Share

81. Cemburu?

Penulis: Intans Ranum
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-24 18:50:10

Raif terdiam sejenak. "Aku 'kan sudah bilang kecelakaan ini bukan salah kamu, Lin.”

Linar terdiam. Menatap wajah Raif sekali lagi dengan pandangan yang lebih kuat dan dalam.

"Tapi... Kalau kamu benar-benar bertanya, aku akan mulai memikirkan jawabannya."

Linar tetap bergeming. Perasaannya campur aduk. Tak bisa dijabarkan dan benar-benar membuat dadanya penuh dengan sesak.

"Alasan aku memintamu ke sini itu karena aku ingin lihat keadaan kamu, aku bersyukur pengorbanan aku nggak sia-sia," ucap Raif dengan perasaan yang begitu dalam. Terkesan benar mempersembahkan ketulusannya hingga membuat Linar serba salah "Dan malam ini, aku ingin kamu menemaniku di sini. Ok!"

Kedua mata Linar melihat terkejut akan keinginan Raif. Malam ini? Apakah itu artinya ia harus pulang keesokan harinya? Kepala Linar benar-benar akan pecah memikirkan dua pertanyaan ini. Apa kata mamah dan omnya, jika ia tak pulang malam ini. Terlebih mas Dean juga akan tau dari Norman,

"Kenapa? Cuma semalam aja, selama keluarg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   82. Kritikan Pedas

    Dalam frekuensi yang sama keduanya saling memandang dalam emosi tertegun dan tertahan. "Apa yang sedang kalian lakukan, hah?" suara sang mamah memecah ketegangan yang semakin nyata di antara Linar dan Dean. Linar mengerjapkan matanya, berusaha keras menahan diri dari tatapan emosi Dean yang masih mempengaruhinya. Mendorong dada Dean menjauh, tetapi karena tubuhnya jauh lebih mungil dan tubuh Dean berdiri tegap dan kokoh, malah membuat Linar terhuyung ke belakang. Beruntung Dean menangkap pinggangnya sebelum pantatnya jatuh ke lantai dengan cara yang sangat tidak anggun. Kedua mata sang mamah membelalak dan kepalanya menggeleng-geleng tak habis pikir. "Ya ampun! Apa yang kalian lakukan sih? Walaupun tubuh kalian tertutup tirai tapi ini tetap tempat umum! Dan lagi ya, kalian sebentar lagi akan menikah, seharusnya kalian bisa menahan dong!" Dean tak terlalu menggubris kalimat mamah mertua, memberi ruang untuk sang mamah mendekati Linar yang berpura-pura sibuk dengan gaunnya. Mengaba

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25
  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   83. Peristiwa Pernikahan

    Linar berjalan cepat melintasi bagian rumah hingga memasuki kamarnya tanpa peduli pada orang-orang di belakangnya.Linar membalik tubuhnya, kepalanya berputar menatap punggungnya dari cermin tinggi yang menempel di lemari pakaiannya. Sudah setengah resleting yang terbuka. Butuh usaha lebih keras bagi ujung jemarinya untuk menarik resleting hingga bawah dan melucutinya.Sambil menahan napas, akhirnya resleting berhasil diturunkan hingga ujung. ketika suara deritan pintu membuatnya menoleh ke arah luar. Menajamkan telinga untuk menangkap suara apa pun itu. Beberapa saat menunggu dan hanya kesunyian di tengah kamarnya yang remang, Linar pun kembali bergelut dengan melucuti dress andalannya."Mah?" hanya sang mamah yang terbiasa membuka pintu kamar tanpa mengetuk lebih dulu. Namun tak ada sautanNamun, telinganya tak salah dengar ketika suara langkah kaki terdengar lebih jelas dari sebelumnya. Linar pun menarik tangannya, membiarkan dress yang terpasang terlalu longgar, melangkah dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-30
  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   84. Menekan Linar

    “Dasar wanita culas! Perusak rumah tangga orang!”Linar tercengang memaku, wajahnya masih miring ke samping karena karena hentakan yang terdengar nyaring di telinganya menghadirkan rasa panas menjalar ke seluruh wajahnya berkat tamparan tadi, dan dari ujung matanya Linar bisa melihat para sahabatnya tercengang ditempat, menontonnya.Rasa marah dan tak terima menyergap dan membuat Linar menoleh dan melotot yang ternyata seorang wanita paruh baya dengan penampilan mewah.“Siapa anda?”“Tante! Hentikan!” penggal Dean geram.“Tante? Oh, kamu memang bisa melakukannya semua cepat sesuai rencana kamu, ya rasanya baru kemarin kamu panggil saya, Mamah dan meminang anak perempuan saya! Dan sekarang apa? Tanpa kompromi kamu menceraikan anak saya tanpa melibatkan kami mertua kamu, kamu mencoreng nama baik kamu! Dan sekarang kamu sudah menikah lagi, dasar bajingan, kamu!”“Dan Tante, tahu alasan yang dilakukan oleh Dera itu fatal dan sejak awal hubungan kami sudah salah dan saya akan memperbaiki k

