Home / Romansa / Pembalasan Termanis Sang Penguasa / (TLS) 109.Hukuman Dari Sang Ibu

Share

(TLS) 109.Hukuman Dari Sang Ibu

Author: Marrygoldie
last update Last Updated: 2022-03-13 00:35:06

“Darimana saja kamu sampai bolos kuliah, HUH?” Natasha menjewer telinga Karl saat pulang.

Laki-laki dengan rambut coklat itu meringis sakit. “Ah… Mom. Sakit.”

“Baru bisa merasakan sakit, Huh? Berani kamu membolos kelas?”

“Bagaimana Mom tahu aku membolos? Apakah Mom meretas kamera CCTV di kampus?” heran Karl yang masih berjuang dengan rasa sakit yang ditimbulkan oleh sang ibu. 

“Mom tidak perlu meretas kamera CCTV kampus, Karl. Dia punya mata-mata. Siapa lagi kalau bukan Eve.” Liev mendengus kesal ke arah saudara perempuannya.

Eve tidak mempedulikan tatapan kesal kakaknya dan melingkarkan lengannya di bahu sang kakak. “Jangan kesal seperti itu, Liev. Aku hanya setuju pada Mom tidak membi

Marrygoldie

Mang Natasha mengerikan jika marah ya hehe....

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 110.Siapa gadis Cantik itu?

    “Permisi, apakah ini pertama kalinya kamu bermain game ini?” Ares mendengar suara itu dan langsung menoleh. Saat itulah nafas Karl tercekat saat melihat seseorang di hadapan Ares. Seorang gadis dengan rambut pirang panjang tampak begitu cantik. Gadis itu mengenakan gaun biru sebatas lutut. Di atas kepalanya mengenakan mahkota berwarna perak. Dan tangannya membawa sebuah pedang berwarna perah dengan ornamen salju. “Bagaimana kamu tahu aku baru pertama kali main?” tanya Ares. Gadis itu mengulurkan tangannya ke arah Ares. Laki-laki itu meraih uluran tangan gadis itu dan berdiri. Gadis itu tersenyum pada Ares. Sialnya melihatnya tersenyum membuat Karl yang melihat berdebar-debar. “Namaku Lucia. Siapa namamu?” ta

    Last Updated : 2022-03-13
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 111.Sisi Lain Liev

    Sudah satu minggu Zoya mengajar di Universitas Lomonosov Moscow State. Dia sama sekali tidak mengalami kesulitan apapun. Dia mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan kampus. Dia juga lumayan dekat dengan anak-anak. Dan juga setiap kali berinteraksi dengan mahasiswa, nama tiga anak keluarga Matvey selalu saja masuk dalam pembicaraan mereka. Zoya pernah bertemu dengan salah satu anak dari keluarga Matvey. Laki-laki tampan yang membantunya memungut beberapa bukunya yang terjatuh. Namun Zoya tidak mau terlihat dengan pria tampan sehingga tidak mempedulikannya. Lalu saat mengajar, Zoya juga bertemu satu-satunya gadis dari kelaurga Matvey bernama Evelina. Gadis itu tidak terlalu memperhatikan pelajaran karena sibuk menggoda laki-laki bertubuh gendut bernama Aleksey Litvinova. Namun yang membuat Zoya heran adalah nilai Evelina ya

    Last Updated : 2022-03-19
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 112.Siapa Yang Pantas?

    Zoya masuk ke dalam mobil adiknya dengan nafas terengah-engah. Bahkan wajahnya berubah pucat jika memikirkan apa yang baru saja terjadi. Darya yang duduk di belakang kemudi menatap sang kakak dengan tatapan yang bingung. “Ada apa, Zoya? Wajahmu tampak pucat dan kamu terlihat sangat ketakutan. Apakah kamu baru saja melihat hantu di kampus ini?” tanya Darya. Zoya menoleh menatap adiknya. “Hantu? Aku baru saja bertemu orang yang jauh lebih mengerikan dari hantu, Darya. Aku tidak percaya aku melihatnya.” Darya yang mendengar ucapan kakaknya benar-benar tidak bisa memahaminya. “Apa maksudmu bertemu dengan orang yang jauh lebih mengerikan dari hantu? Apakah dia monster? Atau vampir?” Zoya menghela nafas berat mendengar ucapan adiknya. “Kamu terlalu banyak menonton film, Da

