Anjas merasa sangat terkejut. Kemudian, dia bangkit dengan terhuyung-huyung dari tanah sambil memegang tangannya. Dengan basis kultivasinya yang berada di tahap menengah Alam Mugana, dia tidak menyangka bahwa dirinya akan dikalahkan Owen hanya dengan satu serangan! Anjas benar-benar tidak bisa menerima kenyataan seperti ini!"Bocah, se … sebenarnya siapa kamu?" Setelah kembali tersadar, Albert sontak terlihat kaget.Awalnya, Albert mengira bahwa Owen hanya orang awam sehingga dia terus tidak menanyakan identitas Owen. Namun sekarang, Owen memiliki basis kultivasi yang begitu tinggi di usia yang begitu muda. Jadi, dia tidak mungkin adalah seseorang yang tidak terkenal di Jenggala! Albert pun mulai merasakan firasat buruk dalam hatinya."Albert, kamu benar-benar bodoh! Dengan usia Tuan Owen, dia bisa mengalahkan seorang petarung tahap menengah Alam Mugana dengan satu pukulan. Apa ada orang lain dari generasi muda Jenggala yang bisa melakukannya?" ucap Johan sambil tersenyum sinis."Apa m
Benny dan Anita sama-sama belum pernah mendengar tentang Grup Ora dalam dunia bisnis. Jadi, Benny tidak mengerti bagaimana Albert yang memiliki identitas mulia sebagai tuan muda kedua Keluarga Aulion bisa dibuat ketakutan hingga seperti sekarang ini oleh sebuah perusahaan kecil yang tidak ada apa-apanya."Dasar berengsek, memangnya kamu tahu apa? Sialan, aku hampir saja dibunuh olehmu!" Albert sangat emosi dan langsung menendang Benny hingga terjatuh ke tanah. Hatinya sangat berharap untuk menghancurkan tubuh Benny hingga tidak berbentuk!Owen memang bukan anggota keluarga inti dari keluarga berpengaruh, tetapi saat ini dia adalah tokoh yang sedang populer di Jenggala. Di samping itu, dia juga didukung oleh tiga kekuatan besar seperti Keluarga Suwanto, Raja Naldo, dan Keluarga Wijaya! Owen bukanlah seseorang yang mudah untuk dihadapi!Di acara penjualan Grup Ora, sekalipun Keluarga Lawrence dan Raja Utaram serta beberapa keluarga berpengaruh bergabung untuk mengintimidasi Owen, mereka
Saat ini, selain tunduk dan menuruti perintah Owen, Albert tidak punya pilihan lain lagi!"Albert, aku akan memberikan satu kesempatan terakhir untukmu karena memandang keberadaan Keluarga Aulion. Kalau kamu mau minta maaf, tunjukkan ketulusanmu. Dengan begitu, aku akan pertimbangkan untuk melepaskanmu. Kalau nggak, tanggung sendiri akibatnya!" pungkas Owen dengan suara dingin dan aura membunuh seketika terpancar dari tubuhnya.Raut wajah Aulion tampak sangat suram dan dia merasa sangat tidak berdaya. Kali ini memang dia yang memulai pertikaian ini lebih dulu dan ini adalah perseteruan yang melibatkan para generasi muda. Sekalipun Albert meminta bantuan kepada Keluarga Aulion, mereka juga tidak bisa ikut campur dalam hal ini secara terbuka. Tentu saja, dengan kemampuan dan identitas Owen, Keluarga Aulion juga tidak bisa berbuat apa pun kepada Owen meski memaksa untuk ikut campur. Sebaliknya, jika pada saat itu Owen murka, mungkin Albert akan berakhir dengan lebih mengenaskan dan kerug
"Baiklah, Tuan Albert, kamu sudah boleh berdiri. Selain itu, ini nasihatku untukmu. Siapa pun yang melakukan kejahatan pasti akan menerima hukumannya sendiri. Kali ini, aku melepaskanmu karena memandang Keluarga Aulion," ucap Owen.Setelah berhenti sejenak, Owen lanjut berkata dengan nada memperingatkan, "Tapi, aku akan mengatakannya lebih dulu. Kalau sampai aku menemukanmu mengintimidasi atau menindas orang lemah lagi, kamu nggak akan seberuntung ini lagi di masa depan!" "Iya," jawab Albert. Albert merasa seperti telah mendapatkan pengampunan yang besar. Dia pun bangkit sambil menahan rasa sakit di lengannya."Tuan Owen, kalau nggak ada hal lain lagi, aku pergi dulu," ucap Albert sambil tersenyum dengan terpaksa dan hendak pergi bersama anggotanya."Tunggu sebentar! Benny yang sangat licik dan kotor ini adalah karyawan di Grup Aulion. Kamu bisa pikirkan sendiri bagaimana membereskannya," pungkas Owen sambil menunjuk Benny yang terduduk di lantai dengan ekspresi penuh kebencian."Aku
