Owen tidak bisa berkata-kata. Dia tahu apa yang dikatakan Renata memang masuk akal. Dia memang tidak akan diuntungkan dengan bersikeras mengusir Renata.“Baiklah. Kamu boleh tetap tinggal di sini.” Setelah ragu sejenak, Owen terpaksa menyetujuinya.“Baguslah!” Renata merasa sangat gembira dan tersenyum berseri-seri. Asalkan Owen bersedia membiarkannya tinggal di sini, kelak dia pasti memiliki kesempatan untuk menguasai seluruh Teknik Misteri Wanita. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya dia saat ini!“Jangan senang dulu! Kuperingati kamu sekali lagi. Kalau kelak kamu berani melakukan sesuatu yang licik lagi, jangan salahkan aku bertindak kasar terhadapmu!” ancam Owen dengan dingin.“Emm, aku ngerti,” jawab Renata sambil tersenyum santai. Sekarang, dia sudah tahu bahwa Owen sebenarnya hanyalah orang yang bermulut tajam, tetapi berhati lembut. Dari awal sampai sekarang, Owen tidak benar-benar ingin membunuhnya. Jika tidak, dia pasti sudah mati di tangan Owen. Dengan kata lain, Owen
“Aku tahu. Keluarga Liem nggak mungkin menunggu selama itu. Pokoknya, aku harus cari cara untuk menyingkirkan Owen secepat mungkin!” ujar Utaram dengan ekspresi muram. Kemudian, dia menaruh tangannya di punggung dan berjalan mondar-mandir sambil menyusun rencana.“Ayah, aku ada sebuah ide bagus!” seru Calvin.“Oh? Ide bagus apa? Coba katakan!” Utaram menghentikan langkah kakinya, lalu menatap putranya.“Owen sangat licik dan sulit dihadapi, tapi kita bisa menargeti Theresa! Owen itu pacar Theresa. Asalkan kita menangkap Theresa, Owen pasti akan masuk perangkap kita!” jawab Calvin sambil tersenyum licik.“Emm ... ini ide bagus! Tapi, Renata sedang tinggal di rumah Theresa. Kalau menargeti Theresa, kita pasti akan terlibat dalam konflik secara langsung dengan Renata. Pada saat itu, Keluarga Liem dan Keluarga Warren pasti akan berselisih! Rencana ini masih belum cukup sempurna!” ujar Utaram setelah merenung sejenak.Utaram memang sudah mulai mengendalikan kekuatan Keluarga Lestari dan tid
“Kalau kalian khawatir soal Pak Jerremy yang tinggal di sana, kalian boleh langsung pergi ke kediaman Keluarga Lestari dan minta pada mereka untuk bawa Pak Jerremy kemari!” ujar Renata.“Nggak bisa. Sebelumnya, aku dan Ayah sudah pernah melakukannya. Tapi, Sherly nggak bersedia membiarkan kami membawa Kakek kemari,” jawab Theresa sambil menggeleng. Nadanya mengandung sedikit amarah.Setelah Theresa dan Lukas keluar dari Keluarga Lestari, mereka langsung meminta untuk sekalian membawa Jerremy. Namun, Sherly menolaknya. Kemudian, Lukas yang masih merasa tidak rela pun pernah pergi ke kediaman Keluarga Lestari untuk mencari tahu tentang keadaan Jerremy. Dia juga ingin mencari kesempatan untuk diam-diam membawa Jerremy keluar dari kediaman Keluarga Lestari.Namun, Sherly sepertinya sudah mewaspadai hal ini. Dia memindahkan Jerremy ke kamar lain dan juga menyuruh orang untuk menjaga kamar itu. Berhubung basis kultivasi Lukas masih kurang tinggi, dia akhirnya gagal.“Sherly sangat menyebalka
Kemudian, berhubung Lukas tidak berhenti memohon, Melvin akhirnya setuju untuk membantu mengeluarkan Jerremy agar mereka sekeluarga bisa berkumpul lagi.Namun, orang yang memegang kendali tertinggi keluarga saat ini adalah Sherly. Sebagai keluarga inti dari Keluarga Lestari, Melvin tidak mungkin membantu Lukas secara terang-terangan agar tidak membawa musibah untuk dirinya sendiri.Setelah berdiskusi, Melvin dan Lukas pun mencapai keputusan. Malam ini, Melvin akan mencari cara untuk mengalihkan perhatian pengawal yang menjaga Jerremy. Kemudian, Lukas bisa menyelinap masuk untuk diam-diam membawa pergi Jerremy.“Baguslah kalau begitu!” Theresa merasa sangat gembira. Sejak kecil, orang yang paling dekat dengannya dari Keluarga Lestari adalah Jerremy dan Lena. Setelah dipaksa untuk keluar dari Keluarga Lestari karena masalah keuntungan keluarga, dia sudah sepenuhnya kecewa pada anggota Keluarga Lestari. Satu-satunya orang yang masih dikhawatirkan Theresa hanyalah Jerremy.Sekarang, Lukas
