Share

Bab 12

Author: Jurang
"Kalau aku nggak kemari, gimana aku bisa menangkapmu kamu yang lagi bermesraan sama seorang pria liar di sini?" bentak pria paruh baya itu dengan wajah yang suram.

"Pria liar apanya! Kenapa kamu bicara kasar sekali? Owen ini temanku, kami nggak ada apa-apa!" ujar Theresa dengan kesal.

"Kalian berdua sudah seperti itu, tapi masih bilang nggak ada apa-apa? Konyol sekali! Theresa, apa kamu nggak merasa malu siang bolong begini? Kenapa kalian nggak langsung ke halaman saja?" cibir wanita cantik itu.

"Apa urusannya denganmu? Aku bisa melakukan apa pun yang aku mau. Bukan hakmu untuk mengaturku melakukan sesuatu!" Theresa menatap wanita itu dengan emosi, suasana di antara keduanya pun memanas.

"Lukas, lihat dia! Dia kurang ajar sekali, nggak tahu sopan santun!" Wanita cantik itu menggoyang lengan pria paruh baya itu dengan wajah yang berpura-pura manja.

"Theresa, ada apa dengan sikapmu itu? Setidaknya, Sherly adalah ibumu. Apa begini sikapmu berbicara dengannya?" tegur Lukas.

"Dia bukan ibuku! Ibuku sudah meninggal 20 tahun lalu. Dia hanya wanita penggoda yang menjadi selingkuhan untuk mendapatkan posisi itu! Memangnya dia pantas menjadi ibuku?" ujar Theresa dengan wajah yang dingin.

"Lukas, kamu sudah dengar? Dia memakiku wanita penggoda!" ujar wanita cantik yang bernama Sherly itu sambil menangis.

"Kurang ajar! Kamu mau memberontak, ya!" Lukas sangat murka. Dia langsung mengangkat tangannya dan hendak menampar Theresa.

"Pukul saja! Lagi pula, sejak ibuku meninggal, nggak ada yang benar-benar peduli dengan hidup dan matiku di rumah ini, selain Kakek! Pukul saja aku sampai mati!" kata Theresa dengan keras kepala dan tidak mau mengalah.

"Kamu …."

Sekujur tubuh Lukas gemetar karena emosi. Selama beberapa tahun ini, dia hanya memperhatikan Sherly dan juga putranya.

Dia juga tahu bahwa dirinya berutang sesuatu kepada putrinya. Jadi, pada akhirnya dia menarik kembali tangannya.

"Theresa, sekarang kamu juga sudah sampai di umur untuk menikah. Aku nggak menentang kamu untuk berpacaran. Tapi, dengan latar belakang Keluarga Lestari, setidaknya kamu harus mencari kekasih yang sederajat."

Lukas berusaha menahan emosinya, lalu dia menunjuk Owen dan berkata dengan nada meremehkan, "Kamu lihat baik-baik pria ini. Pakaiannya compang-camping seperti seorang pengemis. Apa dia pantas bersamamu?"

"Aku sudah bilang barusan, aku dan Owen hanya berteman. Dia bukan kekasihku! Selain itu, dia juga bukan pengemis!" ujar Theresa dengan kesal.

"Kalian berdua sudah tinggal bersama. Kalau dia bukan kekasihmu, lalu siapa? Kamu kira aku dan ayahmu adalah anak tiga tahun yang bisa ditipu dengan mudah?"

Sherly mengejek dan tatapannya menunjukkan penghinaan. Kemudian, dia kembali berujar, "Theresa, kamu berpura-pura dengan sangat bagus selama beberapa tahun ini. Di luar, beredar berita kamu sangat polos dan murni. Nggak kusangka, ternyata kehidupan pribadimu itu begitu nggak tahu malu! Kamu bahkan bisa menyukai seorang sampah seperti ini. Benar-benar merendahkan diri sendiri!"

Begitu mendengar ucapannya, Theresa malah menjadi emosi hingga tidak bisa berkata-kata.

