Angelina berkata dengan ekspresi tidak senang.Grup Ratu Kosmetik adalah perusahaan yang mengikuti mode. Di perusahaan, ada banyak karyawan muda yang berpenampilan menarik. Namun, Angelina bisa menonjol dan menjadi wanita tercantik kedua di perusahaan karena keunggulannya dalam semua aspek. Tidak ada banyak wanita yang bisa mengungguli kecantikannya di Jenggala.Kesenjangan antara Reynold dengan Angelina masih cukup besar. Hal yang terpenting adalah, Angelina menyukai tipe pria yang kuat dan dominan. Sementara Reynold, dia adalah tipe kutu buku dan kurang gagah. Mana mungkin Angelina tertarik padanya.“Baik, baik ....”Reynold tersenyum canggung, lalu menatap Owen yang ada di samping Angelina. Dia sepertinya teringat sesuatu, lalu ekspresinya pun berubah. “Angelina, apa dia ini Owen dari departemen dewan direksi?”Owen sangat terkejut. Dia baru masuk kerja selama beberapa hari, tetapi sudah ada eksekutif perusahaan yang mengenalinya. Hal ini sedikit di luar dugaannya.“Hai, Pak Reynold
Setelah mendengar gosip orang-orang, Angelina langsung tercengang. Dia tidak menyangka apa yang dikatakan Reynold adalah kenyataan. Di mata orang-orang, dia sudah menjadi pacar Owen.“Kalian jangan sembarangan ngomong, ya! Aku nggak punya hubungan apa-apa sama dia! Dia juga bukan pacarku!” bentak Angelina dengan marah. Kemudian, dia diam-diam memaksakan diri untuk tenang. Sekarang, Angelina baru mengerti bahwa pemecatan Thomas sudah membuat orang-orang salah paham tentang hubungannya dengan Owen. Padahal, bukan dia yang memecat Thomas. Namun, dia malah menjadi kambing hitam Theresa.Owen juga terkejut. Dia tidak menyangka masalah sepele dengan Thomas bisa menimbulkan kesalahpahaman yang begitu besar.“Kalian sudah salah paham. Aku bukan pacar Bu Angelina. Aku sama sekali nggak tertarik sama wanita seperti dia ...,” ucap Owen sambil melambaikan tangannya. Dia mencoba untuk mengklarifikasi kesalahpahaman itu.“Apa? Wanita seperti aku?” tanya Angelina sambil menunjuk dirinya sendiri. Dia
Tadi, kaki Owen sudah diinjak oleh Angelina sehingga dia merasa sangat kesal. Jadi, dia mana mungkin diam saja diperlakukan seperti ini oleh Reynold. Setelah itu, dia pun berjalan melewati Reynold.“Hei, jangan sombong! Tunggu saja! Aku nggak bakal tinggal diam!”Saat melihat sosok Owen yang makin menjauh, Reynold langsung murka. Dia sudah mengejar Angelina setahun lebih, tetapi masih belum berhasil. Sekarang, dia malah didahului pria kampungan seperti Owen. Mana mungkin dia rela!...Pada sore hari, ada rapat para eksekutif di perusahaan.Owen berjalan masuk ke dalam ruang rapat bersama Selina. Saat ini, ruang rapat sudah dipenuhi orang. Hampir semua eksekutif perusahaan sudah berkumpul di ruang rapat, termasuk Reynold yang merupakan direktur departemen penjualan.Reynold tidak menyangka Owen juga akan mengikuti rapat ini. Dia sesekali memandang Owen dengan tatapan penuh permusuhan.Tidak lama kemudian, terdengar suara hak tinggi yang berjalan mendekat. Kemudian, Theresa yang ditemani
"Peringkat kedua adalah Grup Aulion, mereka memiliki saluran penjualan hingga 22%. Peringkat ketiga adalah Perusahaan Antakarya, memiliki saluran penjualan hingga 14%. Sisa sekitar 20% dari saluran penjualan pasar berada di beberapa distributor kelas menengah dan kecil, serta agen," jelas Angelina dengan lancar sambil menggunakan tetikus untuk menunjukkan pengelompokan data di layar.Grup Ratu Kosmetik adalah produsen. Setiap kali perusahaan memproduksi suatu produk, pasti harus melakukan grosir melalui distributor, promosi, integrasi sumber daya, dan lain-lain hingga pada akhirnya masuk ke pasaran.Distributor adalah penghubung penting. Grup Ratu Kosmetik memiliki dua jalur penjualan, pertama adalah bekerja sama dengan tiga distributor besar di mana ketiga distributor ini berada dalam hubungan yang kompetitif. Namun, Grup Ratu Kosmetik hanya dapat memilih salah satu distributor untuk bekerja sama.Kedua adalah bekerja sama dengan beberapa distributor kecil dan menengah. Distributor se