“Bukankah itu sangat normal?” tanya Lukas dengan tidak senang.Sejak Owen mengambil kendali atas Grup Ratu Kosmetik, Lukas sudah tidak memiliki kesan baik terhadap Owen sehingga dia juga tidak bersikap baik kepada Owen. Jika bukan karena Theresa menyukai Owen, dia mungkin sudah mengusir Owen dari awal.“Tapi ....” Owen masih merasa sedikit ragu. Dia merasa anggota Keluarga Lestari tidak akan menjunjung tinggi hubungan darah atau kerabat. Jika tidak, dulu Wendy dan Melvin tidak mungkin membiarkan Sherly memaksa Lukas dan Theresa keluar dari Keluarga Lestari.“Nggak ada tapi-tapian lagi! Kenapa? Apa kamu merasa Melvin mau mencelakaiku dan Theresa?” ejek Lukas. Sejak dulu, yang namanya hubungan darah sangatlah erat. Dengan hubungannya dengan Melvin, Melvin tidak mungkin mencelakainya. Dia merasa kecurigaan Owen sangat tidak berdasar.“Belum tentu! Om Lukas, nggak ada salahnya kita waspada. Pokoknya, aku merasa kalian sebaiknya lebih berhati-hati soal ini,” bujuk Owen.“Sembarangan! Owen,
“Ini urusan Keluarga Lestari, sedangkan kamu itu cuma orang luar. Buat apa kamu ikut campur?” tegur Lukas dengan dingin.Theresa berkata dengan kesal, “Ayah, bisa nggak kamu jangan menyimpan prasangka terhadap Owen? Dia bermaksud baik. Lagian, seni bela dirinya juga sangat hebat. Kalau dia mau ikut, ya biarkan saja. Kalau memang terjadi sesuatu, mungkin saja dia bisa bantu.”“Terserah kalian saja!” dengus Lukas. Kemudian, dia memalingkan wajah dengan kesal dan tidak berbicara lagi.“Theresa, aku juga ikut deh. Aku nggak mau tinggal sendiri di rumah,” kata Renata setelah berpikir sebentar.“Umm ... oke deh.” Theresa ragu sejenak sebelum menyetujuinya. Lagi pula, semua orang akan pergi bersama. Dia tidak peduli meskipun harus tambah Renata seorang.Pada malam harinya.Owen, Theresa, dan yang lain mengendarakan mobil dan berhenti di dekat kediaman Keluarga Lestari. Pada saat ini, Melvin sudah menunggu di sekitar sesuai dengan perjanjiannya dengan Lukas. Saat melihat Lukas dan yang lainnya
Mendengar ucapan Melvin, hati Owen pun menjadi dingin. Tadi, dia hanya sengaja menguji Melvin. Tak disangka, Melvin malah “mengundangnya” masuk dengan begitu menggebu-gebu. Dengan kecerdasannya, dia bisa menebak bahwa ini bukanlah hal baik.“Theresa, Rachel, kalian tunggu saja di mobil. Aku dan Om Lukas akan segera kembali.” Owen menghadap Theresa, Rachel, dan Renata. Dia berbicara sambil memberi isyarat pada Renata.Renata langsung mengerti apa yang dimaksud Owen. Namun, Theresa dan Rachel masih belum memahami maksud Owen.“Jangan dong. Aku juga mau ikut masuk!” kata Rachel dengan bersemangat. Dia tidak mungkin melewatkan hal semenarik ini.Untungnya, Theresa tidak ikut membuat onar seperti Rachel. Meskipun sudah ingin bertemu dengan Jerremy, dia adalah orang yang bersifat tenang dan bijaksana. Dia sadar bahwa basis kultivasinya dan Rachel sangat rendah. Jika terjadi sesuatu, mereka bukan hanya tidak bisa membantu, tetapi malah akan menjadi beban untuk Owen dan Lukas.“Boleh saja! Aku
“Owen, apa maksudmu? Apa kamu mencurigaiku mau mencelakai kalian?” tanya Melvin dengan tidak senang. Ekspresinya sudah bertambah muram.“Hanya kamu sendiri yang tahu jawabannya!” jawab Owen dengan dingin. Sekarang, dia sudah tidak perlu menutupinya lagi.“Bagus! Bagus sekali!” Setelah mendengar tuduhan Owen, Melvin pun murka. Kemudian, dia berkata pada Lukas dengan marah, “Kak Lukas, aku sudah baik hati mau membantumu menolong Om Jerremy. Tak disangka, balasannya malah seperti ini. Berhubung kalian begitu nggak percaya padaku, pulang saja sana! Aku nggak mau ikut campur soal masalah ini lagi!”Selesai berbicara, Melvin pun berbalik untuk pergi.“Melvin, jangan pergi!” Lukas langsung terkejut dan buru-buru menarik lengan Melvin.“Om Lukas, biarkan saja dia pergi. Kita pulang saja dan rencanakan lagi hal ini baik-baik,” bujuk Owen.“Diam! Owen, lihat apa yang sudah kamu perbuat! Kalau kamu masih berani sembarangan bicara, jangan salahkan aku bersikap kasar terhadapmu!” Lukas sudah marah.
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero