Share

Bab 5

“Nona Lucy, maaf sekali! Berdasarkan undang-undang pernikahan, ada masa mediasi 30 hari setelah mengajukan perceraian. Apalagi suamimu tidak punya kartu identitas, kami tidak bisa langsung menjalankan prosedur perceraian kalian ….”

Seorang petugas wanita berbicara dengan sangat sopan, lalu mengembalikan berkas kepada Lucy.

“Apa-apaan? Mau cerai saja perlu masa mediasi? Suruh atasan kamu ke sini! Aku nggak percaya mau cerai saja sesusah ini!” Fredi berkata dengan menggebrak meja.

“Tuan, peraturannya memang seperti ini ….” Raut wajah si petugas wanita memang terlihat tidak bagus, tapi dia tetap bersikap sopan.

“Jangan bicara panjang lebar sama aku! Aku suruh kamu panggil atasanmu kemari! Kamu budek, ya!” jerit Fredi dengan emosi.

Kericuhan di Kantor Catatan Sipil menarik perhatian semua orang. Sepertinya ini adalah pertama kalinya ada orang yang berbuat keonaran di Kantor Catatan Sipil.

Saat ini, petinggi Kantor Catatan Sipil juga dihebohkan oleh masalah ini. Seorang lelaki paruh baya berbadan agak gendut segera berlari keluar.

“Ternyata Tuan Fredi …. Tuan Fredi, jangan marah-marah! Bella tidak kenal dengan orang penting seperti Tuan. Dia tidak bermaksud untuk menyinggung Tuan. Saya wakili dia untuk minta maaf sama Tuan ….”

Si lelaki paruh baya tersenyum, lalu memalingkan kepalanya untuk melihat ke sisi Bella. “Bella, apa kamu tahu siapa Tuan ini? Dia adalah tuan muda dari Grup Leonard. Cepat minta maaf sama Tuan Fredi!”

“Grup Leonard?”

Semua orang di sekitar spontan terkejut.

Grup Leonard adalah perusahaan yang cukup terkenal Jenggala. Total nilai asetnya bahkan mencapai 8-10 triliun. Jadi, wajar kalau tidak ada yang berani menyinggungnya.

“Tuan Fredi, maaf, saya bersalah! Mohon maafkan saya ….” Bella juga merasa sangat kaget. Dia segera membungkukkan tubuhnya, lalu meminta maaf kepada Fredi.

Kali ini, Fredi baru merasa puas. Dia sungguh menikmati perasaan dihormati oleh orang-orang.

“Pak Budiman, cepat jalankan prosedur perceraian wanitaku. Kemudian, bikinin surat nikah kami berdua!”

“Baik, saya akan segera laksanakan!”

Budiman langsung tersenyum, dan segera pergi menjalankan prosedur perceraian untuk Owen dan Lucy. Setelah itu, dia pun membuatkan surat nikah untuk Lucy dan Fredi.

“Sayang, kamu berwibawa sekali! Aku suka sekali sama kamu!” Lucy bersandar di dalam pelukan Fredi sambil berbicara dengan manja.

Dengan adanya menantu seperti Fredi, Keluarga Bastian pun merasa semakin terpandang.

“Siapa cewek itu? Bisa-bisanya dia menggaet tuan muda dari Grup Leonard!”

“Nasib cewek itu beruntung sekali!”

Sebaliknya, semua orang juga menyadari masalah perselingkuhan Lucy. Tatapan semua orang spontan tertuju pada diri Owen. Ada yang merasa kasihan terhadap Owen, dan ada juga yang meremehkannya.

Tatapan semua orang membuat Owen merasa semakin terhina. Betapa inginnya dia segera meninggalkan tempat ini!

Setelah menerima surat cerai, Owen hendak berjalan pergi, tapi langkahnya malah dihalangi oleh Fredi.

“Ingin pergi? Nggak segampang itu!” ucap Fredi sambil tersenyum.

Raut wajah Owen berubah muram. “Kamu mau ngapain?”

“Menurutmu? Kamu sudah menunda waktu istriku untuk bercerai dengan alasan … kartu identitasmu hilang? Kamu kira aku akan lepasin kamu begitu saja?” ucap Fredi dengan tersenyum sinis.