Namun, ada satu masalah yang Owen perhatikan. "Bu ... Bu Theresa, bukankah Grup Wijaya adalah saluran penjualan yang menduduki peringkat pertama? Kenapa perusahaan nggak memilih untuk bekerja sama dengan mereka?" tanya Owen dengan bingung. Tanpa alasan yang pasti, dia merasa pernah mendengar tentang Grup Wijaya ini. Hanya saja, dia lupa mendengarnya dari mana.Begitu Owen mengatakan ini, seluruh ruang rapat tiba-tiba menjadi sunyi. Semua orang menatapnya dengan ekspresi aneh seakan-akan sedang melihat orang bodoh."Owen, sepertinya kamu nggak melakukan persiapan kerja sama sekali. Kamu bahkan nggak tahu pengetahuan paling mendasar!" sindir Reynold sambil tersenyum mengejek."Pengetahuan umum apa?" tanya Owen."Owen, jangan membuat malu! Sudahlah, aku akan memberitahumu!" sela Angelina.Dia pun memelototi Owen dengan galak dan berkata, "Saluran penjualan Grup Wijaya adalah produk kosmetik kelas atas dan mewah. Banyak merek kosmetik dan barang mewah terkenal secara internasional setelah
Begitu keluar dari ruang rapat, Owen menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, lalu menerima telepon."Halo, apakah ini Tuan Owen? Aku Denny Wijaya. Entah kamu masih mengingatku atau tidak.Begitu telepon terhubung, terdengar suara tawa hangat dari lelaki tua itu."Oh, ternyata Pak Denny. Ada masalah apa?" tanya Owen yang langsung ingat bahwa orang itu adalah orang tua yang dia selamatkan di taman kemarin pagi."Begini, aku nggak punya apa-apa untuk membalas kebaikanmu yang sudah menyelamatkan nyawaku. Jadi, aku mau mengundangmu makan untuk mengungkapkan rasa terima kasihku. Kapan kamu ada waktu luang?" tanya Denny sambil tertawa.Owen buru-buru berkata, "Pak Denny, nggak perlu. Aku hanya membantu, kamu nggak perlu terlalu sungkan.""Mana boleh begitu? Kamu menolak uang pemberianku kemarin. Kalau aku nggak mengundangmu makan, aku nggak akan bisa tenang." Denny bersikeras dan dari nada suaranya terdengar sangat tulus.Denny telah mengungkit ini, Owen pun tidak bisa menolak lagi.
"Benar-benar nggak tahu malu!" cemooh Reynold.Namun, Owen mengabaikannya. Dia segera melangkah ke sisi Theresa dan berkata dengan penuh semangat, "Bu Theresa, aku punya kabar baik untukmu. Perusahaan kita bisa bekerja sama dengan Grup Wijaya. Aku tadi telepon dengan Grup Wijaya ...."Sebelum Owen sempat menyelesaikan perkataannya, Reynold langsung menyela, "Owen, otakmu bermasalah, ya? Bu Angelina baru saja memberitahumu dengan jelas kalau perusahaan kita nggak memenuhi syarat untuk bekerja sama dengan Grup Wijaya dan mereka juga memandang rendah perusahaan kita!"Setelah itu, Dia menatap Owen seakan-akan sedang melihat orang bodoh dan berkata dengan senyum mengejek, "Kenapa? Kamu menderita penyakit alzheimer, ya? Cepat banget lupanya!"Orang lain juga serupa. Semua bertanya-tanya apakah Owen sengaja membuat masalah?"Tutup mulutmu!" hardik Owen sambil memelototi Reynold. Dia berkata, "Siapa yang memberitahumu Grup Wijaya nggak akan bekerja sama dengan perusahaan kita? Direktur Utama
Bagaimanapun, setelah mendapatkan kontrak nanti malam, terserah Theresa mau percaya atau tidak. Owen juga tidak perlu terburu-buru. Owen yang berpikir seperti ini seakan-akan melihat jalan keluar.Setelah itu, dia berkata dengan bijaksana, "Intinya, aku sendiri merasa kalau perusahaan harus mengambil kesempatan ini untuk bekerja sama dengan Grup Wijaya. Ini adalah pilihan terbaik saat ini!"Di ruang rapat …."Benar-benar konyol! Nggak realistis sama sekali!" seru Reynold sambil menggebrak meja.Owen sudah cukup memalukan barusan dan dia juga malas mencemooh Owen. Reynold pun menyatakan sudut pandangnya dengan berkata, "Bu Theresa, aku adalah direktur departemen penjualan. Aku pasti akan bertanggung jawab atas masalah penjualan!"Selanjutnya, dia mengungkapkan sudut pandangnya dengan berkata, "Aku rasa perusahaan kita harus tetap bekerja sama dengan Grup Aulion. Kita harus melakukan negosiasi dan menurunkan profit menjadi sekitar 5%. Di sisi lain, kita bisa mulai dari jalur penjualan ke