Home / Pernikahan / Pembalasan Sang Dewa Iblis Asura / Ch.7 - Pertarungan Sengit

Share

Ch.7 - Pertarungan Sengit

Xiang Fan bisa menguasai Teknik Pisau Angin Pembunuh hanya dalam sekali lihat. Bahkan jika Fu An hanya menggunakan satu teknik dasar saja, ia dapat menguasai teknik itu secara keseluruhan dengan sempurna.

Fu An tidak percaya jika Xiang Fan menguasai Teknik Pisau Angin Pembunuh dengan sempurna karena ia tidak pernah melihat ataupun mendengar tentang Xiang Fan di sektenya.

Xiang Fan menebaskan pedangnya dengan ringan beberapa kali. Puluhan bilah angin tidak terlihat keluar dari tebasannya.

Fu An dan Zhi Dan merasakan bahaya meskipun tidak melihat apa-apa. Mereka refleks melompat ke atas. Bilah angin mengenai pepohonan di belakang sampai tumbang.

“Ini memang mirip dengan Pisau Angin Pembunuh, tapi teknik yang dia gunakan memanfaatkan pedang.” Fu An bergumam pelan.

“Sepertinya dia bukan pemuda biasa. Teknik yang dia gunakan bukankah seharusnya Pisau Angin Pembunuh?” Zhi Dan menatap Fu An dengan curiga.

“Tidak, meskipun mirip tapi itu bukan Pisau Angin Pembunuh karena dia menggunakan pedang.”

“Haha, apa pun itu sepertinya kerja sama kita akan di batalkan sekarang.” Zhi Dan orang yang waspada jadi ia tidak percaya lagi dengan Fu An.

Bisa saja Xiang Fan adalah salah satu rekan Fu An, memancingnya untuk bekerja sama sekarang kemudian menusuknya dari belakang nanti.

Dari pada mengambil resiko tersebut, Zhi Dan memilih jalan yang lebih pasti.

“Terserah kau, aku tidak peduli.”

Situasi Xiang Fan yang awalnya 1 lawan 2, kini menjadi pertarungan individu. Setidaknya ini situasi yang lebih baik dari sebelumnya untuk Xiang Fan.

Situasi sunyi selama beberapa saat sebelum Xiang Fan mengawali pertarungan dengan melancarkan bilah angin lagi.

Mengandalkan instingnya, Zhi Dan mampu menangkis semua bilah angin yang tidak terlihat itu lalu melesat ke depan membalas serangan.

Dengan dua pedang energi di tangannya, Xiang Fan menyambut kedatangan Zhi Dan.

Keduanya beradu serangan pedang selama beberapa saat sebelum Fu An melancarkan serangan pisaunya.

Xiang Fan dan Zhi Dan melompat ke belakang, beberapa pisau menancap di area tengah. Keduanya pun secara bersamaan membalas serangan Fu An.

Fu An yang memang berspesialis pada kecepatan, dapat menghindari serangan Xiang Fan dan Zhi Dan.

Mereka terus saling menyerang, membalas serangan satu sama lain selama beberapa menit sebelum melompat ke belakang mengambil jarak.

“Pemuda ini padahal berada di Alam Master tingkat 3, tapi dia mampu mengimbangi kecepatan ku.” Fu An tidak lagi meremehkan Xiang Fan.

“Bahkan ilmu pedang yang dia gunakan bisa menyamai ku. Jika bukan karena kultivasi ku yang satu tingkat lebih tinggi, aku yakin sudah mendapatkan beberapa luka sayatan.” Zhi Dan bergumam dalam hati.

Mereka berdua tidak mengenal Xiang Fan sebagai anggota Keluarga Xiang karena Xiang Fan tidak pernah meledakkan pedang energi miliknya. Menciptakan senjata dengan energi Qi merupakan hal yang biasa untuk kultivator Alam Master, jadi mereka tidak menebak identitas Xiang Fan.

Fu An dan Zhi Dan bereaksi saat merasakan getaran kecil tepat di bawah mereka. Retakan tercipta kemudian sebuah pedang energi mencuat keluar dari bawah tanah tepat di bawah mereka.

Mereka berdua refleks menghindar. Tapi sebelum mereka bahkan mencapai jarak 1 meter, kedua pedang energi itu meledak.

*Booommm!! Booommm!!

