Home / Romansa / Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan / Bab 144 ( Mengandung Anak Akbar)

Share

Bab 144 ( Mengandung Anak Akbar)

Author: Tri Afifah
last update Last Updated: 2023-08-10 23:27:57

Tubuhku menegang mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Jemmy. Walaupun pria itu terlihat begitu tenang dan santai saat mengatakannya, tetap saja. Kedua matanya yang terpejam membuat diriku merasa pasti Jemmy kembali merasakan bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang ia sayangi.

"Maksudmu…"

"Ayah mertuamu pelakunya. Jenny hamil, ia hanya menginginkan sebuah status untuk anak yang dikandungnya saat itu. Namun, takdir berkata lain. Jenny harus meregang nyawa di hadapan ibuku."

Aku menutup mulutku terkejut bukan main.

"Pasti kau bercanda. Mana mungkin, Ayah mertuaku melakukan itu semua. Aku yakin, pasti ada kesalah pahaman antara…" aku tidak meneruskan ucapanku. Sekelebat peristiwa yang menimpa Ayah, Abian dan Siti mengusik ketenangan jantungku yang kian berdebar-debar tak beraturan.

"Kau tak perlu mempercayai semuanya. Aku hanya ingin berbagi cerita kehidupanku."

"Lalu, bagaimana dengan Ibumu?" aku berusaha untuk menenangkan diriku. Walaupun kenyataannya hatiku terasa tercubit
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 145 ( Mencoba Berdamai )

    "Kenapa bertanya seperti itu?""Kalau kau hamil, itu bisa saja menjadikan senjata baru untuk Akbar. Ia tidak akan setuju bercerai padamu." Jawab Jemmy."Tidak, aku tidak hamil. Ayo Abian, aku sudah mendapatkan kabar Jimmy. Lebih baik kita pulang saja." Aku bangkit dari tempat dudukku, dan menarik tangan Abian agar mengikuti gerakanku."Apa kau berniat untuk menjalin hubungan dengan pria lain?" kembali Jemmy menanyakan hal yang tak masuk akal."Jangan berani-berani membahas masalah pribadiku."Raut wajah Jemmy kembali menampilkan senyum tipis dan tidak dapat aku artikan."Jangan mencari masalah Jemmy, karena Mawar adalah milikku." Abian menarik tanganku dan digenggamnya begitu erat. Setelah mengatakan hal tersebut, kami meninggalkan Jemmy yang masih setia duduk di sofa.Di lain tempat, Sania memilih untuk pergi ke sebuah Restoran langganannya. Hatinya masih terasa perih mengingat kejadian yang baru saja ia alami. Sandoro harus mendapatkan hukuman setimpal atas semua hal yang ia lakukan

    Last Updated : 2023-08-11
  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 146 ( Berujung Pada Kenikmatan)

    Abian tidak langsung membawaku pulang ke rumah, pria berbadan tegap dan memiliki wajah tampan itu menghentikan mobilnya di sebuah minimarket."Apa yang ingin kau beli?"Abian menoleh melihat wajahku."Isi kulkas,""Apa?""Jangan banyak bertanya. Ayo, ikut aku memilih."Aku memilih untuk tidak menolak permintaan Abian. Lagi pula, pria itu sudah membantuku untuk mencari keberadaan Jimmy.Aku mengikuti langkah Abian, kami berhenti di depan Rak yang menyediakan berbagai macam jenis sabun mandi cair maupun batang."Sabunmu juga habis?""Untukmu," Abian mengambil botol sabun cair dan dimasukkan ke dalam keranjang belanjaan."Aku tidak pernah menggunakan Merk itu, Abian." Protesku."Lalu?""Sudah ambil saja, untuk kekasihmu."Tiba-tiba saja, Abian membalikkan tubuhnya dan meraih daguku sehingga pandanganku terfokus pada wajahnya."Kekasihku adalah dirimu.""Abian, aku adalah is…""Istri Akbar? Jangan berani-berani membahas mengenai hal itu. Sebentar lagi kau akan bercerai dengannya. Setelah