"Baik, aku … aku pasti akan membayar ganti ruginya," jawab Julius dengan bahagia.Hatinya yang tegang akhirnya menjadi sedikit lebih tenang. Karena takut Owen akan berubah pikiran, Julius pun bergegas bangkit dan segera meninggalkan ruang privat dengan kedua anggotanya.Setelah sosok Julius sudah tidak terlihat, Marisa lalu berkata, "Owen, ayo kita pulang.""Ya, oke," jawab Owen sambil mengangguk. Kemudian, Owen berpamitan kepada Johan dan berkata, "Johan, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dulu.""Tuan Owen, tunggu sebentar," ucap Johan.Setelah merasa ragu sejenak, Johan seolah-olah telah membulatkan tekadnya dan langsung menarik Owen ke sebuah tempat untuk berbicara berdua."Johan, ada apa? Kamu begitu misterius seperti ini, apa ada urusan lain?" tanya Owen dengan heran."Ini … Tuan Owen, aku mau meminta kontak Nona Marisa denganmu," kata Johan yang melirik ke arah Marisa dengan ekspresi sedikit malu-malu."Kenapa? Apa mungkin kamu menyukai Marisa?" tanya Owen dengan sangat kaget
Dengan bimbingan Rosa yang baik, Owen sudah menguasai cara mengemudikan mobil dan juga semakin mahir hanya dalam waktu sehari. Selanjutnya, asalkan koneksi Rosa bisa mengeluarkan SIM mobil untuknya, dia sudah bisa mengemudikan mobil. Namun, dia masih lebih suka mengendarai sepeda motor. Mungkin karena sudah terbiasa, dia merasa mengendarai sepeda motor lebih leluasa dan nyaman.Hanya saja, SIM mobil sangat diperlukan di zaman sekarang dan bisa berguna di saat-saat yang diperlukan. Jadi, tidak ada salahnya disiapkan terlebih dahulu.Pada hari Senin, Marisa dan Anita datang melapor ke Grup Ora sesuai perjanjian. Kebetulan Owen juga kekurangan seorang asisten. Jadi, dia mengatur Marisa menjabat sebagai asisten direktur utama. Ini juga memudahkannya untuk membimbing Marisa di masa depan.Selama ini, perusahaan juga kekurangan seorang direktur departemen pemasaran. Jadi, Owen mengatur Anita untuk menduduki posisi itu. Dengan kemampuan Anita yang luar biasa, Owen percaya Anita pasti memenuhi
“Raja Utaram, makasih atas niat baikmu. Hanya saja, cucuku nggak bersedia menerima lamaran ini. Sesuatu yang dipaksakan itu nggak baik. Menurutku, sebaiknya kita lupakan saja masalah ini,” kata Jerremy dengan tidak berdaya. Dia dengan halus menolak lamaran Utaram lagi.“Oke deh. Apa boleh buat kalau putraku masih belum beruntung. Kita boleh kesampingkan masalah perjodohan bisnis, tapi aku harap Pak Jerremy bisa menyetujui aliansi untuk menghadapi Owen,” ucap Utaram langsung ke topik utama.Saat datang mengunjungi Jerremy sebelumnya, Utaram sudah mengusulkan dua hal. Hal pertama adalah lamaran untuk Keluarga Lestari. Hal kedua adalah aliansi Keluarga Liem dengan Keluarga Lestari untuk menghadapi Owen dan Keluarga Suwanto agar bisa menyingkirkan Owen.“Umm ....” Jerremy mengerutkan keningnya dan terlihat agak serbasalah. Sebelumnya, dia sudah dengan jelas memberi tahu Utaram bahwa Owen adalah penyelamatnya. Dia tidak mungkin membantu Utaram menghadapi Owen. Itu sama saja dengan membalas
“Tapi, kamu juga tahu bahwa Owen pernah menyelamatkanku. Aku nggak mungkin membantu kalian menghadapinya secara langsung. Ini adalah permintaanku satu-satunya,” ucap Jerremy dengan tegas.“Oke, nggak masalah,” jawab Utaram sambil mengangguk. Namun, dia malah diam-diam mencibir dalam hati. Dia tahu jelas ketiga keluarga yang mendukung Owen tidaklah mudah untuk dihadapi. Meskipun Keluarga Liem, Keluarga Lestari, Keluarga Lawrence, dan Keluarga Warren beraliansi, menyingkirkan Owen dan menjatuhkan Keluarga Suwanto juga bukanlah hal yang mudah.Baik dengan menggunakan cara bertempur maupun saling menyerang dalam bidang bisnis, kedua belah pihak pasti akan mengalami kerugian besar begitu berselisih secara langsung.Namun, Jerremy malah tidak bersedia untuk menghadapi Owen secara langsung. Ini tidak ada bedanya dengan memanfaatkan Keluarga Liem, Keluarga Lawrence, dan Keluarga Warren sebagai bidak. Sementara itu, Keluarga Lestari hanya tinggal menunggu mendapat keuntungan.Dengan kecerdasan