Share

Bab 5

Penulis: Jurang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
“Nona Lucy, maaf sekali! Berdasarkan undang-undang pernikahan, ada masa mediasi 30 hari setelah mengajukan perceraian. Apalagi suamimu tidak punya kartu identitas, kami tidak bisa langsung menjalankan prosedur perceraian kalian ….”

Seorang petugas wanita berbicara dengan sangat sopan, lalu mengembalikan berkas kepada Lucy.

“Apa-apaan? Mau cerai saja perlu masa mediasi? Suruh atasan kamu ke sini! Aku nggak percaya mau cerai saja sesusah ini!” Fredi berkata dengan menggebrak meja.

“Tuan, peraturannya memang seperti ini ….” Raut wajah si petugas wanita memang terlihat tidak bagus, tapi dia tetap bersikap sopan.

“Jangan bicara panjang lebar sama aku! Aku suruh kamu panggil atasanmu kemari! Kamu budek, ya!” jerit Fredi dengan emosi.

Kericuhan di Kantor Catatan Sipil menarik perhatian semua orang. Sepertinya ini adalah pertama kalinya ada orang yang berbuat keonaran di Kantor Catatan Sipil.

Saat ini, petinggi Kantor Catatan Sipil juga dihebohkan oleh masalah ini. Seorang lelaki paruh baya berbadan agak gendut segera berlari keluar.

“Ternyata Tuan Fredi …. Tuan Fredi, jangan marah-marah! Bella tidak kenal dengan orang penting seperti Tuan. Dia tidak bermaksud untuk menyinggung Tuan. Saya wakili dia untuk minta maaf sama Tuan ….”

Si lelaki paruh baya tersenyum, lalu memalingkan kepalanya untuk melihat ke sisi Bella. “Bella, apa kamu tahu siapa Tuan ini? Dia adalah tuan muda dari Grup Leonard. Cepat minta maaf sama Tuan Fredi!”

“Grup Leonard?”

Semua orang di sekitar spontan terkejut.

Grup Leonard adalah perusahaan yang cukup terkenal Jenggala. Total nilai asetnya bahkan mencapai 8-10 triliun. Jadi, wajar kalau tidak ada yang berani menyinggungnya.

“Tuan Fredi, maaf, saya bersalah! Mohon maafkan saya ….” Bella juga merasa sangat kaget. Dia segera membungkukkan tubuhnya, lalu meminta maaf kepada Fredi.

Kali ini, Fredi baru merasa puas. Dia sungguh menikmati perasaan dihormati oleh orang-orang.

“Pak Budiman, cepat jalankan prosedur perceraian wanitaku. Kemudian, bikinin surat nikah kami berdua!”

“Baik, saya akan segera laksanakan!”

Budiman langsung tersenyum, dan segera pergi menjalankan prosedur perceraian untuk Owen dan Lucy. Setelah itu, dia pun membuatkan surat nikah untuk Lucy dan Fredi.

“Sayang, kamu berwibawa sekali! Aku suka sekali sama kamu!” Lucy bersandar di dalam pelukan Fredi sambil berbicara dengan manja.

Dengan adanya menantu seperti Fredi, Keluarga Bastian pun merasa semakin terpandang.

“Siapa cewek itu? Bisa-bisanya dia menggaet tuan muda dari Grup Leonard!”

“Nasib cewek itu beruntung sekali!”

Sebaliknya, semua orang juga menyadari masalah perselingkuhan Lucy. Tatapan semua orang spontan tertuju pada diri Owen. Ada yang merasa kasihan terhadap Owen, dan ada juga yang meremehkannya.

Tatapan semua orang membuat Owen merasa semakin terhina. Betapa inginnya dia segera meninggalkan tempat ini!

Setelah menerima surat cerai, Owen hendak berjalan pergi, tapi langkahnya malah dihalangi oleh Fredi.

“Ingin pergi? Nggak segampang itu!” ucap Fredi sambil tersenyum.

Raut wajah Owen berubah muram. “Kamu mau ngapain?”

“Menurutmu? Kamu sudah menunda waktu istriku untuk bercerai dengan alasan … kartu identitasmu hilang? Kamu kira aku akan lepasin kamu begitu saja?” ucap Fredi dengan tersenyum sinis.

