Share

Selamat dari Maut

Aku terbaring di rumah sakit , mata ku mulai terbuka saat matahari menyinari kamar.  Perlahan aku  mulai membuka mata dan memastikan penglihatan ku , "Dimana ini ? Apakah aku sudah mati ? Apakah ini alam lain ?" Aku mengerjap dan  duduk melihat di sekeliling kamar ,  terdapat banyak alat kedokteran . Aku menggerakkan tangan ku yg dililit oleh alat infusan .

"Akh sakit !" Ucapku merasakan nyeri.  Tubuhku  terasa ngilu dan  remuk saat aku menggerakkan nya meskipun perlahan . Pikiran ku masih melayang saat aku berada di bawah jurang, masih teringat dengan jelas di benakku saat kejadian mengerikan itu terjadi . Dimana aku terjun bebas ke bawah dan mobilku terguling guling saat di jurang.  "Akh !" Mengingatnya kepalaku berdenyut nyeri . Bayangan itu sulit untuk aku lupakan dengan mudah hingga aku menutup mataku perlahan .

"Suatu keajaiban aku masih bisa selamat dari kecelakaan itu ." Ucapku sambil merasakan nyeri.

Namun aku mengerjap dengan cepat ,  "Tapi, siapa yg menolongku ke rumah sakit ini ? " Aku begitu penasaran dan membuka mata lebar lebar . Tak terlihat seorang pun diruangan besar ini , lalu siapa yg menolong ku saat itu ?  Pertanyaan itu bergantung di udara .

Aku melihat wajahku di sebuah cermin pada dinding yg menggantung dihadapan ku . Aku  terkejut saat melihat area pipi kiriku terbalut oleh perban hingga  ke area rahang .  "Ah tidak , wajahku ?  Bagaimana ini ?"   Aku geram merasa nyeri dan panik .  Aku tak menyangka jika kecelakaan itu menolehkan banyak luka , termasuk area wajahku .

Namun, disaat aku merasakan rasa sakit pada tubuh ku , aku mendengar sebuah berita yg mengejutkan ku , yaitu televisi yg bergantung dihadapan ku , saat itu berita nasional tengah meliput suatu kecelakaan yg ternyata itu adalah kecelakaan ku . Di dalam berita itu, fotoku  terpampang dengan jelas di layar televisi .  Mereka tak bisa menemukan mayatku  , sehingga aku dinyatakan telah hilang dan mungkin saja telah tewas .

"Tentu saja mereka tidak akan menemukan mayatku , karena aku berada disini , aku dirumah sakit dan aku masih hidup ." Ucap ku menggerutu .

Mataku masih tertuju pada berita itu .

Mobil ku telah hangus terbakar dan menjadi puing puing besi . Sebuah keajaiban jika diriku bisa selamat dari kecelakaan maut itu . "Tuhan masih menyayangiku, hingga aku masih bisa bernafas hingga saat ini ,  sungguh aku berhutang budi pada orang yg telah menyelamatkan ku !" Aku berdesir dalam diri merasa sangat beruntung.

Wartawan tengah meliput keluarga korban   setelah aku dinyatakan hilang  , mereka menanyai Carles yg mana dia adalah suami ku keluarga yg ditinggalkan .

Carles berbicara dihadapan wartawan sambil menangis , dia berakting layak nya suami yg begitu kehilangan istrinya  . "Aku sedih atas kejadian yg menimpa istriku , aku tak menyangka jika dia akan secepat ini meninggalkan ku sendiri . Aku sangat merindukan dia , tapi kenapa dia mati membawa cinta ku yg besar padanya?"  Ucap nya terbata bata. Dia menyeka air matanya dengan  sapu tangan yg dipegang nya dengan erat. Dia tampak baik di depan kamera . Sehingga wartawan itu tampak iba melihat Carles .

Lalu wartawan itu menanyai Carles lagi, "Lantas  apa yg akan kau lakukan setelah ini Tuan ?" Pandangan nya tertuju pada Carles  . Semua kamera dan penonton tampak terpengarah pada sosok Carles di depan layar. "Aku akan mengenang setiap tempat yg telah kita lalui bersama mendiang istriku , dan mungkin juga aku akan mengenang nya bersama sahabat nya yg juga sama sama kehilangan Ana."  Ucap nya terlihat sedih . Wajah nya merah dan matanya bengkak , namun entah kenapa aku melihat nya dia tampak bersandiwara dan tersenyum miring saat para wartawan tengah lengah meliput nya. Aku melihat apa yg dia katakan  dusta .

