Mendengar ucapan Melvin, hati Owen pun menjadi dingin. Tadi, dia hanya sengaja menguji Melvin. Tak disangka, Melvin malah “mengundangnya” masuk dengan begitu menggebu-gebu. Dengan kecerdasannya, dia bisa menebak bahwa ini bukanlah hal baik.“Theresa, Rachel, kalian tunggu saja di mobil. Aku dan Om Lukas akan segera kembali.” Owen menghadap Theresa, Rachel, dan Renata. Dia berbicara sambil memberi isyarat pada Renata.Renata langsung mengerti apa yang dimaksud Owen. Namun, Theresa dan Rachel masih belum memahami maksud Owen.“Jangan dong. Aku juga mau ikut masuk!” kata Rachel dengan bersemangat. Dia tidak mungkin melewatkan hal semenarik ini.Untungnya, Theresa tidak ikut membuat onar seperti Rachel. Meskipun sudah ingin bertemu dengan Jerremy, dia adalah orang yang bersifat tenang dan bijaksana. Dia sadar bahwa basis kultivasinya dan Rachel sangat rendah. Jika terjadi sesuatu, mereka bukan hanya tidak bisa membantu, tetapi malah akan menjadi beban untuk Owen dan Lukas.“Boleh saja! Aku
“Owen, apa maksudmu? Apa kamu mencurigaiku mau mencelakai kalian?” tanya Melvin dengan tidak senang. Ekspresinya sudah bertambah muram.“Hanya kamu sendiri yang tahu jawabannya!” jawab Owen dengan dingin. Sekarang, dia sudah tidak perlu menutupinya lagi.“Bagus! Bagus sekali!” Setelah mendengar tuduhan Owen, Melvin pun murka. Kemudian, dia berkata pada Lukas dengan marah, “Kak Lukas, aku sudah baik hati mau membantumu menolong Om Jerremy. Tak disangka, balasannya malah seperti ini. Berhubung kalian begitu nggak percaya padaku, pulang saja sana! Aku nggak mau ikut campur soal masalah ini lagi!”Selesai berbicara, Melvin pun berbalik untuk pergi.“Melvin, jangan pergi!” Lukas langsung terkejut dan buru-buru menarik lengan Melvin.“Om Lukas, biarkan saja dia pergi. Kita pulang saja dan rencanakan lagi hal ini baik-baik,” bujuk Owen.“Diam! Owen, lihat apa yang sudah kamu perbuat! Kalau kamu masih berani sembarangan bicara, jangan salahkan aku bersikap kasar terhadapmu!” Lukas sudah marah.
Theresa menarik napas dalam-dalam dan segera menenangkan dirinya. Meskipun dia tetap tidak merasa Melvin akan mencelakai mereka, tidak ada salahnya dia mendengar peringatan Owen dan bertindak dengan lebih hati-hati.“Benarkah? Baguslah!” Owen sangat gembira. Kabut yang menyelimuti matanya juga langsung sirna.“Theresa, sudah cukup dia sendiri yang gila, kenapa kamu juga ikut dia menggila?” Mendengar ucapan Theresa, Lukas sangat marah.“Ayah, aku rasa apa yang dibilang Owen masuk akal. Nggak ada salahnya kita berhati-hati. Menurutku, sebaiknya kita pulang saja. Kita bisa menyusun rencana yang matang mengenai hal ini,” bujuk Theresa.“Apa? Nggak mungkin! Kalau mau pulang, kalian pulang saja sana! Aku bisa menolong kakekmu sendirian!” bentak Lukas dengan marah.“Tapi ....” Theresa masih ingin membujuknya.“Theresa, sudahlah. Ayo kita pergi dulu. Berhubung Om Lukas nggak mau ikut, biarkan saja dia. Aku rasa dia nggak bakal kenapa-napa.” Firasat buruk Owen sudah semakin kuat. Selesai berbic
Setelah melihat sifat asli Melvin, Lukas merasa sangat menyesal. Alangkah baiknya dia mendengar peringatan Owen sebelumnya. Dengan begitu, dia tidak akan masuk ke jebakan Melvin.“Kenapa bisa begitu ....” Theresa langsung memucat. Sebelumnya, dia juga percaya pada Melvin dan tidak menaruh peringatan Owen dalam hati. Sekarang, kenyataan yang kejam ini sudah memberinya pukulan yang kuat. Pada saat ini, dia merasa sangat menyesal kenapa dirinya tidak lebih cepat percaya pada Owen. Sayangnya, penyesalan selalu datang terlambat.“Kak Lukas, jangan marah. Kita itu saudara sepupu. Mana mungkin aku benar-benar mencelakaimu dan Theresa? Jangan khawatir, target utama Keluarga Lestari dan Raja Utaram itu Owen. Asalkan kamu dan Theresa nggak ikut campur, Keluarga Lestari nggak akan melukai kalian!!” ujar Melvin dengan acuh tak acuh.“Ternyata orang yang kalian incar itu aku?” Ekspresi Owen langsung tenggelam. Sebelumnya, dia sangat bingung kenapa Keluarga Lestari tega mencelakai Lukas dan Theresa.