    Last Updated : 2022-04-04
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 113.Insecure

    Aleksey meringis sakit saat Evelina memberikan obat luka di sudut bibir dan pelipinya yang berdarah. Evelina tampak sangat berhati-hati karena tidak ingin laki-laki itu merasakan kesakitan. Bahkan saat Evelina selesai membubuhkan obat luka, dia akan menunduk untuk meniup luka Aleksey agar tidak terlalu perih. Sayangnya karena wajah Evelina yang terlalu dekat membuat wajah Aleksey semakin memerah. “Oh, tidak. Wajahmu benar-benar merah, Aleksey. Apakah kamu panas?” Evelina mengulurkan tangannya untuk menyentuh kening laki-laki itu. Tapi dia tidak merasakan panas di kening Aleksey. Karena tidak ingin terlalu dekat dengan Evelina yang mampu membuat jantungnya pecah karena berdegup tidak karuan, Aleksey menepis tangan gadis itu. “Aku… aku baik-baik saja, Nona Matvey. Aku bisa mengurus diriku sendiri.” Aleksey memilih

    Last Updated : 2022-04-05
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 114.Tawaran Evelina

    “Berhentilah menuduhku sebelum kamu melihat kebenarannya, Aleksey. Karena aku tidak pernah kasihan padamu atau mempermainkan perasaanmu. Karena yang aku tahu adalah aku menyukaimu.” Aleksey bisa merasakan kelembutan bibir Evelina menyentuh bibirnya. Dia merasa sedang bermimpi. Karena ini adalah ciuman pertamanya. Dan ciuman pertama ini terasa manis. Seketika Aleskey merasakan jantungnya berdegup kencang karena ciuman itu. Tiba-tiba pintu ruang kesehatan terbuka. Evelina segera melepaskan ciumannya pada bibir Aleksey dan menoleh. Dia bisa melihat Karl berdiri di ambang pintu dengan terperangah. Mulutnya terbuka lebar karena terlalu terkejut dengan apa yang baru saja dilihatnya. Saudara perempuannya baru saja mencium laki-laki. “Karl? Apa yang kamu lakukan di sini?” kesal Evelina karena adiknya itu m

    Last Updated : 2022-04-06
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 115.Kacamata

    Evelina memasangkan kacamata berbentuk bulat sama seperti yang dikenakan oleh Harry Potter ke wajah Aleksey. Dia mundur satu langkah untuk melihat apakah kacamata itu cocok untuknya. Namun kemudian gadis itu menggelengkan kepalanya karena merasa kacamata itu tidak cocok untuk Aleksey. Dengan bentuknya yang bulat membuat wajah Aleksey terlihat semakin bulat.“Tidak cocok untukmu. Ganti yang lain lain.” Gumam Evelina melepaskan kacamata itu di wajah Aleksey.Setelah kacamata itu berpindah ke tangannya, gadis itu menyerahkan benda itu kepada pelayan toko. Kemudian meminta wanita yang mengenakan seragam pelayan toko itu untuk mengambilkan kacamata dengan bentuk oval. Pelayan toko itu mengambilkan kacamata yang diinginkan oleh Evelina dan menyerahkannya pada gadis itu. Setelah menerima kacamata itu, segera Evelina memasangkannya di wajah Aleksey.

    Last Updated : 2022-04-07
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 116.Pria Asing

    “Natasha?” Evelina mendengar pria berkumis itu memanggilnya dengan nama sang ibu. Dia yakin jika pria itu pasti mengenal ibunya. Tapi karena Evelina sudah diajarkan Leon dan Natasha untuk tidak semudah itu percaya pada orang, dia memilih berpura-pura untuk tidak mengenal nama itu. “Maaf, Tuan. Tapi sepertinya kamu salah mengenali orang.” Pria itu menggeleng-gelengkan kepalanya. Kemudian dia memegang kedua bahu Evelina dengan keras lalu mengguncang-guncangkannya. “Tidak, aku tidak mungkin salah mengenalimu, Natasha. Wajahmu tidak banyak berubah sejak terakhir kita bertemu.” Aleksey memegang tangan pria itu dan berusaha melepaskannya dari bahu Evelina. “Tuan, kamu salah mengenalinya. Nama gadis itu bukan Natasha.” Namun ka

