Home / Romansa / Pembalasan Termanis Sang Penguasa / 4.Kau Akan Segera Masuk Dalam Perangkapku

Share

4.Kau Akan Segera Masuk Dalam Perangkapku

It is easy for one person to put another person down. 

But it is difficult for one to see oneself. 

Because in reality we are also not as good as other people.

* * * * *

Sepanjang pelajaran berlangsung Leon terus saja mengamati Natasha. Membuat wanita itu merasa tidak nyaman. Hingga pelajaran berakhir, Leon bisa melihat Natasha bergegas membereskan barang-barangnya. Leon yakin wanita itu tidak ingin dirinya menahan Natasha di kelas seperti yang dilakukannya kemarin.

Leon menyunggingkan senyuman. “Jadi kau berusaha menghindariku, Moy lev? Sayangnya tidak semudah itu.”

Leon mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang. Terdengar Ivan dari ujung telepon.

“Singa betinaku sudah keluar dari kelas. Jadi kau bisa menjalankan tugasmu, Ivan.” Perintah Leon.

“Baik, Tuan muda.” Jawab Ivan dengan patuh.

Leon memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas sebelum akhirnya bergegas pergi. Bibirnya menyunggingkan senyuman lebar.

“Kau akan segera masuk dalam perangkapku, Moy lev.” Gumam Leon bergegas berjalan keluar.

* * * * *

Natasha berjalan cepat menjauh dari ruang kelas di mana Leon berada. Dia sengaja menghindari Leon karena tidak ingin pria itu bertindak seenaknya sendiri terhadapnya lagi.  Tiba-tiba langkahnya terhenti saat seorang pria mengenakan setelan hitam berhenti di hadapannya. Menghentikan langkah Natasha. Pria itu lebih tinggi dari Natasha. Wajahnya terlihat tampan tapi terkesan dingin.

“Miss Vasilkov.” Panggil pria itu dengan sangat sopan.

Natasha mengerutkan dahinya menatap pria itu. “Kau siapa? Bagaimana bisa kau mengetahui namaku? Aku sama sekali tidak mengenalmu."

“Anda memang tidak mengenal saya, Miss Vasilkov. Saya akan memperkenalkan diri saya. Nama saya Ivan. Saya datang untuk mengantarkan anda pada seseorang.”

“Seseorang? Siapa dia?” bingung Natasha.

“Tuan muda saya ingin bertemu dengan anda.”

“Tuan muda? Siapa tuan mudamu? Dan untuk apa dia ingin bertemu denganku?” tanya Natasha kebingungan.

Wajah pria berusia tiga puluh tahun itu tampak begitu tenang. “Ada sesuatu yang ingin dibicarakannya dengan anda.”

“Aku tidak peduli siapa tuan mudamu. Aku tidak punya waktu untuk bertemu dengannya. Kau hanya akan membuang-buang waktuku yang sangat berharga.”

“Kau tidak punya waktu atau karena kau menghindariku, Moy lev?”

Pertanyaan itu membuat tubuh Natasha menegang. Pasalnya suara itu tidak berasal dari Ivan. Melainkan berasal dari belakangnya. Dan Natasha tahu benar panggilan itu. 

Sial! Aku sudah berusaha menghindarinya, tapi dia masih juga bisa mengejarku. Rencana apa lagi yang dia gunakan? Gerutu Natasha dalam hati.

Saat wanita itu berbalik, dia terkejut melihat Leon berdiri membawa buket bunga David Austin Juliet Rose di tangannya. Seketika Natasha mengalami déjà vu. Dia teringat masa lalunya ketika Leon mengungkapkan perasaannya empat tahun yang lalu.

Seketika semua orang berkerumun. Karena mereka sudah bisa menebak apa yang akan dilakukan oleh Leon. Pria berdiri di hadapan wanita dengan membawa bunga di tangannya sudah tidak diragukan lagi dia akan menyatakan perasaannya pada Natasha.