Renata tahu seberapa besar kekuatan yang dimiliki Utaram. Owen pasti tidak mampu melawan Utaram. Jika kali ini Keluarga Warren tidak ikut campur, Owen pasti akan mati. Intinya, dia harus segera menemukan alasan yang cocok untuk membantu Owen. Asalkan Keluarga Warren memiliki dasar yang kuat, Owen pasti bisa diselamatkan.“Kamu ....” Kali ini, giliran Utaram yang tidak bisa berkata-kata. Tadi, dia tidak langsung membawa bawahannya keluar karena berharap Melvin bisa terlebih dahulu memancing Owen masuk ke kediaman Keluarga Lestari. Setelah buktinya cukup kuat, Keluarga Warren sudah tidak bisa ikut campur dalam masalah ini.Namun, Utaram tidak menyangka Owen begitu waspada dan sudah terlebih dahulu merasakan ada yang aneh. Selain itu, dia juga hendak langsung kabur membawa Theresa dan yang lain. Dia pun menjadi panik dan langsung menunjukkan diri untuk menghalangi mereka. Intinya, apa yang dikatakan Renata memang benar. Owen sama sekali tidak menyusup ke kediaman Keluarga Lestari. Akan te
Sebelum menyingkirkan Owen, Utaram tidak akan membiarkan Theresa dan yang lainnya pergi.“Kamu .... Dasar nggak tahu malu!” Owen langsung murka, tetapi juga ketakutan. Dengan kekuatan tahap puncak Alam Mugana dan metode melindungi dirinya, dia pasti bisa melarikan diri jika bukan karena Theresa dan yang lain.Namun, Utaram malah begitu licik. Dia ingin menggunakan Theresa dan yang lainnya untuk mengancam Owen supaya dia tidak bisa kabur. Hal ini sudah menghancurkan secercah harapannya.Akan tetapi, Owen tidak mungkin menyerah semudah itu. Dia menatap ke arah Sherly, Wendy, dan yang lain dengan dingin dan berkata, “Pak Wendy, apa ini juga maksud Keluarga Lestari? Theresa dan Om Lukas itu kerabat yang punya hubungan darah dengan kalian. Kalian bukan hanya membantu Utaram untuk menjebakku, juga mau memanfaatkan Theresa dan yang lain untuk mengancamku? Bukannya itu sangat keterlaluan?”“Umm ....” Wendy dan beberapa tetua Keluarga Lestari pun tidak bisa berkata-kata. Sebenarnya, mereka juga
“Ini ....” Wendy tidak bisa membantah. Dia merasa Sherly sepertinya sengaja melindungi Utaram, tetapi dia tidak mengetahui tentang perselingkuhan di antara mereka. Ditambah dengan otoritas tertinggi keluarga yang sudah jatuh ke tangan Sherly, dia tidak mungkin berselisih dengan Sherly hanya karena masalah sepele ini.Dalam sekejap, Wendy pun merasa serbasalah. Dia tidak tahu apakah dirinya harus percaya pada Sherly atau Owen.“Om Wendy, coba pikirkan baik-baik. Di acara pertunangan Owen waktu itu, Keluarga Lestari pernah menyerangnya. Kedua belah pihak sudah terikat dendam yang mendalam. Kalau Keluarga Lestari nggak membantu Raja Utaram untuk menyingkirkan Owen, Keluarga Lestari pasti akan dimusnahkan begitu dia berkembang!” Sherly memanfaatkan kesempatan ini untuk memprovokasi Wendy.“Emm ... yang kamu bilang memang masuk akal. Keluarga Lestari harus menyingkirkan Owen supaya bisa terlepas dari bencana!” Setelah ragu sejenak, Wendy pun berhasil diyakinkan oleh Sherly. Dendam di antar
“Kak, serahkan Owen kepadaku!” Jackson menawarkan diri. Dia tahu Owen memiliki kekuatan tahap puncak Alam Mugana. Namun, basis kultivasinya sudah mencapai Semi Alam Rigana sejak dua tahun yang lalu. Kekuatannya tidak jauh berbeda dengan Utaram sebelum Utaram menerobos mencapai Alam Rigana dulu. Dengan kekuatannya, mana mungkin dia takut pada Owen yang baru mencapai tahap puncak Alam Mugana.“Emm ... boleh juga!” Setelah merenung sejenak, Utaram pun menyetujuinya. Saat berada di upacara pengangkatan kepala Keluarga Lestari, dia pernah bertarung dengan Owen dan menyadari basis kultivasi Owen baru mencapai tahap puncak Alam Mugana. Dia dapat memastikan bahwa Owen belum mencapai Semi Alam Rigana.Perbedaan di antara tahap puncak Alam Mugana dengan Semi Alam Rigana sangat besar dan keduanya tidak bisa disamakan. Dengan kekuatan Jackson, menyingkirkan Owen adalah hal semudah membalikkan telapak tangan. Oleh karena itu, Utaram tidak perlu turun tangan sendiri dan mencoreng reputasinya.“Syuku