    Last Updated : 2023-08-11
  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 147 ( Kau Menakutkan, Abian! )

    "Kenapa jadinya datang ke rumahmu, Abian!" protesku saat baru menyadari bahwa mobil Abian telah terparkir sempurna di halaman rumahnya. Jujur saja, jika Abian tidak membangunkan tidurku, aku tidak akan sadar bahwa pria itu telah mempermainkan diriku dengan diam-diam mengajakku untuk pergi ke rumahnya."Turunlah, ada yang ingin aku bicarakan." Abian sama sekali tidak terpengaruh dengan ucapanku. Pria itu langsung turun dari mobil dan mengambil belanjaannya yang diletakkan di bagasi mobil.Aku hanya dapat menghela nafas panjang, berharap hari ini berlalu begitu cepat dan mudah bagiku untuk pulang ke rumah tanpa ada drama yang kembali diciptakan oleh Abian.Saat memasuki rumah Abian, aku disambut oleh wanita paruh baya yang tersenyum hangat padaku."Silahkan ikuti saya, nona. Tuan Abian akan mengganti bajunya terlebih dahulu."aku mengangguk seraya membalas senyumannya. Wanita yang tak kuketahui namanya itu berjalan menaiki tangga menuju ke lantai atas. "Kenapa tidak menunggu di ruang tu

    Last Updated : 2023-08-13
  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 148 ( Secepat itu?)

    "Tapi aku peduli, Abian. Aku tidak ingin masyarakat menuduhku berselingkuh denganmu.""Apa kau pernah mendengar mereka mengatakan bahwa kau berselingkuh?""Abian, jangan membolak-balikkan ucapanku. Sudahlah, lebih baik kau antar…""Maaf, mengganggu Tuan." Wanita yang tadi mengantarkan diriku ke kamar ini terlihat membawa nampan yang berisi makanan dan minuman."Letakkan disini, Nanny.""Baik, Tuan." Wanita yang dipanggil dengan sebutan Nanny itu meletakkan isi nampan satu persatu di atas meja. Sapi lada hitam dan air putih, dua porsi makanan itu terlihat masih panas. Terlebih, aroma wangi makanan itu begitu menusuk penciumanku, terasa sangat menggoda lidah untuk segera mencicipinya."Terima Kasih Nanny, kau boleh keluar."Nanny tersenyum menanggapi perkataan Abian, setelah itu ia keluar dari kamar."Makanlah, setelah ini aku akan mengantarkan dirimu pulang." Ucap Abian tepat setelah ia duduk di Sofa menghadap langsung dengan diriku yang dibatasi oleh meja yang telah diletakkan makanan

    Last Updated : 2023-08-14
  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 149 ( Status sosial)

    "Bukankah itu bagus?" Abian menyunggingkan senyumnya. Pria itu nampak mengambil garpu dan sendok untuk memulai menyantap sapi lada hitam yang telah menggoda indera penciuman sejak tadi."Tapi, setahuku baru kemarin aku…""Apa kau pikir selama ini orang tuamu akan diam saja melihat anaknya terus disakiti Seperti itu? Ayahmu sudah mengurus semuanya sebelum insiden pesta Anniversary pernikahanmu dengan Akbar." Abian terlihat memasukkan satu potongan daging ke dalam mulutnya.Aku hanya bisa tersenyum sinis, terkejut mendengar ucapan Abian. Bahkan, dulu aku sempat berpikir bahwa Mama dan Papa tidak memikirkan bagaimana perasaanku saat mengetahui perselingkuhan Mas Akbar."Makanlah, Mawar. Mumpung masih hangat," Abian kembali mengingatkan.Aku menatap makanan yang berada di hadapanku. "Ini, dimasak oleh bibi yang tadi mengantar…""Iya, beliau sudah hampir tiga tahun bekerja disini. Yang paling aku sukai adalah masakannya yang begitu enak.""Cobalah, aku yakin kau juga pasti menyukainya."T