“Aku sudah bilang dengan sangat jelas. Aku bukan lagi nunda waktu. Kartu identitasku memang hilang.” Owen berusaha untuk menahan amarahnya.

“Kamu kira aku itu anak umur tiga tahun yang bisa dibohongi sama kamu?” Fredi tersenyum, lalu memerintah kedua pengawalnya, “Hajar dia! Beri pelajaran sama orang nggak berguna itu! Biar dia tahu rasa!”

“Baik!” Kedua pengawal menyeringai ganas, lalu mengayunkan kepalan ke sisi Owen.

Kedua pengawal sudah terlatih secara profesional. Alhasil, Owen pun dipukul hingga jatuh di lantai. Dia hanya bisa melakukan perlindungan dengan meringkuk dan menutupi kepalanya dengan kedua tangannya, lalu menerima pukulan kuat dari kedua pengawal.

“Kasihan sekali cowok itu!”

“Istrinya sudah direbut sama cowok lain. Sekarang dia malah dipukul lagi!”

“Kalau nasibku seperti dia, aku memilih untuk mati saja!”

Orang-orang di sekeliling mulai bergosip sambil menatap Owen dengan tatapan iba dan juga meremehkan.

Mereka juga sangat jelas. Sepertinya semua ini hanyalah permulaan saja. Dengan kekuasaan tinggi Grup Leonard, sepertinya nasib Owen akan semakin miris saja!

Cittt!

Pada saat ini, tiba-tiba di depan Kantor Catatan Sipil berhenti sebuah mobil Rolls-Royce diikuti dengan dua mobil Mercedes-Benz di belakangnya.

Begitu pintu mobil Rolls-Royce dibuka, seorang wanita muda berumur sekitar 23-24 tahun dengan paras indah dan badan langsing berjalan menuruni mobil. Kemudian, terdapat enam orang pengawal berjalan di belakang wanita cantik itu.

“Astaga! Theresa!”

“Dia itu salah satu dari empat wanita tercantik di Jenggala. Dia itu anak dari Keluarga Lestari, Theresa Lestari!”

Orang-orang di sekitar mengenali status dari wanita cantik itu. Theresa bukanlah public figure, tidaklah gampang untuk bisa bertemu dengannya.

Hanya saja, sebagai anak kesayangan dari Keluarga Lestari, dan juga salah satu dari empat wanita tercantik di Jenggala, Theresa pun dikenal banyak orang.

“Dengar-dengar Theresa masih jomlo, dan nggak pernah pacaran sebelumnya. Jadi, ngapain dia datang ke Kantor Catatan Sipil?”

“Jangan-jangan dia sudah punya pacar? Dia sudah berencana untuk nikah?”

Semua orang mulai menebak-nebak. Saat semua orang mengira Theresa datang untuk mendaftarkan pernikahannya, hati semua lelaki menjadi remuk. Selain itu, semua lelaki juga merasa sangat iri dengan lelaki yang bisa menikahi wanita idaman mereka!

Theresa tidak menghiraukan tatapan semua orang. Dia terus berjalan ke area pelayanan, lalu berjalan ke sisi Fredi.

Saat ini, wajah Fredi spontan merona, dan jantungnya berdegup kencang.

Sebagai tuan muda dari Grup Leonard dan juga orang yang cukup berpengaruh di dunia bisnis, Fredi tentu pernah bertemu dengan Theresa.

Ketika pertama kali Fredi bertemu dengan Theresa, dia pun langsung jatuh cinta dengan wanita idamannya! Hanya saja, kekuasaan Keluarga Lestari di Jenggala lebih tinggi berkali-kali lipat daripada Keluarga Leonard. Keluarga Lestari bahkan memiliki pengaruh penting di kalangan militer, politik, dan bisnis.

Meski Fredi sangat mengagumi Theresa, dia juga tidak memiliki keberanian untuk mengejarnya. Namun sekarang, Theresa malah berinisiatif untuk mendekatinya! Fredi merasa sangat amat gembira!
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Abdul Nasir
napsu napsu tak
goodnovel comment avatar
Eko wasono67
desssspechle#s
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 6

    “Nona Theresa, apa Nona datang untuk cari aku?” Fredi langsung berjalan menghampiri Theresa, dan berbicara dengan nada yang sangat lembut.Theresa malah tidak melirik Fredi sekilas pun, tatapannya langsung tertuju pada diri Owen. Saat ini, dapat terlihat sedikit senyuman di wajah dingin Theresa.Semalam Theresa sudah mengerahkan seluruh anak buahnya untuk mencari jasad Owen, tapi mereka tidak dapat menemukannya. Jadi, dia yakin Owen pasti masih belum mati!Si Berengsek itu sudah mengambil keuntungan darinya. Bagaimana mungkin dia boleh mati dengan segampang itu?Pagi harinya, Theresa yang keras kepala itu menggunakan semua relasi dari Keluarga Lestari untuk menyelidiki latar belakang dari Owen. Dia juga sudah mendengar kabar bahwa hari ini Owen berencana bercerai dengan Lucy.Itulah sebabnya Theresa bisa berada di Kantor Catatan Sipil saat ini. Theresa sendiri juga tidak yakin apakah dia bisa bertemu dengan Owen atau tidak. Hanya saja, Theresa ingin menguji keberuntungannya.Siapa sang

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 7

    Plak!Suara nyaring terdengar. Theresa menampar wajah Lucy dengan kuat.“Dasar wanita jalan! Berani-beraninya kamu pukul aku! Aku habisi kamu ….” Lucy memegang pipinya, lalu berjalan ke sisi Theresa.Siapa sangka respons Theresa sangat cepat, dia langsung menampar Lucy lagi. Mana mungkin Lucy bisa menerima penghinaan ini. Dia langsung menangis di hadapan Fredi. “Sayang, wanita jalang itu pukul aku! Cepat balas dia!”“Balas kepalamu!” Fredi sungguh marah. Saking marahnya, dia langsung menampar Lucy.Lucy ditampar hingga terbengong. Kemudian, dia menatap suaminya dengan kebingungan. “Sayang, aku suruh kamu pukul dia, kenapa kamu malah pukul aku?”“Aku nggak salah pukul! Apa kamu tahu siapa dia? Dia itu Theresa, anak dari Keluarga Lestari! Kamu ingin celakai Keluarga Leonard, ya?” jerit Fredi.Kali ini, Lucy langsung terbengong. Akhirnya dia sadar kalau dia sudah melakukan kesalahan fatal.Keluarga Leonard memang adalah keluarga cukup berkuasa di Jenggala. Hanya saja, Keluarga Leonard bu

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 8

    Semakin dipikir-pikir, Lucy semakin emosi.Saat ini, Fredi berdiri dengan wajah babak belur. Penampilannya kelihatan sangat menyedihkan.“Nggak mungkin! Theresa itu nona muda dari Keluarga Lestari! Statusnya sangat agung. Bahkan, anak dari keluarga kaya juga bukanlah seleranya! Sekarang kenapa dia bisa jadian sama pecundang itu?! Apa mungkin mereka berdua kebetulan saling kenal saja?” gumam Fredi sambil merintih kesakitan.Theresa adalah cewek idamannya, sedangkan Owen hanyalah seorang lelaki yang tidak memiliki apa-apa. Meski Fredi dipukul sampai mati, dia juga tidak percaya kalau Owen memiliki hubungan istimewa dengan Theresa!“Benar juga! Kecuali … Theresa sudah buta, makanya dia baru bisa suka sama dia! Nggak mungkin, meski Theresa benar-benar buta, dia juga nggak mungkin suka sama cowok seperti Owen!” Lucy juga tidak bisa menerima kenyataan itu.“Aku nggak peduli dengan hubungan mereka! Intinya, Owen sudah mencelakaiku! Aku nggak mungkin akan lepasin dia!” ucap Fredi dengan emosi.

