Tadi, kaki Owen sudah diinjak oleh Angelina sehingga dia merasa sangat kesal. Jadi, dia mana mungkin diam saja diperlakukan seperti ini oleh Reynold. Setelah itu, dia pun berjalan melewati Reynold.“Hei, jangan sombong! Tunggu saja! Aku nggak bakal tinggal diam!”Saat melihat sosok Owen yang makin menjauh, Reynold langsung murka. Dia sudah mengejar Angelina setahun lebih, tetapi masih belum berhasil. Sekarang, dia malah didahului pria kampungan seperti Owen. Mana mungkin dia rela!...Pada sore hari, ada rapat para eksekutif di perusahaan.Owen berjalan masuk ke dalam ruang rapat bersama Selina. Saat ini, ruang rapat sudah dipenuhi orang. Hampir semua eksekutif perusahaan sudah berkumpul di ruang rapat, termasuk Reynold yang merupakan direktur departemen penjualan.Reynold tidak menyangka Owen juga akan mengikuti rapat ini. Dia sesekali memandang Owen dengan tatapan penuh permusuhan.Tidak lama kemudian, terdengar suara hak tinggi yang berjalan mendekat. Kemudian, Theresa yang ditemani
"Peringkat kedua adalah Grup Aulion, mereka memiliki saluran penjualan hingga 22%. Peringkat ketiga adalah Perusahaan Antakarya, memiliki saluran penjualan hingga 14%. Sisa sekitar 20% dari saluran penjualan pasar berada di beberapa distributor kelas menengah dan kecil, serta agen," jelas Angelina dengan lancar sambil menggunakan tetikus untuk menunjukkan pengelompokan data di layar.Grup Ratu Kosmetik adalah produsen. Setiap kali perusahaan memproduksi suatu produk, pasti harus melakukan grosir melalui distributor, promosi, integrasi sumber daya, dan lain-lain hingga pada akhirnya masuk ke pasaran.Distributor adalah penghubung penting. Grup Ratu Kosmetik memiliki dua jalur penjualan, pertama adalah bekerja sama dengan tiga distributor besar di mana ketiga distributor ini berada dalam hubungan yang kompetitif. Namun, Grup Ratu Kosmetik hanya dapat memilih salah satu distributor untuk bekerja sama.Kedua adalah bekerja sama dengan beberapa distributor kecil dan menengah. Distributor se
Namun, ada satu masalah yang Owen perhatikan. "Bu ... Bu Theresa, bukankah Grup Wijaya adalah saluran penjualan yang menduduki peringkat pertama? Kenapa perusahaan nggak memilih untuk bekerja sama dengan mereka?" tanya Owen dengan bingung. Tanpa alasan yang pasti, dia merasa pernah mendengar tentang Grup Wijaya ini. Hanya saja, dia lupa mendengarnya dari mana.Begitu Owen mengatakan ini, seluruh ruang rapat tiba-tiba menjadi sunyi. Semua orang menatapnya dengan ekspresi aneh seakan-akan sedang melihat orang bodoh."Owen, sepertinya kamu nggak melakukan persiapan kerja sama sekali. Kamu bahkan nggak tahu pengetahuan paling mendasar!" sindir Reynold sambil tersenyum mengejek."Pengetahuan umum apa?" tanya Owen."Owen, jangan membuat malu! Sudahlah, aku akan memberitahumu!" sela Angelina.Dia pun memelototi Owen dengan galak dan berkata, "Saluran penjualan Grup Wijaya adalah produk kosmetik kelas atas dan mewah. Banyak merek kosmetik dan barang mewah terkenal secara internasional setelah
Begitu keluar dari ruang rapat, Owen menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, lalu menerima telepon."Halo, apakah ini Tuan Owen? Aku Denny Wijaya. Entah kamu masih mengingatku atau tidak.Begitu telepon terhubung, terdengar suara tawa hangat dari lelaki tua itu."Oh, ternyata Pak Denny. Ada masalah apa?" tanya Owen yang langsung ingat bahwa orang itu adalah orang tua yang dia selamatkan di taman kemarin pagi."Begini, aku nggak punya apa-apa untuk membalas kebaikanmu yang sudah menyelamatkan nyawaku. Jadi, aku mau mengundangmu makan untuk mengungkapkan rasa terima kasihku. Kapan kamu ada waktu luang?" tanya Denny sambil tertawa.Owen buru-buru berkata, "Pak Denny, nggak perlu. Aku hanya membantu, kamu nggak perlu terlalu sungkan.""Mana boleh begitu? Kamu menolak uang pemberianku kemarin. Kalau aku nggak mengundangmu makan, aku nggak akan bisa tenang." Denny bersikeras dan dari nada suaranya terdengar sangat tulus.Denny telah mengungkit ini, Owen pun tidak bisa menolak lagi.
