Jam telah menunjukkan pukul empat sore, tapi tanda-tanda kepulangan Mas Akbar belum bisa dipastikan. Ponselnya juga tidak aktif."Apa Akbar sudah biasa pulang tanpa kabar, Mawar?" ibu mertuaku nampak tersenyum getir, menatap diriku yang terlihat begitu gelisah."Tidak, Bu. biasanya juga Mas Akbar memberi kabar kalau pulang telat." Bohongku, untuk menutupi aib suamiku itu."Ibu benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikirannya. Sebenarnya kau sudah tau belum, siapa Selingkuhan Akbar?"Ku Gelengkan Kepalaku, rasanya tidak terlalu etis jika membahas wanita yang sama sekali belum aku kenal."Seandainya kau tahu, ibu akan ikut andil dalam memarahi pelakor itu. Wanita itu harus diberikan pelajaran. Mawar, benarkah kau tidak masalah bertahan di samping pria yang sudah menghianati dirimu?" ibu meraih tanganku, lalu digenggamnya begitu erat."Ibu akan mendukung sepenuhnya keputusan yang akan kau buat, jadi jangan pernah ragu untuk datang langsung pada ibu."Aku mengangguk mengiyakan, rasan
Last Updated : 2023-04-13 Read more