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 9

    “Amanda, ada apa? Apa yang terjadi?” tanya David.“Kak, kebetulan kamu ke sini. Ada dua pengemis lagi bikin masalah di hotel. Mereka sudah merusak citra hotel kami ….” Si supervisor housekeeping menunjuk ke sisi Theresa dan Owen dengan ekspresi meremehkan.David melihat ke arah yang ditunjuk adik sepupunya, dan dia pun melihat keberadaan Theresa. Dalam sekilas mata, David pun dikejutkan oleh paras cantik dan wibawa Theresa. Namun setelah dilihat-lihat, David mulai berkeringat dingin!Biasanya Theresa jarang muncul di tempat umum. Jadi, tidak banyak orang yang mengenalinya. Sebenarnya David juga tidak berkualifikasi untuk mengenal Theresa. Hanya saja, bisnis Keluarga Lestari sangat besar. Biasanya Keluarga Lestari akan mengatur tamu-tamu pentingnya untuk menginap di Hotel Mandapa. David pernah bertemu Theresa sekali. Jadi, David pun langsung mengenalinya. Saat ini, David terkejut hingga kedua kakinya terasa lemas. Saking lemasnya, dia pun hampir berlutut di lantai.Mana mungkin David

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 10

    Setelah menebak-nebak selama beberapa saat, akhirnya Owen kembali tersadar dari lamunannya.Owen berjalan ke sisi Theresa, lalu menarik-narik lengannya dan berbisik, “The … Theresa, sudahlah, lagi pula aku juga sudah terbiasa ….”Hati Theresa terasa sakit. Dia bisa merasakan rasa pilu dan tidak berdaya dari ucapan Owen tadi. Selain itu, dia juga merasa merasakan rasa rendah diri Owen.“Nona Theresa, semua ini salah Amanda. Nanti saya pasti akan beri pelajaran kepadanya. Mohon maafkan dia, beri dia satu kesempatan untuk berubah,” ucap David dengan tulus.David berjanji mulai saat ini, dia tidak akan memanjakan Amanda lagi. Jika tidak, suatu hari nanti David pasti akan dicelakai oleh Amanda!“Berdirilah! Berhubung temanku sudah memaafkanmu, aku akan beri kamu satu kesempatan lagi. Aku harap kamu nggak ulangi kesalahanmu lagi!” kata Theresa dengan mendengus.Theresa bukanlah orang yang sudah menekan orang lain dengan identitasnya. Dia juga tidak suka mencari masalah dengan orang lain.“Te

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 11

    "Oh ya, Owen. Semalam, aku melihat penjahatnya menusukmu dengan belati. Gimana cederamu? Kamu baik-baik saja, 'kan? Apa perlu aku antar ke rumah sakit untuk diperiksa?" tanya Theresa dengan wajah yang prihatin.Semalam, dia melihat dengan sangat jelas bagian dada Owen ditusuk oleh penjahat itu menggunakan belati.Namun, anehnya saat ini Owen tampak sangat bersemangat, seolah-olah tidak ada apa pun yang terjadi.Hal ini membuat Theresa merasa curiga, apa mungkin dia salah melihat saat itu?"Nggak apa-apa. Lukaku nggak terlalu parah."Owen tanpa sadar menyentuh bagian dadanya. Alhasil, dia tidak sengaja menyentuh bagian yang terluka. Dia yang merasa kesakitan pun mengernyitkan alisnya dan mengerang."Ada apa? Apa sakit sekali? Ayo, kita ke rumah sakit sekarang!" Theresa sontak berdiri dan raut wajahnya tampak gugup."Nggak sakit sekali, hanya sedikit saja. Sekarang, nggak ada rasa lagi. Ini nggak perlu ke rumah sakit." Owen mengelus bagian yang terluka itu beberapa kali lagi dan rasa sak

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 12

    "Kalau aku nggak kemari, gimana aku bisa menangkapmu kamu yang lagi bermesraan sama seorang pria liar di sini?" bentak pria paruh baya itu dengan wajah yang suram."Pria liar apanya! Kenapa kamu bicara kasar sekali? Owen ini temanku, kami nggak ada apa-apa!" ujar Theresa dengan kesal."Kalian berdua sudah seperti itu, tapi masih bilang nggak ada apa-apa? Konyol sekali! Theresa, apa kamu nggak merasa malu siang bolong begini? Kenapa kalian nggak langsung ke halaman saja?" cibir wanita cantik itu."Apa urusannya denganmu? Aku bisa melakukan apa pun yang aku mau. Bukan hakmu untuk mengaturku melakukan sesuatu!" Theresa menatap wanita itu dengan emosi, suasana di antara keduanya pun memanas."Lukas, lihat dia! Dia kurang ajar sekali, nggak tahu sopan santun!" Wanita cantik itu menggoyang lengan pria paruh baya itu dengan wajah yang berpura-pura manja."Theresa, ada apa dengan sikapmu itu? Setidaknya, Sherly adalah ibumu. Apa begini sikapmu berbicara dengannya?" tegur Lukas."Dia bukan ibu