"Benar-benar nggak tahu malu!" cemooh Reynold.Namun, Owen mengabaikannya. Dia segera melangkah ke sisi Theresa dan berkata dengan penuh semangat, "Bu Theresa, aku punya kabar baik untukmu. Perusahaan kita bisa bekerja sama dengan Grup Wijaya. Aku tadi telepon dengan Grup Wijaya ...."Sebelum Owen sempat menyelesaikan perkataannya, Reynold langsung menyela, "Owen, otakmu bermasalah, ya? Bu Angelina baru saja memberitahumu dengan jelas kalau perusahaan kita nggak memenuhi syarat untuk bekerja sama dengan Grup Wijaya dan mereka juga memandang rendah perusahaan kita!"Setelah itu, Dia menatap Owen seakan-akan sedang melihat orang bodoh dan berkata dengan senyum mengejek, "Kenapa? Kamu menderita penyakit alzheimer, ya? Cepat banget lupanya!"Orang lain juga serupa. Semua bertanya-tanya apakah Owen sengaja membuat masalah?"Tutup mulutmu!" hardik Owen sambil memelototi Reynold. Dia berkata, "Siapa yang memberitahumu Grup Wijaya nggak akan bekerja sama dengan perusahaan kita? Direktur Utama
Bagaimanapun, setelah mendapatkan kontrak nanti malam, terserah Theresa mau percaya atau tidak. Owen juga tidak perlu terburu-buru. Owen yang berpikir seperti ini seakan-akan melihat jalan keluar.Setelah itu, dia berkata dengan bijaksana, "Intinya, aku sendiri merasa kalau perusahaan harus mengambil kesempatan ini untuk bekerja sama dengan Grup Wijaya. Ini adalah pilihan terbaik saat ini!"Di ruang rapat …."Benar-benar konyol! Nggak realistis sama sekali!" seru Reynold sambil menggebrak meja.Owen sudah cukup memalukan barusan dan dia juga malas mencemooh Owen. Reynold pun menyatakan sudut pandangnya dengan berkata, "Bu Theresa, aku adalah direktur departemen penjualan. Aku pasti akan bertanggung jawab atas masalah penjualan!"Selanjutnya, dia mengungkapkan sudut pandangnya dengan berkata, "Aku rasa perusahaan kita harus tetap bekerja sama dengan Grup Aulion. Kita harus melakukan negosiasi dan menurunkan profit menjadi sekitar 5%. Di sisi lain, kita bisa mulai dari jalur penjualan ke
"Angel, kamu … kamu pacar Owen? Benaran?" Theresa tampak melongo. Dia mengingat dengan sangat jelas bahwa beberapa hari yang lalu, Angelina tidak begitu menyukai Owen. Bahkan, dia terus-menerus memaki Owen dengan sebutan banci.Akan tetapi, Theresa tidak pernah menyangka bahwa dalam waktu dua hari yang begitu singkat, Angelina dan Owen sudah berpacaran. Hubungan ini berkembang terlalu cepat!"Aku bukan pacarnya!" Angelina yang merasa malu karena emosi memelototi Theresa sekilas. Dia berpikir dalam hati, 'Semua ini karena kamu yang mengusir Thomas, aku jadi harus menanggung semuanya!'"Bu … bukan, The … Bu Theresa, dia bukan pacarku. Aku dan dia nggak ada hubungan apa pun. Kamu harus percaya denganku!" ujar Owen sambil melambaikan tangannya. Dia terlihat sangat jujur karena tidak ingin membuat Theresa salah paham tentang hubungannya dengan Angelina."Kamu …." Angelina sangat emosi. Apa maksud sikap Owen ini? Owen buru-buru membantah memiliki hubungan dengannya di depan publik seperti in
Reynold bersikeras dengan pendapatnya sendiri. Sebenarnya, dia bukan ingin melawan Angelina, melainkan melawan Owen!"Ini ide yang bagus. Terlalu terburu-buru justru nggak akan mencapai tujuan yang diinginkan. Kita seharusnya mempertahankan stabilitas lebih dulu, lalu mencari terobosan di dalamnya …."…Sekelompok eksekutif faksi konservatif menunjukkan dukungan mereka satu per satu."Nggak bisa, menunda waktu selama setahun sama sekali nggak ada artinya. Ditambah lagi, begitu perusahaan kita melakukan konsesi kali ini, hak inisiatif akan jatuh ke tangan Grup Aulion. Kita akan makin kesulitan untuk mencari terobosan lagi di periode berikutnya!" bantah Angelina.Lantaran perbedaan pendapatnya dengan Reynold, faksi agresif dan faksi konservatif juga saling berdebat satu sama lain serta tidak ada yang mau mengalah."Sudah, semuanya tenang!" Theresa langsung memukul meja sehingga membuat semua orang tersentak."Karena pandangan kedua pihak berbeda, kalau begitu kalian bertindak secara terp
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero