Share

43. Senandung Dalam Rimba

Tangan kiri Fenglei terangkat sementara terkepal yang mensinyalkan, mereka mesti berhenti. Gao Tian dan Min Wu mendekat. Fenglei turun dari kudanya.

“Ada apa hingga kita harus berhenti, Kakak Pertama?” tanya Gao Tian.

“Bukan sesuatu yang penting, Gao Tian. Aku hanya ingin buang air kecil,” santai Fenglei menjawab seraya tersenyum jenaka. Lalu, dia berpesan, “Tolong berjaga-jaga sebentar di sini, teman-teman.”

Jalan yang dilewati oleh para murid sekte Tujuh Bintang Kejora itu adalah sebuah kawasan hutan yang landai. Fenglei naik ke kawasan pepohonan di sisi sebelah kiri, yang lebih tinggi dari jalan yang mereka lalui.

Sedangkan Gao Tian turun dari kudanya, kemudian menghampiri Xiao Mei. “Xiao Mei, apakah kamu ingin minum?” tanya dia.

“Ya, Gao Tian boleh. Hawa menjelang musim panas ini menggerahkan juga,” jawab Xiao Mei.

Walau telah mengetahui bahwa Gao Tian sekarang bukan pendekar mu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status