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 13

    Namun, Owen tahu bahwa semua uang ini bukan miliknya dan dia juga tidak bisa mengambilnya."Uang dan uang lagi! Apa punya uang itu sangat hebat? Aku sudah bilang, aku menyukai Owen! Aku hanya akan menikah dengannya seumur hidupku ini! Kamu jangan berpikir untuk memisahkan kami, kecuali aku mati!" ujar Theresa dengan emosi.Sejak ibunya meninggal, dia tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang seorang ayah dari kecil hingga dewasa. Setiap kali dia membutuhkan ayahnya, ayahnya selalu mengusirnya dengan memberi uang. Jadi, dia sejak awal sudah muak dengan hal itu."Kamu ... oke, bagus sekali! Aku akan pergi mencari kakekmu sekarang," ujar Lukas dengan wajah yang sangat suram. Kemudian, dia pun berbalik dan pergi.Selama beberapa tahun ini, kesenjangan antara dia dan putrinya sangat dalam. Hubungan mereka juga menjadi makin menegangkan.Ditambah lagi, sekarang putrinya sudah dewasa. Putrinya memiliki perusahaan dan bisnis sendiri sehingga dia juga tidak mampu mengatur putrinya lagi.

Bab terbaru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3116

    Syut! Setelah mendirikan Formasi Pengumpul Energi dan Formasi Pengumpul Surya, Owen mengeluarkan Mutiara Spiritual Sejati dan mengaktifkannya. Mutiara Spiritual Sejati pun melayang di udara. Kemudian, Owen duduk di tengah-tengah formasi dan mulai memusatkan seluruh perhatiannya dalam berkultivasi.Kali ini, Owen berkultivasi dengan cara yang berbeda dari sebelumnya. Saat berkultivasi dulu, dia biasanya menyerap energi spiritual di alam melalui Formasi Pengumpul Energi, lalu mengubahnya secara perlahan untuk digunakan tubuhnya.Sekarang, Owen bukan hanya menyerap energi spiritual di alam melalui Formasi Pengumpul Energi, juga sekaligus menyerap energi spiritual dari semua batu giok yang digunakannya untuk mendirikan Formasi Pengumpul Energi dan Formasi Pengumpul Surya.Giok-giok ini pada dasarnya mengandung energi spiritual yang kental dan sangat murni, juga bermanfaat besar bagi kultivasi Owen. Jadi, dia juga bisa menyerapnya dan menggunakannya untuk berkultivasi. Cara berkultivasi se

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3115

    “Owen, kamu masih lemah dan butuh beristirahat dengan baik. Aku nggak ganggu kamu lagi, ya. Sekarang, aku mau pergi ke kediaman Keluarga Jinanda dan Keluarga Sutana untuk diskusikan perihal menghadapi Keluarga Chandika bersama. Kalau semuanya sudah ditetapkan, aku akan hubungi kamu. Nanti, kami juga butuh bantuanmu hadapi Keluarga Chandika,” ujar Graham.Graham tahu jelas bahwa masalah mengenai Keluarga Chandika ini sangat serius dan tidak bisa ditangani dengan terburu-buru. Baik Organisasi Dragmar Tonham Sentral maupun Keluarga Jinanda dan Keluarga Sutana pasti membutuhkan waktu untuk mempersiapkan semuanya sebelum bertindak.Selain itu, Owen pernah membunuh Raja Iblis dan Loran, juga mengalahkan Jordan 2 kali berturut-turut. Basis kultivasinya paling tidak pasti sudah mencapai Semi Alam Legana. Kekuatan seperti ini tidak boleh diremehkan.Jika ingin menghadapi Keluarga Chandika, Organisasi Dragmar Tonham Sentral pasti membutuhkan bantuan Owen. Graham tentu saja tidak akan mengesampin

