Share

Bab 145 ( Mencoba Berdamai )

"Kenapa bertanya seperti itu?"

"Kalau kau hamil, itu bisa saja menjadikan senjata baru untuk Akbar. Ia tidak akan setuju bercerai padamu." Jawab Jemmy.

"Tidak, aku tidak hamil. Ayo Abian, aku sudah mendapatkan kabar Jimmy. Lebih baik kita pulang saja." Aku bangkit dari tempat dudukku, dan menarik tangan Abian agar mengikuti gerakanku.

"Apa kau berniat untuk menjalin hubungan dengan pria lain?" kembali Jemmy menanyakan hal yang tak masuk akal.

"Jangan berani-berani membahas masalah pribadiku."

Raut wajah Jemmy kembali menampilkan senyum tipis dan tidak dapat aku artikan.

"Jangan mencari masalah Jemmy, karena Mawar adalah milikku." Abian menarik tanganku dan digenggamnya begitu erat. Setelah mengatakan hal tersebut, kami meninggalkan Jemmy yang masih setia duduk di sofa.

Di lain tempat, Sania memilih untuk pergi ke sebuah Restoran langganannya. Hatinya masih terasa perih mengingat kejadian yang baru saja ia alami. Sandoro harus mendapatkan hukuman setimpal atas semua hal yang ia lakukan
Tri Afifah

Terimakasih atas dukungan kalian semua yang terus membaca buku ini 😘❤️❤️

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status