    Last Updated : 2023-08-14
  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 150 ( Sebuah Janji Jimmy)

    "Apa sampai saat ini kau masih belum mempercayaiku?""Apa yang kau ingin kau katakan, katakanlah. Jangan bertele-tele.""Mawar yang diam-diam mendekati diriku yang merupakan selingkuhan suaminya."Akbar diam saja. Pria yang hanya memakai celana dalam saja itu turun dari ranjang dan berjalan menuju ke dalam kamar mandi.Mulan hanya dapat meneteskan air matanya, perasaannya begitu kesal, tapi ia tak mampu berbuat apa-apa. Ingin meninggalkan Akbar, tapi bagaimana kelak kehidupannya nanti?***Abian telah menghabiskan makanannya. Pria itu kembali terlihat begitu dingin dan terkadang sama sekali tidak terlihat memiliki perasaan padaku. Wajah datarnya kembali hadir saat kami membahas soal anak yang aku kandung. Padahal, itu hanyalah sebuah perumpamaan saja. Tapi, sikapnya terhadap diriku kembali seperti orang asing."Apa kau ingin aku suapi?""Ap…apa?""Cepatlah, ada yang harus aku lakukan." Ucap Abian dengan tatapan dinginnya."Sudah, aku sudah kenyang. Tapi, sebelum pergi. Bolehkah aku me

    Last Updated : 2023-08-14
  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 151 ( Debaran Jantungku)

    "Apa ini?" Akbar meneliti setiap kata yang ia baca.Pria berkepala plontos hanya dapat diam dan tak berani menatap wajah Akbar. "Siapa yang mengirimkan dokumen ini?""Tadi ada seorang pria yang datang dan menyerahkan dokumen tersebut. Katanya ini untuk anda, pak.""Sialan! Aku kalah cepat. Atau jangan-jangan…ini sudah jauh-jauh hari direncanakan." Akbar mengepalkan tangannya, menyalurkan rasa kesal yang tiba-tiba saja menggerogotinya hatinya. Miris sekali. Saat ia mengetahui bahwa Mawar telah menggugat cerai dirinya.***"Kita sudah sampai." Ucap Abian saat mobilnya telah memasuki pekarangan rumahku."Baiklah, terimakasih sudah mau mengantarku pulang."Saat akan membuka pintu mobil, Abian menghentikannya. Aku dapat merasakan hembusan nafasnya di dekat telinga dan wajahku. Aku tak berani bergerak, jika bergerak sedikit saja. Pasti wajahku akan menempel pada wajahnya."Maaf, atas perlakuanku. Aku tidak tahu, bagaimana harus bersikap biasa denganmu, Mawar. Kau seperti bom atom yang siap

    Last Updated : 2023-08-15
  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 152 ( Obsesi)

    Abian melajukan mobilnya membelah jalanan kota dengan kecepatan sangat cepat. Ia tidak ingin terlambat untuk menghadiri rapat dadakan yang dilakukan oleh Wibowo.Walaupun sebenarnya hubungan antara keduanya belum terlalu baik. Tapi, Abian berusaha mencoba untuk membuat hubungannya dengan Wibowo lebih baik lagi. Setelah sampai di kantor, Abian segera mengambil langkah menuju ke tempat rapat yang telah diberitahukan oleh Aslan. Sesampainya di ruangan, Abian disambut oleh Aslan dan dipersilahkan untuk duduk di kursi yang telah ditentukan.Abian menurut, karena rapat tengah sedang berjalan dengan suara Wibowo yang begitu mendominasi. Dari awal Keluarga kecilnya ini mengangkatnya sebagai seorang anak, jujur Abian begitu mengagumi sosok Wibowo. Pria tegas dengan ide-ide cemerlang yang begitu hebat."...karena kerugian tersebut, pihak Sandoro group membutuhkan suntikan dana. Jadi, saya memutuskan untuk membeli saham yang tengah mereka jual."Abian mengerti, buntut Video Akbar begitu mempeng

