Share

Bab 45

Lama Ansel termenung melihat gundukan tanah tempat ibunya dimakamkan. Dia membayangkan masa-masa saat mereka masih bersama. Kenangan-kenangan itu membuat Ansel merasa sedikit emosional.

Setelah selesai menaburkan bunga, Ansel kemudian berdiri dan berjalan pergi. Ia menghampiri Tuan Salim yang sudah menunggunya di dalam mobil.

"Sudah merasa lebih baik?" Tuan Salim bertanya. Ansel duduk di sampingnya, dan menerima sebuah iPad yang disodorkan oleh tuan Salim.

Mata Ansel menyipit saat membaca berita itu, kemudian dia tertawa. "Mencoba membela diri?"

Dalam berita itu tertulis kalau Danu membantah semua tuduhan yang mengarah padanya saat turun dari mobil KPK yang menjemputnya.

"Kamu menyiapkan bukti yang sangat memberatkannya. Dia tidak akan bisa lolos." Tuan Salim menerima kembali iPad yang diserahkan oleh Ansel padanya.

"Aku menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengumpulkannya. Jadi ... dia harus hancur dalam serangan kali ini."

Meskipun sudah berkecimpung sangat lama di dunia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status