Home / Romansa / Pembalasan Termanis Sang Penguasa / 1.Mulai Sekarang Kau Adalah Milikku

Share

1.Mulai Sekarang Kau Adalah Milikku

Di taman European High School, terlihat seorang murid laki-laki bertubuh gemuk berdiri di hadapan murid perempuan yang sangat cantik. Laki-laki bernama Leonid Lazarev itu menyerahkan buket bunga mawar berwarna pink kepada kakak kelasnya itu. 

“Kak Natasha. Sejak pertama kali bertemu dengan Kak Natasha satu tahun yang lalu, aku sudah jatuh cinta dengan Kak Natasha. Aku mengagumi Kak Natasha yang cantik, pintar dan baik hati karena pernah menolongku yang terjatuh. Karena itu apakah Kakak mau menjadi pacarku?” Leon membenarkan kacamata yang bertengger di hidungnya karena terlalu gugup menyatakan perasaannya. 

Semua murid menjadi heboh melihat Leon yang sedang menyatakan cinta kepada kakak kelasnya. Mereka menebak Natasha Vasilkov akan menolaknya. Mana mungkin gadis tercantik di seluruh sekolah mau menerima cinta pemuda gendut dan culun yang memakai kacamata.

"Laki-laki bodoh! Mana mungkin Natasha menyukainya. Tidak tahu diri." Bisikan salah satu murid di sekitar mereka. 

"Sudah gendut begitu lebih baik bercermin dulu. Gadis paling cantik di sekolah pasti akan menolaknya." Timpal yang lain. 

Meskipun Leon tahu orang-orang berpikir dia tidak pantas untuk gadis paling cantik di sekolah, tapi Leon yakin kakak kelasnya itu bisa melihat ketulusan cintanya. 

Natasha mengambil bunga itu. Menatapnya sejenak sebelum akhirnya melemparkan bunga itu tepat ke arah wajah Leon. Membuat kelopak bunga mawar bertebaran di atas rerumputan.

“Apa kau gila? Mencintaiku? Apa kau tahu arti cinta, Bocah balon?” Natasha mendengus sinis. 

“Aku…”

“Kau pikir cinta bisa membuatmu bahagia, Bocah balon? Aku beritahu kau, cinta itu omong kosong. Cinta hanya mendatangkan penderitaan terutama bagi laki-laki gendut sepertimu. Kusarankan jangan percaya cinta, Bocah balon.” 

Natasha berjalan pergi meninggalkan Leon yang masih terdiam terpaku. Laki-laki itu memandang bunga mawar yang sudah dipersiapkan dengan sepenuh hati hancur berantakan. Semua orang pun menertawakan Leon. Membuat laki-laki tidak pernah melupakan momen paling buruk sepanjang hidupnya.

* * * * *

Setelah empat tahun berlalu, bahkan Leon tidak pernah melupakan setiap kata yang diucapkan oleh Natasha. Bahkan berkat penolakan yang menyakitkan itu sudah membuat Leon berubah. Laki-laki yang saat ini menginjak usia dua puluh tahun tidak lagi menjadi ‘Bocah balon’ tapi menjadi laki-laki tampan dan menawan yang membuat semua wanita tak berkedip memandangnya. Namun Leon sama sekali tidak tertarik dengan para mahasiswi sekelasnya yang berusaha menarik perhatiannya. Tatapan Leon hanya tertuju pada satu orang. 

Natasha Vasilkov.

Tidak banyak yang berubah dari Natasha selain rambutnya berubah menjadi coklat gelap. Natasha masih saja menjadi mawar berduri. Cantik tapi sulit didekati. Sekarang Natasha tidak lagi menjadi kakak kelasnya, melainkan asisten dosen pelajaran manajemen bisnis. 

“Apakah aku bisa bicara sebentar denganmu, Miss Vasilkov?” tanya Leon berjalan menghampiri Natasha.

“Jika ini tentang pelajaran yang baru aku jelaskan, maka aku bisa membantu. Tapi jika diluar dari pelajaran, maka sebaiknya kau tidak membuang-buang waktuku.”

“Kau sama sekali tidak berubah, Kak Natasha. Sangat dingin sama seperti empat tahun yang lalu.”

Natasha memicingkan matanya menatap Leon. “Kak Natasha? Apakah aku pernah mengenalmu?”

“Jika aku menyebutkan ‘bocah balon’ apakah kau akan ingat sesuatu?”

Leon mengamati ekspresi Natasha. Laki-laki itu tahu wanita sepintar Natasha tidak akan butuh waktu lama untuk mengetahui arti dari panggilan itu.