    Last Updated : 2022-04-08
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 117.Si Jenius Liev Beraksi

    "Seorang pria asing menyakiti Eve?" Liev tampak terkejut mendengar ucapan Karl yang tiba-tiba saja masuk kamarnya. Karl yang duduk di tepi ranjang Liev menganggukkan kepalanya. "Ya, aku tidak sengaja melihat bekas kemerahan di bahu Eve. Tapi sebenarnya bukan Eve sasarannya." Liev yang duduk di kursi belajar tampak memicingkan matanya menatap sang adik. "Apa maksudmu Eve bukan sasarannya?" "Eve menceritakannya padaku jika pria asing itu salah mengira dirinya adalah Mom." "Mom?" mata Liev melotot kaget. "Jika melihat fisik Eve, dia memang mirip sekali dengan Mom. Tidak heran orang itu mengira Eve adalah Mom." "Tapi aku punya firasat buruk tentang hal ini, Liev. Karena itu aku ingin kamu menyelidikinya." Ucap Ka

    Last Updated : 2022-04-08

Latest chapter

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   Special Chapter Part 3

    Kebun binatang adalah destinasi wisata yang cocok untuk keluarga. Karena itulah Karl membawa Svetlana dan Stefan ke sana. Karl mendorong kereta bayi di mana Stefan duduk di dalamnya tampak begitu bersemangat. Bahkan kedua tangannya memukul-mukul pahanya yang gendut dan terus terkekeh saat melihat sesuatu yang menarik.Langkah mereka terhenti saat melihat ada dua cabang jalan. Karl dan Svetlana melihat papan yang menunjukkan tujuan kedua jalan itu. Jika memilih jalan ke kiri, maka mereka akan masuk ke dalam dunia air. Kalau jalan kalan ke kanan, mereka akan meneruskan perjalanan mereka menjelajahi kebun binatang.“Bagaimana jika kita melihat dunia air lebih dahulu. Baru setelah itu kita melanjutkan perjalanan?” Karl memberikan usul.Svetlana menganggukkan kepalanya. “Ide yang bagus. Kalau begitu ayo kita pergi ke dunia air.”Karl tersenyum sembari menganggukkan kepalanya. Kemudian dia mendorong kereta bayi Stefan dan berjalan bersama dengan Svetlana. Tiba-tiba dari arah berlawana ada b

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   Special Chapter Part 2

    Sebuah mobil sedan hitam berhenti di depan universitas Lomonosov Moscow State. Aleksey yang duduk di belakang mengambil tasnya.“Jam berapa saya harus menjemput, Tuan muda?” tanya Viktor yang mengendarai mobil itu.Tatapan Aleksey tertuju pada pria itu. “Jam dua siang. Akrena aku akan pergi bersama Evelina setelah selesai kuliah.”Viktor tersenyum melihat sang tuan muda tampak bahagia saat membicarakan tentang kekasihnya.Pria itu menganggukkan kepalanya. “Baik, Tuan muda. Saya akan menjemput anda dan Nona Matvey jam 2 siang. Sampai jumpa nanti, Tuan muda.”Aleksey menganggukkan kepalanya. “Sampai jumpa nanti, Viktor.”Laki-laki itu berjalan keluar dari mobilnya. Dia menyampirkan tas ransel di bahu kanannya. Aleksey terlihat begitu tampan dengan mengenakan kaos putih dan dipadukan dengan kemeja hitam kotak-kotak putih yang sengaja tidak dikancingkan. Celana hitam dan sepatu sneakers putih membuat penampilan laki-laki itu semakin menawan. Sehingga tidak heran jika banyak tatapan tertuj

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   Special Chapter Part. 1

    Tahun ajaran baru menjadi acara paling sibuk untuk BEM. Tidak hanya banyak kegiatan yang harus mereka urus, tapi juga harus memberikan banyak pengarahan bagi mahasiswa-mahasiswa baru. Tapi sesuatu paling ditunggu semua mahasiswa baru. Suasana kampus seketika menjadi riuh saat Ketua dan Wakil Ketua BEM datang. Wajah tampan Liev dan Roman menjadi bagian favorit para mahasiswa. "Kak Liev, bisakah aku foto denganmu?" tanya salah satu gadis cantik yang menatap Liev dengan malu-malu. Liev menyunggingkan senyuman membuat semua mahasiswi terpesona. "Baiklah. Kita bisa foto bersama. Berikan ponselmu." Liev mengulurkan tangannya. Gadis itu memberikan ponselnya kepada Liev. Laki-laki itu membuka aplikasi kamera kemudian berpose bersama gadis itu. Liev menekan tombol untuk mengambil beberapa foto mereka. Setelah itu Liev mengembalikan ponsel itu kepada pemiliknya. "Terima kasih, Kak Liev." Gadis itu memandang fotonya bersama dengan Liev. Bibirnya menyunggingkan senyuman senang. "Kak Liev,

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 182.Benar-Benar Aleksey [THE END]

    “Bahkan kamu juga tidak punya waktu untuk Aleksey-mu?”Evelina memicingkan matanya ke arah laki-laki itu. "Siapa kamu? Kenapa kamu tahu soal Aleksey?"Laki-laki itu menyunggingkan senyumannya. "Karena aku aku adalah Aleksey."Evelina terdiam mendengar ucapan laki-laki itu. Namun detik berikutnya, Evelina melayangkan tamparan yang membuat semua orang terkejut melihatnya. Termasuk Irina yang berdiri di dekat Evelina. Dada gadis itu naik turun dengan cepat menunjukkan berapa emosinya dirinya. "Apa kamu sedang merendahkan Aleksey-ku? Apa kamu tidak tahu seperti apa Aleksey yang aku sayangi? Jangan pernah menyamakan dirimu dengan Aleksey-ku. Karena kalian tidak akan pernah sama." Evelina tidak bisa menahan tangisnya. Dia pun berbalik dan bergegas berlari keluar. Saat laki-laki itu hendak keluar, Karl menahan bahunya. Tatapan tajam yang membunuh dilayangkan Karl ke arah laki-laki itu. "Bos, aku tidak ingin membuat keributan. Jadi aku akan keluar sebentar mengurus bocah sialan yang membua

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 181.Dua Karyawan Menghasilkan Keuntungan Tinggi

    “Bos, apakah tidak apa-apa membiarkan mereka bekerja di sini?” tanya Svetlana kepada Irina yang duduk di meja kasir.Tatapan Irina tertuju pada Evelina dan Karl yang sedang berjalan mondar-mandir dalam kafe untuk melayani pengunjung. “Tidak masalah. Lagipula mereka mendatangkan keuntungan untukku.” Irina tersenyum penuh arti.Svetlana memicingkan matanya ke arah sang bos. “Apa maksudmu mendatangkan keuntungan untuk mereka, Bos?”Irina menghela nafas berat. Kemudian tatapannya tertuju pada karyawannya itu. “Svetlana apakah kamu tidak menyadari jika pacarmu itu tampan? Kamu lihat banyak para gadis datang ke kafe ini untuk melihat ketampanan pacarmu.”Svetlana menoleh dan melihat Karl yang sedang meletakkan cangkir kopi di atas meja. Dia bisa melihat gadis yang dilayani itu memandang Karl dengan tatapan terpesona. Entah kenapa hal itu membuat Svetlana merasa sangat kesal.“Bos, bukankah menyebalkan memanfaatkan ketampanan pacarku untuk meningkatkan pengungjung kafe?” Svetlana tampak cem

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 180.Kehidupan Kelam Svetlana

    “Tidak masalah. Karena sebenarnya kita berpacaran di dua dunia.” Svetlana menoleh dan seketika wajahnya berubah pucat saat melihat Karl berdiri tidak jauh darinya. Bibir laki-laki itu menyunggingkan senyuman. “A-apa yang membawamu kemari, Karl? Bagaimana dengan Stefan?” tanya Svetlana.“Stefan sedang bersama dengan ibumu.” Karl berjalan menghampiri Svetlana. Membuat gadis itu melangkah mundur. Namun dia tidak bisa melangkah terlalu jauh karena pantatnya menyentuh meja dapur. Karl yang sudah berada di dekat Svetlana langsung meletakkan kedua tangannya menyentuh meja dapur itu untuk memerangkap gadis itu. Svetlana yang gugup tampak kesulitan menelan ludahnya sendiri.“Kamu tidak akan menyakiti perasaanku karena sebenarnya aku adalah Ares, Svetlana. Atau aku harus memanggilmu Lucia?”Seketika Svetlana melotot kaget mendengar ucapan Karl. “Ka-kamu tahu jika aku adalah Lucia?”Karl menganggukkan kepalanya. “Ya, aku tahu.”“Sejak kapan?”“Sebenarnya aku sudah mulai curiga saat dulu kamu

