“Theresa, belajarlah dari kesalahan. Nggak aman banget kalau kamu tinggal sendirian di luar. Sebaiknya kamu pindah balik ke rumah!” ucap Lukas dengan khawatir. Dia tanpa sadar melirik Owen yang ada di samping.Dia ingin putrinya pindah kembali ke rumah karena memikirkan keamanan putrinya. Selain itu, dia juga ingin memisahkan putrinya dengan Owen.Berdasarkan informasi yang dikumpulkannya sekarang, Lukas merasa Owen berani mencoba menyelamatkan Jerremy karena ingin mengejar Theresa. Alhasil, Owen benar-benar beruntung dan berhasil menyembuhkan Jerremy.Namun, pria biasa seperti Owen sama sekali tidak pantas menjadi pendamping putrinya!“Nggak mungkin! Aku nggak mau pindah balik ke rumah! Tempat tinggalku itu di kawasan vila elite dan dijaga penjaga keamanan profesional 24 jam! Lagian, Kakek sudah mengatur enam pengawal baru untukku. Dengan perlindungan mereka kelak, nggak bakal ada masalah soal keamanan lagi!” Theresa menolak sambil menggeleng.Semalam, dia diculik pada saat perjalanan
Seusai makan malam.Owen dan Theresa meninggalkan Kediaman Keluarga Lestari dan mengemudi pulang ke Vila Bagya.Saat ini, pembantu yang bernama Bibi Tanti sudah selesai membereskan satu kamar tamu untuk ditempati.Saat berbaring di atas tempat tidur, Owen akhirnya sudah bisa menenangkan hatinya. Dia berencana untuk mempelajari warisan Leluhur Guswadi dengan baik.Dia pun memejamkan matanya, lalu satu per satu memori warisan itu masuk ke dalam pikirannya, di antaranya, termasuk berbagai macam catatan metode rahasia.Ada catatan medis yang berharga, jurus rahasia berkultivasi, dan lain sebagainya.Tiba-tiba, Owen tersentak! Masih ada acara berkultivasi ganda dengan wanita?Owen berdeham beberapa kali dan langsung melihat maksud dari berkultivasi tersebut.Orang yang belajar bela diri akan mengejar ilmu tentang seni bela diri. Yang dilatih dalam ilmu ini adalah energi sejati dan kekuatan dalam.Sebaliknya, seorang praktisi kultivasi mengejar tentang ajaran alam semesta, jadi yang dilatih
Theresa tertegun, lalu berkata, "Kamu nggak punya SIM? Ini memang sedikit merepotkan."Kemudian, Theresa bergumam sendiri seolah-olah teringat sesuatu. Dia lalu berujar, "Apa kamu bisa mengendarai motor?""Aku bisa mengendarai motor, juga punya SIM C," ujar Owen sambil mengangguk. Sebelumnya, hidup Owen di Kediaman Keluarga Bastian sangat buruk, bahkan lebih buruk dari seekor anjing. Jadi, mana mungkin dia bisa mengemudi mobil?Akan tetapi, Keluarga Bastian sering memintanya untuk melakukan sesuatu. Demi mempermudahnya, mereka secara khusus menyediakan motor bekas untuk Owen."Baguslah kalau begitu. Aku punya satu motor balap di sini, itu hadiah ulang tahun dari Bibi untukku. Lagian, aku biasanya juga nggak pakai, jadi ambil saja untuk dijadikan kendaraanmu."Theresa menarik Owen ke sebuah sudut. Terlihat, ada sebuah motor balap berwarna merah muda yang sangat keren diparkir di sana."Kamu jangan meremehkan motor balap ini. Harganya itu sekitar satu miliar.""Apa? Satu miliar?" Owen t
Selanjutnya, seorang wanita cantik yang tinggi dengan postur tubuh langsing turun dari dalam mobil."Maaf, maaf," ujar Owen yang bergegas meminta maaf.Kepribadian Owen selama ini sangat terbuka, dia tidak senang mempermasalahkan sesuatu dengan orang lain. Sekalipun itu adalah kelalaian orang lain, dia tetap akan meminta maaf lebih dahulu."Kamu nggak bisa bawa motor, ya? Punya mata itu dipakai!" ujar wanita cantik yang tinggi itu dengan nada kesal sambil mendengkus dingin.Owen mengernyitkan alisnya. Sebenarnya, ini hanya sebuah masalah kecil, tetapi sikap wanita itu begitu sombong sehingga membuat Owen merasa kesal. Dia pun berujar, "Kakak Cantik, kamu sendiri yang nggak melihat spion belakang saat membuka pintu. Sepertinya, kamu nggak bisa menyalahkan aku, 'kan? Apa lagi, aku sudah berinisiatif meminta maaf. Bisa nggak kamu bicara logika sedikit?""Kamu bilang aku nggak bicara logika?" Wanita cantik yang tinggi itu sontak emosi. Matanya melihat motor balap Owen dengan tatapan dingin