    Last Updated : 2023-08-16

Latest chapter

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 177 ( Sebuah Akhir)

    Perasaanku saat ini sedang dalam keadaan kurang nyaman. Setelah Abian pamit akan melakukan sesuatu yang berkaitan dengan keluarga Akbar, entah mengapa perasaan ini tak menentu."Belum ada kabar?" tanya Mama yang saat ini duduk di sebelahku.aku menggeleng sambil terus mencoba untuk menghubungi nomer telpon Abian."Sebentar lagi juga Abian memberi kabar. Jangan terlalu mengkhawatirkan keadaan ini. Polisi juga sudah memiliki bukti yang cukup kuat untuk menangkap Sandoro." Papa memotong pembicaraan kami. Pria paruh baya itu terlihat asyik menikmati teh hangat dan pisang goreng buatan Mama."Tapi, Pa…tidak biasanya Abian bersikap seperti ini." Jawabku sambil memaksakan senyum."Coba cek ponselmu, siapa tahu saja sudah ada berita penangkapan Sandoro."Aku menuruti kemauan Papa dan melihat berita terbaru yang menyuguhkan video penangkapan Sandoro.Mama yang melihat ekspresi wajahku menyimpulkan sesuatu dan segera menyalakan layar televisi. "Benar dugaan Papa," lirih Mama sambil mengelus lem

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 176 ( Ditangkapnya Sandoro)

    Dunia Akbar runtuh dalam hitungan detik. Kedua matanya masih menatap tak percaya dua tubuh yang tanpa busana saat ini saling melekat dan berkeringat bersama menapaki gairah cinta yang tiada tara.Tak ada yang bersuara, semuanya tenggelam dalam pikiran masing-masing."Mas Akbar…" lirih Mulan, dengan linangan air mata yang membasahi pipinya.Akbar ambruk begitu saja, tubuhnya terasa begitu lemah. Kalau dimasa lalu, Ia menyakiti Hati Mawar dengan menyetubuhi wanita lain, kini Akbar harus menanggung beban derita yang entah bisa disembuhkan atau tidak selama sisa umurnya, karena melihat dengan jelas tubuh istrinya kini disetubuhi oleh Ayahnya sendiri."Akbar!" teriak Sania panik melihat anaknya jatuh terduduk di lantai.Sania hanya mampu memeluk tubuh Akbar sambil menangis menjerit pilu, merasakan rasa sakit yang akan Akbar tanggung seumur hidupnya."Apa ini, Bu? Kenapa nasibku Seperti ini? Aku memiliki ayah monster dan wanita yang…" tangisnya pecah. Pria tegap itu menangis dalam pelukan Sa

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 175 ( Rahasia dibalik Rahasia)

    Dengan perasaan yang kacau, Akbar memutuskan untuk menemui orang tuanya yang saat ini berada di rumah. Ingatannya kembali pada saat pertama kalinya Ia bertemu dengan Mulan yang saat itu sedang diTawan oleh beberapa Orang yang mengaku telah membayar mahal gadis desa itu. Tidak ada kecurigaan sama sekali. Ia benar-benar merasa iba atas hal yang terjadi pada Mulan saat itu.Sampai pada akhirnya, dirinya mulai menyadari bahwa Ia jatuh cinta pada gadis desa yang sangat berbeda sekali dengan Mawar.Mulan sangatlah lembut dan selalu membutuhkan pertolongannya. Sebagai seorang Pria, Ia merasa sangat dibutuhkan dan dihargai."Sial!" teriaknya frustasi. Mobil yang dikendarainya melaju sangat cepat agar cepat sampai ke rumah orang tuanya.Sesampainya di rumah, Akbar segera memarkir mobilnya dan berlari ke dalam rumah, mencari sosok pria yang sangat ingin ia temui."Akbar?" Sania tersenyum menatap anak semata wayangnya itu. Wajah Akbar tampak begitu merah, Seperti menahan sesuatu."Dimana Ayah, Bu