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 179. Mencuri-Curi Waktu

    Ares : Karena semalam tidak bisa bermain bersama, bagaimana jika malam ini?Svetlana membaca pesan itu dan mengela nafas berat. Pasalnya seharusnya semalam dia bermain game bersama dengan Ares. Tapi karena Karl berada di rumahnya sehingga gadis itu tidak memiliki kesempatan untuk bermain game. Gadis itu tidak tahu apakah dia bisa main bersama Ares malam ini atau tidak.Svetlana : Aku tidak bisa janji. Tapi jika bisa, aku akan menghubungimu.Ares : Apakah kamu sangat sibuk? Atau kamu sedang menjalin hubungan dengan seseorang? Sepertinya aku sulit sekali menghubungimu.Gadis itu langsung melotot membaca pesan itu. Dia tidak menyangka jika Ares akan menebak situasinya dengan tepat sasaran. Svetlana hendak membalas pesan dari kekasih dalam gamenya, tiba-tiba gadis itu kembali dikejutkan dengan pesan dari Ares yang baru saja masuk.Ares : Kamu mengatakan jika kamu tidak mau pacaran di dunia nyata. Tapi sekarang kamu justru pacaran di dunia nyata. Apakah kamu tidak menyayangiku lagi, Lucia?

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 178. Sedikit Pelajaran Dari Karl

    Sedikit pelajaran yang dimaksud oleh Karl adalah membiarkan Ravil dan kedua anak buahnya berlari hanya dengan menggunakan celana pendek. Di belakang mereka ada enam anjing German Shepherd yang terlihat garang sedang mengejar mereka. Akhirnya Karl bisa mengeluarkan anjing peliharaan milik keluarga Matvey.Anjing German Shepheard memiliki indera penciuman yang tajam. Sehingga ketika Karl menyodorkan pakaian mereka ke hidung anjing dengan rambut berwarna coklat hitam itu, mereka akan terus mengejar orang yang memiliki bau yang sama. Mereka tidak akan berhenti sampai mendapatkannya. Karena itu ketika Ravil memutuskan untuk berbelok dan memisahkan diri dari anaki buahnya, tetap saja ada dua anjing yang mengejarnya. Karena dua anjing itu sudah menciu bau Ravil. Tentu saja pemandangan ini menjadi bahan tertawaan orang. Termasuk Zoya, Liev dan semua orang yang berada di kafe itu. Zoya tidak menyangka Ravil yang biasanya terlihat begitu arogan dan menampilkan penampilan terbaiknya sekarang b

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 177. Tatapan Yang Mampu Membuat Ketakutan

    Ravil tampak kesal karena perkiraannya meleset. Dia begitu senang saat Zoya mengatakan akan menemuinya. Tapi dia tidak menyangka jika Zoya tidak datang sendirian. Tidak hanya membawa Liev tapi juga membawa beberapa anggota mafia Zeno yang dipimpin oleh Valdo. Sebenarnya Zoya sendiri juga tidak tahu akan berakhir seperti ini. Dia juga terkejut saat melihat Liev datang bersama beberapa pria yang mengenakan setelan gelap.Zoya mencondongkan tubuhnya untuk berbisik di telinga Liev. "Apakah tidak masalah membawa banyak orang seperti ini? Mereka bahkan memenuhi kafe ini.""Tenang saja, aku sudah menyewa kafe ini. Jadi tidak masalah dengan pemilik kafe." Tatapan Liev tertuju pada Irina yang mengacungkan dua jempol tangannya. Setelah mengetahui jika Zoya akan menemui mantan suaminya yang berbahaya, Karl menyarankan Liev untuk menyewa kafe tempat Svetlana bekerja. Dengan begitu Karl juga bisa ikut mengawasi pertemuan itu. "Zoya, tidak bisakah kita membicarakannya di tempat yang lebih tenang

DMCA.com Protection Status