“Aku nggak apa-apa. Untung Owen menyelamatkanku ....” Theresa menggeleng, lalu menceritakan semua peristiwanya kepada Angelina.Angelina adalah teman kuliah dan juga sahabat Theresa. Teman Theresa tidak banyak, Angelina adalah satu-satunya teman baiknya.Theresa tentu saja tidak menceritakan bagian di mana Owen menggodanya. Masalah seperti ini memang tidak bisa dibicarakan pada saudara kandung sekali pun.“Kamu bilang dia itu cuman pria asing. Tapi selain menggantikanmu ditusuk pisau, dia juga bersedia mati bersama para penculik demi melindungimu? Ini baru namanya pria sejati! Kamu pasti merasa sangat aman waktu berada di sisinya, ‘kan!”Mata Angelina langsung berbinar. Dia sangat mengidolakan para tentara militer dan pria tangguh dalam sinetron. Alasannya karena dia kekurangan perasaan aman sejak kecil.Sayangnya, semua itu hanyalah akting. Setidaknya, dia belum pernah bertemu dengan orang seperti itu dalam kehidupan nyata. Namun, sebuah contoh nyata sudah muncul di sekitarnya. Dari
“Aku rasa lumayan kok ....”Wajah Theresa langsung merona merah.Apa yang dibicarakannya dengan Angelina tadi adalah percakapan pribadi di antara sahabat. Namun, Angelina malah langsung menguaknya di hadapan Owen. Theresa pun langsung merasa malu dan tidak tahu harus bagaimana menghadapi Owen.Angelina merasa lebih kesal lagi dan hampir darah tinggi. Tadi, dia sangat menantikan pertemuannya dengan pria yang diceritakan Theresa. Dia bahkan sudah mulai memuja pria sempurna dalam fantasinya itu.Namun, Angelina tidak menyangka bahwa pria berwibawa dan mendominasi yang dibayangkannya ternyata adalah banci yang dia temui tadi! Pukulan yang dirasakannya tentu saja sangat besar. Dia merasa dirinya sudah tertipu oleh Theresa.Theresa menarik napas dalam-dalam, lalu terlebih dahulu kembali tenang. “Owen, kebetulan aku kekurangan sekretaris administrasi. Jadi, aku mau mengaturmu jadi sekretarisku. Gimana menurutmu? Kalau kamu nggak puas, aku bisa mengganti posisi lain untukmu!”“Puas! Tentu saja
Di dalam kantor, duduk seorang pria botak dan sedikit gemuk berumur sekitar 50 tahun. Pria paruh baya ini bernama Thomas Yanto.Di depannya, berdiri seorang gadis yang terlihat gugup. Gadis ini terlihat berumur sekitar 21 tahun dan memiliki wajah yang cantik. Dari penampilannya, dia terlihat pendiam. Dia juga mengenakan kacamata besar berbingkai hitam yang menutupi wajah cantiknya.Perawakannya termasuk mungil. Dia mengenakan pakaian sederhana, tetapi kecantikan alaminya tetap terpancar.Gadis itu bernama Emily Tanjaya. Dia merupakan salah satu dari tiga sekretaris presiden direktur perusahaan. Posisinya sama dengan Owen. Hanya saja, Owen adalah sekretaris administrasi, sedangkan dia adalah sekretaris pribadi.Selain itu, sekretaris presiden direktur mempunyai dua atasan langsung, yaitu presiden direktur dan kepala departemen dewan direktur.“Emily, kamu sudah bekerja sebulan lebih. Kerjaanmu memang lumayan bagus, tapi kamu kurang tanggap. Aku nggak terlalu puas sama kinerjamu! Menurut
“Pak Thomas, aku mohon lepaskan aku ....” ucap Emily dengan penuh permohonan. Hatinya sangat kacau, dia juga tidak tahu harus berbuat apa.“Emily, wanita cantik itu memang untuk dinikmati pria. Kamu seharusnya memanfaatkan kelebihanmu ini! Jangan khawatir. Kalau kamu nurut padaku, aku jamin jabatan dan gajimu kelak pasti bisa meningkat. Kamu juga pasti bisa mendapatkan apa pun yang kamu inginkan di perusahaan!”Thomas tersenyum menyeringai. Kemudian, dia langsung memeluk Emily yang sedang berada dalam keadaan rapuh dan hendak menciumnya.Emily ingin meronta. Namun, saat memikirkan ibunya yang terbaring di ranjang rumah sakit dan pendidikan adiknya, dia bahkan tidak sanggup mengumpulkan keberanian untuk melawan.Dalam sekejap, dia langsung terlihat sangat putus asa, semua harapannya sudah hilang .... Tok, tok, tok!Tepat pada saat ini, terdengar suara ketukan pintu. Kemudian, Owen berjalan masuk dengan membawa dokumen prosedur masuk perusahaan yang diberikan departemen personalia.Saat