“Aku tahu. Keluarga Liem nggak mungkin menunggu selama itu. Pokoknya, aku harus cari cara untuk menyingkirkan Owen secepat mungkin!” ujar Utaram dengan ekspresi muram. Kemudian, dia menaruh tangannya di punggung dan berjalan mondar-mandir sambil menyusun rencana.“Ayah, aku ada sebuah ide bagus!” seru Calvin.“Oh? Ide bagus apa? Coba katakan!” Utaram menghentikan langkah kakinya, lalu menatap putranya.“Owen sangat licik dan sulit dihadapi, tapi kita bisa menargeti Theresa! Owen itu pacar Theresa. Asalkan kita menangkap Theresa, Owen pasti akan masuk perangkap kita!” jawab Calvin sambil tersenyum licik.“Emm ... ini ide bagus! Tapi, Renata sedang tinggal di rumah Theresa. Kalau menargeti Theresa, kita pasti akan terlibat dalam konflik secara langsung dengan Renata. Pada saat itu, Keluarga Liem dan Keluarga Warren pasti akan berselisih! Rencana ini masih belum cukup sempurna!” ujar Utaram setelah merenung sejenak.Utaram memang sudah mulai mengendalikan kekuatan Keluarga Lestari dan tid
“Kalau kalian khawatir soal Pak Jerremy yang tinggal di sana, kalian boleh langsung pergi ke kediaman Keluarga Lestari dan minta pada mereka untuk bawa Pak Jerremy kemari!” ujar Renata.“Nggak bisa. Sebelumnya, aku dan Ayah sudah pernah melakukannya. Tapi, Sherly nggak bersedia membiarkan kami membawa Kakek kemari,” jawab Theresa sambil menggeleng. Nadanya mengandung sedikit amarah.Setelah Theresa dan Lukas keluar dari Keluarga Lestari, mereka langsung meminta untuk sekalian membawa Jerremy. Namun, Sherly menolaknya. Kemudian, Lukas yang masih merasa tidak rela pun pernah pergi ke kediaman Keluarga Lestari untuk mencari tahu tentang keadaan Jerremy. Dia juga ingin mencari kesempatan untuk diam-diam membawa Jerremy keluar dari kediaman Keluarga Lestari.Namun, Sherly sepertinya sudah mewaspadai hal ini. Dia memindahkan Jerremy ke kamar lain dan juga menyuruh orang untuk menjaga kamar itu. Berhubung basis kultivasi Lukas masih kurang tinggi, dia akhirnya gagal.“Sherly sangat menyebalka
Kemudian, berhubung Lukas tidak berhenti memohon, Melvin akhirnya setuju untuk membantu mengeluarkan Jerremy agar mereka sekeluarga bisa berkumpul lagi.Namun, orang yang memegang kendali tertinggi keluarga saat ini adalah Sherly. Sebagai keluarga inti dari Keluarga Lestari, Melvin tidak mungkin membantu Lukas secara terang-terangan agar tidak membawa musibah untuk dirinya sendiri.Setelah berdiskusi, Melvin dan Lukas pun mencapai keputusan. Malam ini, Melvin akan mencari cara untuk mengalihkan perhatian pengawal yang menjaga Jerremy. Kemudian, Lukas bisa menyelinap masuk untuk diam-diam membawa pergi Jerremy.“Baguslah kalau begitu!” Theresa merasa sangat gembira. Sejak kecil, orang yang paling dekat dengannya dari Keluarga Lestari adalah Jerremy dan Lena. Setelah dipaksa untuk keluar dari Keluarga Lestari karena masalah keuntungan keluarga, dia sudah sepenuhnya kecewa pada anggota Keluarga Lestari. Satu-satunya orang yang masih dikhawatirkan Theresa hanyalah Jerremy.Sekarang, Lukas
“Bukankah itu sangat normal?” tanya Lukas dengan tidak senang.Sejak Owen mengambil kendali atas Grup Ratu Kosmetik, Lukas sudah tidak memiliki kesan baik terhadap Owen sehingga dia juga tidak bersikap baik kepada Owen. Jika bukan karena Theresa menyukai Owen, dia mungkin sudah mengusir Owen dari awal.“Tapi ....” Owen masih merasa sedikit ragu. Dia merasa anggota Keluarga Lestari tidak akan menjunjung tinggi hubungan darah atau kerabat. Jika tidak, dulu Wendy dan Melvin tidak mungkin membiarkan Sherly memaksa Lukas dan Theresa keluar dari Keluarga Lestari.“Nggak ada tapi-tapian lagi! Kenapa? Apa kamu merasa Melvin mau mencelakaiku dan Theresa?” ejek Lukas. Sejak dulu, yang namanya hubungan darah sangatlah erat. Dengan hubungannya dengan Melvin, Melvin tidak mungkin mencelakainya. Dia merasa kecurigaan Owen sangat tidak berdasar.“Belum tentu! Om Lukas, nggak ada salahnya kita waspada. Pokoknya, aku merasa kalian sebaiknya lebih berhati-hati soal ini,” bujuk Owen.“Sembarangan! Owen,
