Share

74. Nasihat Yang Realistis

"Sama mereka, siapa? Dan gimana caranya? Apa aku harus buka sesi jumpa masyarakat sekaligus wartawan secara terbuka, gitu? Lagian mereka cuma mau dengar apa yang mau mereka percaya, dan aku nggak mau membuang energi ku untuk itu,"

"Nanti juga mereka lupa sendiri, biarin aja lah."

"Dan mereka bakal semakin omongin kamu, dan biasanya nih, ya Lin. Mereka bakalan nambahin bumbu biar lebih makin enak digorengnya."

"Hah, bodo amat lah, eh bentar ada telpon masuk."

Linar merogoh saku celananya untuk mendapatkan ponsel yang berdering, pada layar ponsel terdapat nama mas Dean sebagai pemanggil.

"Kenapa, Lin? Kok malah diam?"

"Nggak apa-apa, sebentar, ya Raif."

Linar menyerongkan tubuhnya, untuk meredam suara yang akan terdengar dan berkonsentrasi pada, "Iya, halo."

"Linar?"

Linar terpaku, apakah suara Dera? Ia meragu tapi kenapa bagaimana bisa Dera menyabotase ponsel mas Dean?

"Linar, lo bisa dengar gue?"

"Ada perlu apa, ya?" tanya Linar datar.

"Kita harus ketemu, lo dimana? Biar gue yang ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status