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3114

    “Pak Graham, bagaimana rencanamu?” tanya Tristan.“Menurutku, kita harus susun rencana dengan baik dulu. Aku berencana pergi ke kediaman Keluarga Jinanda dan Keluarga Sutana, lalu coba yakinkan mereka untuk utus ahli membantu Organisasi Dragmar Tonham Sentral hadapi Keluarga Chandika bersama. Kalau mereka bersedia membantu, masalah ini akan jadi lebih mudah ditangani,” jawab Graham setelah berpikir sejenak.Keluarga Jinanda dan Keluarga Sutana merupakan salah satu dari Tiga Keluarga Besar seperti Keluarga Chandika. Kekuatan dan latar belakang mereka juga sangat mendalam. Selama kedua keluarga itu bersedia membantu Organisasi Dragmar Tonham Sentral menghadapi Keluarga Chandika bersama, situasinya akan berubah menjadi 3 lawan 1 dan segalanya akan lebih terjamin.“Emm, ini memang cara terbaik,” sahut Tristan sambil mengangguk. Dia merasa cara yang dicetuskan Graham lebih dapat diandalkan.“Owen, masih ada 1 hal yang ingin kubicarakan denganmu. Sebelumnya, kamu pernah minta tolong kami car

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3113

    “Owen, kamu bilang Wajah Seribu itu anggota Keluarga Chandika. Apa itu benar? Ka ... kamu nggak salah?” tanya Tristan yang berdiri di samping.Begitu mendengar pertanyaan Tristan, Graham dan para ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral lainnya juga menunjukkan ekspresi serius.“Aku nggak salah. Aku bisa menjaminnya,” jawab Owen sambil mengangguk.Saat menelepon Graham tadi, Owen tidak sempat menjelaskan semuanya secara mendetail. Berhubung kelompok Graham sudah tiba, Owen pun menceritakan tentang dirinya yang mengalahkan Jordan dan telah menemukan Wajah Seribu yang sebenarnya dengan jujur kepada mereka semua.“Ternyata Wajah Seribu itu Danu Chandika! Pantas saja Organisasi Dragmar Tonham Sentral nggak bisa temukan petunjuk berguna selama ini!” seru Graham dengan ekspresi yang sangat suram setelah mendengar cerita Owen.Danu merupakan tokoh sesepuh di Keluarga Chandika. Dia bahkan lebih tua satu generasi dari Setiawan Chandika, kepala Keluarga Chandika saat ini. Namun, menurut rumor, Dan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3112

    “Pak Danu, ada apa?”Pada saat ini, Jordan juga berjalan keluar dari rumah dengan ekspresi bingung. Dia tidak tahu apa yang sudah terjadi.“Nggak apa-apa, mungkin aku salah lihat ....,” jawab Danu dengan kening berkerut. Ekspresinya juga perlahan-lahan membaik.Tadi, Danu samar-samar merasakan ada seseorang yang sedang mengintip mereka. Namun, ternyata tidak ada siapa-siapa di tempat ini. Basis kultivasinya sudah mencapai Alam Legana. Jika benar-benar ada orang yang mengintip, orang itu tidak mungkin mampu menghindari serangan atau bersembunyi darinya.Berhubung tidak ada siapa pun di luar, Danu merasa dirinya mungkin terlalu paranoid akibat masalah Owen. Selain itu, dia tidak bisa memikirkan kemungkinan lain lagi.Mengenai Jordan, dia merasa dirinya telah berhasil melarikan diri dari cengkeraman Owen. Ditambah dengan tidak tahu Owen memiliki pil pelacak jiwa, dia tidak mungkin terpikirkan bahwa Owen sudah diam-diam mengikutinya ke tempat ini. Oleh karena itu, dia juga tidak menaruh ha

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3111

    “Baik.”Setelah Danu menyetujui permintaannya, Jordan pun merasa jauh lebih tenang. Sebagai kembaran Wajah Seribu, dia sangat memahami Danu, juga tahu jelas bahwa basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana.Meskipun Owen sangat kuat, Jordan tahu bahwa basis kultivasi tertinggi Owen baru mencapai Semi Alam Legana dari 2 pertarungan mereka ini. Kekuatan Owen itu masih kalah jauh dari Danu. Dengan kekuatan yang telah mencapai Alam Legana, Danu pasti bisa menghabisi Owen dan membalaskan dendam Jordan.“Oh iya, basis kultivasimu masih terlalu rendah. Sampai sekarang, kamu masih belum benar-benar mencapai Semi Alam Legana. Dalam beberapa hari ini, aku akan cari cara supaya basis kultivasimu bisa menerobos mencapai Semi Alam Legana. Setelah aku habisi Owen, kamu seharusnya masih bisa membangun kembali Keluarga Miramar,” ujar Danu setelah berpikir sejenak.“Baik. Terima kasih, Pak Danu!” ucap Jordan dengan gembira. Setelah itu, dia juga buru-buru memberi hormat kepada Danu....Di sebuah