Melihat itu para  wartawan merasa iba dan turut berduka cita , mereka tak kuasa melihat kesedihan Carles yg ditinggal oleh isterinya . Dia begitu mencintai istrinya.  Setelah itu ,wartawan menanyai nya lagi , "Aku dengar jika Nona Ana adalah pebisnis kuliner , apa yg akan kau lakukan pada bisnis nya yg telah dia tinggalkan ?" Wartawan itu menatap dan menunjukan rasa penasaran. Carles berkata ditengah Isak nya, "Tentu saja aku akan menjadi melanjutkan bisnis nya  dan menjadi pemilik lestoran Bima food . Aku akan mengambil alih semua aset istriku yg dia tinggalkan. " Ucap nya terbata bata. Wajah Carles terlihat lebih senang saat membicarakan aset yg Ana miliki . Isak tangis nya berhenti dan dia menunjukkan rasa senang .

"Apa ?" Aku terkejut saat mendengar penjelasan nya dari TV  . "Ternyata selama ini aku salah menilai Carles ,  aku  termakan oleh perkataan nya yg manis , namun hatinya busuk !" Aku mengernyit mengepalkan tangan ku saat memandangi pria brengsek itu .

Dari arah belakang Carles muncullah sesosok wanita yg sangat dikenal nya dengan baik . Wanita itu berusia 28 tahun , memiliki perawakan tinggi putih dan cantik , dialah Lucy sahabat nya . Dia pintar namun sedikit sombong  , paras nya cantik membuat nya menjadi incaran banyak  pria , pantas saja jika Carles sampai tergoda oleh nya . Sexy dan menawan . Namun , Kenapa Lucy bisa jatuh ke pangkuan Carles ? Aku sungguh tidak mengerti .

Awal nya aku sempat khawatir jika aku mengenalkan Lucy pada Carles , namun karena desakan Lucy yg menginginkan sebuah pekerjaan , aku terpaksa mengenalkan dia pada Carles suamiku . Saat itu suami ku bekerja di perusahaan Golden. Dia menawarkan diri menjadi asisten nya dan bekerja untuk nya .

Aku tak menyangka jika akhirnya akan seperti ini , aku seperti ditusuk dari belakang . Dikhianati oleh dua orang yg sangat berharga dalam hidup ku . Suami dan sahabatku . Mereka lah keluarga untuk ku setelah kematian kedua orang tuaku 5 tahun silam .

Aku tinggal dirumah besar ku sendirian , dan aku menikah dengan Carles . Kami tinggal dirumah orang tuaku . Aku memiliki sebuah lestoran yg bernama Bima food.  Hobi ibuku memasak , itulah yg menyebabkan aku ingin membuka sebuah lestoran , karena ingin selalu dekat dengan mendiang ibuku . Memasak mengingatku pada nya .

Terlihat Lucy berada disamping Carles , dia tertunduk memakai kaca mata hitam dan sebuah kerudung yg dililitkan ke kepalanya . Dia bertingkah seolah merasakan kesedihan yg mendalam atas kecelakaan sahabat nya . "Aku turut berduka atas musibah yg menimpa sahabatku Ana , Aku tidak menyangka jika kecelakaan ini menewaskan nya . Dia adalah sosok kakak bagiku , dia adalah keluarga ku !" Ucap nya sambil menangis . Dia menyeka air matanya dan tertunduk penuh kesedihan .

Carles melingkarkan tangan nya ke pundak Lucy , dia merangkul nya dengan satu tangan . "Sudahlah , kita akan doakan semoga Ana di alam sana bahagia dan tenang.". Ucap Carles menguatkan Lucy.  Media meliput nya dengan jelas kedua sejoli itu bersandiwara di depan kamera .

Aku melihat nya muak dan mual , mereka berdua  berbahagia diatas penderitaan ku . Air mata bercucuran meski tidak terasa. Aku menganggap jika diriku telah hancur dan tidak berguna lagi .  Pria brengsek itu  telah membuang ku dan merampas semua milik ku .

Meski dalam hati ada sedikit marah  dan mual saat melihat mereka ,  namun rasa pesimis ku menyerang ku . Aku tidak tahu apa yg harus aku lakukan setelah ini , Aku merasa tidak ada secercah pengharapan lagi untuk ku .

"Kenapa aku tidak mati saja jika harus menyaksikan semua ini  ? " Ucap ku berlinang air mata, merasakan dikhianati oleh dua orang yg aku sayangi itu sangat menyakitkan . Aku merasa putus asa dan hilang harapan .

"Untuk apa lagi aku hidup di dunia ini ? Tidak ada lagi orang yg memperdulikan ku saat ini , ibu , ayah , aku merindukan mu !" Aku menangis tak terbendung lagi . Hingga pikiran jahat terlintas di benakku .

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status