“Kau adalah ‘Bocah balon’ yang menyatakan perasaan padaku saat masih sekolah dulu?”

“Benar, Kak Natasha. Aku adalah Bocah balon yang dengan bodohnya ditolak olehmu. Sayangnya sekarang tubuhku tidak seperti balon. Dan aku juga tidak bodoh lagi.”

Leon bisa melihat Natasha tampak terkejut. Namun detik berikutnya wanita itu bisa menguasai ekspresinya. Dia mengubah eskpresi wajahnya kembali menjadi dingin.

“Aku tidak peduli dengan perubahanmu. Karena pembicaraan ini tidak penting, maka aku akan mengakhirinya. Karena kau sudah membuang-buang waktuku yang berharga.”

Natasha mengambil beberapa buku di atas meja dan berjalan melewati Leon. Namun tentu saja setelah menunggu empat tahun lamanya, Leon tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Pria itu meraih pergelengan tangan Natasha. Mendorong tubuh gadis itu hingga membentur dinding. Karena terkejut, Natasha tidak sengaja menjatuhkan buku-buku di tangannya.

“Kau pikir kau bisa lari dengan mudah, Natasha Vasilkov?” tanya Leon dengan nada sinis.

“Jadi apa yang kau inginkan?” 

“Yang aku inginkan adalah memberikan balasan atas apa yang telah kau lakukan empat tahun yang lalu. Aku masih ingat betul ucapanmu empat tahun yang lalu. ‘cinta itu omong kosong. Cinta hanya mendatangkan penderitaan terutama bagi laki-laki gendut sepertiku.’ Apakah aku benar, Kak Natasha?”

“Tentu saja. Bagiku kalimat itu sama sekali tidak berubah sampai sekarang.”

“Benarkah? Tapi kudengar kau sudah bertunangan dengan seseorang. Jadi kau sama sekali tidak mencintainya?” Leon ingat informasi yang didapatkannya dari seseorang. Dia terkejut mendengar wanita sedingin es seperti Natasha bertunangan dengan seseorang.

“Benar. Aku tidak mencintainya. Kami bertunangan hanya karena sebuah kesepakatan.”

Leon mendengus sinis mendengar jawaban Natasha. “Aku sungguh kasihan dengan tunanganmu. Dia harus bertunangan dengan wanita dingin yang sama sekali tidak mencintainya.”

“Ini bukan urusanmu, Bocah balon. Bahkan tunanganku saja tidak keberatan dengan hal ini. Jadi kau tidak perlu mencampuri urusanku.”

Leon mengulurkan tangannya mengelus pipi Natasha. Kemudian tangannya turun menuju leher jenjangnya. Natasha mengerang saat Leon mencekik leher wanita itu.

“Kehidupanmu menjadi urusanku ketika kau menolak perasaanku, Natasha. Aku akan memberikan pembalasan atas apa yang sudah kau lakukan empat tahun lalu. Aku pikir aku harus berterimakasih padamu karena sudah menolakku dengan kejam. Karena hal itu membuatku termotivasi merubah tubuhku. Dan sekarang aku akan memberikan pelajaran untukmu.”

Natasha mendengus sinis. “Jadi kau ingin balas dendam padaku karena aku sudah menolakku?”

“Tepat sekali.”

“Bagaimana caranya kau akan balas dendam padaku? Kau ingin membunuhku sekarang?” tanya Natasha tanpa rasa takut sedikitpun.

“Membunuhmu? Bukankah itu terlalu mudah untukmu? Aku tidak akan melakukannya. Aku memilih cara lain untuk membalas dendam. Dengan cara ini.”

Tiba-tiba Leon mencium bibir Natasha membuat wanita itu terkejut. Wanita itu meronta dan memukul dada Leon. Namun pria itu meraih kedua tangan Natasha dan menahannya di atas kepala wanita itu. Membuat Natasah tidak bisa membebaskan dirinya.

Leon menciumnya dengan sangat rakus. Seakan bibir Natasha adalah permen yang hanya ingin dinikmatinya sendiri. Pria itu bisa merasakan tubuh Natasha bergetar. Dia tahu meskipun Natasha tidak membalas ciumannya, dia sangat yakin wanita itu bisa merasakan tubuhnya bereaksi akibat ciumannya. Bahkan saat Leon melepaskan ciumannya dia bisa mendengar erangan protes keluar dari mulut Natasha. Membuat Leon tersenyum penuh kemenangan.

“Mulai sekarang kau adalah milikku, Kak Natasha. Hanya aku yang boleh memilikimu.”

* * * * * 

Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Priscila Felicia
Leon diam diam mengerikan.
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status