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-30
  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   85. (Bukan) Malam Pertama (19+)

    Linar menggeleng pelan, meragu yang dikira akan membantah, hingga Dean menghentikannya dengan cara memangut bibir Linar dan menghisapnya kuat, bagian bawah tubuhnya mendesak, memberitahu Linar betapa dia sangat merindu dan menginginkan Linar."Kalau kamu nggak naik ke atas bersamaku, maka malam pengantin kita akan terjadi di balkon ini," Geramnya dengan suara paraudan terengah-engah.Linar tidak tahu seberapa mabuknya Dean jadi dia tak mau mengambil resiko yang akan mempermalukannya untuk seumur hidup."Kamu ngomong apa sih, Mas. Jangan di sini. Ayo kita ke kamar!" Desahnya pasrah dan lelah karena sekarang dia benar-benar ingin beristirahat setelah lelah memasang wajah menikah dan setuju dengan semua ini meski dia juga tahu tak ada hal lain yang bisa dia lakukan.Mereka melewati para tamu mencari mami Dean yang ternyata sudah dibawa Tante Ambar ke kamarnya hingga yang tersisa hanya mamah Linar.Dean memberitahu mamanya kalau mereka ingin istirahat di kamar. Sang mama' mengangguk dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-31
  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   86. Adegan Suami Istri (19+)

    Saat miliknya mulai memasuki tubuh Linar yang bergetar hebat, tubuh Dean sendiri juga terlihat tegang dan wajahnya mengernyit seperti orang kesakitan sedangkan bibirnya mengeluarkan suara geraman nikmat.Dean langsung bergerak ketika miliknya memenuhi milik Linar yang langsung melengkungkan punggungnya karena kenikmatan. Bibir Linar mendesahkan nama Dean dengan serak dan tanpa henti hingga Dean terlihat benar-benar puas.Beberapa kali kepala Linar terangkat dan menggeleng saat bibirnya menjerit akibat sodokan Dean yang makin lama makin kuat dan cepat. Tangannya mencengkeram seprei yang sudah terlepas dan kini terlihat sangat berantakan.Rambut Linar sudah basah oleh keringat, tubuhnya licin dan berkilat, begitu juga Dean yang terus bergerak meski Linar sedang tergulung oleh kenikmatan dan orgasme yang diberikan olehnya. Dean sendiri seperti ingin cepat-cepat mendapatkan orgamesnya sendiri hingga gerakannya jadi kalut dan tak beraturan dengan wajah yang terlihat tersiksa dan napas yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-01
  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   87. Keintiman (19+)

    Dean diam, menatap lebih lekat wajah Linar yang menatapnya lurus lewat cermin."Kenapa liatnya kayak gitu, kenapa? Kamu nggak yakin bisa mengabulkan nya, ya?""Katakan. Katakan dan aku akan memutuskannya apakah aku bisa mengabulkannya atau nggak."Linar tak langsung menjawab."Aku mau punya waktu untuk mengembangkan diriku sendiri, bahkan setelah aku melahirkan nanti,”Kening Dean mengenyit tipis. Membaca apa yang ada di pikiran Linar dengan seringai di ujung bibirnya. "Beri aku waktu untuk berpikir," jawabnya kemudian.Linar tak mengangguk, tapi tatapannya yang dikunci oleh Dean sudah memberi pria itu jawaban. Selama beberapa menit yang penuh keduanya terkunci dalam pantulan di cermin, Dean tiba-tiba mengakhiri kontak tersebut dengan menurunkan wajahnya ke cekungan leher Linar.“Apa masih ada lagi?” tanya Dean berbisik.“Untuk sekarang itu aja,” saut Linar tenang."Aku menginginkanmu," bisik Dean dengan suaranya yang memberat. Mulai menghirup aroma tubuh Linar di leher dalam-dalam.M

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-01
  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   88. Pembakangan Linar