Ledakan itu membuat Fu An dan Zhi Dan terhempas ke belakang. Fu An menabrak batang pohon sementara Zhi Dan berguling-guling di tanah. Baju mereka hancur dengan luka bakar parah di sekujur tubuh.

Sebelumnya Xiang Fan secara diam-diam memasukkan pedang energi ke dalam tanah hanya untuk momen ini.

Xiang Fan mengeluarkan belasan bilah angin. Semua serangan itu telak mengenai Zhi Dan, membuat pria itu mendapat banyak luka sayatan yang dalam. Darah mengalir deras dari luka tersebut.

“Aaarrrkkk!” Zhi Dan berteriak kesakitan.

Tanpa bisa Zhi Dan hindari, sebuah pedang energi menancap di tubuhnya.

*Booommm!!

Pedang energi meledakkan tubuh Zhi Dan berkeping-keping.

Sementara Fu An yang dapat bergerak dengan lincah, meskipun baru terkena ledakan, ia masih bisa menghindari semua serangan yang Xiang Fan arahan padanya.

“Ledakan Pedang Energi, ini adalah teknik dari Keluarga Xiang.” Fu An bergumam dalam hati.

“Kau sepertinya sudah bisa menebak identitas ku. Karena itu aku tidak bisa membiarkan mu hidup!” Xiang Fan berjalan pelan, menyeret pedang energi di tangannya, membuat garis memanjang di tanah.

“Kau benar-benar berani masuk ke Hutan Iblis ya. Apa kau hanya seorang diri atau ada orang lain yang bersama mu?” Fu An berusaha mengulur waktu sementara dirinya dapat meredakan sakit di tubuhnya.

Xiang Fan tidak menjawab, ia melesat menyerang karena tau tujuan Fu An hanya ingin mengulur waktu.

“Cih!” Fu An berdecak kesal lalu melemparkan belasan pisau terbang sementara dirinya bergegas melarikan diri secepatnya.

Mudah saja bagi Xiang Fan menangkis serangan dari orang yang sudah terluka.

“Dia masih bisa bergerak cepat meskipun terluka cukup parah.” Xiang Fan bergumam lalu mengejar Fu An.

Sayap Angin!

Xiang Fan bergerak secepat suara, melesat dengan kecepatan tinggi, menerbangkan dedaunan yang ia lewati.

Di sisi lain Fu An menoleh ke belakang tanpa menghentikan ataupun memperlambat kecepatannya, memeriksa di mana Xiang Fan. Ia bernafas lega karena tidak melihat keberadaan pemuda tersebut. Tapi saat ia menghadap ke depan, ia seketika berhenti karena melihat Xiang Fan sudah berada tidak jauh di sana.

“Mau ke mana kau?”

“Sialan!” Fu An berteriak marah lalu menyerang lagi.

Meskipun sadar tidak bisa menang, tapi ia akan tetap melawan. Sebagaimana tikus pasti akan melawan jika sudah dalam situasi terpojok.

Pertarungan antara Xiang Fan melawan Fu An berlanjut. Fu An lebih memilih untuk menjaga jarak dengan Xiang Fan sambil mengendalikan pisau terbangnya. Ia terus bergerak mundur setiap kali Xiang Fan mendekat.

Tapi tidak selamanya ia bisa terus seperti itu. Saat Xiang Fan menangkis semua pisau terbangnya, ia melancarkan bilah angin yang tidak dapat di tangkis oleh Fu An karena tidak adanya senjata di tangannya.

Fu An berakhir terkena bilah angin, memberinya luka parah hingga ia terjatuh ke tanah. Ia berniat bangkit tapi Xiang Fan menginjak dadanya dengan keras.

“Gouhk!” seteguk darah keluar dari mulut Fu An.

*Jleb!

Xiang Fan menancapkan pedang di leher Fu An. Ia memutar pedangnya lalu mencongkel kepala pria itu.

Tanpa memedulikan mayatnya yang akan membusuk di sana, Xiang Fan bergegas kembali ke tempat di mana mayat Bintang Roh itu berada, tentu saja setelah ia mengambil semua harta milik Fu An.

Setibanya di sana, mayat Bintang Roh masih tergeletak di tanah. Xiang Fan terlebih dahulu mengambil harta milik 3 kultivator yang terbunuh itu sebelum berjalan mendekati mayat Bintang Roh kemudian memeriksanya.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
rahmat sadami
mantulllllll
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status