadi, ini

  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   98. Untung Ada Fenglei

    Menurut Xiao Mei, kehadiran Fenglei justru bakal menjadi penetralisir kencan dia dengan Gao Tian. Ia bisa menyembunyikan dari Chun Ho bahwa sebetulnya dia dan si Bintang Kejora sudah membuat janji makan siang bersama terlebih dahulu.Pengakuan Gao Tian membuat Xiao Mei tersenyum. “Tidak mengapa. Biar Kakak Pertama ikut bersama kita,” kata dia ceria.“Sebetulnya …, aku berjanji akan mentraktir dia. Karena, paman dan bibimu memberiku upah yang lumayan …”“Tidak perlu kau mentraktir Kakak Pertama. Biar aku saja yang membayarnya nanti!” Xiao Mei menyerobot kata-kata Gao Tian.“Ya sudah, berarti aku yang akan membayar bagianmu,” sambut Gao Tian mengusulkan dengan tersenyum cerah. Akan tetapi, Xiao Mei malah cemberut.“Aku yang mengajakmu untuk makan siang bersama sebagai imabalan kamu dapat memusnahkan roh jahat malam itu, Gao Tian. Jadi, tidak usah kau mengeluarkan uang buatku!” sergah Xiao Mei galak.Gao Tian hanya bisa menurut pada gadis bangsawan yang ada di hadapannya. Xiao Mei memand

  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   97. Acara Kencan Yang Terganggu

    Serasa melihat dewi yang turun dari langit, Chun Ho tersenyum pada Xiao Mei penuh keterkaguman, lantas dia berucap, “Kau cantik sekali hari ini.”Dipuji oleh Chun Ho, Xiao Mei malah agak kikuk. Nyaris saja dia menkuk wajah karena tak mampu menyembunyikan demi siapa dia tampil paripurna sedemikian rupa.Meski begitu, sang putri Su terpaksa tersenyum anggun, lalu membalas, “Aku adalah seorang putri Su. Sudah seharusnya aku tampil seperti ini.”“Xiao Mei …, apakah … kamu ada kesibukan?” tanya Chun Ho bagai ragu pada wanita yang tengah disanding-sandingkan oleh keluarganya dengan dirinya tersebut.Ingin rasanya Xiao Mei ‘mengusir’ Chun Ho dengan menyampaikan bahwa hari itu ia memiliki janji. Akan tetapi, Xiao Mei tahu. Diam-diam di ruang sebelah, ayah dan ibunya pasti menyimak.Memang benar. Su Yu Ping dan Liao Bi berusaha menyimak obrolan anak perempuan mereka dengan Chun Ho.Terpaksa, Xiao Mei menjawab pertanyaan si Kesatria Bukit Elok. “Sebetulnya, aku berencana untuk keluar memang …”

  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   96. Berdandan Cantik Demi Seseorang

    Begitu ucap Pendeta Fu setelah Zi Qi menyampaikan apa yang terjadi saat mereka berhadapan dengan Ruo Gang. Sang pendeta berkata lagi.“Namun setidaknya, ia tidak seperti ingin menunjukkan bahwa dirinya telah memiliki kekuatan spiritual atau juga tanda-tanda memberontak pada sekte atau apapun. Setidaknya, itu merupakan pertanda bahwa didikan kalian dipegang teguh dengan sangat baik oleh dia.”“Terpujilah para dewa apabila ajaran kami tertanam dalam dirinya,” sambut Tan Guan Ming. “Kemudian semalam, sepertinya ia sudah mengusir roh jahat dalam gua tersebut. Itu berarti, dia menggunakan kekuatan spiritualnya untuk kebajikan.”Semalam, Gao Tian telah melaporkan dan mendapat rekomendasi dari Xiao Mei. Bahwa, insiden supranatural Raja Kalajengking Iblis atau disebut ‘teror hantu kalajengking’ telah diselesaikan. Lucunya, Gao Tian mengaku bahwa ternyata, roh jahat itu takut pada jimat yang diberikan Zi Qi.Terang saja, para gurunya langsung tahu. Gao Tian yang berhasil mengalahkan kalajengki

  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   95. Sumpah Setia Huanzu

    “Ha…?”Lucu. Gao Tian yang berpembawaan kalem melongo melihat sosok wanita yang ada di hadapannya. Bukan apa-apa, Huanzu saat itu muncul tanpa berpakaian sedikitpun.Kulit putih dan tonjolan-tonjolan pada tubuhnya terekspos. Rambutnya tertata cantik dengan aksesoris indah pada kepalanya. Dia mengenakan anting-anting berbandul hijau.Bibirnya berwarna hijau cerah, bahkan kuku-kuku baik tangan maupun kaki Huanzu juga berwarna hijau.“Hai, adik kecil, bagaimana. Apakah kamu suka melihatku?” ucap Huanzu. Dia berpose dengan menekuk sebelah lutut, sementara berkacak pinggang.Sebagai laki-laki sejati, sudah barang tentu tubuh Gao Tian bereaksi melihat pemandangan indah yang ada di hadapannya.Akan tetapi, ia sadar. Yang dia lihat merupakan sosok roh jahat wanita. Selain itu hingga saat ini, mungkin hanya tubuh indah Xiao Mei yang merupakan wujud yang sangat ideal baginya.Terutama saat itu, Gao Tian sedang merasa riang. Nanti siang, dia akan makan bersama dengan Xiao Mei. Sehingga, dia tida