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 174 ( Lebih Baik Dicintai daripada Mencintai)

    "Aku belum selesai bicara!" cegah Akbar, merasa pernyataan Abian terdengar begitu mengusik hatinya."Apa lagi yang ingin kau dengar?" Abian berbalik dan menatap wajah Akbar. Dua pria tampan itu terlihat memiliki ekspresi sama-sama dingin dan hal itu membuat suasana semakin tegang saja."Ayahmu ada di balik semua ini. Cobalah untuk berpikir, apa yang membuat kehidupan rumah tanggamu dengan Mawar berantakan. Kalau kau selalu beralasan kau berselingkuh karena perilaku seksual yang menyimpang, lalu atas dasar apa seorang wanita seperti Mulan mau tinggal dengan orang yang tak normal seperti dirimu!"Akbar sama sekali tidak menyangka, ucapan Abian begitu menusuk hati dan pikirannya. Pria itu ingin sekali menghajar habis-habisan Abian, namun Ia berusaha untuk tetap tenang dan mendengarkan alasan, mengapa Abian begitu ngotot untuk menyalahkan ayahnya."Kita sama-sama seorang Pengusaha dan memiliki banyak uang untuk mengetahui hal-hal yang ingin kita ketahui. Kalau kau tidak begitu peduli denga

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 173 ( Tuduhan Yang Sama)

    "Apa yang membuatmu datang kemari?"tanyaku penasaran pada sosok yang saat ini berdiri di hadapanku.Akbar tidak menjawab, kepalanya celingukan mencari keberadaan seseorang."Apa yang sebenarnya kau inginkan, Akbar? Lebih baik kau pulang saja."Saat hendak melewati tubuh Akbar, pria itu mencekal lenganku, membuatku terpaksa menghentikan langkah kaki dan kembali memandang wajahnya."Aku ingin kita memulai sebuah lembaran baru. Mulan Seperti hilang ditelan bumi. Wanita itu meninggalkan diriku begitu saja." Ucapnya sambil tersenyum menatap wajahku.Aku segera menepis tangan Akbar, dadaku bergemuruh menahan diri agar tidak mengucapkan kata-kata kasar. Aku tidak ingin pengunjung Restoran terganggu dengan kemarahanku.Tak ingin berlama-lama, aku bergegas meninggalkan Akbar. Berjalan keluar Restoran."Mawar, tunggu!"tak kusangka, Akbar masih saja mengejarku sampai ke tempat parkir."Apa sih yang kau inginkan!" sentakku dengan perasaan kesal setengah mati melihat polah tingkah Akbar yang kekan

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 172 ( Luka Lama Bersemi kembali)

    Bab 172Luka dalam hati selamanya akan menjadi sesuatu yang tidak pasti, jika tidak terobati dengan baik. Semuanya akan terasa indah jika bisa menyikapi hal itu dengan baik.Seperti halnya dengan diriku, tiga buka pasca perceraianku dengan Akbar, hati ini seperti tanaman yang baru saja tumbuh dan akan memulai sebuah perjalanan yang panjang.Akbar?Terakhir kali aku mendengar kabarnya. Pria itu masih mencari keberadaan Mulan, istri keduanya yang sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya. Setiap kali otakku kembali membayangkan masa lalu itu, bukan hanya rasa sakit, melainkan rasa kasihan.Kami bertiga memiliki alasan untuk menjadi korban. Ya, korban ketidakadilan atas keegoisan seorang Sandoro. Abian telah memiliki semua bukti yang mengarah pada mantan mertuaku itu.Pria paruh baya itu adalah alasan pertama, kenapa rumah tanggaku dan Akbar hancur berantakan. Walaupun, pada dasarnya kembali lagi pada diri sendiri akan sebuah kekuatan Cinta, yang Akbar tidak memiliki itu semua.Pria i