“Kau belum menjawab pertanyaanku, Moy lev. Kau tidak punya waktu atau karena kau menghindariku?” tanya Leon sekali lagi.

“Dua-duanya. Aku tidak punya waktu untukmu dan aku juga ingin menghindarimu. Jadi sebaiknya kau tidak menggangguku lagi, Leon.” Jawab Natasha dengan sangat tenang.

“Bagaimana bisa kau begitu kejam dengan seseorang yang sangat mencintaimu, Moy lev?” Leon terlihat tampak begitu sedih.

Natasha yakin pria itu sedang berakting untuk mendapatkan simpati dari banyak orang. Natasha memiliki firasat buruk tentang hal ini. Dia yakin Leon sengaja melakukannya.

“Hentikan sandiwaramu, Leon. Sebenarnya apa yang kau rencanakan kali ini?”

“Aku sama sekali tidak bersandiwara, Moy lev. Empat tahun yang lalu saat kau menolak perasaanku karena bentuk tubuhku seperti balon, aku mulai berjuang agar bisa menguruskan badanku. Aku berpikir setelah aku memiliki tubuh yang sempurna, aku ingin menyatakan perasaanku padamu lagi. Aku berharap kau bisa menerimanya. Karena itu, aku ingin memberikan bunga ini, Moy lev. Maukah kau menjadi kekasihku?”

Natasha mengepalkan kedua tangannya dengan sangat erat. Sekarang dia memahami apa rencana Leon. Meskipun kata-kata Leon terdengar manis, tapi pria itu sengaja menyinggung masa lalu untuk membuat Natasha terlihat buruk. Bahkan orang-orang di sekitarnya mulai berbisik-bisik menuduh Natasha sangat kejam pada Leon. Wanita itu berada dalam dua pilihan sulit. Menerima Leon sama saja membuat ucapan Leon terdengar benar. Menolak Leon sama saja menghadapi cibiran orang-orang. Tapi Natasha tidak perlu memikirkan jawabannya. Karena wanita itu memiliki pendirian yang teguh.

“Apa kau pikir dengan merekayasa kebenaran akan membuatku bisa menerimamu, Leon? Sayangnya jawabanku tetap saja seperti dulu. Aku tidak mau menjadi kekasihmu.”

Bagi Natasha lebih baik menghadapi cibiran orang dibandingkan harus takluk dalam rencana balas dendam Leon. Segera semua orang langsung mengatakan hal yang buruk pada Natasha.

“Bagaimana bisa ada wanita sekejam itu?”

“Apa dia tidak puas dengan perjuangan Leon yang sudah menguruskan badan untuknya?”

“Aku pikir dia sombong sekali. Apa dia merasa dirinya cantik karena idola kampu menyukainya.”

“Wanita bodoh. Menolak idola kampus. Apa matanya buta?”

Mata kalian yang buta. Kalian tidak tahu betapa liciknya Leon. Gumam Natasha dalam hati.

“Mengapa kau tidak mau menjadi kekasihku, Moy lev? Apa yang harus aku lakukan agar kamu mau menerimaku?” Leon memasang wajah memelas.

Seharusnya dia mendapatkan penghargaan aktor terbaik. Lihat bagaimana dengan mudahnya dia mendapatkan simpati dari banyak orang. Gerutu Natasha dalam hati.

“Tidak ada yang perlu kamu lakukan, Leon. Karena sampai kapanpun aku tidak bisa menerimamu menjadi kekasihku. Sama seperti yang kukatakan empat tahun yang lalu padaku. Aku tidak percaya dengan cinta. Jadi hentikan saja usahamu yang sia-sia ini.” Natasha pun berbalik pergi meninggalkan orang-orang yang mulai menyumpahi hal yang buruk padanya.

Inilah tujuan Leon. Membuat dirinya tampak buruk di hadapan orang lain. Natasha tahu mulai besok dia akan menghadapi hari-harinya dengan sangat berat.

* * * * *

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status