"Kamu …."

"Benar! Owen memang kekasihku, aku menyukainya! Terserah apa yang ingin kalian lakukan!"

Saat menghadapi ejekan dari Sherly, Theresa yang merasa malu pun menjadi murka. Jadi, dia langsung menggandeng lengan Owen dan menatapnya dengan sangat mesra.

Owen sontak tertegun. Dia memelototkan matanya dan memandang Theresa dengan ekspresi panik.

"Kenapa? Akhirnya sekarang kamu berani mengakuinya?" cibir Sherly.

Raut wajah Lukas seketika menjadi suram. Dia mengeluarkan sebuah cek dan menuliskan bilangan di atasnya. Kemudian, dia melemparkan cek itu ke wajah Owen dan berujar, "Nak, aku nggak peduli siapa kamu, juga nggak peduli dari mana asalmu. Intinya, aku nggak akan menyetujui Theresa berpacaran denganmu!"

"Ini cek sebesar sepuluh miliar, ambil dan tinggalkan putriku. Satu hal lagi, kalau kelak kamu masih menjeratnya, aku pastikan kamu akan mati dengan mengenaskan!"

Owen menatap cek tersebut jatuh ke tanah dengan begitu saja, lalu menelan ludah dengan kesulitan.

Sekarang, dia memang sedang kekurangan uang. Baginya, uang sebesar 10 miliar ini adalah nilai yang fantastis!
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Elrey Yus
bingung dgn kejafian ini
goodnovel comment avatar
Muhammad Edo
Sangat bagus , dan menarik ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 13

    Namun, Owen tahu bahwa semua uang ini bukan miliknya dan dia juga tidak bisa mengambilnya."Uang dan uang lagi! Apa punya uang itu sangat hebat? Aku sudah bilang, aku menyukai Owen! Aku hanya akan menikah dengannya seumur hidupku ini! Kamu jangan berpikir untuk memisahkan kami, kecuali aku mati!" ujar Theresa dengan emosi.Sejak ibunya meninggal, dia tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang seorang ayah dari kecil hingga dewasa. Setiap kali dia membutuhkan ayahnya, ayahnya selalu mengusirnya dengan memberi uang. Jadi, dia sejak awal sudah muak dengan hal itu."Kamu ... oke, bagus sekali! Aku akan pergi mencari kakekmu sekarang," ujar Lukas dengan wajah yang sangat suram. Kemudian, dia pun berbalik dan pergi.Selama beberapa tahun ini, kesenjangan antara dia dan putrinya sangat dalam. Hubungan mereka juga menjadi makin menegangkan.Ditambah lagi, sekarang putrinya sudah dewasa. Putrinya memiliki perusahaan dan bisnis sendiri sehingga dia juga tidak mampu mengatur putrinya lagi.

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 14

    Pada saat ini, selain Kakek Jerremy yang berada di aula utama, tampak Lukas dan Sherly juga duduk di sampingnya.Lukas terus menatap Owen dengan tatapan dingin. Dia memiliki kesan yang sangat buruk kepada Owen karena masalah di vila waktu itu.Sebaliknya, sikap Kakek Jerremy sangat ramah. Dia memerintahkan pelayan menuangkan teh untuk Owen. Dia sama sekali tidak meremehkan dan tidak memperlakukan Owen dengan tidak sopan."Kakek, aku kenalkan dulu. Dia adalah Owen. Semalam, dia yang sudah menolongku."Theresa pun menceritakan seluruh kejadian itu dengan lengkap."Owen, terima kasih kamu sudah menyelamatkan cucuku. Keluarga Lestari pasti akan mengingat budimu ini. Seperti kata peribahasa, ada ubi ada talas, ada budi ada balas. Katakanlah, apa yang kamu mau? Keluarga Lestari pasti akan berusaha untuk memuaskanmu," ujar Kakek Jerremy sambil tersenyum hangat."Nggak perlu, aku nggak mau apa pun," jawab Owen sambil menggelengkan kepalanya.Semalam, dia menolong Theresa hanya karena keinginan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 15