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3110

    “Siapa itu?”Setelah mendengar pergerakan di luar, Danu meletakkan buku-buku berisi jurus bela diri itu dan segera memalingkan tatapannya yang tajam ke luar. Kemudian, dia pun melihat Jordan yang bertampang menyedihkan berjalan masuk.“Hormat, Pak Danu ....”Setelah tiba di hadapan Danu, Jordan buru-buru memberi hormat kepadanya.“Jordan? Kenapa kamu tiba-tiba datang kemari?” tanya Dany dengan kening berkerut dan sedikit tidak senang.Jordan merupakan “kembaran” yang dibimbing oleh Danu dengan baik dari belasan tahun yang lalu. Jordan bertanggung jawab untuk membantunya mengendalikan kekuatan dunia mafia Tonham Sentral dan para penjahat di Daftar Hitam, sekaligus mengumpulkan teknik dan jurus bela diri tingkat tinggi.Selain itu, dengan adanya Jordan yang menggunakan identitasnya sebagai Wajah Seribu, Danu juga bisa mencegah para ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral untuk menemukannya dan menimbulkan bencana besar bagi Keluarga Chandika.Demi menutupi hal ini, Danu sangat jarang meng

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3109

    “Kakek, akhirnya kalian datang juga!”Begitu melihat kemunculan kelompok Juskitar, Berto terlihat gembira dan segera menyambut mereka.“Berto, bukannya kamu menyuruhku datang untuk menyelamatkan orang? A ... apa yang sudah terjadi?” tanya Juskitar dengan terkejut setelah menyaksikan situasi di depannya.Sebelumnya, Berto sengaja mengutus Reynald untuk pulang dan meminta bantuan Juskitar. Tujuannya tidak lain adalah agar Juskitar memimpin para ahli Keluarga Jinanda datang membantu Owen dan mencegah Owen jatuh ke tangan Jordan.Sekarang, Owen malah tidak terlihat sosoknya. Juskitar hanya melihat para ahli Keluarga Miramar yang tergeletak di lantai dan situasi yang kacau ini. Hal ini benar-benar berada di luar dugaannya dan membuatnya kebingungan karena tidak tahu apa yang sudah terjadi.“Kakek, ternyata basis kultivasi Tuan Owen jauh lebih hebat dari perkiraanku. Jordan dan para ahli Keluarga Miramar bukan hanya nggak mampu melawannya, juga berhasil dikalahkannya ...,” jawab Berto sambil

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3108

    Drap! Drap! Drap!Tepat pada saat ini, Owen tidak lagi peduli pada Winson dan para ahli Keluarga Miramar. Dia segera menghampiri Berto dan Rowen.“Tuan Berto, aku perlu bantuanmu dalam sebuah hal. Apa kamu bisa membantuku?” tanya Owen sambil tersenyum bersahabat. Ekspresinya saat ini sangat berbeda dengan ekspresinya yang dingin saat menghadapi kelompok Jordan sebelumnya.“Tuan Owen, ada apa? Katakan saja,” jawab Berto dengan penuh hormat setelah tersadar dari keterkejutan.Di dunia seni bela diri, kekuatan merupakan segalanya.Sebagai salah satu dari empat kekuatan terkuat di Tonham Sentral, kekuatan dan latar belakang Keluarga Miramar tidak kalah dari Keluarga Jinanda. Sekarang, Owen mampu mengalahkan seluruh ahli Keluarga Miramar dengan kemampuannya sendiri, juga membuat Jordan yang begitu terhormat melarikan diri dengan ketakutan.Kekuatan Owen yang luar biasa itu sudah sepenuhnya mengejutkan Berto dan Rowen. Dalam sekejap, selain merasa terkejut, mereka juga mulai menghormati dan

DMCA.com Protection Status