    Raif tak melepaskan pandangannya sedikit pun dari Linar yang tengah duduk di samping ranjangnya."Kursi itu nggak akan membuat kamu nyaman, Lin. Kamu duduk aja di sofa. Atau berbaring di kasur." Raif melirik kasur kecil yang disediakan khusus untuk penjaga pasien.Linar hanya menggeleng singkat. "Iya, nanti aku pindah dan tidur di kasur itu, aku lagi kirim pesan ke sahabatku yang di Jakarta, untuk membantuku."Linar bertahan meski pantatnya terasa kaku, nyaris kram karena berada di posisi yang sama selama dua jam. Dan semoga rasa pegalnya tak bertahan hingga besok. Raif mengamati lebih dalam raut wajah Linar, menangkap kernyitan di dahi dan ketidaknyamanan yang dirasakan sekaligus dengan konyolnya wanita itu berusaha sembunyikan. Satu-satunya hal yang diinginkan oleh Linar saat ini hanyalah pamit lalu pergi dari tempat ini, tetapi wanita itu bahkan tak sampai hati memaksa setelah ia menjelaskan bahwa seluruh keluarganya tengah sibuk dan ia butuh seseorang untuk menjaganya, dan ia

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02
  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   89. (Bukan) Pemerkosaan

    Linar tak menjawab, kedua matanya sibuk mengamati penampilan serta reaksi janggal Dean. Dan entah kenapa kedua kakinya masih terpancang kuat di tempatnya berdiri.Keheningan yang menegangkan membentang di udara di antara keduanya selama beberapa saat yang cukup lama. Dean mengunci pandangannya dengan keras, yang membuat Linar benar-benar kewalahan mengatur degup jantungnya.Dengan keberaniannya yang hanya setipis selembar tisu, Linar mulai mengangkat salah satu kakinya dan hendak berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri."Sayang, tolong tuangkan anggur itu untuk aku, boleh?” Dean membuat suaranya terdengar begitu menjengkelkan. Menghentikan langkah Linar yang sudah setengah perjalanan menuju kamar mandi.Linar menoleh dan melihat sisa anggur di botol lalu wajah Dean yang merah. Sulit menentukan apakah itu karena pengaruh alkohol atau pria itu memang benar-benar marah padanya. Linar mengangkat dagunya dan berkata, "Kamu bilang kamu nggak akan minum alkohol lagi, paling ng

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03

Bab terbaru

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   Promo , Terjerat Kontrak Cassanova

    Silahkan Mampir Cerita Lainnya, Peringatan Cerita 19+Genre Adult Romance, Kontrak dg CEO yg bergaya Cassanova. Alur dan permasalahannya lebih real dan relate kehidupan normal. BlurbJavas mengerang karena bergairah, semakin merengkuh tubuh Zehra pada tubuh tegapnya yang membuat pipi Zehra memerah karena ikut merasakannya, dengan mata berkilat Javas mengusap pipi Zehra. "Jadi dari mana aja kamu seharian ini?""Cuma di rumah, mengemas semua barang aku. Kamu ingat 'kan? Ini jadi hari terakhir-""Aku berubah pikiran, ayo kita bertunangan!" Zehra mendorong dada Javas pelan, "Maaf, aku nggak bisa karena kontrak kita udah selesai, benar 'kan?"Tentang dua manusia yang tak pernah bersilang jalan sebelumnya kini terus dipertemukan hingga memantik rasa penasaran Javas Wira Sastro yang sudah muak dengan hidupnya, mencoba bermain api hingga memanfaatkan Zehra Deris yang terhimpit masalah.Mereka setuju untuk terikat dan tanpa sadar saling terbakar. Namun terlalu banyak perbedaan, drama serta

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   137. Extra Part V (Akhir Sempurna)

    Empat Tahun Kemudian “Elkan sudah berusia enam tahun, sudah agak telat buat punya adik, tapi kenapa masih belum?” pupil mata Tante Ambar membesar, dengan reaksi dramanya ia melanjutkan. “Apa kalian cuma berencana punya satu anak atau ada masalah dengan rahim kamu lagi, Lin?”Pertanyaan terakhir adalah yang paling sensasional terbukti semua mata tertuju pada Linar yang tengah menuangkan air ke dalam gelas kosong. Ia menyadarinya tapi tak cukup ada alasan untuk menghentikan gerakannya. Ia memang langsung haus saat Tante Ambar kembali kumat.“Ambar! Jaga ucapan kamu!” peringat Om Soepomo.“Aku cuma tanya, kita ini ‘kan keluarga. Wajar dong kalau saling terbuka lagipula lebih baik bertanya langsung dari pada ngomongin di belakang ‘kan?”“Memangnya Tante Ambar masih ngomongin aku di belakang, ya?” tanya Linar berpura-pura ingin tahu.Tante Ambar mengerjapkan matanya beberapa kali. Kemudian mengulas senyum sambil mengedikkan bahunya. “Kadang-kadang aja, kamu terlihat awet muda sih,”“Aku ‘