    Dari segi latar belakang ataupun bisnis, Ashton tentu tidak sebanding dengan keluarga besar seperti Keluarga Lestari. Akan tetapi, dari segi status dan posisi, dia sama sekali tidak kalah dari Pak Jerremy.Bagaimanapun juga, setiap orang akan jatuh sakit. Pak Ashton adalah dokter nomor satu yang diakui oleh Kota Jenggala. Ada banyak orang kaya dan berkuasa dalam lingkaran itu yang pernah meminta untuk diobati olehnya sehingga mereka sangat menghormatinya."Pak Jerremy, kali ini aku datang mengganggumu. Aku ingin melakukan pemeriksaan ulang kepadamu," ujar Pak Ashton sambil menangkupkan tangannya dan tersenyum.Setengah bulan yang lalu, penyakit Pak Jerremy mendadak kambuh. Dia merasa sesak di bagian dada dan kesulitan bernapas.Setelah itu, Pak Ashton yang bertindak untuk mengobati penyakit Pak Jerremy.Pada saat itu, mereka sepakat untuk melakukan pemeriksaan ulang setengah bulan kemudian. Jika tidak ada masalah dalam pemeriksaan ulang kali ini, itu artinya penyakitnya sudah sembuh to

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 16

    "Ini adalah titik mematikan di tubuh manusia!" ujar Pak Ashton sambil mengernyitkan alisnya. Dia merasa bahwa Owen hanya mempelajari ilmu medis abal-abal dan berpikir untuk mendapat pujian. Owen malah tidak tahu bahwa berbuat seperti itu akan membunuh orang lain."Bocah, jangan asal bicara. Titik akupunktur Zhanzhong dan titik akupunktur Shenque adalah titik mematikan. Gimana bisa ditusuk asal-asalan? Memangnya kamu mengerti tentang titik akupunktur?" bentak asisten Pak Asthon kepada Owen."Kulihat, kamu seharusnya hanya belajar ilmu medis abal-abalan, lalu ingin meminta pujian, 'kan? Dengarkan aku, orang sepertimu ini yang membuat ilmu tradisional ditolak oleh orang-orang lokal!"Mereka malah mengaitkan hal ini dengan moralitas!Owen hendak mengatakan sesuatu, tetapi Theresa langsung menyelanya dan berkata dengan kesal, "Owen, nyawa kakekku sedang dalam bahaya dan Pak Ashton sedang menolongnya. Bisa nggak kamu jangan membuat onar?"Owen memang pernah menyelamatkan hidupnya semalam, te

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 17

    “Konyol sekali! Bahkan Pak Ashton, dokter terunggul di dalam negeri juga nggak bisa sembuhin penyakit aneh Pak Jerremy! Kamu kira kamu itu siapa? Kamu punya cara apa? Memangnya keterampilan medismu lebih tinggi dari Pak Ashton! Kamu benar-benar sudah gila karena pengin terkenal, ya!” sindir asisten Ashton.Ashton mengerutkan keningnya, lalu bertanya, “Apa kamu juga seorang dokter?”“Aku bukan seorang dokter ....” Owen menggeleng.“Bukan dokter masih berani asal bicara! Biarpun kamu itu dokter pengobatan tradisional, kamu masih terlalu muda untuk bisa mengobati orang. Kamu itu cuman orang picik yang mau cari sensasi!” Lukas langsung mengamuk dan memelototi Owen dengan sengit.Owen terdiam. Dia sudah menduga reaksi seperti ini. Alhasil, dia yang ingin membantu malah ditolak mentah-mentah.“Belum tentu! Dari pertama ketemu sama Kakek, Owen sudah bilang kalau raut wajah Kakek nggak bagus dan dia berada dalam bahaya! Lagian, waktu Pak Ashton memberikan pengobatan akupunktur untuk Kakek, dia