“Aku sudah bilang dengan sangat jelas. Aku bukan lagi nunda waktu. Kartu identitasku memang hilang.” Owen berusaha untuk menahan amarahnya.

“Kamu kira aku itu anak umur tiga tahun yang bisa dibohongi sama kamu?” Fredi tersenyum, lalu memerintah kedua pengawalnya, “Hajar dia! Beri pelajaran sama orang nggak berguna itu! Biar dia tahu rasa!”

“Baik!” Kedua pengawal menyeringai ganas, lalu mengayunkan kepalan ke sisi Owen.

Kedua pengawal sudah terlatih secara profesional. Alhasil, Owen pun dipukul hingga jatuh di lantai. Dia hanya bisa melakukan perlindungan dengan meringkuk dan menutupi kepalanya dengan kedua tangannya, lalu menerima pukulan kuat dari kedua pengawal.

“Kasihan sekali cowok itu!”

“Istrinya sudah direbut sama cowok lain. Sekarang dia malah dipukul lagi!”

“Kalau nasibku seperti dia, aku memilih untuk mati saja!”

Orang-orang di sekeliling mulai bergosip sambil menatap Owen dengan tatapan iba dan juga meremehkan.

Mereka juga sangat jelas. Sepertinya semua ini hanyalah permulaan saja. Dengan kekuasaan tinggi Grup Leonard, sepertinya nasib Owen akan semakin miris saja!

Cittt!

Pada saat ini, tiba-tiba di depan Kantor Catatan Sipil berhenti sebuah mobil Rolls-Royce diikuti dengan dua mobil Mercedes-Benz di belakangnya.

Begitu pintu mobil Rolls-Royce dibuka, seorang wanita muda berumur sekitar 23-24 tahun dengan paras indah dan badan langsing berjalan menuruni mobil. Kemudian, terdapat enam orang pengawal berjalan di belakang wanita cantik itu.

“Astaga! Theresa!”

“Dia itu salah satu dari empat wanita tercantik di Jenggala. Dia itu anak dari Keluarga Lestari, Theresa Lestari!”

Orang-orang di sekitar mengenali status dari wanita cantik itu. Theresa bukanlah public figure, tidaklah gampang untuk bisa bertemu dengannya.

Hanya saja, sebagai anak kesayangan dari Keluarga Lestari, dan juga salah satu dari empat wanita tercantik di Jenggala, Theresa pun dikenal banyak orang.

“Dengar-dengar Theresa masih jomlo, dan nggak pernah pacaran sebelumnya. Jadi, ngapain dia datang ke Kantor Catatan Sipil?”

“Jangan-jangan dia sudah punya pacar? Dia sudah berencana untuk nikah?”

Semua orang mulai menebak-nebak. Saat semua orang mengira Theresa datang untuk mendaftarkan pernikahannya, hati semua lelaki menjadi remuk. Selain itu, semua lelaki juga merasa sangat iri dengan lelaki yang bisa menikahi wanita idaman mereka!

Theresa tidak menghiraukan tatapan semua orang. Dia terus berjalan ke area pelayanan, lalu berjalan ke sisi Fredi.

Saat ini, wajah Fredi spontan merona, dan jantungnya berdegup kencang.

Sebagai tuan muda dari Grup Leonard dan juga orang yang cukup berpengaruh di dunia bisnis, Fredi tentu pernah bertemu dengan Theresa.

Ketika pertama kali Fredi bertemu dengan Theresa, dia pun langsung jatuh cinta dengan wanita idamannya! Hanya saja, kekuasaan Keluarga Lestari di Jenggala lebih tinggi berkali-kali lipat daripada Keluarga Leonard. Keluarga Lestari bahkan memiliki pengaruh penting di kalangan militer, politik, dan bisnis.

Meski Fredi sangat mengagumi Theresa, dia juga tidak memiliki keberanian untuk mengejarnya. Namun sekarang, Theresa malah berinisiatif untuk mendekatinya! Fredi merasa sangat amat gembira!
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Abdul Nasir
napsu napsu tak
goodnovel comment avatar
Eko wasono67
desssspechle#s
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status