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   136. Extra Part IV

    "Dia pasti tahu itu, Roland pasti sudah cerita tentang itu ke dia." Linar bersedekap layaknya petugas biro interogasi, "Maryn tahu kamu sudah punya anak?" Dean menghela napasnya kasar. “Aku nggak tau, kami jarang ketika bertemu, ngobrol urusan pribadi seperti itu.” Linar memutuskan untuk tidak berhenti, ia mengikuti suaminya. "Lantas, mau apa dia menghubungi kamu selarut ini?" Dean memandang Linar lama, mencoba merangkai kata dengan penjelasan yang ia pilih. "Maryn memastikan aku hadir di pestanya Roland. Akan banyak yang datang dan mungkin akan menjadi acara semacam reuni." "Kamu memang pasti hadir 'kan? Secara dia sahabat kamu. Lagian acara pernikahannya masih dua minggu lagi, jadi kenapa dia harus memastikan kamu hadir sampai segitunya?" Dean terlihat frustrasi dengan enggan ia menambahkan. “Bukan acara pernikahannya tapi…semacam pesta lajang di tempat yang sudah di booking sama yang punya acara.” “Pesta lajang? Dimana?” “Di salah satu pulau Bali.” “Hah, pesta sendirian sek

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   135. Extra Part III

    Braaak! Dean memejamkan matanya, coba menahan keluhan lantaran pintu mobilnya yang baru saja dibanting oleh istrinya. Ia melirik pada Linar yang masih cemberut mengotak atik ponselnya.“Sebentar lagi jam sebelas, kita sekalian makan siang aja ya, jadi kamu pulang jam satu aja.” buka Dean sembari menjalani mobilnya keluar garasi.“Nggak bisa, ‘kan aku udah bilang aku nggak tega ninggalin Elkan terlalu lama.” balas Linar.“Makanya aku udah bilang tadi, bawa Elkan dan susternya sekalian.” bantah Dean santai namun dibalas delikkan oleh Linar.“Justru karena aku mikirin posisi kamu di kantor. Gimana kalau tantrumnya kambuh? Udah pasti mengganggu kesejahteraan kantor kamu.” ucap Linar sewot.Dean memejamkan matanya lelah. Tangannya mengusap wajahnya gusar. Dia mencoba mendekati Rere. “Aku minta maaf, ok. Berhenti ketus saat bicara sama aku, Lin.” Hening…Linar menyadari jika Dean sudah mulai tersinggung dan mengambil sikap tegas dan dinginnya.“Aku pikir kita udah baik-baik aja. Aku bena

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   134. Naik Turun Kepercayaan (Extra Part II)

    "Maaf, Buk. Pak Dean sedang tidak ada di tempat.""Oh ya, bukannya kurang dari setengah jam, baru tiba jam istirahat?""Betul, Buk. Tapi sejam dua jam yang lalu Pak Dean keluar kantor untuk menghadiri event peluncuran salah salah satu karya kami, dan Bapak bilang akan kembali ke kantor sekitar jam dua nanti." jawab sekretaris Dean. Linar mengangguk kecil, ada perasaan menyesal karena sudah semangat mempersiapkan bekal makan siang sejak jam sembilan pagi. "Tadi kamu bilang, event peluncuran produk? Apa itu artinya Buk Dera William dan Pak Roland juga ikut?" pancing Linar. ***Linar merengut kesal, perasaan was-was masih saja menganggunya selama masih ada Dera yang menjadi salah satu partner kerja suaminya artinya Dera masih berputar di dunia suaminya. Peluang mereka untuk bertemu, dekat dan kembali nyaman terlalu besar. Dan terbukti ada kecocokan tempat diantara mereka. Dean baru saja memberitahu lewat telpon jika ia tengah berada di restoran ternama dan memakai ruang makan tertut