“Ini urusan Keluarga Lestari, sedangkan kamu itu cuma orang luar. Buat apa kamu ikut campur?” tegur Lukas dengan dingin.Theresa berkata dengan kesal, “Ayah, bisa nggak kamu jangan menyimpan prasangka terhadap Owen? Dia bermaksud baik. Lagian, seni bela dirinya juga sangat hebat. Kalau dia mau ikut, ya biarkan saja. Kalau memang terjadi sesuatu, mungkin saja dia bisa bantu.”“Terserah kalian saja!” dengus Lukas. Kemudian, dia memalingkan wajah dengan kesal dan tidak berbicara lagi.“Theresa, aku juga ikut deh. Aku nggak mau tinggal sendiri di rumah,” kata Renata setelah berpikir sebentar.“Umm ... oke deh.” Theresa ragu sejenak sebelum menyetujuinya. Lagi pula, semua orang akan pergi bersama. Dia tidak peduli meskipun harus tambah Renata seorang.Pada malam harinya.Owen, Theresa, dan yang lain mengendarakan mobil dan berhenti di dekat kediaman Keluarga Lestari. Pada saat ini, Melvin sudah menunggu di sekitar sesuai dengan perjanjiannya dengan Lukas. Saat melihat Lukas dan yang lainnya
Mendengar ucapan Melvin, hati Owen pun menjadi dingin. Tadi, dia hanya sengaja menguji Melvin. Tak disangka, Melvin malah “mengundangnya” masuk dengan begitu menggebu-gebu. Dengan kecerdasannya, dia bisa menebak bahwa ini bukanlah hal baik.“Theresa, Rachel, kalian tunggu saja di mobil. Aku dan Om Lukas akan segera kembali.” Owen menghadap Theresa, Rachel, dan Renata. Dia berbicara sambil memberi isyarat pada Renata.Renata langsung mengerti apa yang dimaksud Owen. Namun, Theresa dan Rachel masih belum memahami maksud Owen.“Jangan dong. Aku juga mau ikut masuk!” kata Rachel dengan bersemangat. Dia tidak mungkin melewatkan hal semenarik ini.Untungnya, Theresa tidak ikut membuat onar seperti Rachel. Meskipun sudah ingin bertemu dengan Jerremy, dia adalah orang yang bersifat tenang dan bijaksana. Dia sadar bahwa basis kultivasinya dan Rachel sangat rendah. Jika terjadi sesuatu, mereka bukan hanya tidak bisa membantu, tetapi malah akan menjadi beban untuk Owen dan Lukas.“Boleh saja! Aku
“Owen, apa maksudmu? Apa kamu mencurigaiku mau mencelakai kalian?” tanya Melvin dengan tidak senang. Ekspresinya sudah bertambah muram.“Hanya kamu sendiri yang tahu jawabannya!” jawab Owen dengan dingin. Sekarang, dia sudah tidak perlu menutupinya lagi.“Bagus! Bagus sekali!” Setelah mendengar tuduhan Owen, Melvin pun murka. Kemudian, dia berkata pada Lukas dengan marah, “Kak Lukas, aku sudah baik hati mau membantumu menolong Om Jerremy. Tak disangka, balasannya malah seperti ini. Berhubung kalian begitu nggak percaya padaku, pulang saja sana! Aku nggak mau ikut campur soal masalah ini lagi!”Selesai berbicara, Melvin pun berbalik untuk pergi.“Melvin, jangan pergi!” Lukas langsung terkejut dan buru-buru menarik lengan Melvin.“Om Lukas, biarkan saja dia pergi. Kita pulang saja dan rencanakan lagi hal ini baik-baik,” bujuk Owen.“Diam! Owen, lihat apa yang sudah kamu perbuat! Kalau kamu masih berani sembarangan bicara, jangan salahkan aku bersikap kasar terhadapmu!” Lukas sudah marah.
Theresa menarik napas dalam-dalam dan segera menenangkan dirinya. Meskipun dia tetap tidak merasa Melvin akan mencelakai mereka, tidak ada salahnya dia mendengar peringatan Owen dan bertindak dengan lebih hati-hati.“Benarkah? Baguslah!” Owen sangat gembira. Kabut yang menyelimuti matanya juga langsung sirna.“Theresa, sudah cukup dia sendiri yang gila, kenapa kamu juga ikut dia menggila?” Mendengar ucapan Theresa, Lukas sangat marah.“Ayah, aku rasa apa yang dibilang Owen masuk akal. Nggak ada salahnya kita berhati-hati. Menurutku, sebaiknya kita pulang saja. Kita bisa menyusun rencana yang matang mengenai hal ini,” bujuk Theresa.“Apa? Nggak mungkin! Kalau mau pulang, kalian pulang saja sana! Aku bisa menolong kakekmu sendirian!” bentak Lukas dengan marah.“Tapi ....” Theresa masih ingin membujuknya.“Theresa, sudahlah. Ayo kita pergi dulu. Berhubung Om Lukas nggak mau ikut, biarkan saja dia. Aku rasa dia nggak bakal kenapa-napa.” Firasat buruk Owen sudah semakin kuat. Selesai berbic