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 18

    Setelah selesai memberikan pengobatan akupunktur, wajah Owen terlihat pucat dan dahinya juga dibasahi keringat. Dia langsung terduduk di lantai, hampir pingsan karena kelelahan.Saat ini, dia masih merupakan seorang amatir yang belum bisa menggunakan energi untuk mengendalikan jarum. Dia sepenuhnya mengandalkan kekuatan tak diketahui di dalam tubuhnya itu untuk memberikan pengobatan akupunktur ini.“Pfft! Pfft!”Tepat pada saat ini, Jerremy tiba-tiba bereaksi. Kedua matanya tiba-tiba terbuka, lalu dia memuntahkan lumayan banyak darah. Dalam sekejap, pakaian dan lantai di depannya pun dilumuri darah.Selanjutnya, matanya kembali tertutup dan dia tidak bergerak lagi. Bahkan napasnya juga berhenti, dia sudah meninggal!“Kakek ....”“Ayah ....”Theresa dan Lukas langsung tercengang. Mereka langsung berseru sedih dan menghampiri Jerremy.“Sudah kubilang kalau anak ini cuman berlagak hebat dan mau merebut jasa orang lain! Dia nggak tahu kalau tindakannya ini sangat sembrono! Ini nyawa orang,

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 19

    “Ada apa ini sebenarnya?”Jerremy sangat kebingungan. Dia baru sadar dari koma, jadi tidak tahu apa yang sudah terjadi.“Begini ....”Theresa menghampirinya, lalu menceritakan semua kejadiannya kepada Jerremy.Jerremy sangat terkejut, lalu menampar Lukas dan berteriak, “Bajingan! Lihat apa yang sudah kamu perbuat! Owen sudah bermaksud baik untuk menolongku. Biarpun nggak berhasil, dia tetap sudah berusaha. Mana boleh kamu membalas air susu dengan air tuba! Cepat minta maaf pada Owen!”Lukas kurang menyukai Owen karena peristiwa vila. Namun, karena ancaman ayahnya, dia akhirnya menghampiri Owen dengan ekspresi enggan. “Owen, aku yang salah soal tadi. Maaf ....”“Paman Lukas, nggak perlu sungkan. Cuman sedikit salah paham kok, nggak masalah,” ucap Owen dengan buru-buru.Pada saat ini, Ashton berjalan mendekat, lalu memberi hormat pada Owen. “Sobat, aku minta maaf atas ketidaksopananku tadi! Keterampilan medismu sangat tinggi! Kamu itu benar-benar mukjizat dunia medis! Aku benar-benar sal

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 20

    “Benar.” Owen mengangguk dengan serius.Dia tidak berpendidikan tinggi, kemampuan kerjanya juga biasa-biasa saja. Ingin mendapatkan pekerjaan dalam waktu singkat bukanlah hal yang mudah baginya.Jika Jerremy bisa mengatur pekerjaan yang stabil untuknya, ini sudah merupakan bantuan yang sangat besar.“Owen, maafkan kejujuranku. Keterampilan medismu toh begitu tinggi. Jangankan pekerjaan biasa, bahkan kalau kamu mau jadi dokter terkenal kayak Pak Ashton, itu juga bukan hal sulit, ‘kan?” ujar Jerremy dengan heran.Dengan keterampilan medis yang ditunjukkan Owen tadi, pasti ada banyak keluarga kaya dan berkuasa yang bersedia berteman dengannya.Tidak peduli apa itu uang, kekuasaan, reputasi, atau kedudukan, Owen bisa dengan mudah mendapatkannya. Apa dia masih perlu bekerja?“Umm .... Pak Jerremy, sejujurnya aku nggak pernah belajar keterampilan medis. Aku juga nggak punya sertifikat praktik dokter. Teknik akupunktur yang kupakai untuk mengobatimu tadi adalah warisan leluhurku, aku cuman bi

Latest chapter

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3129

    “Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3128

    “Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3127

    “Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3126

    “Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3125

    Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3124

    “Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3123

    Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3122

    “Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3121

    “Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status