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   133. Extra Part I

    "Iya, nanti di dalam kamarnya jangan terlalu lama, ya. Biar kamu bisa ikut foto bersama nah, setelah itu kita bahas acara ulang tahun Ista, nanti. Kamu tahu 'kan sebentar lagi giliran Ista, adik ipar kamu yang berulang tahun. Jadi kamu harus ikut diskusi, ya!""Ok, Tante. Yaudah aku ke kamar dulu, ya. Elkan udah merengek terus."Linar masuk ke salah satu kamar tamu yang ada di lantai dasar. la duduk di sisi ranjang dan mulai menurunkan gaunnya di bagian dada dan melepas kancing bra. Sejak melahirkan Elkan, Linar selalu memakai bra dengan kancing di bagian depan agar memudahkannya untuk menyusui.Linar segera menempatkan bibir Elkan di puncak dadanya. Elkan yang sudah lapar dan haus, segera menghisap dengan tidak sabar. Tidak lama kemudian, mata bayi laki-laki sehat itu terpejam. Linar menatap Elkan dengan penuh kasih sayang. Tangannya bergerak pelan dan lembut untuk mengelus kepala anaknya yang berambut lebat seperti Dean. la tersenyum tipis. Perjalanan rumah tangga yang dulu terasa

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   132. Usaha Memantaskan Diri

    Dean menelengkan kepalanya. "Kenapa bisa nggak seger lagi?""Ya, karena aku udah mandi dari setengah jam yang lalu," ucap Linar cemberut."Ya, terus kenapa kamu nggak langsung samperin aku aja, hmm?" "Niatnya 'kan mau kasih kejutan, lagian kamu kelihatan serius banget kerjanya, jadi aku pilih skincare-an deh, sambil nungguin." Dean mendengus ketika kedua lengan Linar mengalungi lehernya. “Bukan karena kamu sibuk cari alasan supaya aku nggak marahin kamu, hm?” sindir Dean tajam. Meski begitu, kedua tangannya bergerak pasti memeluk pinggang Linar.Linar tersenyum geli, kakinya sedikit berjinjit agar bisa mengecup sebentar bibir Dean. "Jangan marah dong, 'kan akunya ga jadi seminggu disana.""Kesepakatannya kamu dan Elkan cuma tiga hari disana, ingat.""Tapi kamu tau sendiri, Mamah aku protes karena aku nggak ikut bantuin acaranya. Dan kamu udah izinkan aku, ingat?""Amat sangat terpaksa, karena mamah kamu yang minta." dengus Dean. “Tapi Mas, kamu suka nggak?” bisiknya tepat didepa

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   131. Solusi Setiap Masalah

    "Cium!" bisik Linar ragu, "Dia cium bibir aku, Mas."Jawaban Linar cukup membuat Dean lega, hanya saja egonya terlanjur luka. Ia kecewa manakala di saat mereka berpisah, ia masih meyakini Linar masih mencintainya, dan kepercayaan Linar adalah perempuan yang pandai menjaga dirinya. Sejujurnya ia pun banyak membiarkan Dera. "Tumben, kamu mau. Padahal hubungan kalian setengah tahu pun belum?""..." Linar tak mampu memandang wajah suaminya.Dean berbalik, "Aku kecewa, aku pikir kamu nggak akan semudah itu berpaling.""Mas..." Linar menahan lengan Dean, "Waktu itu kita udah bercerai, Mas.""Secepat itu kamu berpaling? Apa kamu memang tipikal nggak bisa kesepian? Jangan - jangan kalau aku tinggal dinas lama di luar kota, kamu cari pelukan pria lain.""Aku nggak kaya gitu, Mas. Bukannya banyak kesempatan yang aku buktikan ke kamu, ya? Aku yang selalu nungguin kamu di kamar yang dingin sendirian, Mas! Aku selalu setia sama kamu….” Linar menggigit lidahnya, dan membuang wajahnya ke samping.D

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   130. Diam Salah Paham

    Dean mengetahui jika Linar sudah lama bersahabat dengan Tita tapi dengan Andaru, pria yang dikenalnya sebagai kekasih dari Tita, sejauh apa istrinya dekat dengan Andaru? Dan apakah Tita mengetahui kedekatan mereka berdua hingga dengan santainya Andaru membuat janji temu dan makan bersama, bahkan mengirim pesan selarut ini. Berbagai macam pertanyaan dan pikiran negatif bersemayam dibenaknya dengan cara yang menjengkelkan. Ia curiga, khawatir dan mungkin cemburu. Namun kali ini Dean ingin menguji istrinya.***Tok.. Tok.. "Masuk,"“Mas, ini udah jam makan siang lho, makan yuk!”Dean tersenyum kecil saat menemukan Linar yang melangkah menuju meja kerjanya. Ia memundurkan kursinya dan menyamankan posisi duduknya dengan kaki yang terbuka lebar.Linar berdiri di sampingnya, menyandar di pinggir meja setelah meletakkan tas di atasnya. Tangannya memainkan rambut Dean. “Lunch bareng aku yuk, ada resto recommended yang mau aku coba bareng kamu," Dean mengangguk setuju, menikmati tangan Linar

DMCA.com Protection Status