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 171 ( Malu-malu kucing)

    Aku menatap wajah pria yang kini tengah menatap wajahku dengan sorot mata penuh harap. Wajah tampannya yang terlihat dingin seperti hilang ditelan bumi saat berhadapan dengan diriku. Cintanya bagaikan sebuah air yang terus mengalir membasahi seluruh isi hatiku."Mawar?" kembali Abian menyadarkan diri ini untuk mendapatkan jawaban yang diinginkannya."Apakah harus secepat ini?" aku mencoba untuk mengulur waktu yang ada. Bukan bermaksud untuk menyakiti hati Abian, hanya saja aku merasa masalahku dengan Akbar belum selesai sepenuhnya. Lagipula, Masa iddahku belum sepenuhnya selesai.Abian terlihat tersenyum. Lebih tepatnya memaksakan senyumannya.Merasa tidak nyaman, aku memalingkan wajah ke arah lain. Berlama-lama bertatap muka langsung dengan Abian membuat kesehatan jantungku berdegup kencang sekali."Baiklah, ayo aku antar pulang." Abian mengalihkan pembicaraan dan lebih memilih untuk membuat diriku merasa nyaman berada di dekatnya.***Mulan meremas ujung roknya, menyalurkan rasa tid

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 170 ( Melepaskan Bukan Berarti Kalah )

    "Lagi pula, istrimu itu Mulan bukan Mawar! Pikiranmu Mulan, tapi mulutmu menyebut nama Mawar. Akbar, cobalah untuk mengerti dan pahami hal-hal yang akhir-akhir ini terjadi."Akbar menghempaskan tubuhnya pada Sofa empuk dan menyandarkan tubuhnya. Pikirannya benar-benar kacau. Mendapatkan kabar bahwa Ia telah resmi bercerai dalam kondisi kehilangan Mulan, membuat otaknya terasa begitu berat untuk berpikir."Kenapa tidak bertanya pada ayahmu?" Sania menatap wajah Akbar dan berusaha untuk meyakinkan anak semata wayangnya itu untuk dapat melihat sebuah kenyataan bahwa Ayahnya selama ini telah mempermainkan kehidupannya secara tidak langsung."Apa hubungannya dengan Ayah?" Akbar menegakkan tubuhnya dan menatap wajah Ibunya itu.Sania memutar bola matanya, malas untuk berdebat tentang persoalan yang sebenarnya sepele tapi begitu memuakkan untuk dibahas."Ibu, tolong katakan yang sebenarnya terjadi. Aku benar-benar tak paham atas semua yang terjadi.""Apa ingatanmu sudah tidak bekerja dengan b

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 169 ( Ternyata Wanita Spesial Itu Aku)

    Perlahan Abian melepaskan pelukannya dan memutar tubuhku agar berhadapan dengannya. Pria itu nampak begitu serius menatap wajahku dengan sorot mata yang tak dapat aku artikan."Aku akan menikah Mawar, apa kau mendengarnya?" sederet kalimat itu kembali mencuat keluar dari mulut Abian, menyisakan sedikit rasa perih di hatiku. Aku belum dapat mengetahui isi hatiku sebenarnya, namun akhir-akhir ini memang wajah Abian selalu berada dalam pikiranku."Mawar," sekali lagi. Pria itu terlihat begitu putus asa dengan kediamanku. "Abian, aku tahu selama beberapa tahun terakhir kau mencintaiku. Tapi, ini salah. Kau akan menikahi gadis itu. Jadi, tak lantas jika kau mengatakan bahwa kau mencintaiku." Jawabku tanpa berani memandang wajah Abian. Kepalaku tertunduk sambil sesekali mengusap keringat di keningku.Tangan Abian meraih tanganku, menggenggamnya begitu erat."Kaulah segalanya Mawar, orang yang akan aku nikahi adalah dirimu."Kepalaku mendongak menatap wajah Abian. "Apa maksudmu?""Orang yan

DMCA.com Protection Status