  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   94. Roh Jahat Dalam Bambu

    “Oh, itu …, anu … euh …”Pertanyaan Xiao Mei membuat Gao Tian gugup. Saat itulah si putri Su menyadari. Gao Tian kemungkinan ingin menyampaikan sesuatu. Akan tetapi, hambanya di Balai Riung Kejora Merah tersebut kemungkinan merasa kikuk dengan para anak buahnya yang ada di sana.“Hhhh…!” Xiao Mei menghela napas halus, kemudian meraih tangan Gao Tian dan membawa pengawalnya itu menjauh dari yang lain. “Apa yang mau kau katakan kepadaku?” tanya Xiao Mei pada Gao Tian dengan ekspresi galaknya.“Ak-aku baru saja bertarung dengan roh jahat, Xiao Mei,” ungkap Gao Tian.Dia tidak bisa berbohong pada Xiao Mei, terkeculai mengenai Xuanwu yang berada dalam dirinya. Sehingga sekarang, Gao Tian menyampaikan yang sejujurnya pada Xiao Mei tentang apa yang dirinya alami.Sedangkan Xiao Mei terang saja tertegun dengan apa yang dikatakan oleh Gao Tian. “K-kamu … dapat bertarung dengan roh jahat?!” Xiao Mei berusaha memastikan.“Begitulah, Xiao Mei,” Gao Tian menjawab lugu.Sekarang Xiao Mei tertegun.

  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   93. Penyerapan Roh Jahat

    Dari salah satu benteng kastil kelaurganya, Xiao Mei hanya bisa melihat samar-samar. Ada hewan yang menurutnya mirip dengan kalajengking. Ia tidak mengetahui, orang yang sedang berhadapan dengan makhluk tersebut adalah Gao Tian.“Siapkan 1 regu pasukan untuk ikut denganku ke atas sana. Tidak usah terburu-buru. Karena sepertinya, ada orang yang sedang menghadapi … entah sosok apa itu,” titah Xiao Mei pada para anak buahnya.“Siap, Nona Su!” sambut bawahan sang putri.Kembali pada Gao Tian. Menaklukkan Raja Kalajenging Setan sesuai keinginan Xuanwu tidaklah mudah. Dia harus bersabar. Pengerahan kekuatan spiritualnya pun mesti sangat terukur.Sebab salah-salah, bisa saja kalajengking jadi-jadian itu malah musnah. Jika sudah demikian, Xuanwu tidak akan bisa lagi menyerap roh jahat itu.“Lantas kapan kalajengking ini mulai menyerah? Yang mererpotkan adalah serangan tembakan energi yang berasal dari buntutnya itu. Tampak berbahaya!” batin Gao Tian.Berusaha untuk sabar, Gao Tian terus mengg

  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   92. Kekuatan Bambu Sakti

    Sambil terkaget-kaget karena sepertinya dia bertemu dengan junjungannya, wanita serba hijau bernama Huanznu itu terus melangkah menuju tahta Xuanwu.“Aku … aku sendiri tidak tahu. 10 tahun yang lalu, aku disegel di sini menggunakan sebuah batang bambu oleh Pendeta Fu. Konon aku baru dapat lepas 5 tahun lagi. Tapi barusan, anak ini …”Huanzu tidak meneruskan kata-katanya. Ia memikirkan sesuatu yang sepertinya juga terlintas dalam pikiran Xuanwu.“Gao Tian. Anak itu mampu melepaskan segel dengan hanya menyentuhnya? Bagaimana mungkin?” batin Xuanwu. Lantas, dia berkata pada Huanzu. “Barusan … kekuatan spiritual yang ia kerahkan … berasal darimu, bukan?”“Aku rasa begitu, Tuan Xuanwu,” Huanzu terus berjalan. Sekarang ia meniti tangga platform tempat pimpnannya berada.“Kamu sama sekali tidak mengerahkannya, bukan?”“Tentu tidak, Tuan. Dia dapat mengambilnya sendiri, untuk apa aku repot-repot?”Sementara bertanya jawab dengan Huanzu, Xuanwu terus berpikir. “Tunggu, tunggu. Ada yang salah d

DMCA.com Protection Status